Anda di halaman 1dari 2

Tentang Waktu

Saya tulis sebuah kisah tentang waktu, sesuatu yang selalu mengganggu pikiran saya.
Sementara saya mengetik huruf-huruf ini, si waktu juga ikut berjalan. Waktu membuat saya keburuburu dan hampir membuat saya senewen. Tapi kadang-kadang terlalu banyak saya punyai sehingga
saya ingin menghabiskannya, dan itu juga membuat saya senewen.
Kalau waktu itu bergerak, semua ikut terbawa, bahkan keabadian pun dilecehkan. Tak ada
yang murni abadi melawan waktu di alam fana ini. Makanya waktu pun pernah disebut sebagai dimensi
keempat.
Kadang saya jadi berpikir apakah waktu itu mempunyai akselerasi, sebab saya rasakan
berjalannya waktu itu tidak sama. Apa itu cuma perasaan ?. Tapi benar, saya rasakan ketika masih
kecil, waktu rasanya berjalan seperti bekicot. Dulu saya pikir masa kecil saya tak akan berakhir.
Sampai akhirnya saya tinggalkan pintu gerbang SD saya untuk terakhir kalinya, sambil mengenang
segalanya yang pernah saya alami disana.
Mengenai akselerasi waktu itu, saya pernah membaca di suatu literatur yang berjudul Ashrul
Qurud (abad kera) bahwa waktu memang mempunyai akselerasi. Bahwa dulu sejarah berjalan
merayap, bahwa sejarah memerlukan ratusan bahkan ribuan tahun untuk menorehkan catatan.
Sedangkan sekarang sejarah berubah dalam hitungan detik.
Saya sering berhenti pada suatu tempat, pada suatu saat, seraya berpikir bahwa saya saat ini
berada pada ruang dan waktu itu, bahwa besok, bahwa nanti saya akan berada ditempat lain atau di
tempat sama, tapi pasti diwaktu lain. Saya seakan menegakkan monumen pada catatan ingatan saya,
bahwa saya pernah berada di tempat itu. Maka itu saya mempunyai kebiasaan mengeramatkan sesuatu
pada awal atau akhir, suatu parameter yang sederhana untuk waktu, sesuatu yang mudah untuk diingat.
Demi waktu, Tuhan pun pernah mengingatkan. Bahwa ada sesuatu yang tak bisa kita ulangi
bila sudah berlalu. Bahwa ada sesuatu yang belum kita miliki, bila belum tiba.
Tapi tentunya waktu tidak punya daya apapun pada kita, apabila tak ada yang mengisinya,
sebab waktu cuma waktu. Ada reaksi yang menyebabkan perubahan dalam waktu, yang membuat kita
juga bisa berubah.
Semua cuma masalah waktu. Kapan kita lahir, menjalani hidup dan mati, cuma masalah
waktu. Cuma ?. Sebaiknya kita berpikir lebih jauh apabila menggunakan kata itu untuk waktu.

Biodata Penulis
Nama

: Andre Febriansyah

Alamat

: Jl. Simpang Gusti No. 16A RT 24


Komplek Awang Lestari Permai, Alalak Utara
Banjarmasin 70125

Pendidikan Terakhir

: S-1 Akuntansi Univ. Airlangga Surabaya

Pekerjaan

: Akuntan Swasta, Penulis Lepas

Telepon

: 0815-508-6328

Tempat/Tanggal Lahir

: Surabaya / 03 Februari 1976

Pengalaman Riset
-

Tahun 2001, Peneliti Revitalisasi Posyandu di Kodya Surabaya, kerjasama World Vision
Indonesia.

Tahun 2001, Koordinator Peneliti Birokrasi Perijinan Usaha bagi Usaha Kecil di Jawa
Timur kerjasama PUPUK-USAID.

Tahun 2001, Peneliti Kualitas Pelayanan Publik di Kab. Sidoarjo Kodya Surabaya,
kerjasama PUPUK-IPCOS.

Tahun 2000, Peneliti Identifikasi Potensi Ekonomi Desa di Pacitan, kerjasama PUPUKPLAN International.

Pengalaman Organisasi :
-

Tahun 1998 - 1999, Pemimpin Redaksi SEKTOR Majalah Mahasiswa FE Unair, Surabaya.

Tahun 2000-2001, Litbang Lembaga Pers Mahasiswa FE Universitas Airlangga Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai