Audit Manajemen
Oleh :
Tania Yolandia L.K.
(125020307111061)
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
2015
1. Pengelompokkan temuan audit berdasarkan kondisi, kriteria, penyebab dan akiba, yaitu :
a. Kondisi :
- Tidak tersedianya dana yang cukup untuk melanjutkan pelatihan karyawan yang
hanya bersifat klasikal di kelas pelatihan sampai pada praktik lapangan.
- Perusahaan hanya menganggarkan biaya pelatihan sebesar 0,25% selama satu
tahun dari laba bersih setelah pajak tahun sebelumnya.
- Perusahaan tidak memiliki rencana pelatihan periodic dan menentukan program
pelatihan.
- Tidak ada penilaian keberhasilan pelatihan secara formal, sehingga tidak ada
dokumen yang bisa dipertanggungjawabkan atas penilaian hasil pelatihan yang
telah dilakukan.
- Hasil kuesioner karyawan yang telah mengikuti pelatihan tahun 2008 adalah :
35% menjawab bahwa materi pelatihan sesuai dengan kebutuhannya untuk
meningkatkan keterampilan.
12,5% menjawab metode pelatihan sesuai dengan materi pelatihan yang
diberikan.
35% menjawab ketrampilannya meningkat setelah mengetahui pelatihan.
80% menjawab waktu pelatihan terlalu singkat dan tidak cukup bagi mereka
untuk memahami materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut.
- Biaya kegagalan produk secara keseluruhan yang terjadi pada tahun 2008 sebesar
Rp. 825,25 juta.
- Pengembalian produk oleh pelanggan pada tahun 2008 mencapai 7,5% dari total
penjualan sebesar Rp. 7,5 T.
b. Kriteria :.
- Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodic
bersama dengan penyusunan anggaran perusahaan.
- Pengelolaan pelatihan karyawan harus didukung dengan anggaran yang memadai.
- Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi untuk menyediakan informasi
sebagai umpan balik dalam meningkatkan kualitas proses dan produk yang
dihasilkan.
- Program pelatihan dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi terhadap kebutuhan
pelatihan sebelum program ditetapkan, meliputi :
Penentuan jenis dan bentuk keterampilan yang dibutuhkan karyawan sehingga
mampu berkontribusi maksimal kepada perusahaan.
Melakukan penilaian secara periodic untuk mengidentifikasi topic pelatihan
yang tepat.
Melakukan penilaian terhadap pelatihan yang telah dilakukan untuk
mendapatkan umpan balik bagi perbaikan pelatihan berikutnya.
Melakukan benchmarking pada industry yang sama yang lebih berhasil dalam
mengelola program pelatihan dan pengembangan.
- Tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan harus dirumuskan dengan jelas
dan disosialisasikan ke seluruh manajer lini. Tujuan pelatihan adalah untuk :
Meningkatkan keterampilan karyawan.
Menurunkan kegagalan produk sampai 2,5%.
Menurunkan pemborosan penggunaan sumber daya.
Kurangnya evaluasi tentang penilaian efektifitas dan efisiensi atas hasil program
pelatihan karyawan yang berguna untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan.
Rekomendasi yang saya berikan untuk PT. Indojewel sebagai alternative perbaikan
pengelolaan program pelatihan karyawan di masa depan, yaitu :
Perusahaan harus memberikan anggaran dana yang mencukupi untuk program
pelatihan karyawan agar program tersebut dapat tuntas sehingga dapat meningkatkan
keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru sesuai yang diharapkan
oleh perusahaan.
Perusahaan harus menyusun rencana pelatihan dan pengembangan karyawan secara
periodic bersamaan dengan penyusunan anggaran perusahaan agar tidak terjadi
kekurangan dana saat menjalankan program pelatihan karyawan.
Perusahaan harus membuat penilaian keberhasilan dari program pelatihan dan
pengembangan karyawan sebagai evaluasi untuk perusahaan.
Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi sebagai umpan balik atas peningkatan
kualitas dan produk yang dihasilkan agar kegagalan produk dan pengembalian produk
oleh pelanggan dapat diminimalisir dan bahkan dihilangkan.