Anda di halaman 1dari 6

7/12/2014

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui | Hukum Islam

About Us Sitemap Contact Us Privacy Policy

Penda pa t Ul a ma Fi ki h tenta ng Hukum Rokok

Ma teri Kul tum: Ora ng ya ng Ti da k Memba ya r Za ka t


a da l a h Pencuri

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui

Awas Salah Nego Gaji


qerja.com/Info+Gaji

Cek Dulu Gaji Berbagai Perusahaan


Swasta, BUMN Disini. Gabung
Skrng!

A. Pengantar.
Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib di jalankan oleh setiap umat Muslim pada
bulan ramadhan. Para ulama bersepakat bahwa bagi orang tua yang sudah tidak bisa menjalankan puasa karena
udzur, dan tidak mungkin bisa mengqadha pada hari lain, maka ia tidak berkewajiban untuk bermengqadha
puasanya dan hanya diharuskan membayar fidyah. Namun, bagaimana hukumnya puasa Ramadhan bagi wanita
hamil dan menyusui, dimana ia masih memungkinkan untuk mengqadhanya suatu hari setelah tidak hamil dan
menyusui lagi?

B. Pendapat Ulama.
1. Wanita Hamil dan Menyusui yang Khawatir Keadaan Dirinya Saja Bila Berpuasa.
Dalam keadaan ini maka wajib untuk mengqadha (tanpa fidyah) di hari yang lain ketika telah sanggup berpuasa.
Keadaan ini disamakan dengan orang yang sedang sakit dan mengkhawatirkan keadaan dirinya. Sebagaimana
dalam ayat,
Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Qs. Al Baqarah (2): 184)
Ibnu Qudamah mengatakan, Kami tidak mengetahui ada perselisihan di antara ahli ilmu dalam masalah ini,
http://hukum-islam.com/2013/06/bagaimanakah-hukum-puasa-ramadhan-bagi-ibu-hamil-menyusui/

1/6

7/12/2014

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui | Hukum Islam

karena keduanya seperti orang sakit yang takut akan kesehatan dirinya. (al-Mughni: 4/394)
2. Wanita Hamil dan Menyusui yang Khawatir Keadaan Dirinya dan Buah Hati Bila Berpuasa.
Pada situasi ini, wanita hamil dan menyusyi wajib mengqadha (saja) sebanyak hari-hari puasa yang
ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup melaksanakannya.
Imam Nawawi mengatakan:
Para sahabat kami (ulama Syafiiyah) mengatakan, Orang yang hamil dan menyusui, apabila keduanya khawatir
dengan puasanya dapat membahayakan dirinya, maka dia berbuka dan mengqadha. Tidak ada fidyah karena dia
seperti orang yang sakit dan semua ini tidak ada perselisihan (di antara Syafiiyyah). Apabila orang yang hamil dan
menyusui khawatir dengan puasanya akan membahayakan dirinya dan anaknya, maka sedemikian pula
(hendaklah) dia berbuka dan mengqadha, tanpa ada perselisihan (di antara Syafiiyyah). (al-Majmu: 6/177)
3. Wanita Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Buah Hati saja.
Jadi sebenarnya ia mampu untuk berpuasa, namun karena menurut pengalaman atau menurut keterangan dokter
akan berbahaya bagi sang bayi jika ia berpuasa, sehingga ia tidak berpuasa. Dalam hal ini ulama berbeda
pendapat tentang hukumnya:
Syaikh Bin Baz dan Syaikh As-Sadi berpendapat bahwa wanita hamil atau menyusui ini disamakan
statusnya sebagaimana orang sakit, sehingga ia hanya wajib mengqadha puasanya saja. Dalil yang
digunakan adalah Qs. Al Baqarah (2):184.
Ibnu Abbas dan Ibnu Umar ra. serta Syaikh Salim dan Syaikh Ali Hasan berpendapat bahwa wanita
hamil atau menyusui yang khawatir akan bayinya, wajib membayar fidyah saja. Dalil yang digunakan
adalah sama sebagaimana dalil para ulama yang mewajibkan qadha dan fidyah, yaitu perkataan,
Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi
makan seorang miskin. (HR. Abu Dawud)
Sementara ayat Al-Quran yang dijadikan dalil bahwa wanita hamil dan menyusui hanya wajib
membayar fidyah jika khawatir akan anaknya adalah:
Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar diyah (yaitu)
membayar makan satu orang miskin. (Qs. Al-Baqarah (2): 184). Hal ini disebabkan wanita hamil dan
menyusui yang mengkhawatirkan anaknya dianggap sebagai orang yang tercakup dalam ayat ini.
Ibnu Abbas ra. mengatakan:
Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi
makan seorang miskin. (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Irwaul Ghalil).
Begitu pula jawaban Ibnu Umar ra.ketika ditanya tentang wanita hamil yang khawatir terhadap
anaknya, ia menjawab, Hendaklah berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari yang
ditinggalkan.

C. Analisa
Dari tiga keadaan wanita hamil dan menyusui dua keadaan yang pertama, mayoritas ulama berpendapat sama.
Namun pada kondisi ketiga, ulama berbeda pendapat tentang hukumnya.
Hukum dasar bagi orang yang berhalangan untuk berpuasa adalah Surah Al Baqarah (2) ayat 184: Maka jika di
antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dalil sang ibu wajib mengqadha adalah sebagaimana dalil pada kondisi pertama dan kedua, yaitu wajibnya bagi
orang yang tidak berpuasa untuk mengqadha di hari lain ketika telah memiliki kemampuan. Para ulama berpendapat
tetap wajibnya mengqadha puasa ini karena tidak ada dalam syariat Islam yang menggugurkan qadha bagi orang yang
mampu mengerjakannya.
http://hukum-islam.com/2013/06/bagaimanakah-hukum-puasa-ramadhan-bagi-ibu-hamil-menyusui/

2/6

7/12/2014

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui | Hukum Islam

Sedangkan dalil pembayaran fidyah adalah para ibu pada kondisi ketiga ini termasuk dalam keumuman ayat berikut,
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu)
memberi makan seorang miskin (Qs. Al-Baqarah [2]:184)
Adapun perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Umar radhiallahuanhuma yang hanya menyatakan untuk berbuka tanpa
menyebutkan wajib mengqadha karena hal tersebut (mengqadha) sudah lazim atau maklum dilakukan ketika
seseorang membatalkan puasa Ramadhannya. Hal ini sama ketika seseorang mengatakan pada Anda bahwa ia
sedang sakit dan kemudian Anda menyarankan: kalau sakit sebaiknya tidak usah berpuasa. Anda tidak perlu
mengatakan bahwa ia wajib mengqadha puasanya karena semua orang paham dan maklum dengan sendirinya bahwa
orang yang tidak berpuasa karena suatu hal harus mengqadha puasanya ketika nanti sudah memiliki kemampuan.
Sehingga yang tidak berkewajiban untuk mengqadha puasa dan hanya berkewajiban membayar fidyah hanyalah
orang yang sudah tua atau udzur yang tidak mungkin akan bisa mengqadha di hari kemudian karena tentu di hari
kemudian orang yang sudah udzur akan semakin udzur lagi.
Ajaran Islam memang mudah. Oleh karenanya ada rukhsoh di setiap hukum dasarnya (azimah) bagi orang yang
tidak mampu untuk melakukan suatu ibadah.
Azimah: Shalat dzuhur dan ashar harus dilakukan pada waktunya dan masing-masing harus dilakukan dalam
4 rakaat;
Rukhsoh: Jika kita dalam perjalanan, maka kita boleh melakukan dua shalat tersebut dalam satu waktu
(jamak) bahkan boleh di Qashar.
Azimah: Puasa Ramadhan wajib dilakukan oleh setiap orang Islam yang sudah baligh dan memiliki
kemampuan.
Rukhsoh: Orang yang sakit boleh tidak berpuasa pada bulan ramadhan namun harus menggantinya pada hari
lain ketika sudah memiliki kemampuan.
Jadi yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa lembaga rukhsoh itu bukan untuk meniadakan suatu ibadah, apalagi
bagi orang yang memiliki kemampuan dan kesempatan. Wallahu alam..
Sampaikan artikel ini kepada teman Anda dengan memberikan like, twit atau komentar di bawah ini. Terima kasih.
__________________________
Referensi:
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid.
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah.

http://hukum-islam.com/2013/06/bagaimanakah-hukum-puasa-ramadhan-bagi-ibu-hamil-menyusui/

3/6

7/12/2014

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui | Hukum Islam

Awas Salah Nego Gaji


qerja.com/Info+Gaji

Cek Dulu Gaji Berbagai Perusahaan


Swasta, BUMN Disini. Gabung
Skrng!

Like

82

Tw eet

Ta gged hukum, Menyus ui , Pua s a , Ra ma dha n, Wa ni ta m Ha mi l .

Penda pa t Ul a ma Fi ki h tenta ng Hukum Rokok

Ma teri Kul tum: Ora ng ya ng Ti da k Memba ya r Za ka t


a da l a h Pencuri

Add a comment...
Also post on Facebook
Siti Aisyah

Posting as Achmad Arief (Change)

Comment

Follow Sekretaris at PD.DAMAi MANDiRi

Terimakasih atas infonya ini bermanfaat sekali,aq jd ga was was lagi karena sudah ada
penjelasannya
Reply Like Follow Post July 5 at 8:58am
Culs Blaugrana
yaa...... benar sekali.... karena tidak ada dalam syariat Islam yang menggugurkan qadha bagi orang
yang mampu mengerjakannya.
Reply Like Follow Post June 25 at 10:47am
Jalak Jagat Samudra Kota Gorontalo
jadi Ibu yg Hamil dan menyusui tetap wajib membayar fidyah serta mengqadha puasanya?
Reply Like Follow Post August 2, 2013 at 6:39pm
Hasyim Jupiter
terima kasih atas infonya semoga bermanfaat
Reply Like Follow Post June 27 at 1:03pm
Facebook social plugin

Search
http://hukum-islam.com/2013/06/bagaimanakah-hukum-puasa-ramadhan-bagi-ibu-hamil-menyusui/

OK
4/6

7/12/2014

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui | Hukum Islam

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui


Hukumnya Suami Minum Air Susu Isteri
Materi Kultum: Keutamaan Bulan Ramadhan dan Dalil-dalilnya
Hukum Menggugurkan Kandungan dalam Islam
Hukum Bunga Bank dalam Islam
Hukum Mencukur Rambut Kemaluan dalam Islam
Hukum Menikahi Wanita Hamil Akibat Zina

Please support the site


Pelajari Islam lebih dalam dengan meng-Klik
tombol berikut ini
Like

2.5k

Follow @BelajarIslam iy

Hukum Menyemir Rambut Menurut Fikih


Hukum Mendengarkan Lagu atau Musik dalam Islam

124

Kapan Malam Lailatur Qadar Turun?


Social PopUP by Timersys

Mengecilkan Perut Buncit


simpelet.net

Kecilkan perut buncit dengan cepat. Simpelet3, produk


terdaftar di BPOM

Awas Salah Nego Gaji


qerja.com/Info+Gaji

Cek Dulu Gaji Berbagai Perusahaan Swasta, BUMN


Disini. Gabung Skrng!

Mari Rencanakan Kehamilan


kalbestore.com/

Dukung kehamilan dgn susu terbaik Beli di sini; double


point rewards

Berbagi Kebaikan Ramadhan


cantiknyakulitsehat.com/

Cukup 1 Klik Disini = 1000 Rupiah Yuk Kita Beramal


Selama Bulan Puasa

Jual HPPrinter Deskjet


hp-promo-ramadhan.bhinneka.com

Printer Multifungsi Hadiah Langsung Mouse + UFD


8gb + Voucher Belanja!

Jual Sepatu Futsal & Bola


mitre.co.id/shoes

Disc.Tambahan 10% + Kualitas Import Cicilan 0% BRI


& Mega 3 s/d 6 Bln

Grosir Perlengkapan Bayi


babyset-tanahabang.com

Grosir / Eceran Perlengkapan Bayi Kereta bayi, Kasur


Bayi, Baju Bayi

Membuat Foto Menyenangkan


funnywow.com

Membuat Efek Foto Lucu Secara Onlin Menambahkan


Efek Ke Gambar Keren

http://hukum-islam.com/2013/06/bagaimanakah-hukum-puasa-ramadhan-bagi-ibu-hamil-menyusui/

5/6

7/12/2014

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui | Hukum Islam

Hukum Islam | Powered by Mantra & WordPress.

http://hukum-islam.com/2013/06/bagaimanakah-hukum-puasa-ramadhan-bagi-ibu-hamil-menyusui/

6/6

Anda mungkin juga menyukai