Anda di halaman 1dari 18

PEMBERDAYAAN DAN

PARTISIPASI DALAM
PENGEMBANGAN
MASYARAKAT DAN
KELEMBAGAAN

Lufhti Fathurahman
Alamsyah
H252144065
Powerpoint Templates

Page 1

Pendahuluan
Empowerment berarti pemberdayaan,
sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan
alam pikiran masyarakat dan kebudayaan Barat, utamanya
Eropa.
Pemberdayaan dan partisipatif mulai berkembang di Indonesia
seiring dengan mulai tumbuhnya sistem demokrasi di Indonesia
Diadopsi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
- Musrenbang

Powerpoint Templates

Page 2

Empat masalah lemahnya demokrasi di


Indonesia
defisit demokrasi dalam sejumlah instrumen
demokrasi,
pemilu yang mengabaikan representasi,
monopoli demokrasi oleh para oligarki, dan
agen perubahan yang terpecah,
mengambang, dan terpinggirkan.

Powerpoint Templates

Page 3

LANDASAN TEORI Delegate


Rumah
tangga

Power and
resources

Empowerment

Powerfull
Powerless

Kekuatan :
Sosial
Politis
Psikologis

Terlibat
bersama

Pembangunan

Pembangunan
berlandaskan
pemberdayaan
Powerpoint Templates
masyarakat

Partisipatif
Bottom up
Lokalitas
Keadilan

Pemberdayaan
masyarakat
Page 4

Pandangan Pemberdayaan Masyarakat

Sedapat mungkin menghindari peran pemerintah, bahkan kalau perlu menentang

Powerpoint Templates

Page 5

Proses Pemberdayaan Masyarakat

Powerpoint Templates

Page 6

Proses Pemberdayaan Masyarakat


(lanjutan)

Powerpoint Templates

Page 7

Tipe Tingkatan Partisipasi


Nonparticipation

Powerpoint Templates

Page 8

Pembahasan
Musrenbang yang dilakukan oleh warga
masyarakat pada salah satu desa di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

Powerpoint Templates

Page 9

Musrenbang belum sepenuhnya


mencerminkan pemberdayaan dan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Musrenbang bersifat formalitas belaka,
Musrenbang yang dilakukan memang
melibatkan semua pihak dalam
pelaksanaannya tetapi tidak semua
masyarakat dapat mengikuti kegiatan
tersebut, hanya orang-orang tertentu saja
yang dapat mengikuti kegiatan tersebut.

Powerpoint Templates

Page 10

Musrenbang juga diikuti oleh pihak eksekutif,


legislatif dan juga para pengusaha.
Pihak eksekutif diwakili oleh bagian
perencanaan beberapa SKPD
Pihak eksekutif yang diwakili oleh SKPD juga
membuat usulan tentang pembangunan desa
tersebut, padahal pihak SKPD belum tentu
mengetahui kebutuhan desa tersebut.

Powerpoint Templates

Page 11

Kegiatan musrenbang yang seperti ini


terus menerus berulang dari tahun ke
tahun tanpa adanya perubahan sehingga
masyarakat sebenarnya sudah merasa
jengah dengan adanya musrenbang
karena usulan pembangunan desa
mereka harus kandas pada tahap
penganggaran.

Powerpoint Templates

Page 12

Musrenbang hanya berada pada tingkat


PLACATION dalam tingkatan partisipasi
masyarakat.

Powerpoint Templates

Page 13

Masyarakat hanya memiliki kekuatan sosial dan


psikologis tanpa diberikan kekuatan politis,
sehingga tidak terjadi pendelegasian wewenang
dari pemerintah kepada masyarakat.
Masyarakat tetap dibuat menjadi pihak
powerless karena tidak dapat menentukan
masa depan mereka sendiri.
Masyarakat masih menjadi objek bukan menjadi
subjek dari dunianya sendiri.

Powerpoint Templates

Page 14

Kesimpulan
Kegiatan musrenbang seharusnya merupakan
perwujudan dari pemberdayaan dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan.
Menurut ciri-ciri dan sifatnya,
Musrenbang memiliki hierarki secara bottom-up yaitu
mengutamakan desa sebagai dasar pembangunan.
Musrenbang juga bersifat lokalitas yaitu dilakukan oleh pihakpihak lokal yang ada dan terlibat langsung dalam wilayah
pembangunan.
Musrenbang juga memiliki sifat keadilan yaitu semua pihak
dilibatkan secara langsung dan memiliki suara yang sama
dalam kegiatannya.
Powerpoint Templates

Page 15

Dalam pelaksanaan musrenbang pada salah satu desa


di Kalimantan Tengah, musrenbang sebagai formalitas
dalam penyusunan RAPBD.
Usulan-usulan kegiatan yang diusulkan pihak
perwakilan desa jarang bahkan hampir tidak ada yang
dimasukkan dalam RAPBD.
Program pembangunan yang ada dalam RAPBD
hampir seluruhnya berisi program yang berasal dari
SKPD yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan
masyarakat desa.
Masyarakat tetap menjadi objek dari dunianya.

Powerpoint Templates

Page 16

Kegaitan musrenbang yang dilakukan


hanya berada pada tingkat placation yaitu
hanya dapat memberikan saran kepada
pemegang kekuasaan, tetapi kewenangan
menentukan tetap ada pada pemegang
kekuasaan, dalam hal ini pihak eksekutif.

Powerpoint Templates

Page 17

Daftar Pustaka
Ach. Wazir Ws., et al., ed. (1999). Panduan Penguatan Menejemen Lembaga Swadaya
Masyarakat. Jakarta: Sekretariat Bina Desa dengan dukungan AusAID melalui Indonesia
HIV/AIDS and STD Prevention and Care Project.
Arnstein, Sherry R. A Ladder of Citizen Participation, JAIP, Vol. 35
David Beetham, 1999, Democracy and Human Rights, Cambridge, UK : Polity Press.
Harry Hikmat, 2001. Strategi Pengembangan Masyarakat., Bandung : Humaniora Utama
Press (Halaman1-48)
Isbandi Rukminto Adi. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari
Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press.
John Freidman, 1993. Empowerment : The Politics of Alternative Development.,
Cambridge Mass : Blackwell Book. (Pp:14-36)
Onny S. Prijono dan A.M.W. Pranarka (Eds) 1996., Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan,
dan Implementasi. Jakarta : CSIS (Halaman 44-70)
Widiyanto, 2012, Keterwakilan Publik dalam Perencanaan dan Penganggaran
Partisipatif : Study Kasus Empat Wilayah. Majalah Prisma LP3ES, Jakarta.
http:\\id.wikipedia.org\partisipasi

Powerpoint Templates

Page 18

Anda mungkin juga menyukai