Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reza Dwi Handoko

Nim : 081210213013
Otomasi Sistem Instrumentasi
Firmansyah Budi Prasetyo Pemilik Tella Krezz, Menuai
Rupiah Dengan Menaikkan Gengsi Singkong
Biografi
Kalau dulu Firmansyah menuruti kata-kata ayahnya
agar bekerja selepas lulus dari Fakultas Hukum UGM,
mungkin Firmansyah tak bisa sesukses sekarang.
Kemungkinan besar pendapatannya setahun masih
dalam hitungan juta. Tidak seperti sekarang yang
omset nya bisa mencapai miliaran rupiah hanya
dengann berdagang singkong. Hah!!! Berdagang
singkong? Gimana caranya? Apa singkong dipikul
dan ditawarkan berkeliling kampung begitu?
Tentulah tidak. Berikut ini kisah suksesnya.
Dengan jeli pria muda ini mengamati bahwa kebun
singkkong bisa disulap menjadi emas. Ditangannya
singkong diubah menjadi camilan yang laris dan
disenangi banyak orang. Ia memiliki strategi sendiri agar produknya tak diremehkan orang
yaitu dengan membuat merk yang cukup modern Tella Krezz.
Sebenarnya ia mmebangun bisnis ini tidak dari awal, Almarhum Ibunya dulu sempat membuat
bisnis serupa dengan mengusung merk Homy Tela. Rupanya, usaha ini tak berjalan mulus
karena promosi kurang bagus dan tak gencar serta pengelolaannya masih sangat
konvensional.
Sebelum outlet itu tutup, Firman (begitu panggilan akrabnya) menyusun strategi untuk
melakukan langkah inovasi. Singkong adalah makanan yang biasa di Yogyakarta, juga mudah
didapat karena mudah ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Pengolahannya bisa dilakukan dimanapun dan oleh siapapun. Di Yogyakarta saja , Firman
biasa menghabiskan 300-500 kilogram per hari dan menghasilkan camilan hingga 2000
bungkus tergantung pada kualitas singkong yang ia dapat. Ia melakukan uji coba beberapa
kali sampai menemukan resep untuk menghasilkan singkong yang lunak seperti kentang.

Panganan buatannya simple saja, singkong dipotong seukuran jari kelingking dan digoreng
lalu dibumbui hingga rasanya bervariasi seperti gurih, pedas dan manis serta campuran. Kini
ada 14 macam rasa yang unik. Firman juga mencoba invasi panganan baru yang rasanya unik
tapi tetep berbahan dasar singkong.
Modal awalnya hanya 3 juta rupiah. Ia memiliki cara berpromosi sendiri salah satunya dengan
rajin ikut pameran UKM. Dengan begitu ia bisa berkomunikasi langsung dengan konsumennya
dan bisa memberikan masukan baginya. Setelah mengikuti pameran pesanan terus mengalir
dari Yogya dan luar Yogya.
Pengembangan Usaha
Setelah melihat perkembangan Tella Krezz yang signifikan,
Firman kemudian mulai berfikir untuk mem-franchise-kan Tela
Krezz. Harga yang dipatoknya tidaklah mahal yaitu sekitar 3,5
hingga 6 juta untuk satu franchisenya. Uang itu sudah termasuk
biaya pelatihan usaha, termasuk cara memilih singkong yang
baik. Firman juga menerapkan sistem bahwa di setiap kota
hanya boleh ada satu pembeli waralabanya, ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya persaingan tak sehat.
Firman tak hanya memikirkan kesuksesan usaha dan dirinya saja
namun ia juga ingin membuka lapangan usaha sebanyak
mungkin. Firman percaya bahwa orang Indonesia sebenarnya
memiliki etos kerja yang bagus yaitu ulet dan kreatif jika
diberikan kesempatan. Hingga kini Tella Krezz telah memiliki 400 outlet lebih yang tersebar
diseluruh nusantara dengan omset miliaran rupiah. Firman juga mengembangkan usaha lain
dibawah bendera PT Homy Group yaitu laundry, warnet dan rental komputer.
Firman juga memikirkan kesejahteraan dan
kesenangan karyawannya. Seperti mengadakan
acara gathering dengan para pegawainya secara
berkala. Firman yakin jika karyawan senang tentu
mereka akan bekerja secara maksimal dan melayani
pelanggan dengan maksimal pula.
Biodata
Nama : Firmansyah Budi Prasetyo
TTL : Semarang, 5 Desember 1981
Pendidikan
2000-2004 S1 Fak Hukum, UGM.
2001-2002 Jurusan Bahasa Inggris (Extension), Universitas Sanata Dharma
Nama Usaha

CV Cipta Mandiri Kresindo (Homy Group)


Penghargaan
2007 ISMBEA Award, Majalah Kementrian Koperasi dan Wirausaha dan Keuangan
2008 Finalis Wirausaha Muda Mandiri

Anda mungkin juga menyukai