adalah
psikologi
terapan.
Psikologi
terapan
adalah
psikologi
yang
3. KAITAN
PSIKOLOGI
DENGAN
PERILAKU
PANGAN,
GIZI
DAN
KESEHATAN
Ilmu psikologi mempelajari perilaku individu, kelompok, dan masyarakat. Hal ini terkait
dengan sasaran bidang kesehatan itu sendiri. Dari segi pangan dan gizi, psikologi dapat
dimanfaatkan untuk mengetahui kebiasaan makan serta bagaimana cara masyarakat
mengolah pangan mereka, yang tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti budaya,
adat setempat, dan keluarga. Psikologi membantu untuk menguraikan hal-hal apa saja yang
mempengaruhi status gizi masyarakat. Sedangkan dari bidang kesehatan, psikologi mampu
digunakan untuk merubah perilaku seseorang dari yang tidak sehat menjadi sadar kesehatan.
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
2. Pendekatan Behaviorisme
Pada pendekatan behaviorisme menganggap bahwa perilaku manusia didapatkan
melalui proses belajar yang didapat dari lingkungannya. Pada pendekatan ini, lingkungan
sangat berperan besar dalam membentuk perilaku seseorang. Contohnya saja, seekor
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
kucing yang baru dipelihara beberapa hari oleh pemiliknya. Ketika si pemilik
memberikan makan kepada kucingnya, ia membunyikan piring untuk memanggil si
kucing. Pada awalnya si kucing tidak merespon, sehingga kucing harus dipancing dengan
membunyikan piring berisi makanan tersebut didekatnya dan si kucing pun menghampiri
makanannya. Keesokan harinya lagi si pemilik mengulang hal yang sama dan si kucing
merespon dengan cepat dan menghampiri makanannya. Si pemilik Kkemudian sengaja
membunyikan piring makanan kucing, namun tidak ada makanan di dalamnya. Si kucing
dengan cepat menghampiri si pemilik, namun mendapati piring makannya kosong.
3. Pendekatan Kognitif
Melalui pendekatan ini manusia akan berusaha memahami lingkungannya. Manusia
tidak lagi menjadi pasif dan hanya mengikuti lingkungannya. Manusia berusaha mencari jati
diri serta memenuhi apa yang ia kehendaki. Karena ia mampu memahami lingkungannya,
maka ia berpikir tentang apa yang ia harus lakukan terhadap hal tersebut. Contohnya seorang
anak SD yang tidak suka pelajaran matematika. Gurunya memberikannya PR tentang materi
perkalian dan pembagian. Walaupun ia tidak menyukai maa pelajaran tersebut, ia tetap
berusaha mengerjakan PR nya, karena jika tidak ia akan mendapatkan nilai yang jelek dan
tidak bisa naik kelas.
4. Pendekatan Psikoanalitik
Pendekatan ini menjelaskan bagaimana perilaku manusia sebagian besar berasal dari
proses bawah sadar dirinya sendiri. Seperti rasa takut dan cemas. Contohnya, orang yang
takut tidak lulus ujian, akan berusaha belajar dengan giat agar ia mendapatkan nilai yang baik
dan lulus ujian.
5. Pendekatan Humanistik
Pendekatan ini menganggap manusia dapat mengembangkan dirinya dan mampu
mengontrol nasibnya sendiri.
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
jika individu belum memiliki kematanganfisik maupun psikis maka perkembangan tersebut
tidak akan optimal.
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
Setiap jam istirahat di kantor, si wanita selalu terlihat menelpon seseorang dengan
pandangan yang ceria dan bahagia. Kemudian selalu tersenyum ketika membaca pesan
singkat di telepon genggamnya. Lalu akhirnya si pria menarik kesimpulan, si pria yang
menjemput wanita setiap pulang kantor adalah kekasih si wanita. Mengetahui hal tersebut, si
pria mulai memberi jarak antara dirinya dan si wanita karena takut menganggu hubungan
orang lain.
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
Unsur konatif adalah unsur dimana individu akan berekasi terhadap objek yang ia
lihat atau kecenderungan berperilaku terhadap objek. Contohnya, karena si pria menyukai si
wanita cantik tadi maka ia akan menyatakan perasaannya pada si wanita.
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
5. PengalamanPribadi.
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan
emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
Contohnya, seseorang memiliki pengalaman liburan keluar kota. Ketika liburan, Ia
mengalami berbagai macam pengalaman yang menyenangkan sehingga akhirnya membentuk
sikap menjadi suka libiran terhadap individu tersebut.
6. Kebudayaan.
B.F. Skinner (Dalam Azwar 2005: 13) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk
kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola
perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran)
yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan
untuk sikap dan perilaku yang lain. Contoh, adat istiadat yang berlaku di masyarakat.
7. Orang Lain Yang Dianggap Penting.
Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang-orang
yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk
berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting
tersebut.
8. Media Massa.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap
hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan
memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah
arah sikap tertentu.
9. Institusi Pendidikan dan Agama
Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat
dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu
yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan
serta ajaran-ajarannya
10. Faktor Emosi Dalam Diri.
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi
seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh
emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu
frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih
tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
masyarakat untuk mampu memberdayakan pangan lokal dan memperbaiki status gizi
keluarganya.
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV
Rangkuman Psikologi
Gizi Reguler XIV