PPDGJ III Sken 3 Ardyn
PPDGJ III Sken 3 Ardyn
DISORDER)
F84.3 Pedoman Diagnostik Gangguan Disintegratif Masa Kanak
Lainnya
Diagnosis ditegakkan berdasarkan suatu perkembangan normal yang
jelas sampai usia minimal 2 tahun, yang diikuti dengan kehilangan
yang nyata dari keterampilan yang sudah diperoleh sebelumnya;
disertai dengan kelainan kualitatif dalam fungsi-fungsi sosial
Biasanya terjadi regresi yang berat atau kehilangan kemampuan
berbahasa, regresi dalam kemampuan bermain, keterampilan sosial,
dan perilaku adaptif, dan sering dengan hilangnya pengendalian buang
air besar atau kecil, kadang-kadang disertai dengan kemerosotan
pengendalian motorik
Yang khas, keadaan tersebut bersamaan dengan hilangnya secara
menyeluruh perhatian/minat terhadap lingkungan, adanya mannerisme
motorik yang stereotipik dan berulang, serta kendala dalam interaksi
sosial dan komunikasi yang mirip dengan autisme
Dalam hal-hal tertentu sindrom ini mirip dengan dementia pada orang
dewasa, tetapi berbeda dalam tiga hal : biasanya tidak ada bukti
penyakit atau kerusakan yang dapat ditemukan (walaupun beberapa
tipe disfungsi otak organik dapat ditelusuri); kehilangan keterampilan
dapat diikuti dengan beberapa derajat perbaikan; kendala dalam fungsi
sosial dan komunikasi mempunyai kualitas lebih berciri autistik
daripada kemunduran intelektual;
F78 RM Lainnya
Kategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat RM dengan
memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan
karena adanya gangguan sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu tuli,
ADHD (ATTENTION
DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)
F90 Pedoman Diagnostik Gangguan Hiperkinetik
Ciri-ciri utama ialah berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan.
Kedua ciri ini menjadi syarat mutlak untuk diagnosis dan haruslah
nyata ada pada lebih dari satu situasi (misalnya di rumah, di kelas, di
klinik).
Berkurangnya perhatian tampak jelas dari terlalu dini dihentikannya
tugas dan ditinggalkannya suatu kegiatan sebelum tuntas selesai.
Anak-anak ini seringkali beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain,
rupanya kehilangan minatnya terhadap tugas yang satu, karena
perhatiannya tertarik kepada kegiatan lainnya (sekalipun kajian
laboratorium pada umumnya tidak menunjukkan adanya derajat
gangguan sensorik atau perseptual yang tidak biasa). Berkurangnya
dalam ketekunan dan perhatian ini seharusnya hanya didiagnosis bila
sifatnya berlebihan bagi anak dengan usia atau IQ yang sama
Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang berlebihan,
khususnya dalam situasi yang menuntut keadaan relatif tenang. Hal