2.1.2
Port A
Merupakan 8-bit directional port I/O, setiap pinnya dapat menyediakan
pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port A dapat memberi
arus 20 Ma dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data
Direction Register port A (DDRA) harus disetting terlebih dahulu sebelum
port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan port A
yang besesuian sebagai input atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu,
kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi
A/D converter.
2.
Port B
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port B dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus disetting terlebih
vi
3.
Fungsi Khusus
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port C dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting terlebih
dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input atau diisi 1
jika sebagai output. Selain itu pin-pin port C juga memiliki untuk fungsifungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Port C
Port Pin
Fungsi Khusus
PC0
PC1
vii
4.
PC2
PC3
PC4
PC5
PC6
PC7
Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port D dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus disetting terlebih
dahulu sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input atau diisi 1
jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsifungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3 Port D
Port Pin
5.
Fungsi Khusus
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
RESET
viii
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi
masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di-reset.
6.
XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke
internal clock operating circuit.
7.
XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
8.
AVcc
AVcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D converter. Kaki ini harus
secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
9.
AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D converter. Untuk
operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan AVcc harus
diberikan ke kaki ini.
10. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali
jika board memiliki analog ground yang terpisah.
ix
1. AD0..AD7 : pin yang memultipleks fungsi Address output dan Data input/output,
mula-mula pin ini akan berfungsi sebagai Address output kemudian satu clock
berikutnya akan berubah fungsi menjadi Data input/output.
2. A8..A19 : pin yang berfungsi sebagai Address output untuk bit ke 8 sampai bit ke 19
(bit ke 0 sampai bit ke 7 dimultipleks bersama Data input/output)
3. ALE : = Address Latch Enable, pin ini berfungsi untuk membantu IC pendukung
melakukan pemisahan Address output yang dihasilkan oleh Mikroprosesor, pada saat
AD0..AD7 berfungsi sebagai A0..A7, ALE = 1
4. DEN : = Data Enable, pin ini berfungsi untuk membantu IC pendukung melakukan
pemisahan Data input/output yang dihasilkan oleh Mikroprosesor, pada saat AD0..AD7
berfungsi sebagai D0..D7, DEN = 0
Dalam system minimum (rangkaian yang memakai sedikit IC pendukung) DEN tidak perlu
dimanfaatkan.
=1
7. INTR : = Interrupt, pin ini berfungsi untuk mengaktifkan program interupsi, pin ini
dapat dipasifkan (di non-aktifkan dengan perintah tertentu pada program utama), pin
ini aktif bila diberi input 1
9. INA : disebut juga dengan INTA = Interupt Acknowledge, bila terjadi Interupsi pada
program utama maka INTA = 1
10. HOLD : pin ini aktif bila diberi input 1, fungsinya adalah untuk membuat
Mikroprosesor meng-ambang-kan/kondisi floating pada semua pin Data dan Address
11. HLDA : = HOLD indicator, pin ini digunakan sebagai indikator aktif/non-aktifnya
HOLD, saat HOLD aktif, HLDA = 1.
12. MN/MX : = Minimum or maximum, bila pin ini diberi input 1 maka Mikroprosesor siap
digunakan untuk beroperasi pada rangkaian minimum, dan bila pin ini diberi input 0
maka Mikroprosesor siap digunakan untuk beroperasi pada rangkaian maximum
(rangkaian dengan banyak IC pendukung dan boleh ditambah dengan IC math-coprocessor yang dapat mempercepat proses penghitungan).
13. SSO : = Status Line Output, pin ini bersamaan dengan pin IO/M dan DT/R
menciptakan suatu status sbb: (interrupt acknowledge, read I/O port, write I/O port,
halt, code Access, read memory, write memory dan passive) ke delapan status ini
ditunjukkan dengan kombinasi bit-bit dari ke tiga pin tersebut yang bila digambarkan
dengan table adalah sbb:
xi
15. READY : pin ini aktif 0, bila aktif (diberi input 0) maka Mikroprosesor menunda
pelaksanaan instruksi berikutnya, pin ini untuk dihubungkan dengan pin Ready Output
yang biasanya ada pada peralatan-peralatan yang hanya mampu bekerja dengan
kecepatan rendah, peralatan-peralatan berkecepatan rendah tersebut menghasilkan
output 0 pada Ready Output pada saat mereka masih bekerja sehingga membuat
Mikroprosesor menunda pelaksanaan instruksi berikutnya sampai peralatan tersebut
selesai bekerja, jadi setelah selesai bekerja peralatan berkecepatan rendah tersebut
akan menghasilkan 1 pada Ready Outputnya.
Dengan makin canggihnya peralatan-peralatan pendukung Mikroprosesor yang ada saat
ini fasilitas READY ini jarang dimanfaatkan
16. RESET : pin ini aktif 1, setelah pin ini diberi satu (cukup sesaat saja) maka
Mikroprosesor akan mengulang pembacaan program dari awal kembali.
17. CLK : = Clock input, tempat masuknya sinyal clock, dimana kecepatan sinyal clock
menentukan pula kecepatan pembacaan setiap baris programnya.
18. RD : = Read Enable, pin ini akan menghasilkan 0 bila Mikroprosesor membaca data
xii