Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini makin tingginya harga pupuk dan bahan bakar minyak untuk kebutuhan
rumah tangga, makin meresahkan masyarakat, terutama sekali masyarakat yang tinggal
dipedesaan. Untuk mengatasi hal-hal yang demikian perlu dicari sumber-sumber
alternatif agar produksi pertanian tetap dapat dipertahankan dan kebutuhan bahan
bakar dapat dipenuhi tanpa merusak lingkungan.
Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah satu alternatif yang
sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar
minyak. Namun sampai saat ini pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk belum
dilakukan oleh petani secara optimal, terkecuali di daerah-daerah sentra produk
sayuran. Sedangkan didaerah-daerah yang banyak ternak dan bukan daerah sentra
produksi sayuran, kotoran ternak banyak yang tertumpuk di sekitar kandang dan belum
banyak yang dimanfaatkan sebagai sumber pupuk. Apalagi pemanfaatan kotoran ternak
sebagai sumber sumber bahan bakar dalam bentuk gas bio dan biorang. Teknologi dan
produk tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat, petani dan peternak kita.
Dalam konteks itu pemantaan kotoran ternak sebagai sumber energi (bahan bakar)
merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan minyak tanah dan kayu
untuk keperluan rumah tangga. Dari kotoran ternak dapat dihasilkan 2 jenisbahan bakar
yaitu (gas bio) dan briket.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.
2.
Kandungan (%)
Kandang
Kotoran SapiKotoran
Kuda
Kotoran Kambing
N
0.6
P2O5
0.3
K 2O
0.1
0.4
0.3
0.3
Kotoran Ayam
0.5
0.3
0.2
Kotoran Itik
1.6
0.5
0.2
1.0
1.4
0.6
Dalam konteks itu pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi (bahan bakar)
merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan minyak tanah dan kayu
untuk keperluan rumah tangga. Pemanfaatan kotoran ternak dapat dihasilkan 2 jenis
bahan bakar yaitu biogas dan briket. Kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dalam
bentuk briket merupakan hal baru bagi masyarakat, dan peternak kita.
Meskipun,banyak masyarakat yang sudah mengetahui pemanfaatan kotoran sapi
sebagai bahan bakar alternatif,tapi terkendala oleh kesan bahwa membuat biogas itu
rumit dan memerlukan banyak ketrampilan. Untuk biogas mungkin benar,tapi membuat
briket dari kotoran sapi ternyata tidak terlalu sulit. Kotoran sapi yang sudah kering,
memang mempunyai sifat mudah terbakar dalam waktu yang lama.
A.
Pengertian dan Cara Pembuatan Briket Kotoran Ternak
Selain penghasil gas, bio, kotoran ternak juga dapat menghasilkan briket kotoran ternak.
Penggunaan kotoran ternak sebagai bahan pembuatan briket tidak saja sebagai
merupakan cara pemanfaatan energi yang lebih baik tetapi juga dapat mengurangi
pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kotoran ternak.
Gambar 1. Briket
Briket sendiri adalah sumber energi alternatif pengganti Minyak Tanah dan Elpiji dari
bahan-bahan bekas, sampah maupun limbah-limbah pertanian yang tidak terpakai dan
diolah. Pembuatan briket berbeda dengan pembuatan biogas. Dimana pembuatan briket
dilakukan dengan mengubah kotoran ternak dalam bentuk briket dengan menggunakan
alat cetak. Briket yang sudah terbentuk dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah
kering, briket tersebut dimasukkan ke dalam alat pemanas. Alat pemanas diletakkan
diatas kompor atau tungku. Setelah briket berubah jadi arang yang ditandai dengan
habisnya asap yang keluar pada tempat pemanas. Lalu alat pemanas di buka dan briket
yang masih membara disemprot dengan air. Briket yang sudah jadi arang ini dapat
dipakai sebagai bahan bakar untuk memasak atau kebutuhan rumah tangga
Tidak mengeluarkan api, karena briket kotoran sapi ini menyala seperti nyala
rokok, dengan panas yang dihasilkan tak jauh beda dengan bahan bakar minyak
tanah maupun elpij.
3.
Peralatan memasak menjadi lebih awet karena briket kotoran sapi ini tidak
menghasilkan api yang membuat hitam bagian bawah peralatan memasak.
4.
Lebih sehat, karena briket kotoran sapi tidak menghasilkan asap.
5.
Bentuknya lebih seragam karena pembuatannya dengan dicetakkan
mempergunakan alat,
6.
Selain keunggulan dari briket kotoran sapi di atas, ada juga kekurangan dari briket sapi.
Berikut disampaikan kelebihan dan kekurangan dari berbagai briket.
Tabel 1. Kelebiahan dan Kekurangan berbagai Brike
Jenis Briket
Briket arang
selasah
Kelebihan
Kekurangan
Mudah dibuat,murah praktis Berasap hingga lebh baik
& mudah digunakan , ringan,digunakan diruang terbuka,
mudah diangkut, relativ
tidak dapat dimatikan dengan
aman
cepat,pijar api tidak mudah
dilihat(walaupun panas sekali)
Briket serbuk
Mudah dibuat,murah,mudah
gergaji/ sekam penggunaanya,praktis dan
relative aman digunakan.
Berasap sehingga lebih baik digunakan diruangan
terbuka,tidak dapat dimatikan dengan cepat,pijar api tidak mudah dilihat (walaupun
panas sekali)Briket kotoran sapi
Nyala apinya bagus (sering
berwarna kebiru -biruan) mudah dibuat,murah praktis,mudah digunaan, aman dan
ringan sehingga memudahkan dalan transportasiAdanya kendala budaya dan
pandangan negatif pada
kotoran sapi di beberapa
daerah.
KESIMPULAN
1.
pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi (bahan bakar) merupakan
salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan minyak tanah dan kayu untuk
keperluan rumah tangga.
2.
Briket adalah sumber energi alternatif pengganti Minyak Tanah dan Elpiji dari
bahan-bahan bekas, sampah maupun limbah-limbah pertanian yang tidak terpakai
dan diolah.
3.
Selain penghasil gas, bio, kotoran ternak juga dapat menghasilkan briket kotoran
ternak. Penggunaan kotoran ternak sebagai bahan pembuatan briket tidak saja
sebagai merupakan cara pemanfaatan energi yang lebih baik tetapi juga dapat
mengurangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kotoran ternak.
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
A, SA. 2011. Cara Membuat Briket Arang dai Dedaunan, Sampah, Serbuk Gergaji DSB.
http://macam-macamusahakecilmenengah.blogspot.com/2011/01/cara-membuatbriket-arang-dari-dedaunan.html. Diakes pada hari Selasa, 1 November 2011.
Farida E. 2000. Pengaruh Penggunaan Feses Sapi dan Campuran Limbah Organik Lain
Sebagai Pakan atau Media Produksi Kokon dan Biomassa Cacing Tanah Eisenia
foetida savigry . Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan MakananTernak. IPB, Bogor.
Sofyadi Cahyan, 2003. Konsep Pembangunan Pertanian dan Peternakan Masa Depan.
Badan Litbang Departemen Pertanian. Bogor.
Sihombing D T H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan. Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor
Soehadji, 1992. Kebijakan