Anda di halaman 1dari 2

Tipe & Jenis Kemasan Plastik

5. PP (Polypropylene)

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP di bawah segitiga.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Jenis ini adalah pilihan
bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol minum dan terpenting botol minum untuk
bayi. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang
baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Bahan yang terbuat dari PP
bila ditekan akan kembali ke bentuk semula. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang
berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

a.
b.
c.
d.

POLYETHYLEN
Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel,
mempunyai kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Dengan
pemanasan akan menjadi lunak dan mencair pada suhu 110OC.
Berdasarkan sifat
permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat mekaniknya yang baik,
polietilen
mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi, yang banyak digunakan
sebagai
pengemas makanan, karena sifatnya yang thermoplastik, polietilen mudah
dibuat
kantung dengan derajat kerapatan yang baik (Sacharow dan Griffin, 1970).

Kemasan aseptik
Kemasan aseptik merupakan hasil inovasi teknologi. Kotak ini terdiri dari lapisan kertas, aluminium
dan plastik yang tidak hanya anti bocor, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman
bakteri. Karena kelebihannya ini, banyak produk yang kemudian dikemas dengan menggunakan
kemasan aseptik. Kemasan aseptik dikenal juga dengan "Tetra Pak" digunakan untuk minuman juice,
susu, teh, santan dll. Akibatnya kemasan ini ikut berperan dalam menambah jumlah sampah di
perkotaan.
KEMASAN ASEPTIK

Ketika Tetra Pack mempelopori penggunaan teknologi aseptic di tahun 1960-an, industri pangan cair
banyak mengalami perubahan.Berbeda dengan metode pemrosesan dan pengemasan lainnya, teknologi

aseptic mampu menjaga keamanan, kesegaran, warna, rasa, dan bahkan kandungan gizi makanan
tanpa memerlukan pendinginan dan penambahan bahan pengawet.
Prinsip dasar pemrosesan dan pengemasan aseptic adalah dengan memastikan produk pangan maupun
kemasannya bebas dari bakteri berbahaya pada saat produk dikemas.Produk pangan diproses melalui
pemanasan UHT (Ultra High Temperature), yaitu pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang
sangat singkat.
Berdasarkan proses pengemasannya, kemasan dibedakan atas kemasan aseptik dan non-aseptik. Kemasan
aseptikadalah kemasan yang dapat melindungi produk dari berbagai kontaminasi lingkungan luar.
Pengemasan jenis ini biasanya dipakai pada bahan pangan yang diproses dengan teknik sterilisasi, seperti
pada pengemasan makanan kaleng atau susu UHT (ultra high temperature).
Sebaliknya pada proses pengemasan non-aseptik, kontaminasi mudah terjadi, sehingga masa simpan produk
umumnya relatif lebih rendah. Untuk memperpanjang masa simpan, produk dapat ditambahkan gula, garam
atau dikeringkan hingga kadar air tertentu.
Jenis kemasan pangan yang digunakan di dunia sangat beragam. Berdasarkan bahannya, kemasan dapat
dibedakan atas kemasan kertas, karton, plastik, aluminium foil, logam, gelas dan Styrofoam. Masing-masing
kemasan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan, serta hanya cocok untuk jenis produk tertentu.

Anda mungkin juga menyukai