Anda di halaman 1dari 8

1.

Jelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum mengolah


limbah padat!
Faktor faktor yang perlu kita perhatikan sebelum kita mengolah
limbah padat tersebut adalah sebagai berikut
a. Jumlah limbah
Jumlah limbah yang sedikit: mudah ditangani sendiri
Jumlah limbah yang banyak: membutuhkan penanganan khusus
(tempat dan sarana pembuangan) 4 m3 limbah padat/hari.
b. Sifat fisik dan kimia limbah
Sifat fisik: mempengaruhi pilihan tempat pembuangan, sarana
pengangkutan dan pilihan pengolahan.
Sifat kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari
lingkungan dengan cara membentuk senyawa baru.
c. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan
Karena lingkungan ada yang peka/tidak peka terhadap pencemaran,
maka perlu diperhatikan:
a. Tempat pembuangan akhir (TPA)
b. Unsur yang akan terkena
c. Tingkat pencemaran yang akan timbul.
d. Tujuan akhir dari pengolahan
Ada 2 tujuan akhir, yaitu bersifat ekonomis dan non-ekonomis
Tujuan pengelolaan yang bersifat ekonomis : Meningkatkan
efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali
bahan yang masih berguna untuk didaur ulang/dimanfaatkan lain.
Tujuan pengelolaan yang bersifat non-ekonomis : Untuk
mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

2. Sebutkan cara kerja incinerator serta kelebihan dan kekurangannya


Incinerator adalah metode penghancuran limbah organik dengan
melalui pembakaran dalam suatu sistem yang terkontrol dan terisolir
dari lingkungan sekitarnya. Insinerasi dan pengolahan sampah
bertemperatur tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal.
Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa
hasil pembakaran, partikulat, dan panas. Gas yang dihasilkan harus
dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer. Panas yang
dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik.

Proses insenerasi akan berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu:


1) Tahapan pertama adalah membuat air dalam sampah menjadi
uap air, hasilnya limbah menjadi kering dan siap terbakar.
2) Selanjutnya terjadi proses pirolisis, yaitu pembakaran tidak
sempurna, dimana temperature belum terlalu tinggi.
3) Fase berikutnya adalah pembakaran sempurna. Ruang bakar
pertama digunakan sebagai pembakar limbah, suhu dikendalikan
antara 400 C ~ 600 C.
Ruang bakar kedua digunakan sebagai pembakar asap dan bau
dengan suhu antara antara 600 C ~ 1200 C
Suplay oksigen dari udara luar ditambahkan agar terjadi oksidasi
sehingga materi-materi limbah akan teroksidasi dan menjadi mudah
terbakar, dengan terjadi proses pembakaran yg sempurna, asap yg
keluar dari cerobong menjadi transparan.

3. Jelaskan secara singkat proses pembuatan kompos


Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup
baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme
pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa
mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai
sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.
Cara membuat kompos metode aerob
Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat
terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan
baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah material organik
yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil
(dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya
adalah hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang dan kotoran
unggas. Apabila kekurangan bahan yang megandung karbon, bisa
ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk.

Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan.


Lebih baik apabila tempat pengomposan diberi peneduh untuk
menghindari hujan.

Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1
meter dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar
30-40 cm.

Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur


dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik tersebut hingga
menjadi potongan-potongan kecil. Semakin kecil potongan bahan
organik semakin baik. Namun jangan sampai terlalu halus, agar
aerasi bisa berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.

Masukan bahan organik yang sudah dicacah ke dalam bak kayu,


kemudidan padatkan. Isi seluruh bak kayu hingga penuh.

Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu
untuk memberikan kelembaban. Untuk mempercepat proses
pengomposan bisa ditambahkan starter mikroorganisme pembusuk
ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu, naikkan bak
papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan
terus hingga ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.

Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC,


biarkan keadaan yang panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk
membunuh bakteri patogen, jamur dan gulma. Perlu diperhatikan,
proses pembiaran jangan sampai lebih dari 4 hari. Karena
berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Apabila
mikroorganisme dekomposer ikut mati, kompos akan lebih lama
matangnya.

Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian


mikroorganisme dekomposer. Jaga suhu optimum pengomposan
pada kisaran 45-60oC dan kelembaban pada 40-50%. Cara menjaga
suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan untuk
menjaga kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini
penguapan relatif tinggi, untuk mencegahnya kita bisa menutup
tumpukan kompos dengan terpal plastik, sekaligus juga melindungi
kompos dari siraman air hujan.

Cara membalik kompos sebaiknya dilakukan dengan metode


berikut. Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan kompos. Lalu
letakan persis disamping tumpukan kompos. Kemudian pindahkan
bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu tersebut sambil
diaduk. Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan
terus hingga seluruh tumpuka kompos berpindah kesampingnya.
Dengan begitu, semua kompos dipastikan sudah terbalik semua.
Proses pembalikan sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali sampai
proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan
kelembaban melebihi batas yang ditentukan.

Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam


kecoklatan dan volume menyusut hingga 50% hentikan proses
pembalikan. Selanjutnya adalah proses pematangan selama 14 hari.

Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari.


Namun kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung
dari keadaan dekomposer dan bahan baku kompos. Pupuk kompos
yang telah matang dicirikan dengan warnanya yang hitam
kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.

Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak


dijual) dan agar bisa disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan
di kemas dalam karung. Simpan pupuk kompos di tempat kering
dan teduh.

4. Kenapa limbah padat merusak permukaan tanah

Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur,


bubur yang berasal dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat
mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya
karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.
Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama,
permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah
terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya
kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu timbunan akan
mengering dan mengundang bahaya kebakaran.
Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan limbah padat
kemungkinan adalah timbulnya gas beracun, di antaranya asam
sulfida, amoniak methan, CO2, CO. Limbah dari berbagai macam
bentuk dan jenis bertumpuk pada satu tempat mengakibatkan
terjadinya pembusukan dengan bantuan mikroorganisme. Adanya
musim hujan dan kemarau ganti-berganti, proses pemecahan bahan
organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob maupun anerob
menimbulkan gas.
Timbunan sampah menghasilkan gas nitrogen, hidrogen,amoniak
dan asam sulfida. Adanya zat merkuri, chrom dan arsen menimbulkan
gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,merusak struktur permukaan
dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut
maupun dalam areal permukaan tanah, menjadi racun.
5. Sebutkan jenis-jenis limbah medis
Menurut Depkes Republik Indonesia berbagai jenis buangan yang dihasilkan
rumah sakit dan unit-unit pelayanan kesehatan yang mana dapat
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi pengunjung ,
masyarakat terutama petugas yang menanganinya disebut sebagai limbah
klinis.
Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinary,
farmasi atau yang sejenisnya serta limbah ayng dihasilkan rumah sakit pada
saat dilakukan perawatan, pengobatan atau penelitian. Berdasarkan potensi
bahaya yang ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan dalam limbah
benda tajam, infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif
dan limbah plastik

a. Limbah Benda Tajam


Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut
tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
menusuk kulit. Misalnya : jarum hipodermik, perlengkapan intervena, pipet

pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Selain itu meliputi benda-benda tajam
yang terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh,
bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif

b. Limbah Infeksius
Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang
memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang
berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan
dan ruang isolasi penyakit menular. Yang termasuk limbah jenis ini antara
lain : sampah mikrobiologis, produk sarah manusia, benda tajam, bangkai
binatang terkontaminasi, bagian tubuh, sprei, limbah raung isolasi, limbah
pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan terkontaminasi ( medical
waste ).

c. Limbah Jaringan Tubuh


Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan,
placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan
autopsi. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan
dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

d. Limbah Jaringan Tubuh


Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan,
placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan
autopsi. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan
dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

e. Limbah Citotoksik
Limbah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin
terkontaminasi dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau
tindakan terapi citotoksik. Limbah yang terdapat limbah citotoksik
didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000oc

f. Limbah Farmasi
Limbah farmasi berasal dari : obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan
yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah
terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien,

obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan
limbah hasil produksi obat-obatan.

g. Limbah Kimia
Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis,
vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga
meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik

h. Limbah Radio Aktif


Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio
isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida. Asal
limbah ini antara lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay
dan bakteriologis yang daapt berupa padat, cair dan gas.

i. Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah
sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang
dissposable yang terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan
perlengkapan medis.
KEGIATAN

PRODUKSI LIMBAH

Perawatan

Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan,


masker , bungkus/botol obat, dlsb

Bedah

Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan,


masker , bungkus/botol obat , pisau bedah, jaringan
tubuh, kantong darah

Laboratorium

Alat suntik , pot sputum, pot urine/faeces, reagent,


chemicals, kaca slide

Poliklinik

Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan,


masker , bungkus/botol obat, dlsb

Farmasi

Dos, botol obat plastik/kaca, bungkus plastik, kertas, obat


kedaluarsa, sisa obat.

Radiologi

Cartrige film, film, sarung tangan , kertas, plastik .

IGD

Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan,

masker , bungkus/botol obat, dlsb


Dapur

Sisa bahan makanan (sayur, daging, tulang, bulu,dlsb),


sisa makanan, kertas, plastik bungkus

Laundry

Kantong plastik

Kantor

Sisa bahan makanan (sayur, daging, tulang, bulu,dlsb),


sisa makanan, kertas, plastik bungkus

KM / WC

Pembalut, sabun, odol

Anda mungkin juga menyukai