Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reza Dwi Handoko

081210213013
Otomasi Sistem Instrumentasi

1. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai Dasar Negara Republik


Indonesia?
Sebagai dasar Negara Pancasila yang digunakan untuk mengatur seluruh
tatanan kehidupan bangsa dan juga negara Indonesia, segala sesuatu yang
hubungannya dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang wajib atau harus berdasarkan Pancasila. Hal
ini artinya semua peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia harus
bersumberkan kepada Pancasila.
Maksud dari Pancasila Sebagai Dasar Negara yang artinya Pancasila
dijadikan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintah
Negara.
2. Mengapa Pancasila yang terpilih menjadi landasan bagi Republik
Indonesia?
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan keadilan. Ini
merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai kerokhanian yang di
dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik
nilai material, vital, kebenaran (kenyataan), estetis, estis maupun religius.
Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-nilai
Pancasila bersifat universal (berlaku di manapun), sehingga dapat diterapkan
di negara lain.
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai bagi bangsa Indonesia dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber
acuan dalam bertingkah laku dan bertindak dalam menentukan dan
menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan


berkembang dari budaya bangsa Indonesia, sehingga menjadi ideologi yang
tidak diciptakan oleh bangsa lain.
Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku
para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintahan harus selalu
berpedoman pada Pancasila. Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan
identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur,
hal ini menandakan bahwa dengan Pancasilamenolak segala penindasan dan
penjajahan.
Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan, artinya sebagai kerangka
pikir, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari
suatu perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu.
Di bidang politik misalnya, Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan
politik, dan dalam prakteknya menghindarkan sikap tak bermoral dan tak
bermartabat.
Di bidang Hukum demikian halnya. Pancasila sebagai paradigma
pembangunan hukum ditunjukkan dalam setiap perumusan peraturan
perundang-undangan nasional yang harus selalu memperhatikan dan
menampung aspirasi rakyat. Nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dalam
pembentukan hukum yang aspiratif.
Di bidang Sosial Budaya, Pancasila merupakan sumber normatif dalam
pengembangan aspek sosial budaya yang mendasarkan pada nilai-nilai
kemanusiaan, ketuhanan, dan keberadaban.

3. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Dasar Negara


bersifat yuridis dan konstitusional?
Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan
dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila

dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur


penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan
UUat PanD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi :
Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD
negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara
Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub
secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan
cita cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI
dan dituangkan dalam pasal pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan
perundangan.
Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata
negaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya
adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan
perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada pancasila.

4. Jelaskan peranan Pancasila dalam perumusan aturan hukum yang


berlaku di Indonesia!
1. Nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 harus tercermin dalam setiap
kebijakan negara dan pemerintahan (state policy making) yang berbentuk
peraturan perundang-undangan dari tingkat Undang-undang dasar, undangundang sampai ke tingkat yang paing rendah.
2. Pancasila harus pula tercermin dalam perumusan kebijakan (policy
making) di bidang etika dalam bentuk infra-struktur kode etik dan kode
perilaku (code of ethics and code of conduct) beserta pelembagaan lembaga
penegaknya.
3. Pancasila juga idealnya tercermin dalam berbagai bentuk program dan
aturan-aturan kebijakan (policy rules, beleids-regels), dalam rangka
penyusunan dan perumusan.
Pancasila sebagai Rechtside dijadikan sebagai dasar dan tujuan dari setiap
hukum di Indonesia. Oleh sebab itu, setiap hukum yang lahir di Indonesia
harus berdasarkan Pancasila memuat dengan muatan kosistensi isi, mulai
dari yang paling atas sampai yang paling rendah hirarkinya.

Pertama : hukum yang dibuat di Indonesia harus haruslah bertujuan


membangun dan menjamin integrasi negara dan bangsa Indonesia baik
secara teritori maupun secara ideologi.
Kedua: hukum yang dibuat di Indonesia haruslah didasarkan pada demokrasi
dan nomokrasi sekaligus, demokrasi yang menjadi dasar politik (kerakyatan)
menghendaki pembuatan hukum berdasarkan kesepakatan rakyat atau
wakil-wakilnya yang dipilih secara sah baik melalui kesepakatan.
Ketiga: hukum yang di buat di Indonesia harus ditujukan untuk membangun
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kempat: hukum yang di buat di Indonesia haruslah didasarkan pada toleransi
agama yang berkeadaban yakni hukum yang tidak mengistimewakan atau
mendiskrimanasi kelompok tertentu berdasar besar atau kecilnya pemeluk
agama.
5. Jelaskan makna setiap sila dalam Pancasila sebagai Dasar
Negara!
Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara
mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik
dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari.
Konsekuensinya adalah Pancasila menuntut umat beragama dan
kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat
untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia
yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan
kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya
atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.
Sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk
mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal
terhadap sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka
dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling

tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan
tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.
Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak
masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan
kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi
terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin
selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai