Anda di halaman 1dari 24

A.

DASAR TEORI
Agar laboratorium fisika di sekolah dapat berperan, berfungsi dan bermanfaat, maka
diperlukan sebuah sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan dievaluasi dengan
baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium
fisika di sekolah yang bersangkutan. Pengelolaan laboratorium yang dimaksud adalah
pengelolaan laboratorium fisika sekolah yang meliputi organisasi laboratorium, administrasi
laboratorium yang meliputi administrasi pengadaan alat dan fasilitas laboratorium,
inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, administrasi penggunaan alat-alat laboratorium,
administrasi peminjaman alat-alat laboratorium, administrasi pemeliharaan dan perawatan
alat-alat laboratorium, keselamatan kerja di laboratorium.
PERENCANAAN
Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus
dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.
Suatu laboratorium agar dapat berfungsi dengan baik untuk menunjang proses
pembelajaran memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan pengadaan peralatan dan
bahan adalah suatu hal yang sangat penting, karena akan berakibat pada dapat berlangsung
atau tidaknya praktikum dikemudian hari.
a. Pengadaan Alat dan Bahan
Pengadaan peralatan dan bahan untuk menunjang kegiatan praktek harus mendapat
masukan dari para guru penanggungjawab mata pelajaran. Untuk itu maka sangat diperlukan
koordinasi antar guru yang bertanggungjawab dalam penggunaan laboratorium dengan
teknisi laboran.
Langkah perencanaan dapat dilaksanakan dalam tahapan berikut:
1 Identifikasi
2 Pemilihan alat dan bahan yang sesuai
3 Penyusunan daftar usulan kebutuhan
1 Identifikasi
Tahapan ini adalah langkah awal untuk mencoba mengidentifikasi alat dan bahan
apa saja yang dibutuhkan oleh setiap mata pelajaran yang akan melaksanakan praktek
laboratorium. Langkah ini idealnya dilakukan bersama guru-guru yang akan menggunakan
laboratorium untuk kegiatan praktek. Guru penanggungjawab praktek mempelajari
kurikulum, kemudian menentukan topik-topik praktek yang akan dilakukan. Berdasarkan
topik praktek yang akan dilaksanakan, maka disusunlah manual atau petunjuk praktikum
untuk setiap topik. Dengan demikian usulan mengenai kebutuhan alat dapat bersumber dari
setiap guru mata pelajaran yang akan menggunakan laboratorium sebagai sarana praktek atau
diidentifikasi sendiri oleh laboran berdasarkan manual atau petunjuk praktikum yang
diberikan oleh guru.
2

Pemilihan Alat

Dari hasil identifikasi peralatan dan bahan untuk kegiatan praktek laboratorium baru
dapat ditentukan mengenai jenis alat yang dibutuhkan, tetapi karakteristik alat dan bahan
yang dimaksud belum dapat ditentukan secara tepat. Apabila sudah mendapat masukan
mengenai peralatan yang dibutuhkan maka selanjutnya adalah menentukan spesifikasi alat
yang tepat untuk kegiatan. Namun demikian berdasarkan pengalaman dapat ditentukan
mengenai karakteristik beberapa alat. Peralatan di pasaran sangat beragam dalam hal bentuk,
ukuran dan kualitas bahan. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk merencanakan
memilih spesifikasi peralatan yang tepat. Spesifikasi alat umumnya berhubungan dengan:
bentuk, ukuran (dimensi), akurasi, batas-batas.
3

Membuat daftar usulan alat


Apabila sudah dapat ditentukan spesifikasi alat yang diperlukan maka selanjutnya
adalah menyusun daftar usulan alat laboratorium. Usulan daftar alat laboratorium
dimaksudkan untuk memudahkan dalam meneliti dan menentukan anggaran. Usulan alat
laboratorium harus menyatakan spesifikasi yang jelas mengenai alat yang diusulkan, serta
jumlah satuan yang diperlukan dan harga satuan sehingga memperkecil kesalahan dalam
proses pengadaan. Usulan hendaknya dinyatakan dalam format usulan seperti dalam contoh
berikut:
DAFTAR USULAN ALAT LABORATORIUM
Sekolah/Madrasah:
Tahun ajaran

No.

Nama Alat

Spesifikasi

Jumlah

Harga
satuan

Harga total

Mikroskop

Monokuler

1.600.00
0

8.000.000

Okuler: 10X wide field


Revolver dengan tiga
tempat lensa, dengan
objektif 10X, 20X dan
45X
Makrometer
dan
micrometer terpisah

dst

Total

PENATAAN
Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di
laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat
dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan.
Yang harus diketahui sebelum melakukan penatan: mengenali alat dan fungsinya,
mengenali sifat bahan, kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan,
nilai/harga alat, kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk
dan ukuran alat serta bobot/berat alat.
Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alatalat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya
dikumpulkan menurut golongan percobaannya. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa
jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus.
PENGADMINISTRASIAN
Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau
inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat
semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis.
Secara standar terdapat 9 komponen administrasi laboratorium yang harus dipenuhi oleh
pengurus lab IPA. Kesembilan komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Buku investaris dan kartu investaris

2.

Kartu stok

3.

Kartu peminjaman alat dan bahan

4.

Buku catatan harian lab

5.

Kartu resparasi

6.

Program semester lab

7.

Laporan bulanan

8.

Daftar alat dan bahan

Dan berikut ini merupakan format yang ada mengenai komponen diatas :
1.

Buku investaris dan kartu investaris

Keterangan:
No: diisi no urut alat dan bahan yang diinventarisir
Nama alat/bahan: diisi oleh nama dagang atau nama resmi alat dan bahan yang dibeli.
Syaratnya pengisian nama alat dan bahan harus konsisten.
Kode: diisi dengan kode alat dan bahan yang kita beli. Untuk kode bisa mengikuti kode
yang dibuat perusahaan tempat pembelian alat dan bahan tersebut atau membuat kode sendiri
Produsen: diisi dengan nama perusahaan yang membuat alat dan bahan, bukan dengan nama
toko.
Kondisi: diisi dengan jumlah barang yang dalam keadaan baik, rusak atau hilang.
Keterangan: berisi informasi tambahan. Misalnya kenapa alat tersebut hilang, dll.
Contoh :

Aturan Penggunaan Buku Inventarisir


1. Buku inventarisir merupakan daftar yang memuat semua barang milik lab. IPA yang
dipakai dan ada hubungannya dengan kegiatan praktikum di dalam lab.
2. Inventarisir dilakukan minimal sekali/semester.
2.

Kartu stok

Keterangan:
Spesifikasi: berisi ciri khas utama dari alat atau bahan yang kita masukkan ke dalam kartu
stok. Misalnya nama alatnya neraca empat lengan. Spesifikasinya: ketelitian 0,1 gram, skala
maksimum 311 gram, terbuat dari besi tahan karat.
Tanggal: diisi dengan tanggal pengecekan barang tersebut
Keadaan Masuk: diisi dengan jumlah barang yang masuk atau dibeli untuk laboratorium
Keadaan Keluar: diisi dengan jumlah barang yang dipakai di dalam laboratorium
Keadaan Persediaan: diisi dengan jumlah alat/bahan yang disimpan di gudang atau yang
tidak dipakai (hanya sebagai cadangan).
Contoh:

Aturan penggunaan kartu stok


1. Kartu stok merupakan catatan pergerakan transaksi keluar-masuk suatu bahan yang
terdapat di dalam lab.
2. Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan alat/bahan yang bersangkutan.
3. Pencatatan di kartu stok dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
3.

Kartu peminjaman alat dan bahan

Keterangan:
Praktikum Ke: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu semester (diisi
siswa)
Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum yang dilakukan sesuai LKS (diisi siswa)
Kelompok: diisi dengan nama kelompok (diisi siswa)
Nama Anggota: diisi dengan nama anggota kelompok (diisi siswa)
*Kode: opsional dan diisi oleh laboran
**Ditandatangai oleh ketua kelompok dan laboran
Contoh:

Aturan penggunaan kartu peminjaman alat dan bahan


1. Kartu peminjaman alat dan bahan berisi daftar alat/bahan yang diperlukan oleh suatu
kelompok atau oleh guru yang bersangkutan untuk melakukan sekali praktikum dan
ditujukan kepada laboran.
2. Pencatatan di kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan setiap akan melakukan
praktikum.
Catatan:
Terdapat dua versi kartu peminjaman alat dan bahan

Versi 1: kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan oleh siswa untuk diajukan ke laboran
Versi 2: kartu peminjaman alat dan bahan dilakukan oleh dosen atau asisten dosen mata
pelajaran untuk diajukan ke laboran.

4.

Buku catatan harian lab

Keterangan:
No.: diisi dengan no. urut praktikum yang dilakukan dalam satu semester
Hari/Tanggal: diisi dengan hari/tanggal dilaksanakannya praktikum
Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum yang dilakukan
Kelas: diisi dengan nama kelas yang melakukan praktikum
Jam: diisi dengan jam pelaksanaan praktikum
Paraf: diisi dengan paraf laboran
Keterangan: diisi dengan keterangan tambahan yang bisa dicantumkan
Contoh:

Aturan penggunaan buku catatan harian laboratorium


1. Buku catatan harian lab. merupakan buku yang berisi daftar kegiatan praktikum yang
dilakukan di dalam lab.

2. Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
5. Kartu Reparasi

Keterangan:
No. Kartu: diisi dengan no. surat kartu reparasi. Contoh: 001/Lab. Fisika/SMA Rofa Yulia
Azhar/IV/2014
Jenis Kerusakan: diisi dengan jenis kerusakan yang diperbaiki
Komponen: diisi jika memang terdapat penggantian komponen
Harga: diisi dengan biaya reparasi dan biaya komponen yang diganti
Keterangan: diisi dengan keterangan tambahan yang bisa dicantumkan
*dilampirkan pula kuitansi perbaikan dan pergantian komponen
**Ditandatangani oleh teknisi (atau laboran) dan koordinator lab. IPA
Contoh:

Aturan penggunaan kartu reparasi


5. Kartu reparasi merupakan kartu yang memuat informasi menganai perbaikan atau
reparasi suatu alat
6. Pencatatan di buku catatan harian lab. dilakukan oleh teknisi bila ada perbaikan
terhadap barang yang rusak dan dilaporkan kepada koordinator lab.
6.

Label alat dan bahan


Label Bahan

Keterangan:
Dibuat Tanggal: diisi dengan tanggal pembuatan larutan/bahan kimia
(aq): bentuk bahan kimia berupa larutan
0,1 M: konsentrasi bahan kimia
Catatan: berisi tambahan informasi mengenai bahaya bahan kimia tersebut
Label Alat

Keterangan:
Tahun Pengadaan: diisi dengan tahun pengadaan alat
FLS 20.14/113: kode alat
Catatan: berisi tambahan informasi mengenai cara penyimpanan alat
Catatan:
1. Tanggal pembuatan larutan dan tahun pengadaan penting sekali untuk dicantumkan di
label alat/bahan.
2. Label di tempel lalu diberikan pelindung plastik seperti selotif agar tidak mudah
rusak.
3. Ukuran label disesuaikan dengan ukuran kemasan atau ukuran alat/bahan.
Aturan penggunaan buku catatan harian laboratorium

1. Label berisi informasi mengenai nama suatu alat/bahan beserta informasi-informasi


singkat lainnya yang dibutuhkan.
2. Label dicantumkan pada alat/bahan yang terdapat di ruang laboratorium.

7.

Laporan bulanan

Keterangan:
No: diisi dengan no. urut dilaksanakannya praktikum
Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum
Kelas: diisi dengan kelas yang melaksanakan praktikum
Demonstrasi atau Praktikum: diisi dengan tanda ceklis demonstrasi atau praktikum
Nama Guru: diisi dengan nama guru mata pelajaran yang membimbing praktikum
*Ditandatangani
oleh
laboran,
**Dilaporkan setiap akhir bulan

ketua

lab

dan

kepala

sekolah

Contoh:

Aturan penggunaan laporan bulanan


1. Laporan bulanan merupakan daftar yang memuat kegiatan apa saja yang dilakukan di
laboratorium setiap bulannya.

2. Laporan bulanan dibuat oleh koordinator lab. dan dilaporkan kepada wakasek
kurikulum, wakasek sarana dan prasarana serta kepada kepala sekolah.
3. Laporan bulanan dibuat minimal sebulan sekali.

8.

Daftar alat dan bahan

Keterangan:
No: diisi dengan no. urut dilaksanakannya praktikum
Judul Praktikum: diisi dengan judul praktikum
Nama Alat dan Bahan: diisi dengan nama alat dan bahan untuk melakukan praktikum
Jumlah: diisi dengan jumlah minimal alat dan bahan untuk jumlah kelompok ideal dalam
jangka waktu satu tahun. Misalnya jumlah kelompok ideal untuk satu kelas adalah 6
kelompok.
Keterangan: diisi dengan tambahan informasi yang diperlukan
*Ditandatangani oleh laboran, ketua lab dan kepala sekolah
**Dilaporkan setiap awal semester
Contoh:

Aturan penggunaan daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS


1. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS berisi daftar alat yang dibutuhkan untuk
melakukan sekali praktikum dalam satu kelas dalam periode tahun ajaran tertentu.
2. Daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS dibuat paling lambat seminggu sebelum hari
pertama di tahun ajaran baru.
3. Fungsi dari daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS adalah untuk memastikan agar
alat dan bahan sudah tersedia jauh hari sebelum praktikum akan dilaksanakan. Fungsi
lainnya sebagai landasan untuk pengajuan pembelian alat dan bahan laboratorium.
Kegiatan administrasi meliputi administrasi umum dan administrasi khusus.
a

Administrasi Umum
Dalam kegiatan administrasi umum meliputi hal-hal sebagai berikut:
1

Menyusun jadwal pemakaian laboratorium untuk kegiatan praktikum. Jadwal


kegiatan pemakaian laboratorium disesuaikan dengan jadwal pekajaran bidang
studi. Untuk pemakaian di luar jadwal bidang studi, jadwalnya disesuaikan dengan
waktu yang telah ditetapkan oleh guru pembimbing praktikum.
Dalam penyusunan jadwal, data yang diperlukan meliputi:
a). jumlah kelompok praktikan
b). waktu praktikum yang diminta
c). kapan dimulainya
d). jenis praktikum/ demonstrasi
e). jumlah praktikum/ demonstrasi
f). jumlah kelompok yang acara praktikumnya sama.
Penyusunan jadwal ini nantinya berkaitan dengan pengaturan dan persiapan
laboratorium oleh laboran.

Pendokumentasian/ pengarsipan.
Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah:
a). Penyimpanan berkas lembar kegiatan siswa 5 tahun ke belakang.
b). Penyimpanan data hasil praktikum/ percobaan siswa.
c). Penyimpanan berkas nilai praktikum

d). Penyimpanan berkas tata tertib laboratorium


e). Penyimpanan berkas jadwal kegiatan/ pemakaian laboratorium
f). Penyimpanan buku kepustakaan yang diperlukan sebagai acuan kegiatan
praktikum, dan sebagainya.
3

Keuangan.
Laboratorium hendaknya memiliki kas/ keuangan untuk membeli bahan-bahan
habis pakai yang sangat penting guna memperlancar pelaksanaan kegiatan
praktikum.

b Kegiatan Administrasi Khusus


Kegiatan ini meliputi antara lain:
1

Inventarisasi alat praktikum/ peraga/ perlengkapan laboratorium. Dalam


penginventarisan ini diperlukan buku inventaris:
a Yang berisi hal-hal yang memudahkan untuk mengecek/ mencari alat/ bahan
yang diperlukan.
b Yang dapat memilah-milah jenis peralata/ bahan berdasarkan fungsinya dan
melengkapinya dengan sandi.
c Yang memuat jumlah masing-masing jenis alat, keterangan tentang letak
penyimpanannya dengan cara memberi nomor almari/ nomor rak almari dan
kondisi alat rusak/ baik.
Buku inventaris ini setiap tahun harus ditinjau kembali, karena ada kemungkinan
terjadi perubahan alat baru atau ada pengurangan akibat terjadi alat yang pecah.
Untuk mempermudah laboran, maka diperlukan buku pencatatan alat yang rusak
atau pecah yang meliputi data sebagai berikut:
a). Kode/ sandi alat yang rusak/ pecah
b). Hari, tanggal, bulan, tahun pecah/ rusak
c). Kondisi kerusakan (bisa diperbaiki/ tidak)
d). Identitas yang memecahkan/ merusakkan
e). Biaya perbaikan/ penggantian
f). Alat-alat yang baru beli
Kegiatan penginventarisan tidak hanya alat saja tetapi juga perlengkapan
praktikum.

Pengaturan penyimpanan alat.


Syarat penyimpanan alat-alat/ bahan yaitu dapat:
a
b

mempermudah penginventarisan alat


mempermudah pengecekan

c memperlancar penyiapan
d menjamin keamanan alat
e memperpanjang umur pakai
Perawatan dan perbaikan alat yang rusak
Alat-alat yang rusak ringan, hendaknya direparasi sendiri oleh laboran/ praktisi.
Jika rusaknya parah, sebaiknya direparasikan ke tukang reparasi.
Pelayanan Kegiatan Praktikum
Kegiatan ini merupakan tugas guru pembimbing bersama laboran. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pelayanan ini adalah:
a

Mempersiapkan alat-alat/ bahan-bahan yang dibutuhkan untuk setiap unit


minimal tiga hari sebelm praktikum.
b Tersedianya air yang cukup untuk keperluan praktikum.
c Tersedianya daya listrik yang memadai. Penyaluran arus listrik harus memenuhi
ketentuan PLN. Tiap saluran stop kontak harus dilengkapi dengan sekring, di
samping ada sekring sentral.
d Tersedianya gas yang dikemas dalam tabung gas yang dilengkapi dengan
konektor dan kran pada setiap saluran. Sebaiknya tiap tabung gas untuk dua
kelompok saja, agar tidak memerlukan saluran panjang.
Pengadaan alat dan bahan praktikum
Pengadaan alat dan bahan praktikum dilakukan oleh pengelola laboratorium. Alat/
bahan yang diusulkan hendaknya berpedoman pada usulan guru IPA, yang
kemudian diajukan ke Kepala Sekolah untuk meminta persetujuannya. Daftar
usulan pengadaan alat/ bahan harus jelas dan isinya meliputi nomor urut, nama alat
atau bahan, nomor katalog, spesifikasi (ukuran, tipe, merk), jumlah, harga satuan
dan harga total. Kemudian disusun laporan berupa berita acara penerimaan barang.
Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemesanan alat/ bahan
yaitu:

a Tahan alat/ bahan yang dipilih daya tahannya tinggi.


b Menggunakan standard merk tertentu.
c Menggunakan katalog terbaru dari perusahaan bonafit.
d Memilih alat yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
e Mencatat dengan teliti spesifikasinya.
PENGAMANAN,PERAWATAN DAN PENGAWASAN
Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan personalia untuk menjalankannya.
Untuk memenuhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil
yaitu: kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab
teknis laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran.
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat
apa yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika dikelola secara
optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian
manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari

perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang
lainnya.
Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting untuk
penunjang proses pembelajaran di sekolah. Dikemukakan pada Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat (2) serta pasal 43 ayat (1)
dan ayat (3). Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat
bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
Agar laboratorium di sekolah dapat berperan, berfungsi, dan bermanfaat seperti itu,
maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan dievaluasi
dengan baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
laboratorium Fisika di sekolah yang bersangkutan.
Dimensi pengelolaan laboratorium menurut Sutrisno (2010) terdiri dari: organisasi
laboratorium, administrasi laboratorium (inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium,
administrasi peminjaman alat-alat laboratorium, administrasi pemeliharaan alat-alat
laboratorium), dan keselamatan kerja di laboratorium.
PENGELOLAAN, PEMELIHARAAN, DAN PENDAYAGUNAAN LABORATORIUM
1 Pengelolaan Laboratorium IPA
Pengelolaan laboratorium ini meliputi:

a Pengelolaan administrasi laboratorium.


b Pengelolaan kegiatan laboratorium.
c Pengelolaan keamanan dan keselamatan kerja.
Pemeliharaan Laboratorium IPA
Pemeliharaan laboratorium ini meliputi:
a Pemeliharaan gedung/ ruang laboratorium.
b Pemeliharaan perabot laboratorium.
c Pemeliharaan perkakas laboratorium.
d Pemeliharaan alat-alat praktikum.
Pendayagunaan Laboratorium Fisika
Berdasarkan kurikulum SMA 1994, dalam kegiatan belajar mengajar fisika digunakan
pendekatan ketrampilan proses.Dalam pendekatn ketrampilan proses ini, peranan
laboratorium fisika sangat besar sekali. Dalam kegiatan ini laboratorium sebagai pusat
proses belajar mengajar.

ORGANISASI LABORATORIUM FISIKA


Struktur Organisasi Laboratorium
Struktur organisasi laboratorium minimal melibatkan personal yang meliputi:
a Kepala sekolah
b Wakil Kepala Sekolah (Kurikulum dan Prasarana/ Sarana)
c Tata Usaha (Sie Perlengkapan)
Laboran
d Guru IPA (Pengelola dan Pembimbing).
Contoh struktur

Tenaga yang bertanggung jawab secara langsung dalam pengelolaan laboratorium fisika
adalah :
1.Kepala Sekolah
2.Kepala lab/koordinator lab
3.Pengelola lab (semua guru fisika dan laboran)
Deskripsi tugas kepala sekolah:
1.
Memberi tugas kepala laboratorium/koordinator laboratorium untuk mengoptimalkan
fungsi laboratorium.
2.
Memberikan bimbingan, pengarahan, monitoring, dan evaluasi kepada tenaga-tenaga
yang bertugas di laboratorium.
3.
Memberikan motivasi kepada guru-guru fisika untuk memanfaatkan sarana
laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar fisika.
4.
Menyediakan dana untuk keperluan operasional laboratorium fisika.
Deskripsi tugas kepala/coordinator laboratorium:
1.
Bertanggung jawab penuh atas kelengkapan administrasi laboratorium fisika.
2.
Bertanggung jawab atas kelancaran penggunaan laboratorium fisika.
3.
Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat dan bahan yang
dibutuhkan.
Deskripsi tugas pengelola laboratorium (Guru dan laboran)
Bagi sekolah yang tidak memiliki tenaga laboran maka pekerjaan ini harus
dikerjakan oleh guru:
1.
Mengerjakan administrasi laboratorium.
2.
Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan dalam KBM
fisika.
3.
Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan dan alat laboratorium.
4.
Memperbaiki alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.
5.
Membuat LKS.

B. PEMBAHASAN
1. PERENCANAAN
Pengadaan alat dan bahan
Alat dan bahan yang ada di laboratorium fisika SMP Domenico Savio Semarang
diperoleh dari dana BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ) dan dari sumbangan orang tua
siswa.
Apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh murid maka murid wajib
mengganti alat yang rusak tersebut dengan alat yang sama spesifikasinya dengan alat yang
dirusak.
Jika alat yang rusak karena bahan fisiknya akibat sering digunakan seperti bunset
yang ada bagiannya yang hilang. Alat yang rusak karena hal demikian akan diadakan
pembaharuan alat setiap awal semester yang pengajuan pengadaannya diadakan setiap akhir
semester. Bukan alat saja yang diadakan pengadaannya melainkan bahan juga diadakan
pengadaan setiap awal semester bersamaan dengan pengadaan alat.
2. ADMINISTRASI
Kegiatan administrasi meliputi pencatatan alat dan bahan yang ada di laboratorium,
pencatatan aktivitas praktikum, peminjaman alat, modul modul praktikum, penghapusan
barang inventaris, daftar pemakaian alat dan bahan, formulir pemesanan alat dan bahan, buku
laporan pengadaan alat dan bahan, buku inventaris dan kartu investaris, dan kartu stok. Selain
itu juga ada berkas tata tertib laboratorium, buku kepustakaan, lembar kerja kegiatan siswa,
data hasil praktikum, dan jadwal kegiatan praktikum.

Gambar 1.Checklist kebersihan laboratorium

Gambar 2. Lembar Peminjaman/Pengembalian Alat Kegiatan Kinerja

Gambar 3. Berita acara penghapusan barang inventaris laboratorium

Gambar 4. Daftar pemakaian alat dan bahan

Gambar 5. Daftar inventaris alat dan bahan laboratorium

Gambar 6. Buku Panduan Praktikum

Gambar 7.Tata tertib laboratorium

Prosedur Pemakaian Laboratorium melalui prosedur seperti berikut :


Guru mata pelajaran fisika yang akan mengadakan praktikum paling tidak sehari
sebelum pelaksanaan menghubungi laboran dan mengisi lembar pemakaian laboratorium,
kemudian laboran menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum.
3. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Alat yang rusaknya ringan maka akan diperbaiki oleh laboran, sedangkan alat yang
rusak berat atau laboran tidak bisa menangani maka akan dibawa pada teknisi atau tukang
servis.
Untuk perawatan dilakukan oleh laboran. Contohnya adalah pemberian pelumas
untuk jangka sorong dan alat alat yang terbuat dari kaca dibersihkan dengan cara dilap.
Untuk mengecekan alat dan bahan dilakukan sebelum dan setelah kegiatan praktikum
dilakukan. Kebersihan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama, yaitu seluruh
warga sekolah. Dan untuk pembersihan laboratorium secara khusus dilakukan oleh cleaning
servise.
4. PENGAMANAN DAN PENGAWASAN
Untuk pengamanan keselamatan dalam praktikum disediakan pemadam kebakaran
dan seharusnya pada saat praktikum para praktikan dan guru mengenakan jas laboratorium.
Untuk pengawasan saat praktikum dilakukan oleh guru mata pelajaran dan laboran. Selain
itu, dilengkapi CCTV agar dalam pengawasan lebih ketat.
5. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi laboratorium fisika tersusun seperti berikut :

Gambar 8. Struktur Organisasi Laboratorium Fisika


Tugas Laboran :
1
2
3
4
5
6
7

Mempersiapkan dan mengembalikan alat praktik kinerja.


Mengatur dan merawat alat.
Membuat dan mempersiapkan administrasi laboratorium.
Mengecek kebersihan alat sebelum dan sesudah digunakan.
Menginventaris alat.
Bertanggung jawab atas peminjaman alat.
Bertanggung jawab atas kebersihan dan pemeliharaan alat serta ruang
laboratorium.
8 Membantu guru pembimbing melakukan praktik kinerja.
9 Mengganti pembimbing bila berhalangan hadir.
Tugas tambahan :
1 Membantu Operator Sekolah mengisi data DAPODIKNAS dan PADAMU
NEGERI.

Gambar Tugas dan tanggung jawab laboran

C. DAFTAR PUSTAKA
(http://jurnal.upi.edu/file/) diunduh pada tanggal 8 April 2015 pukul 16.45 WIB
( http://mgmp-IPA-tgms-blogspot.com/2010/03/administrasi-laboratorium-IPA-tenaga.html)
diunduh pada tanggal 8 April 2015 pukul 16.47 WIB
http://ans29.blogspot.com/2014/01/laporan-observasi-pengelolaan.html

diunduh

pada tanggal 8 April 2015 pukul 16.50 WIB


http://bettysirait1992.blogspot.com/2014/06/administrasi-laboratorium.html

diunduh pada tanggal 8 April 2015 pukul 16.55 WIB


http://pristiadi-utomo.blogspot.com/2011/03/pengelolaan-alat-dan-bahanlaboratorium.html diunduh pada tanggal 8 April 2015 pukul 16.59 WIB

Tugas Mata Kuliah Laboratorium Pendidikan Fisika


Analisis Pengelolaan Laboratorium Fisika SMP Domenico Savio Semarang

disusun oleh :
Agnes Yustika Wulan Arum ( 4201412108 )

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS ILMU DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai