Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Dede Dimas

NIM

: 2014020301

Mata Kuliah : Ilmu Negara

HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN ILMU POLITIK


Jikalau diperhatikan pendapat Georg Jellinek dalam bukunya yang berjudul
Allgemeine Staatslehre, ilmu negara sebagai Theoristische Staatswissenschaft atau
staatslehre merupakan hasil penyelidikan dan diperbandingkan satu sama lain,
sehingga terdapat persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan diantara pelbagai
sifat dan organisasi-organisasi negara itu.
Politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis. Polis adalah kota
yang dianggap negara yang terdapat dalam kebudayaan Yunani kuno. Jean Bodin
adalah orang pertama yang menggunakan istilah ilmu politik.
Ilmu negara selaku ilmu pengetahuan sosial yang bersifat teoritis, segala hasil
penyelidikannya dipraktekkan oleh ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan dan bersifat
praktis (angewandt, toegepast atau applied). Dengan demikian jelaslah menurut
pahamnya, bahwa ilmu politik itu tidaklah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
berdiri sendiri. Layaknya pendapat Georg Jellinek dalam bukunya yang berjudul
Allgemeine Staatslehre, ilmu negara sebagai Theoristische Staatswissenschaft atau
staatslehre merupakan hasil penyelidikan dan diperbandingkan satu sama lain,
sehingga terdapat persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan diantara berbagai
sifat dan organisasi-organisasi negara itu.
Karena itu dari fakta yang bermacam-macam itu dicari sifat-sifat dan unsur-unsur
pokoknya yang bersifat umum seakan-akan intisari unsur-unsur itu merupakan
pembagi persekutuan terbesar (ppt) dalam ilmu hitung atau grootste gemene deler-nya
dari keadaan yang berbeda-beda itu. Dan jika pekerjaan yang dikerjakan untuk
dilarapkan, dijalankan atau diterapkan di dalam praktek untuk mencapai tujuan tertentu,

tugas itu diserahkan kepada Angewandte staatswissechaft atau ilmu politik. Jadi ilmu
negara selaku ilmu pengetahuan sosial

yang bersifat

teoritis, segala hasil

penyelidikannya dipraktekkan oleh ilmu politik sebagai ilmu pengetahuan dan bersifat
praktis(angewandt, toegepast atau applied). Dengan demikian jelaslah menurut
pahamnya, bahwa ilmu politik itu tidaklah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
berdiri sendiri. Herman Heller menganggap ilmu politik atau politikologie sebagai ilmu
yang berdiri sendiri, dan bertalian pula dengan pengaruh konsepsi Ango-Saxon
terutama Amerika terhadap ilmu politik yang lebih menitikberatkan pembahasannya
kepada hal-hal yang bersifat praktis dalam masyarakat sebagai gejala sosio-politik.
Maka dalam hubungan ini jelaslah ada sifat-sifat komplementer, karena itu ilmu negara
merupakan salah satu hardcore (teras inti) dari pada ilmu politik.
Ilmu Politik itu adalah semacam sosiologi daripada negara. Oleh karena
pendapatnya itu George Jellinek masih menganggap Ilmu Politik sebagai bagian dari
ilmu sosiologi. Selanjutnya, dikatakan olehnya bahwa Ilmu Negara dan hukum tata
negara menyelidiki kerangka yuridis daripada negara, sedangkan Ilmu Politik
menyelidiki bagiannya yang ada di sekitar kerangka itu. Dengan perumpamaan itu
Hoelink telah menunjukkan betapa eratnya hubungan antara Ilmu Negara dengan Ilmu
Politik, oleh karena kedua-duanya itu mempunyai objek penyelidikan yang sama yaitu
negara, hanya bagiannya terletak dalam metode yang dipergunakan. Ilmu Negara
mempergunakan metode yuridis, sedangkan Ilmu Politik mempergunakan metode.

Anda mungkin juga menyukai