Artikel ini mencoba melihat sejauh mana identitas para Bissu, bila
dilihat dari kacamata teori identitas. Apakah mereka menjadi Bissu
sebagai bawaan sejak lahir, ataukah karena melalui proses konstruk sosial di mana mereka hidup dan berinteraksi? Sejauh mana pandangan pemuka agama terhadap praktek ritual yang dilakukan para Bissu di tengah keberadaan mereka selaku Muslim yang tetap teguh melaksanakan ibadah sesuai yang digariskan oleh Islam?Kajian ini menunjukkan bahwa identitas para Bissu sebagaimana teridentifikasi di Segeri, merupakan hasil dari konstruk sosial yang mereka lakoni, meskipun cikal bakal mereka menjadi Bissu telah terlihat sejak masih kanak-kanak dan makin mendapat bentuknya pada saat mereka telah dewasa.