Anda di halaman 1dari 9

KEWIRAUSAHAAN

RESIKO

PEMBUATAN KEPUTUSAN

Oleh:
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Rasya Balangger
Lapian Regina
Karina Tuturoong
Juliana Madelu
Vinny Melo
Mongilala Jacklin
Anggie Simbala
Novri Kalalo
Senduk Rivo

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

2
RESIKO PEMBUATAN KEPUTUSAN
3
1. Kondisi Pembuat Keputusan
...
a. Kondisi Kepastian Sepenuhnya

b. Kondisi yang Tidak Pasti Sepenuhnya


.
c. Kondisi Resiko

. 4
2. Alat Bantu dalam Pengambilan Keputusan

a. Teori Probabilitas

..4
b. Pohon Keputusan
..5
3. Kesimpulan

6
DAFTAR PUSAKA
..
8

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh
karena

pengasihan-Nya

sehingga

kami

dapat

menyelesaikan

makalah ini yang berjudul Resiko Pembuatan Keputusan.


Kepada

pihak-pihak

yang

telah

membantu

terlaksananya

makalah ini, kami menyampaikan terima kasih.


Dengan segala keterbatasan, kami menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapakan
saran dan kritik dari semua pihak untuk penyempurnaan dan
sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Akhirnya besar harapan kami kiranya makalah ini dapat
diterima dan bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Manado, 21 Maret
2011

Kelompok 6

RESIKO PEMBUATAN KEPUTUSAN


1.Kondisi Pembuat Keputusan
Umumnya, terdapat tiga kondisi berbeda dalam pembuatan
keputusan.

Masing-masing

kondisi

tersebut

didasarkan

pada

tingkatan dimana hasil dari keputusan diprediksi. Kondisi tersebut


adalah kondisi kepastian sepenuhnya, kondisi yang tidak pasti
sepenuhnya dan kondisi resiko.
a. Kondisi Kepastian Sepenuhnya
Kondisi ini adalah kondisi dimana seseorang tahu dengan tepat
bagaimana hasil dari keputusan yang diambil. Dalam hal ini,
pembuat

keputusan

mempunyai

pengetahuan

sepenuhnya

tentang suatu informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan


lingkungan yang dihadapinya, sehingga estimasi mengenai masa
depan dapat dipastikan. Contohnya, ketika dihadapkan pada 2
pilihan

investasi

dimana

investasi

mempunyai

tingkat

keuntungan 20% dan investasi B bisa memberikan tingkat


keuntungan 25%, maka kita mendapatkan informasi bahwa
investasi B bisa memberikan prospek yang lebih baik untuk dipilih.
b. Kondisi yang Tidak Pasti Sepenuhnya
3

Kondisi yang tidak pasti adalah keadaan di mana seseorang


atau sebuah organisasi dihadapkan dengan informasi yang tidak
lengkap mengenai masalah yang dihadapi. Pada kondisi seperti ini
seorang pengambil keputusan tidak tahu persis apa yang akan
terjadi

di

masa

yang

akan

datang,

bahkan

untuk

memperkirakannya sekalipun. Contoh: perusahaan A yang telah


lama berbisnis kerajinan rotan di daerah pariwisata bermaksud
untuk menawarkan produk baru berupa produk kaos. Perusahaan A
sama sekali tidak bisa memperkirakan apakah produk kaos itu bisa
laku di tempat pariwisata tersebut, karena perusahaan tidak
mempunyai informasi sama sekali tentang penjualan kaos di
daerah tersebut. Pada keadaan seperti ini pengambilan keputusan
sangat bergantung kepada si pengambil keputusan apakah dia
termasuk

sebagai

orang

pengambil

resiko

atau

cenderung

menghindari resiko.
c. Kondisi Resiko
Keadaan yang mengandung resiko adalah keadaan dimana
seseorang atau organisasi hanya memiliki sedikit informasi.
Kondisi resiko terletak di antara kondisi kepastian sepenuhnya dan
kondisi tidak pasti sepenuhnya. Sebagian besar keputusan yang
dibuat organisasi normalnya mempunyai beberapa resiko yang
berkaitan dengan keputusan tersebut. Contoh: seperti contoh di
atas, perusahaan A mempunyai tambahan informasi bahwa di
tempat pariwisata tersebut jumlah wisatawan meningkat sebesar
20% setiap tahunnya. Dari informasi tersebut si pengambil
keputusan bisa memperkirakan bahwa jumlah konsumen di tempat
wisata tersebut akan semakin besar di tahun-tahun mendatang,
dan ada kemungkinan konsumen tersebut akan membeli produk
kaos yang ditawarkan. Akan tetapi keputusan tersebut kembali ke
si pengambil keputusan apakah termasuk pengambil resiko atau
penghindar resiko.

2.Alat Bantu dalam Pengambilan Keputusan


Ada dua alat bantu dalam pengambilan keputusan yang paling
sering dipakai, yaitu teori probabilitas dan pohon keputusan.
a. Teori Probabilitas
Teori probabilitas adalah alat bantu yang digunakan pada
kondisi resiko atau kondisi dimana pembuat keputusan tidak
sepenuhnya yakin dengan hasil dari keputusannya. Probabilitas
menunjuk pada kemungkinan bahwa suatu kejadian atau hasil
sesungguhnya

akan

terjadi

dan

memungkinkan

pembuat

keputusan untuk menghitung nilai yang diharapkan dari alternatif


yang dipilih. Nilai yang diharapkan (EV) untuk suatu alternatif
adalah pendapatan (I) yang dihasilkan dari perkalian antara
besarnya kemungkinan untuk memperoleh pendapatan (P) dengan
pendapatan. Dalam bentuk rumus adalah:

(EV) = I X P
Contohnya:
Seorang wirausahawan mencoba memutuskan dimana akan
membuka usahanya. Ia mempertimbangkan tiga lokasi alternative
yang memungkinkan, yaitu A, B dan C, yang masing-masing
memiliki tingkat pendapatan potensial dan probabilitas yang
berbeda.

Alternatif
A
B
C

Pendapatan
Potensial (Rp)

Probabilitas
Pendapatan

Rp. 900.000
Rp. 750.000
Rp. 600.000
I

0,15
0,20
0,35
P

Nilai yang
Diharapkan
(Rp)
Rp. 135.000
Rp. 150.000
Rp. 210.000
EV

Berdasarkan data tersebut, maka yang paling menguntungkan


adalah pada alternative C.
5

b. Pohon Keputusan
Teori probabilitas

diterapkan

pada

situasi

yang

relative

sederhana. Tetapi, ada keputusan-keputusan yang lebih rumit dan


melibatkan

serangkaian

langkah-langkah.

Langkah-langkah

tersebut saling bergantung, yaitu tiap langkah dipengaruhi oleh


langkah yang mendahuluinya. Pohon keputusan adalah alat bantu
pembuat

keputusan

grafis

yang

biasanya

digunakan

untuk

mengevaluasi keputusan yang mengandung serangkaian langkahlangkah. Pohon keputusan dikembangkan sebagai alat bantu
dalam membuat serangkaian keputusan yang melibatkan adanya
suatu peristiwa ketidakpastian, bahkan berisiko. Pohon keputusan
juga sangat berguna bagi suatu tim yang mengadakan analisis
masalah untuk dipecahkan bersama-sama dalam tim, karena
masalah yang dihadapinya dan pemecahannya saling berkaitan.
Oleh karena itu, tanpa bantuan anggota tim lainnya masalah yang
begitu kompleks tidak akan dipecahkan dengan baik dan benar.
Contohnya:
Sebuah perusahaan harus memutuskan apakah akan
membangun

pabrik

kecil

atau

pabrik

yang

besar

untuk

menghasilkan produk baru.


Dasar dari pohon keputusan yang menguraikan situasi yang
dihadapi dengan jelas menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
harus memutuskan (titik keputusan #1) apakah akan membangun
pabrik besar atau kecil. Jika pilihannya adalah membangun pabrik
besar, perusahaan bisa menghadapi permintaan produk yang ratarata tinggi atau rendah, atau pada mulanya tinggi kemudian
rendah. Jika pilihannya adalah mendirikan pabrik kecil, dan
permintaan

produk

yang

tinggi

terjadi

setelah

dua

tahun

beroperasi, perusahaan kemudian bisa memilih untuk memperluas


pabriknya atau tidak (titik keputusan #2).
Setelah berbagai kemungkinan alternative telah diuraikan,
konsekuensi

financial

dari

tiap

tindakan

dibandingkan sebelum menetapkan pilihan akhir.


6

tersebut

harus

Analisa nilai yang diharapkan dan hasil bersih yang diharapkan


untuk tiap alternatif keputusan akan membantu perusahaan untuk
memutuskan

pilihan

yang

tepat.

Pada

contoh

tersebut

membangun pabrik besar akan menghasilkan hasil bersih yang


diharapkan tertinggi.
3. Kesimpulan
Terdapat tiga kondisi berbeda dalam pembuatan keputusan.
Masing-masing kondisi tersebut didasarkan pada tingkatan
dimana hasil dari keputusan diprediksi. Kondisi tersebut adalah
kondisi

kepastian

sepenuhnya,

kondisi

yang

tidak

pasti

sepenuhnya dan kondisi resiko.


Kondisi kepastian sepenuhnya adalah kondisi dimana seseorang
tahu dengan tepat bagaimana hasil dari keputusan yang
diambil. Kondisi yang tidak pasti sepenuhnya adalah keadaan di
mana seseorang atau sebuah organisasi dihadapkan dengan
informasi yang tidak lengkap mengenai masalah yang dihadapi.
Kondisi

Resiko

adalah

keadaan

dimana

seseorang

atau

organisasi hanya memiliki sedikit informasi.


Dalam pengambilan keputusan terdapat dua alat bantu yang
paling sering dipakai, yaitu teori probabilitas dan pohon
keputusan.
Teori probabilitas adalah alat bantu yang digunakan pada
kondisi resiko atau kondisi dimana pembuat keputusan tidak
sepenuhnya yakin dengan hasil dari keputusannya. Pohon
keputusan adalah alat bantu pembuat keputusan grafis yang
biasanya

digunakan

untuk

mengevaluasi

mengandung serangkaian langkah-langkah.

keputusan

yang

DAFTAR PUSAKA
Heriyadi,

2011,

Kondisi

Pembuatan

Keputusan

Enterpreneur,
(http://h3r1y4d1.wordpress.com/2011/01/05/kondisi
-pembuatan-keputusan-enterpreneur/)
Fairuz El Said, 2009, Konsep Pohon Keputusan,
(http://fairuzelsaid.wordpress.com/2009/11/24/datamining-konsep-pohon-keputusan/)
_________,

2010, Kewirausahaan: PEMBUATAN KEPUTUSAN,

(http://freebahankulaih.blogspot.com/2010/06/kewiraus
ahaan-pembuatan-keputusan.html)
_______, 2009, Materi Kewirausahaan - Membuat
Keputusan Kewirausahaan ,
(http://faridawahyuni.blogspot.com/2010/03/membuatkeputusan-kewirausahaan.html)

Anda mungkin juga menyukai