Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DALAM SUDUT PANDANG FILSAFAT ILMU


Pendahuluan
Sebelum membahas teknologi pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui
pengertian teknologi. Kata teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai
alat elektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan
sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi
teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah suatu displin rasional yang dirancang
untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah. Teknologi tidak perlu
menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan unsur
berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah. Menurut Paul Saetiles (1968),
teknologi selain mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, sistem,
manajemen dan mekanisme kendali manusia dan bukan manusia. Pendidikan
merupakan aktifitas rasional yang membedakan manusia dengan makhluk hidup
lainnya. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instinknya. Manusia belajar
dengan otaknya melalu rangkaian kegiatan menuju pendewasaan untuk mencapai
kehidupan yang lebih berarti. Pendidikan merupakan pilar utama terhadap
perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan
sejumlah landasan dan asas-asas tertentu dalam menentukan arah dan tujuan
pendidikan. Beberapa landasan pendidikan yang sangat memegang peranan
penting dalam menentukan tujuan pendidikan adalah landasan filosofis, sosiologis,
dan kultural, Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan
untuk menjemput masa depan.

1. Definisi Teknologi Pendidikan/Pembelajaran Berdasarkan Beberapa Definisi

dari Tahun ke Tahun.


Konsep pada tahun 1970. Bahwa teknologi pendidikan adalah suatu cara
yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang
spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia
dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-

manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif. Menurut konsep ini tujuan
utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih
efektif. Bagaimana hal itu dilakukan? Dengan cara mendesain, melaksanakan dan
mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya,
serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun nonmanusia. dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa
manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Konsep tahun 1994, Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam
mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai prosesproses maupun sumber-sumber belajar. Definisi ini lebih operasional dari pada
rumusan tahun-tahun sebelumnya. Definisi ini menegaskan adanya lima domain
(kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan,
kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk
proses maupun sumber belajar. Seorang teknolog pembelajaran bisa saja
memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu kawasan tersebut.
Konsep tahun 2004, Ini adalah definisi terbaru yang menyatakan bahwa
teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi
pembelajaran

dan

meningkatkan

kinerja

dengan

cara

menciptakan,

menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi


yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran
(agar efektif, efisien dan menarik/joyfull) dan meningkatkan kinerja.

2. Macam-Macam Teknologi Pendidikan

Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode,
kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan
daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Sekolah harus
mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu
ada lima teknologi baru yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik
1) Sistem berpikir

Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap
mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang
tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan

peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan konsep


sistem yang umum, dimana berbagai hal saling terkait.
2) Desain system

Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangun sistem yang


baru. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang meningkatkan
harapan. Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan suatu sistem
yang baru dan suatu strategi untuk perubahan
3) Kualitas pengetahuan

Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang memproduksi


suatu produk atau jasa/ layanan yang sesuai harapan dan pelanggan. Ilmu
pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam
inovasi pendidikan/ sekolah
4) Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu energi kreatif ke


arah perubahan positif. Dapat juga diartikan sistem pemikiran yang berlaku untuk
aspek manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC (Perencanaan,
Organisasi, Aktualisasi dan Kontrol).
5) Teknologi pembelajaran

Disini ada dua bagian yaitu peralatan Pelajar elektronik (Komputer,


multimedia, Internet, telekomunikasi), dan pembelajaran yang didesain, metode dan
strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang efektif. Pelajaran
elektronik

ini

mengubah

cara

mengkomunikasikan

belajar.

Jadi

teknologi

pembelajaran adalah sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar.
Lima macam teknologi pendidikan tersebut, merupakan suatu keterpaduan
untuk menuju inovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan
perlu kombinasi peralatan/ alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen,
intelektual, untuk perubahan yang efektif.
Teknologi Pendidikan dalam Sudut Pandang Filsafat Ilmu
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa raguragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Dalam berfilsafat kita didorong untuk
mengetahui apa yang kita tahu dan apa yang belum kita tahu.

Dalam kamus Bahasa Indonesia, filsafat dapat diartikan sebagai berikut:


Merupakan teori atau analisis logis tentang prinsip-prinsip yang mendasari
pengaturan, pemikiran pengetahuan, sifat alam semesta, merupakan prinsip-prinsip
umum tentang suatu bidang pengetahuan, merupakan ilmu yang berintikan logika,
estetika, metafisika, dan epistemologi. Filsafat dalam pandangan tokoh-tokoh dunia
diartikan sebagai berikut:

Plato (427 348 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang asli

Aristoteles (382 322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung dalam ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
ekonomi, politik dan estetika

Al Kindi (801 M), filsafat adalah pengetahuan tentang realisasi segala sesuatu
sejauh jangkauan kemampuan manusia

Al Farabi (870 950 M), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud
bagaimana hakikat sebenarnya.

Prof. H. Muhammad Yamin, filsafat adalah pemusatan pikiran, sehingga manusia


menemui kepribadiannya. Di dalam kepribadiannya itu dialami sesungguhnya.
Tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin

dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematik. Dengan
demikian filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran
sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan. Semua ilmu baik ilmu sosial
maupun ilmu alam bertolak dari pengembangannya yaitu filsafat. Pada awalnya
filsafat terdiri dari tiga segi yaitu (1) apa yang disebut benar dan apa yang disebut
salah (logika); (2) mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika);
(3)apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
Filsafat

dalam

teknologi

pendidikan

dapat

diartikan

juga

upaya

mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi


cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi
dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan
universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan.
organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat Ilmu
Pendidikan secara konsepsional diartikan sebagai analisis kritis komprehensif

tentang pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan
melalui riset baik kuantitatif maupun kualitatif.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ishak. 2001. Filsafat Ilmu Pendidikan. PT.Remaja Rosdakarya Bandung.


Nasution, Hasan Bakti. 2001 . Filsafat Umum. Gaya Media Pratama.
Prawiradilaga, Dewi Salma dan

Eveline Siregar. 2008. Mozaik Teknologi

Pendidikan. Jakarta : Kencana


Davil H. Jonassen, Tekonologi Pembelajaran dengan suatu pendekatan Perspektif
(Construktif).

Anda mungkin juga menyukai