PENDAHULUAN
BAB II
1
DASAR TEORI
II.1. Geolistrik
Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis (specific
resistivity, conductivity, dielectrical
potential dan medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Metoda geolistrik menempati tempat yang unik pada klasifikasi geolistrik.
Metoda metoda ekpslorasi geolistrik sangat beragam, ada metoda yang dapat
dimasukkan dalam kategori dinamis, akan tetapi ada juga yang dapat dimasukkan
kedalam kategori statis. Salah satu keunikan lain dari metoda geolistrik adalah
terpecah-pecaah menjadi bermacam-macam mazhab (aliran atau school) yang
berbeda satu dengan yang lain.
Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus listrik (beda I)
buatan kedalam tanah melalui batang elektroda arus , kemudian mengukur beda
potensial (beda V) pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat mengetahui
tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus listrik dapat diketahui dengan Hukum
Ohm yaitu :
R = V/I
dimana :
R = tahanan (ohm/mohm)
V= beda potensial listrik (volt/mvolt)
I = beda arus listrik dalam (Ampere)
Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka aplikasi metoda
geolistrik telah digunakan pada berbagai bidang ilmu yaitu :
1.Regional Geology untuk mengetahui struktur, stratigrafi dan sedimentasi.
2.
4.
5. Archeology untuk mengetahui dasar candi, candi terpendam, tanah galian lama.
6. Panas bumi (geothermal) mengetahui kedalaman, penyebaran, low resistivity
daerah panas bumi.
7. Minyak untuk mengetahui struktur, minyak, air dan kontak air dan minyak serta
porositas , water content (well logging geophysic).
II.2. Metode Resistivitas
Metode Resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena
resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya.Sebenarnya ide
dasar dari metode ini sangatlah sederhana, yaitu dengan menganggap bumi
sebagai suatu resistor.
Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari
kelompok metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah
permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah
permukaan bumi. Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi
dangkal, sekitar 300 500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik
diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektrode arus, sedangkan beda potensial
3
yang terjadi diukur melalui dua elektrode potensial. Dari hasil pengukuran arus
dan beda potensial listrik dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada
lapisan di bawah titik ukur.
Metode kelistrikan resistivitas dilakukan dengan cara menginjeksikan arus
listrik dengan frekuensi rendah ke permukaan bumi yang kemudian diukur beda
potensial diantara dua buah elektrode potensial. Pada keadaan tertentu,
pengukuran bawah permukaan dengan arus yang tetap akan diperoleh suatu
variasi beda tegangan yang berakibat akan terdapat variasi resistansi yang akan
membawa suatu informasi tentang struktur dan material yang dilewatinya. Prinsip
ini sama halnya dengan menganggap bahwa material bumi memiliki sifat resistif
atau seperti perilaku resistor, dimana material-materialnya memiliki derajat yang
berbeda dalam menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan pada tujuan penyelidikan, metode resistivitas dibedakan
menjadi dua yaitu mapping dan sounding.Metode geolistrik resistivitas mapping
merupakan metode resistivitas yang bertujuan mempelajari variasi rasistivitas
lapisan bawah permukaan secara horisontal.Oleh karena itu, pada metode ini
digunakan jarak spasi elektrode yang tetap untuk semua titik datum di permukaan
bumi.Sedangkan metode resistivitas sounding bertujuan untuk mempelajari variasi
resistivitas lapisan bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode ini
pengukuran pada satu titik ukur dilakukan dengan cara mengubah-ubah jarak
elektrode. Pengubahan jarak elektrode tidak dilakukan secara sembarang, tetapi
mulai jarak elektrode kecil kemudian membesar secara gradual.
Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecilkecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena
keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka
jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar
dari 1/5 jarak AB.
Kurva Baku
Kurva Lapangan
Untuk mengetahui jenis kurva bantu yang akan dipakai, perlu diketahui bentuk
umum masing-masing kurva lapangannya.
BAB III
METODOLOGI
Data Sekunder
Interpretasi
Pelaporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Pada permodelan penampang 2D yang diolah pada software
Res2dinv, didapatkan 4 nilai resistivitas batuan dengan kisaran resistivitas dari
1.18 m hingga lebih dari 650 m yang diindikasikan oleh warna. Resisitivitas
batuan yang kuat berada pada kedalaman yang cukup dangkal sedangkan batuan
dengan resistivitas lemah berada pada kedalaman yang cukup besar.
Pada penampang manual didapat beberapa data tingkat resistivitas batuan
yang yang menunjukka resistivitas yang berbeda satu sama lain dengan kisaran
resistivitas 64.8 m hingga 767.2 m yang ditunjukkan dengan indikator warna
yang masing-masing menunjukkan resistivitas sangat kuat hingga lemah.
Resistivitas sangat kuat ditunjukkan dengan warna merah, resistivitas kuat
ditunjukkan dengan warna kuning, resistivitas sedang ditunjukkan dengan warna
hijau, sedangkan resistivitas lemah ditunjukkan dengan warna biru.
Dari dua permodelan penampang tersebut didapatkan bahwa tingkat
ketelitian data akan berbeda dengan perspektif atau metode pengerjaan yang
berbeda. Tingkat ketelitian penempang manual tidak sedetail penampang software
yang diolah dengan data pengukuran secara langsung.
V.2 Saran
Pada aspek penyampaian materi dirasa sudah cukup bagus, tetapi dalam
segi pendampingan masih kurang baik yang mana praktikan yang tertinggal
cenderung tidak paham, diharapkan untuk lebih banyak asisten yang dapat
10
mendampingi praktikan dalam pengolahan data agar tidak tertinggal atau tidak
paham.
11