Anda di halaman 1dari 17

Beranda

About

ANNSILVA
Just another WordPress.com weblog

stay updated via rss

search this site

ME

nice

STATUS UP DATE
o
o
o
o
o

POS-POS TERAKHIR
o
o
o
o
o

Semoga cepat fit lagihttp://t.co/ik3sMtDnPt__ 1 day ago


Kopi kopi http://t.co/8tKjaMBAeW__1 day ago
Hehehehehe http://t.co/Xktj8y4KVS__1 day ago
Panas giniii mandi yooooohttp://t.co/Dk5rky4LFw__ 4 days ago
Yuuukkk mariii http://t.co/rbUQfVcPUl__4 days ago

Mengapa Kau Membuatku


Durante International Society Paediatric Neurosurgery ( ISPN ) Course
2013, Manado
A quote from Nikos Kazantzakis
Otitis media supuratif
Inkontinensia Urin

KOMENS

Nadya Paoky on MARGA ORANG MANADO

Stella Rambing on MARGA ORANG MANADO

Melizza Meyve Wenas on MARGA ORANG MANADO

andien on MARGA ORANG MANADO

egy rinaldi putra on MARGA ORANG MANADO

LANGGANAN SUREL
Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan
tulisan-tulisan baru melalui email.
Bergabunglah dengan 16 pengikut lainnya.

Daftar!

TAG
anak Bedah cewek Manado cinta culturecurhat
annsilva dokter foto hati info sehat manado Mata minahasa Neuritis

Optik Obstetri Penyakit

dalam peterpornpuisi sex

Uncategorized

KLIK TERTINGGI
o

Tidak ada

o
o

RSS - Pos
RSS - Komentar

TOP RATED
Posts | Pages
All | Today | This Week | This Month
o

There are no rated items for this period.

Penyakit-penyakit Medula Spinalis


Posted: Maret 13, 2010 in Uncategorized

0
1.

Lesi MS berdasarkan topografi

2.

Lesi kongenital & perinatal MS

3.

Lesi traumatic MS

4.

Tumor & lesi desak ruang MS

5.

Inflamasi, alergik & toksik MS & selaput

1.

I. KLASIFIKASI TOPOGRAFI MS

a). Lesi Transversa


Level sensorik dimana di bawahnya seluruh modalitas sensorik

menghilang dari derajat ringan sampai berat.

Spastisitas atau paraparese anggota gerak bawah.

Gangguan berkemih

Kadang-kadang terdapat deficit segmental pada level setinggi lesi.

Kadang-kadang tinggi lesi ditentukan oleh perubahan refleks.

b). Lesi unilateral

Sindrom Brown-Seqward (nyeri selalu kontralateral)


c). Lesi intramedular

Sapastisitas bagian bawah tubuh ipsilateral kaudal dari lesi.

Gangguan sensasi nyeri & temperatur yang bersifat segmental &

disosiatif.

Kadang-kadang gangguan sensorik disosiatif yang mengenai seluruh

badan bagian distal dari lesi.

Paralisis perifer & hilang refleks disertai atrofi otot pada lesi kornu anterior

setinggi lesi tersebut.

Sensasi gerakan & sensibilitas dalam, lebih atau kkurang utuh.

Gangguan berkemih.

d). Lesi Spinal Anterolateral


Paraspastisitas atau paraparesis

Gangguan sensorik disosiatif setelah kaudal dari lesi.

Sensasi gerakan & sensibilitas dalam tetap utuh.

Gangguan berkemih.

e). Lesi Kolumna

Parasimpatis spastis murni

Gangguan sensibilita dalam

Kombinasi kedua keadaan di atas.

1.

II. LESI TRAUMATIK MS

a. Gambaran sindroma Transversa (Total)


a). Lesi Transversa Total Akut

Paraplegia flaksid coz masih ada syok spinal, shg belum ada tanda

UMN (masih LMN)


Releks / dan tanpa tanda-tanda gangguan piramidal
Seluruh modalitas sensoris menghilang
Kontrol miksi & defekasi menghilang
Hilangnya efek tonik dari stimulus kortikospinal pada kornu anterior.

b). Stadium lanjut, berhubungan lesi Transversa Kronik

Akibat hipersensitivitas neuronal terhadap denervasi.

Traktus everen mudah terserang

Menimbulkan berbagai fenomena khas, yaitu :

Gangguan motorik

Gangguan sensorik

Otomatisme MS

Perubahan trofik

Perubahan hipotensif

Komplikasi hipertensif.

c). Gangguan kandung kemih

Kandung kemih neurogenik tidak terkontrol

Kandung kemih refleks

Kandung kemih deafferensi

Kandung kemih deefferensi

Kandung kemih denervasi


KLASIFIKASI TRAUMA MS BERDASARKAN FUNGSI NEUROLOGIS

1.

1. KLASIFIKASI FRANKLE

a)

Complete : fungsi motorik & sensorik (+)

b)

Incomplete-Preserve sensation only : fungsi motorik (-), fungsi sensorik

(+)

c)

Incomplete-Preserve Motor non-functional : fungsi motorik (+), sensorik (-)

d)

Incomplete-Preserve Motor Functional : fungsi motorik (+) dapat

digunakan

e)

Complete Recovery : fungsi sensorik & motorik (N)

ASPEK LESI TRAUMATIK MEDULA SPINALIS

1.

Konkusio Spinal

Lesi transversa total yang akut.

Sembuh sempurna dalam beberapa jam/hari

1.

Kontusio Spinal

Kerusakan traumatik

Fraktur dislokasi vertebra

Fragmen tulang lepas

Discus intervertebralis prolaps/sublukasasi

25% lesi total.

57% lesi tidak total perbaikan spontan

level klinis tidak selalu berhubungan dengan level dengan kerusakan


kolumna vertebralis.

Paling sering terkena : C5, T4. T10, L1

1.

Mielomalasia

Infark patologis hanya setelah interval laten beberapa jam atau beberapa

hari setelah trauma

Komplikasi lanjut :

SIRINGOMIELIA intervensi bedah.

1.

Kompresi MS

Oleh factor mekanik, seperti : discus intervertebralis yang prolaps,


hematoma epidural.

Bisa spontan oleh karena : komplikasi terapi antikoagulan, trauma lahir &
aktivitas fisik.

Gambaran klinis nyeri pinggang lokal hebat paraplegia.

1.

Hematomielia
Perdarahan ke dalam bagian sentral dari MS

Deficit klinis yang tipikal :

Sindrom Transversa parsial

Sindrom Brown Seqward

Gangguan sensorik

Spastisitas distal.
Penyebab paling sering TRAUMA

Level klinis naik beberapa segmen :

Nyeri lokal

Cervical bawah sering kena

CSS bisa bercampur darah.

1.

Lesi Konus

Pada level setinggi L1

Gangguan urinari, defekasi, fungsi seksual, gangguan sensorik disosiatif

(pada S3-S4) dan koksigeal pada segmen-segmen ini, fungsi motorik tetap baik.

Penyebab : trauma, neoplasma, insufisiensi vaskular, mis : aneurisme

otak.

1.

7. Sindroma Kauda Equina (tidak ada gangguan pyramidal)

Menyerupai fraktur , terutama prolaps discus vertebralis lumbal traumatic


di bawah L1-L2.

Paralisis flaksid ekstremitas bawah dengan gangguan seluruh modlitas


sensorik seperti anestesia pelana, refleks menghilang, paralisis sfingter. Tidak
ada gangguan piramidal.

1.

III. DIAGNOSIS

Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan rontgenologik

LP

Mielografi

CT-Scan & MRI

1.

IV. PENANGANAN

1.

Diagnosis

Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan Rontgenologik

LP

Mielografi (pada daerah yg diduga ada tumor)

CT-Scan & MRI

1.

Operatif

2.

Rehabilitasi (bila tidak ada KI)

Ssegera setelah trauma


1.

Cegah dekubitus (biasa pneumonia) /pembentukan batu ginjal, dll.


V. TUMOR MS

Gejala-gejala gangguan MS yang disebabkan oleh kompresi yang mempunyai


karakteristik SBB :

1.

Gangguan fungsi motorik : kelumpuhan otot, tanda gangguan piramidal.

2.

Gangguan sensorik distal, awal penyakit tidak jelas batasnya.

3.

Gangguan urinaria.

4.

gangguan sensorik radikuler (meyebar)

5.

hilangnya refleks superfisial & regleks tendon.

6.

Nyeri skiatika

7.

deformitas kolumna vertebralis

8.

X-Foto : destruksi tulang, pelebaran kanalis servikalis, destruksi processus


spinosus, hemangioma vertebralis.

9.

LP : kadar protein sangat tinggi (SINDROM FRUIN)

TUMOR GANAS DALAM KANALIS SPINALIS

a). Neurofibroma

1/3 dari seluruh tumor spinal

paling sering pada regio torakal bawah & lumbal.

Nyeri radikuler.

Jika tumor tumbuh dalam foramen intervertebralis & mendesaknya


Pertumbuhannya intra & ekstraspinal disebut NEUROFIBROMA.

Bisa sendiri atau salah satu manifestasi dari neurofibromatosis


Generalisata (VON RECLING HAUSEN)
b). Meningioma

1/3 dari lesi desak ru\ang intraspinal.

Bertahun-tahun kompresi MS yang berat.

Lokasi sering pada tulang belakang torakal

Gambaran mielografik : masa bulat yang tumbuh dari dura dan mendesak
MS.
c). Metastasis

Biasanya deposit tumor pada vertebralis & secara sekunder mengenai MS.

Lokasi pertumbuhan tumor pada 1/3 kasus adalah paru-paru, 1/3 kasus

pada payudara & 10% tidak terdeteksi.

Gejala klinis :

Nyerip ada 2/3 kasus (radikuler seperti memakai karset), kelumpuhan tungkai,
gangguan sfingter.

X-Foto :

Normal

80-90% kasus akhirnya menjadi abnormal, terutama tumor Ca payudara.

Pengobatan :

Neurofibroma dan meningioma eksisi radikal

Metastasis pembedahan/radioterapi

Jika lesi multipel radioterapi saja jika malignancy telah dipastikan.

Prognosis :

Tergantung pada sifat tumor primer.

KARSINOMATOSIS MENINGEAL
Meningen terserang oleh jaringan tumor secara difs pada beberapa

segmen.
Tanda klinis :

1.

Gangguan MS

2.

nyeri hebat

3.

tanda fisik poliradikuler yang dapat melibatkan saraf-saraf kranial.


Cairan otak :

1.

Protein meningkat, glukosa meningkat.

2.

Hitung sel meningkat

3.

sel-sel tumor dapat ditemukan dalam sedimen.


Suatu tumor primer paling sering :

1.

Adenokarsinoma lambung

2.

Adenokarsinoma paru

3.

Ca payudara
Prognosis buruk, masa ketahanan hidup rata-rata 1 bulan.

SPONDILITIS TUBERCULOSA

Batasan :
Infeksi kronis oleh granulomatosis yang disebabkan oleh Mikobacterium TBC.

Patofisiologi :

Sekunder dari TBC tempat lain

Sering terkena : vertebral bodies = Potts Diseasse.

Lokasi tersering

Penyebaran hematogen :

1.

torakal bawah

2.

torakolumbal

3.

lumbal bagian atas.

Terbentuk TUBERCOLUS SQUESTRA

Tubercolus granulation tissue penetrasi korteks abses paravertebra.

Kerusakan bagian anterior vertebra KIFOSIS

Gejala klinis :

1.

Gejala umum :

KU menurun

Anoreksia, malaise, sumer-sumer, gejala TBC pada umumnya.

1.

Gejala lokal :

Nyeri pinggang

Gibus

Abses dingin

Diagnosis :

Penatalaksanaan :

Komplikasi :
Terkait

Gangguan KesadaranDengan 7 komentar


Endometriosisdalam "dokter"
Mycobacterium

Berikan Balasan

Penanganan Letak Lintang


Obstruksi Usus

flags

Art
Seiri Hanako puisi tentang cinta dan hidupnya 0

Blogroll
Blog di WordPress.com. 0
annsilva 0
Medicanita medis 0
Seiri Hanako puisi tentang cinta dan hidupnya 0

o
o
o
o

TIME
S

Feb

Apr

1
0

1
1

1
2

1
3

1
4

1
5

1
6

1
7

1
8

1
9

2
0

2
1

2
2

2
3

2
4

2
5

2
6

2
7

2
8

2
9

3
0

3
1

Maret 2010
Blog di WordPress.com. | The Greyzed Theme.

Ikuti

Follow annsilva
Get every new post delivered to your Inbox.
Sign me up

Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai