PEMILIHAN DAN
SYARAT-SYARAT
TEKNIS AGREGAT
DAN ASPHALT (2)
PERENCANAAN DAN PERKERASAN JALAN
SIFAT AGREGAT
Agregat Alam
Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di
alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini
terbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentuk partikel
dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya.
Agregat melalui proses pengolahan
Digunung-gunung atau dibukit-bukit, dan sungai-sungai sering
ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan
ukuran yang besar-besar sehingga diperlukan proses
pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai
agregat konstruksi jalan.
Agregat Buatan
Agregat yang merupakan mineral filler/pengisi (partikel
dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan
pabrik-pabrik semen atau mesin pemecah batu.
KLASIFIKASI AGREGAT
Kasar
Agregat
(ASTM C-33)
Halus
10
11
Standar
Nilai
SNI 03-3407-1994
Maks 12 %
SNI 03-2417-1991
SNI 03-2439-1991
DoTs Pennsylvania Test
Method, PTM No. 621
ASTM D-4791
ASTM D-4791
SNI 03-4142-1996
BS 812:part 3:1975
SNI 03-1969-1990
Maks 40 %
Min 95 %
95/90
80/75
Maks 25 %
Maks 10 %
Maks 1 %
Maks 30%
Maks 3%
12
Standar
Nilai
SNI 03-4428-1997
Maks 8%
SNI 03-1970-1990
Penyerapan
Material lolos saringan No.200
SNI 03-4428-1997
Maks 2,5%
Maks 3%
Maks 8%
Standar
Nilai
Min 75%
SNI 03 M-02-1994-03
husni thamrin & dradjat
hoedajanto
Maks 4%
13
GRADASI AGREGAT
Gradasi agregat adalah susunan dari
beberapa ukuran butiran agregat yang
membentuk suatu campuran agregat yang
terdiri dari beberapa fraksi agregat
14
JENIS GRADASI
Gradasi Baik
Gradasi Buruk
GRADASI BAIK
15
16
GRADASI BURUK
Gradasi Buruk, adalah distrubusi ukuran agregat yang
tidak memenuhi persyaratan agregat bergradasi baik.
Agregat bergradasi buruk dapat dikelompokkan
menjadi;
Gradasi Seragam, adalah campuran agregat yang
tersusun dari agregat dengan ukuran butirannya sama
atau hampir sama.
Gradasi Terbuka, adalah campuran agregat dengan
distribusi ukuran butiran sedemikian rupa sehingga
pori-pori antar agregat tidak terisi dengan baik.
Gradasi Senjang, adalah campuran agregat yang
ukuran butirannya terdistribusi tidak menerus, atau
ada bagian yang hilang.
PERENCANAAN DAN PERKERASAN JALAN
100
17
90
Persen
80 Lolos Saringan (% )
70
Atas
60
Bawah
Gradasi
Gabunga
n
50
40
Gradasi Menerus
30
20
10
0
0.01
0.1
10
100
Gradasi Senjang
% lolos saringan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.01
0.1
1
10
diam eter saringan (m m )
batas atas
batas baw ah
100
RUMUS PULLER
AGREGAT BERGRADASI BAIK DAN
BURUK DIPERIKSA DENGAN :
18
19
20
21
CONTOH
SOAL :
Soal :
Plot kurva envelope kolom 12.5 mm
Plot Fuller
Plot example 2.1
Apakah memenuhi spesifikasi atau tidak
ASTM 12.5 mm, apakah kurve termasuk
dense?
Total Lolos
19
100
12,5
90-100
4,75
44-74
2,36
28-58
0,3
5-21
0,076
2-10
7-78
4-10
22
23
PEMBAHASAN
Example 2.1
Sieve size (mm)
19
12,5
9,5
4,75
2,36
1,18
0,6
Total Lolos
100
95
88
60
21
4
1
Kolom 12.5
Batas
Batas Atas
Bawah
Puller
100
100
100,00
12,5
90
100
82,83
4,75
44
74
53,59
2,36
28
58
39,12
21
15,46
78
0,3
PERENCANAAN
DAN PERKERASAN
JALAN
0,075
2
10
8,29
coarse agregate size
numbers
24
PEMBAHASAN
120
100
80
60
Batas atas
Batas bawah
PUller
40
20
0.01
0.1
10
0
100
TUGAS
25