manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif. Menurut konsep ini tujuan
utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih
efektif. Bagaimana hal itu dilakukan? Dengan cara mendesain, melaksanakan dan
mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya,
serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun nonmanusia. dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa
manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Konsep tahun 1994, Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam
mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai prosesproses maupun sumber-sumber belajar. Definisi ini lebih operasional dari pada
rumusan tahun-tahun sebelumnya. Definisi ini menegaskan adanya lima domain
(kawasan) teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan,
kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk
proses maupun sumber belajar. Seorang teknolog pembelajaran bisa saja
memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu kawasan tersebut.
Konsep tahun 2004, Ini adalah definisi terbaru yang menyatakan bahwa
teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi
pembelajaran
dan
meningkatkan
kinerja
dengan
cara
menciptakan,
Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode,
kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan
daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Sekolah harus
mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki daya saing global. Untuk itu
ada lima teknologi baru yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik
1) Sistem berpikir
Sistem berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan munculnya tiap
mode di dunia pendidikan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang
tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk mengadakan
ini
mengubah
cara
mengkomunikasikan
belajar.
Jadi
teknologi
pembelajaran adalah sistem pemikiran yang berlaku untuk instruksi dan belajar.
Lima macam teknologi pendidikan tersebut, merupakan suatu keterpaduan
untuk menuju inovasi pendidikan sehingga dalam memecahkan masalah pendidikan
perlu kombinasi peralatan/ alat elektronik, orang-orang, proses, manajemen,
intelektual, untuk perubahan yang efektif.
Teknologi Pendidikan dalam Sudut Pandang Filsafat Ilmu
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa raguragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Dalam berfilsafat kita didorong untuk
mengetahui apa yang kita tahu dan apa yang belum kita tahu.
Plato (427 348 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang asli
Aristoteles (382 322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung dalam ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
ekonomi, politik dan estetika
Al Kindi (801 M), filsafat adalah pengetahuan tentang realisasi segala sesuatu
sejauh jangkauan kemampuan manusia
Al Farabi (870 950 M), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud
bagaimana hakikat sebenarnya.
dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematik. Dengan
demikian filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran
sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan. Semua ilmu baik ilmu sosial
maupun ilmu alam bertolak dari pengembangannya yaitu filsafat. Pada awalnya
filsafat terdiri dari tiga segi yaitu (1) apa yang disebut benar dan apa yang disebut
salah (logika); (2) mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika);
(3)apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).
Filsafat
dalam
teknologi
pendidikan
dapat
diartikan
juga
upaya
tentang pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan
melalui riset baik kuantitatif maupun kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA