Judul
Pelaksanaan Unit Produksi Sekolah (Ups) Dalam Mengembangkan
Entrepreneurship Siswa Smk Teknik Bangunan Se-Kota Pasuruan
Mindset
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif.
seorang
wirausahawan
tidaklah
mudah,
pola
pikir
atau
mindset
hasil pengamatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, didapat informasi bahwa ada
dua SMK bangunan yang ada di Kota Pasuruan yang melaksanakan unit produksi
sekolah (UPS). Terkait dengan hal ini peneliti ingin melihat fakta yang ada di lapangan
dengan mengamati langsung fenomena-fenomena yang terjadi di dalam pelaksanaan
unit produksi sekolah (UPS) di SMK Teknik Bangunan se-Kota Pasuruan.
Tujuan Penelitian
1.
2. Menjelaskan pelaksanaan unit produksi sekolah (UPS) SMK Teknik Bangunan Se-
Definisi Operasional
1. Unit Produksi Sekolah (UPS) adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan di
dalam sekolah dan bersifat bisnis serta dilakukan oleh warga sekolah (Kepala
sekolah, ketua jurusan/ program, guru, dan siswa) dengan memberdayakan sumber
daya sekolah yang dimiliki serta dikelola secara profesional
2. Entrepreneurship merupakan kemampuan dan kemauan nyata seorang individu,
yang berasal dari diri mereka sendiri, dalam tim di dalam maupun luar organisasi
yang ada, untuk menemukan dan menciptakan peluang ekonomi baru.
3. Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja kelas menengah dalam
memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional.
Kajian Pustaka
A.Unit Produksi Sekolah
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (2005) manyatakan bahwa fungsi
SMK adalah: (1) sebagai trainning center/BLK daerah; (2) sebagai testing center; (3)
sebagai teaching factory; (4) sebagai outlet layanan penempatan lulusan dan tenaga
kerja; dan (5) sebagai pusat bisnis dan pengembangan waralaba bagi masyarakat. Salah
satu usaha untuk mencapai fungsi SMK tersebut yaitu dengan mendirikan unit produksi
yang berfungsi: (a) menjadi pusat pelatihan keterampilan dan wirausaha; (b) sebagai
industri untuk menghasilkan produk atau jasa; dan (c) penghasil tenaga kerja terampil.
Secara umum unit produksi/jasa merupakan suatu proses kegiatan usaha yang
dilakukan di dalam sekolah dan bersifat bisnis serta dilakukan oleh warga sekolah
(Kepala sekolah, ketua jurusan/ program, guru, dan siswa) dengan memberdayakan
sumber daya sekolah yang dimiliki serta dikelola secara profesional. Dengan kata lain
unit
produksi
merupakan
berkesinambungan
dalam
suatu
mengelola
aktivitas
sumber
bisnis
daya
yang
sekolah
dilakukan
sehingga
secara
dapat
C. Mindset Entrepreneurship
Entrepreneurship bahasa inggris sendiri didefinisikan sebagai the art or
science of innovation and risk-taking for profit in business, atau dapat diartikan sebagai
suatu seni atau ilmu tentang inovasi dan pengambilan keputusan untuk meraih
keuntungan dalam bisnis. Menurut Sukardi (2003) ada sembilan karakteristik tingkah
laku kewirausahaan yang paling sering ditemukan dalam penelitian terhadap wirausaha
di seluruh dunia, diantaranya sifat instrumental, sifat prestatif, sifat keluwesan bergaul,
sifat kerja keras, sifat keyakinan diri, sifat pengambilan risiko, sifat swa-kendali, sifat
inovatif, dan sifat kemandirian. Pengalaman yang diperoleh di bangku sekolah
menengah kejuruan (SMK) ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga
munculah wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap
tenaga kerja. Definisi mindset enterpreneurship adalah kerangka berpikir seseorang
yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani ketidakpastian
daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih sederhana daripada orang lain,
dan mau belajar yang berresiko (McGrath & MacMillan, 2000: 2). Mindset atau cara
berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha sangat bervariasi dan berbeda pendapat
oleh sebagian ahli. Namun penyusun melihat perbedaan ini bukan diartikan salah satu
pendapat salah, hanya saja tergantung masing-masing individu ia lebih nyaman dan
cocok menggunakan mindset seperti apa.