Presentasi Kasus IPE
Presentasi Kasus IPE
KELOMPOK 2 :
RENATA NURUL S
NURUL ANISA
MUTHIA ISNA ANINDHITA
ARUTALA ENY P. A
MUARIFA MUFLIHATI
HAFIDOTUL MUAWANAH
SARI SEKAR
UKHTI
DENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. H
Umur
: 52 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Guru SMA
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa/Indonesia
Alamat
Tanggal kunjungan
: Yogyakarta
: 14 Oktober 2014
ANAMNESIS
Keluhan utama
Keluhan tambahan
kaki
Riwayat penyakit sekarang
Seorang wanita datang ke AMC dengan keluhan nyeri pada kedua
lututnya. Nyeri ini dirasakan hilang timbul sejak 5 tahun yang lalu.
Nyeri dirasa semakin memberat ketika kelelahan atau turun
tangga, dan berkurang dengan istirahat.
Pasien mengaku terdengar suara krek-krek apabila sendi lutut
digerakkan.
Pasien rutin kontrol, tetapi obat yang didapat (glucosamine) tidak
lintas dan patah tulang lengan kiri atas. Selain itu pasien juga mengeluhkan memar
pada lutut kirinya setelah kecelakaan terjadi.
c. Riwayat penyakit asma
: disangkal.
: disangkal.
e. Riwayat penyakit DM
: disangkal.
: disangkal.
: disangkal.
: disangkal.
: disangkal.
: disangkal.
Riwayat penyakit DM
: disangkal.
Riwayat alergi
: disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok
: disangkal.
: disangkal.
: disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
: compos mentis.
Tanda vital
: 98 x/menit.
Respirasi
Suhu
: 20 x/menit.
: 36,5 C.
Derajat Nyeri
:2
Status Gizi
Berat badan
: 67 kg.
Tinggi badan
: 150 cm.
Pemeriksaan kepala
Mata : alis tampak simetris, palpebra tak tampak kelainan, sekret (-),
konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), injeksi silier (-), kornea
tampak bening (+), lensa mata tampak putih keruh (-/-).
Hidung : krepitasi (-), deformitas (-), massa (-), discharge (-/-).
Telinga
Mulut
Pemeriksaan leher
Limfonodi tidak teraba, JVP tidak meningkat.
Pemeriksaan thorax
Cor : ictus cordis teraba di SIC V linea mid clavicula sinistra, tidak ada
pergeseran dari batas-batas jantung, bunyi jantung S1 dan S2 reguler,
bising (-), gallop (-).
Pulmo :
Paru-paru kanan
-inspeksi: dinding dada simetris,
Paru-paru kiri
-inspeksi: dinding dada simetris,
gerak (-).
gerak (-).
normal.
normal.
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada, benjolan (-),
venektasi (-),
spidernevi (-).
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
: supel (+), nyeri tekan (-), massa (-), hepar dan lien tidak
teraba.
Pemeriksaan ekstremitas
Akral hangat, edema (-/-), waktu pengisian kapiler baik kurang dari
ANALISIS MASALAH
OSTEOARTHRITIS
Osteoartritis merupakan kelainan sendi non
inflamasi yang mengenai sendi-sendi penumpu
berat badan dengan gambaran patologis yang
berupa memburuknya tulang rawan sendi, yang
merupakan hasil akhir dari perubahan biokimiawi,
metabolisme fisiologis maupaun patologis yang
terjadi pada persendian.
RITERIA DIAGNOSIS
KLINIS
Nyeri sendi lutut dan 3
dari kriteria di bawah ini:
umur > 50 tahun
kaku sendi < 30 menit
krepitus
nyeri tekan tepi tulang
pembesaran tulang
sendi lutut
tidak teraba hangat
pada sendi
Catatan: Sensitivitas
95% dan spesifisitas
69%
KLINIS DAN
RADIOLOGIS
Nyeri sendi dan paling
sedikit 1 dari 3 kriteria di
bawah ini:
umur > 50 tahun
kaku sendi <30 menit
krepitus disertai osteofit
Catatan: Sensitivitas 91%
dan spesifisitas 86%.
KLINIS DAN
LABORATORIS
Nyeri sendi ditambah adanya
5 dari kriteria di bawah ini:
usia >50 tahun
kaku sendi <30 menit
Krepitus
nyeri tekan tepi tulang
pembesaran tulang
tidak teraba hangat pada
sendi terkena
LED<40 mm/jam
RF <1:40
analisis cairan sinovium
sesuai osteoarthritis
Catatan: Sensitivitas 92%
dan spesifisitas 75%
Status gizi
pasien
obesitas
Aktivitas fisik
terlalu berat
Tidak
meminum
analgetik
oral
dilakukan
penurunan berat
badan hingga
mencapai berat
badan ideal
aktivitas fisik
pasien perlu
dibatasi
pasien memilih
meminum obat
habbatussaudah
yang menurut
pasien tidak
memiliki efek
samping
kolaborasi dengan
perawat yang
mendampingi
pasien dan edukasi
kepada keluarga
pasien
kolaborasi dokter
dan perawat
diperlukan untuk
memberikan edukasi
aktivitas fisik yang
perlu dibatasi oleh
pasien
kolaborasi dengan
farmasis untuk
memilih terapi
farmakologis yang
tepat dan efektif
untuk pasien
Peran dokter pada kasus ini adalah menghitung kebutuhan kalori per
hari, selanjutnya untuk jenis makanan yang dibutuhkan sesuai
kebutuhan kalori harus dikolaborasikan dengan ahli gizi dan perawat
yang mendampingi pasien dan juga perlu dilakukan edukasi kepada
keluarga pasien, agar pasien menjaga pola makanannya dengan
Sumber : http://www.nyc.gov/html/doh/html/data/OA_CHI_web_C.htm
Pada pasien ini menolak diberikan terapi analgesik secara oral dan lebih
menekankan pada obat herbal habbatussaudah
Tymoquinine terbukti dapat menekan
derajat keparahan degradasi tulang
rawan pada hewan coba. Ia juga secara
signifikan mengambat ekspresi MMP-1,
MMP-3, dan MMP-13, serta
meningkatkan ekspresi TIMP-1. Selain itu
penelitian melalui binatang juga
menyebutkan bahwa secara
histopatologis penggunaan
habbatussaudah dapat melindungi
mukosa lambung dari efek piroxicam.