Anda di halaman 1dari 10

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2.

April Juni 2013


ANALISIS KEBUTUHAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LUARAN DALAM
MEMENUHI PASAR KERJA DI SULAWESI SELATAN
Oleh:
Muhammadiyah
Fakultas Teknik UNM

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Teknologi di Sulawesi Selatan agar dapat meningkatkan kualitas luaran dan relevan dengan pasar kerja.
Aspek yang dianalisis adalah pengetahuan guru, keterampilan guru, kurikulum, laboratorium dan
studio, dan bengkel kerja dan peralatan. Penelitian ini dilakukan di Propinsi Sulawesi Selatan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi sekolah adalah seluruh SMK Negeri bidang teknologi
(Teknik Bangunan, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro) di Sulawesi Selatan. Populasi Industri adalah
industri berskala sedang dan besar yang relevan dengan luaran SMK bidang teknologi (Teknik
Bangunan, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro) di Sulawesi Selatan. Sampel sekolah, sampel industri,
dan sampel BUMN, dipilih secara sengaja. Sampel sekolah adalah SMK bidang teknologi yang dianggap
maju. Sampel industri dipilih industri yang menyerap dan membutuhkan tenaga kerja luaran SMK
bidang teknologi. Data diperoleh melalui wawancara dan kajian dokumen. Analisis yang digaunakan
adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pengetahuan yang harus dimiliki
guru adalah pengetahuan bahasa asing, komputer dan manajemen, 2) keterampilan yang harus dimiliki
guru adalah keterampilan dasar keteknikan, keterampilan berkomunikasi dalam bahasa asing khususnya
bahasa Inggris, dan keterampilan mengoperasikan komputer, 3) kurikulum yang harus diterapkan adalah
kurikulum yang berbasis pada dunia usaha, kewirausahaan, dan kompetensi dengan standard ISO, 4)
laboratorium dan studio yang lengkap dan berstandar, dan 5) bengkel kerja dan peralatan yang cukup
sesuai tuntutan pasar kerja global atau dunia usaha.
Kata kunci:

Kebutuhan SMK Teknologi, kualitas lulusan, pasar kerja global

PENDAHULUAN
Era milenium ke tiga atau era
globalisasi di mana diberlakukan pasar
bebas Asia Tenggara atau Asean Free
Trade Area (AFTA) tahun 2003 dan pasar
bebas Asia Fasifik atau Asia Pasifw
Economic Community (APEC) tahun 2020.
Era globalisasi ditandai dengan situasi berkembang secara pesat terutama dalam
bidang teknologi konstruksi, teknologi
komunikasi, teknologi mesin, dan teknologi transportasi. Akibat perkembangan
tersebut luaran sekolah menengah kejuruan teknologi perlu dipersiapkan sebagai

tenaga kerja menengah yang dapat tertampung pada pasar kerja.


Agar luaran sekolah menengah kejuruan teknologi tertampung pada pasar
kerja global, maka kurikulum, kompetensi
tenaga kependidikan, laboratorium, ruang
bengkel, ruang kelas, studio, tempat
praktek lapang siswa, dan elemen penunjang lainnya harus relevan dengan kondisi pasar kerja kerja. Oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian yang orientasinya untuk melihat kebutuhan sekolah
menengah kejuruan teknologi untuk
meningkatkan kualitas luaran yang relevan
pasar kerja.

105UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


Survei pada beberapa perusahaan
guru, keterampilan guru, kurikum, laboswasta yang berskala sedang dan besar di
ratorium dan studio, bengkel kerja dan
Sulawesi Selatan tentang penerimaan
peralatan yang dibutuhkan oleh Sekolah
tenaga kerja lulusan sekolah menengah
Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi di
kejuruan teknologi menunjukkan bahwa
Sulawesi Selatan yang dapat meningpada umumnya mereka tidak diterima
katkan kualitas luaran sehingga relevan
karena kemampuan bahasa Inggris, dan
dengan pasar kerja ?
keterampilannya rendah.
Kajian teori yang menudukung
Survei pada beberapa Sekolah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Menegah Kejuruan negeri (SMK) teknologi
Kaufman dan English (1987)
bulan Mei 2012 tentang kompentensi
menyatakan bahwa analisis kebutuhan
guru di Sulawesi Selatan. Hasil survei
adalah proses formal yang menentukan
menunjukkan bahwa dari sisi kemampuan
jarak antara produksi dengan kebutuhan
profesionalisme, guru mempunyai keterproduksi. Selanjutnya Rossett dan
batasan mengajar pada bidang keahliannya.
Arwady (1987)
menyatakan bahwa
Selain itu guru juga mempunyai keteranalisis kebutuhan adalah alat untuk
batasan pada mata pelajaran Matematika,
membangun dalam menuju perubahan
IPA, Bahasa Inggris, dan Komputer. Oleh
positif yang dilakukan secara cermat dan
karena itu, mendatang guru SMK bidang
cepat dalam situasi krisis, tetapi
teknologi perlu memiliki kompetensi yang
rasional.
relevan dengan pasar kerja.
Menurut Nadler (dalam Mandra
Identifikasi pelaksanaan kurikulum
2000) untuk mengetahui kebutuhan ini
berbasis kompetensi (KBK) dan sarana
tidaklah mudah, terlebih dahulu harus
praktek pada beberapa SMK bidang
mengidentifikasi kebutuhan pada institusi
teknologi di Sulawesi Selatan. Hasil survei
yang dianalisis. Misalnya saja kita akan
menunjukkan bahwa dalam pe-laksanaan
menganalisis kebutuhan SMK Teknologi
kurikulum tersebut belum optimal,
di Sulawesi Selatan. Setelah kita menkarena
belum
terdukung
oleh
dapatkan daftar kebutuhan pada institusi
manajemen sekolah, tenaga kependidikini, maka selanjutnya mensinkronkan daftar
an, dan sarana prasarana pendidikan.
kebutuhan tersebut pada tingkat pasar kerja
Temuan penelitian ini bertentangan
(Dunia Usaha dan Dunia Industri).
dengan kaidah peningkatan kualitas penSelanjutnya Susriasumantri (1994)
didikan. Oleh karena itu perlu lahir suatu
mendefenisikan pengetahuan sebagai
kurikulum pada Sekolah Menengah Kesegenap apa yang kita ketahui tentang sejuruan Teknologi yang dapat meningkatsuatu objek tertentu, termasuk didalamnya
kan kualitas luaran sehingga relevan
adalah ilmu. Jadi ilmu merupakan bagian
dengan pasar kerja kerja.
dari pengetahuan yang diketahui oleh
Laboratorium, peralatan, ruang
manusia, disamping berbagai pengetahubengkel, ruang kelas, studio, dan tempat
an lainnya seperti seni dan agama. De
praktek lapangan siswa, juga masih
Block seperti dikutip Winkel (1989)
sangat terbatas (informasi beberapa
menyatakan bahwa pengetahuan menkepala sekolah dan guru SMK di Sulawesi
cakup pengetahuan fakta dan data yang
Selatan). Sarana tersebut merupakan hal
merupakan kenyataan dan menjadi bahan
yang paling esensial dalam menciptakan
baku untuk berpikir. Bloom (1981)
pengetahuan dan keterampilan siswa.
menyatakan bahwa pengetahuan terdiri
Masalah yang akan diteliti pada
dari tiga rana, yakni ran kognetif, rana
rencana penelitian ini dirumuskan sebagai
afektif dan rana psikomotor. Rana
berikut : Bagaimana deskripsi pengetahuan
kognetif yaitu ingatan dan kepercayaan,
106UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


rana afektif yaitu perasaan, emosi, tingkat
capai tujuan, kurikulum SMK bidang
penerimaan atau penolakan dan rana
teknologi mengalami perkembangan yaitu
psikomotor yaitu hal-hal yang menyangkut
sudah empat kali mengalami perubahan.
keterampilan fisik.
Perubahan kurikulum tersebut yakni dari
kurikulum tahun 1976, berubah menjadi
Menurut Rober (1988) bahwa kekurikulum tahun 1984, lalu berubah menterampilan adalah kemampuan melakukan
jadi kurikulum edisi 94, di mana secara
pola-pola tingkah laku yang kompleks dan
prinsip perubahan kurikulum tersebut
tersusun rapih secara mulus dan sesuai
tidak memisahkan antara teori dan praktek.
keadaan untuk mencapai hasil tertentu.
Selanjutnya kurkulum 94 berubah menKeterampilan bukan hanya meliputi gerakjadi kurikulum 2004, yakni kurikulum
an motorik melainkan juga pengejawanberbasis komptensi KBK). Dalam KBK
tahan fungsi mental yang bersifat kognitif.
sekolah diberi kesempatan untuk meKonotasinya pun luas sehingga sampai pada
rancang sendiri pengelolaan pembelajarmempengaruhi atau mendaya-gunakan
annya dengan tetap mengacu pada
orang lain. Artinya orang yang mampu
petunjuk yang yang digariskan oleh
mendayagunakan orang lain secara
pemerintah
(Departemen
Pendidikan
tepat juga dianggap sebagai orang
Nasional direktorat Jenderal Pendidikan
terampil.
Dasar dan Menengah Umum, 2003).
Keterampilan seseorang sangat
Sarana peralatan dan sarana
berhubungan dengan pengetahuan dan
praktek, seperti halnya laboratorium,
kemampuan yang dimiliki. Yuki (1998)
worshop, studio, dan tempat praktek
menyatakan bahwa keterampilan adalah
siswa merupakan elemen pendidikan
kemampuan dari seseorang untuk melakuyang sangat penting bagi SMK bidang
kan berbagai jenis kegiatan kognitif atau
teknologi. Sarana peralatan dan sarana
keprilakukan dengan suatu cara yang
praktek adalah wadah yang tersedia berupa
afektif. Rae (1996) mengemukakan bahwa
alat praktek dan tempat praktek yang
keterampilan manusia terdiri atas empat
berfungsi untuk meningkatkan pengebagian yaitu: keterampilan teknik, ketetahuan dan keterampilan siswa (Deparrampilan manajerial, keterampilan berperitemen Pendidikan Nasional direktorat
laku, dan keterampilan konseptual.
Jenderal
Pendidikan
Dasar
dan
Menurut Eisner dalam Hamalik
Menengah
Umum,
2003).
Sarana
peralat(2004), kurikulum dipandang sebagai: (a)
an praktek ini memiliki standar minimal
pengembangan konsep kognitif; (b)
yang harus dipunyai oleh sekolah. Sarana
teknologi; (c) humanist's atau aktualisasi
peralatan praktek memberikan efek
diri; (d) rekontruksi sosial; dan (e)
positif terhadap keterampilan siswa.
akademik. Kurikulum adalah seperangkat
Tujuan penyelenggaraan sekolah
susunan program pengajaran yang terdiri
menengah
kejuruan (SMK) adalah
atas berbagai mata pelajaran, yang
meningkatkan pengetahuan dan keteramdilengkapi dengan materi, metode, bahasa
pilan siswa untuk menyiapkan mereka
pengantar, dan penilaian (Departemen
sebagai tenaga kerja tingkat menengah
Pendidikan Nasional direktorat Jenderal
yang terampil, terdidik dan profesional,
Pendidikan Dasar dan Menengah Umum,
serta mampu mengembangkan diri sejalan
2003).
dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Penyelenggaraan pendidikan pada
dan teknologi (Departemen Pendidikan
SMK bidang teknologi dimaksud-kan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
untuk memberikan kemampuan bagi siswa
Dasar dan Menengah Umum, 2003). Atas
untuk bekerja sesuai dengan keahlian
dasar ini, maka tujuan dari pada sarana
tertentu. Dalam perjalanan untuk men107UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


peralatan praktek adalah mening-katkan
kemampuan dan keterampilan siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kebutuhan Sekolah Menengah
Kejuruan Teknologi di Sulawesi Selatan
agar dapat meningkatkan kualitas luaran dan relevan dengan pasar kerja. Aspek
yang dianalisis adalah pengetahuan guru,
keterampilan guru, kurikulum, laboratorium dan studio, dan bengkel kerja
dan peralatan.
METODE PENELITIAN

SMK Teknologi, 3) Kurikum yang dibutuhkan SMK Teknologi, 4) Laboratorium dan studio yang dibutuhkan
SMK Teknologi, dan 5) Bengkel kerja
dan peralatan yang dibutuhkan SMK
Teknologi. Data tentang variabel yang diperhatikan dalam penelitian ini dikumpul
dengan cara melakukan wawancara terhadap responden dan mengkaji dokumen. Analisis data yang digunakan
untuk
menjawab tujuan penelitian
adalah analisis deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Cakupan rencana penelitian ini


Deskripsi pengetahuan yang
adalah SMK Negeri bidang teknologi di
harus dimiliki oleh guru SMK Teknologi
Sulawesi Selatan, industri yang berskala
di Sulawesi Selatan agar lulusannya
sedang dan besar di Sulawesi Selatan yang
terserap pada pasar kerja global diperrelevan dengan luaran SMK, dan peroleh melalui wawancara dari nara
usahaan BUMN di Sulawesi Selatan yang
sumber sebagai berikut:
relevan dengan luaran SMK. Dilihat dari
cakupan penelitian, tujuan, dan analisis
Wawancara dengan Kepala SMK
yang digunakan, maka desain penelitian
Negeri 2 Makassar Drs. BP, M.Pd,
ini adalah penelitian deskriptif.
menyatakan bahwa: Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 2 sebagai SMK Induk
Populasi sekolah adalah seluruh
{feeder school) melaksanakan tugas memSMK Negeri bidang teknologi (Teknik
berikan bekal pengetahuan teori dasar
Bangunan, Teknik Mesin, dan Teknik
kejuruan dan pembentukan watak
Elektro) di Sulawesi Selatan. Populasi
manusia Indonesia seutuhnya berdasarIndustri dan BUMN adalah industri dan
kan kurikulum yang berlaku. Untuk
BUMN berskala sedang dan besar yang
pembekalan keterampilan dasar kejururelevan dengan luaran SMK bidang tekan, membentuk sikap profesionalisme
nologi (Teknik Bangunan, Teknik Mesin,
dan etos kerja dilakukan di BLPT
dan Teknik Elektro) di Sulawesi Selatan.
sebagai pelaksana teknis di lingkungan
Sampel sekolah, sampel industri,
Depdiknas Propinsi Sulawesi Selatan.
dan sampel BUMN, dipilih secara sengaja.
Terkait daya serap perusahaan
Sampel sekolah adalah SMK bidang teknoterhadap lulusan SMK yang masih
logi (Teknik Bangunan, Teknik Mesin, dan
rendah, disebabkan kompetensi yang
Teknik Elektro) yang dianggap maju.
dimiliki lulusan SMK masih dibawah
Sampel penelitian adalah kepala sekolah
standar yang dibutuhkan. Seperti kedan guru SMK bidang teknologi sekolah
mampuan berkomunikasi dalam bahasa
yang terpilih, direktur dan kepala bagian
asing, kemampuan dalam praktek, dan
teknik perusahaan atau industri industri
kemampuan komputer.
yang terpilih, direktur dan kepala bagian
teknik BUMN yang terpilih.
Wawancara dengan Kepala SMK
Negeri 3 Makassar Drs. Is, menyatakan
Variabel yang diperhatikan dalam
bahwa: Dalam menuju kemandirian,
penelitian ini adalah: 1) Pengetahuan
SMK Negeri 3 atau STM Negeri 2 telah
yang dibutuhkan guru SMK Teknologi 2)
berupaya meningkatkan kemampuan
Keterampilan yang dibutuhkan guru
108UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


guru dengan memberikan izin belajar
pembekalan berupa pendidikan dan peuntuk S1 bagi D3 dan S2 bagi SI serta
latihan di kelas dengan pengetahuan proses
mengikutkan pada berbagai pelatihan
pembuatan semen dan peraturan peryang relevan dengan bidang tugasnya.
usahaan, dan kemudian di lanjutkan
Selanjutnya dalam proses pembelajaran.
magang di unit kerja yang sesuai dengan
disiplin dasar pendidikan selama satu
Pengetahuan yang harus dimiliki
tahun.
oleh seorang guru adalah Pengetahuan
teknik ditambah dengan pengetahuan
Hal sama diperoleh dari hasil
komputer dan bahasa Inggris agar
wawancara dengan pihak industri, seperti
lulusannya dapat terserap pada pasar
Pimpinan PT. Trakindo, Pimpinari Perum
kerja global ini sangat penting sekali
Perumnas, PT. Bosowa Semen, dan PT.
sebab literatur teknik banyak yang
Arius Bersinar Lestarijaya yang mengemenggunakan bahasa Inggris.
mukakan penting magang sebelum memasuki dunia kerja.
Selain itu perusahaan atau industri umumnya menggunakan standar
Wawancara UC ST pada PT. PLN
TOEIC {Test Of English For International
(Persero) menyatakan bahwa: Pada tataran
Comunication) dalam menerima tenaga
SMK kelompok Teknologi Industri yang
kerja yang berkualitas. Untuk itu lulussangat perlu adalah pengetahuan dasar
an SMK Teknologi harus mempunyai
tentang kelistrikan, pemanfaatan rumuspengetahuan komunikasi dalam bahasa
rumus,
Hukum-hukum
tentang
inggris dengan standar TOEIC.
kelistrikan ini selalu dimanfaatkan
dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari
Dari hasil wawancara selain
khususnya jaringan distribusi dan jaringan
pengetahuan bahasa Inggris, pengetahuan
transmisi.
lain yang perlu dimiliki guru adalah
pengetahuan, analisis kurikulum, pengeBerdasarkan
beberapa
hasil
nalan bentuk dan jenis alat dan fungsi alat
wawancara tentang pengetahuan yang
praktek, menyusun program pengajaran
harus dimiliki oleh seorang guru, diperpraktek setiap semester.
oleh bahwa pengetahuan dasar keteknikan, pengetahuan komputer, dan
Wawancara dengan Kepala SMK
pengetahuan bahasa Inggris. PengeNegeri 5 Makassar Drs. CM mengatakan
tahuan keteknikan ini disesuaikan
bahwa: Dalam rangka pengembangannya
dengan bidang keahlian sesuai program
SMK Negeri 5 Makassar yang dikenal
studi,
pengetahuan
kewirausahaan,
dengan STM Pembangunan telah mengpengelolaan kelas, pengelolaan bengalami perkembangan yang pesat dalam
kel, menganalisis dan memvalidasi kurirangka menciptakan lulusan yang berkulum, membuat kurikulum implementatif,
kualitas di pasar kerja global. Salah satu
membuat program pendidikan dan peyang dilakukan dengan melakukan kerjalatihan, job sheet, handout.
sama dengan pihak industri seperti
ASTRA
Motor,
Suzuki
MotorPT.
Deskripsi Keterampilan yang harus
Panasonic, PT Trakindo, PT Hexindo,
dimiliki oleh guru SMK Teknologi di
ASTRA Motor, Suzuki motor.
Sulawesi Selatan agar lulusannya terserap
pada pasar kerja global diperoleh melalui
Wawancara Ir. RF.R (Karo Pemewawancara.
liharaan Listrik 4 dan Instrumen I pada PT.
Semen Tonasa mengatakan bahwa: Untuk
Wawancara Kepala SMK Negeri 2
calon karyawan job pelak-sana/operator
Makassar Drs. BP,M.Pd, bahwa: kompetensi
dengan tingkat pendidikan SMK, sebelum
yang harus dimiliki oleh seorang guru
ditetapkan sebagai karya-wan dan
adalah kompetensi standar Nasional dan
menempati job, terlebih dahulu diberikan
Standar Internasional. Lanjut kepala SMK
109UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


Negeri 2 Makassar menjelaskan bahwa keliharaan Listrik, dan Pemeliharaan
terampilan yang harus dimiliki oleh seInstrumen.
orang guru ialah keterampilan mengDari hasil wawancara dengan
operasikan peralatan yang umum diBeliau dapat dipahami bahwa Keteramgunakan pada industri.
pilan yang harus dimiliki oleh guru agar
Wawancara dengan Kepala SMK
siswa dapat terserap pada pasar kerja
Negeri 3 Makassar Drs.Is mengatakan
global adalah Teknisi Audio, Produk
bahwa: Dalam rangka kemandirian SMK
elektronik, Air Condition, Pemeliharaan
Kelompok Teknologi Industri Negeri 3
Mesin Listrik, Instrumen, dan Computer,
Makassar ini tidak tergantung pada
serta Aplikasi program computer.
UPTD-BLPT Propinsi Sulawesi Selatan
Wawancara UC. ST pada PT.
menganut sistem pembelajaran konseptual
PLN (Persero) mengatakan bahwa: Keteartinya pembelajaran yang tidak memisahrampilan yang perlu adalah keteramkan antara teori dan praktek, tetapi mengpilan dasar pemasangan Instalasi yang
integrasikan kegiatan praktek untuk kedisesuaikan dengan PUIL 2000. pematerampilan yang sedang dipelajari
sangan KWH Meter pada pelanggan,
dengan pengetahuan dasar bagi keteramKeterampilan mengoperasikan komputer,
pilam adalah Fisika, Kimia, Matematika.
maintenance and revair, keterampilan
Wawancara dengan Kepala SMK
pembuatan program. Lanjut UC menNegeri 5 Makassar Drs. CM mengatakan
jelaskan bahwa: Keterampilan adalah
bahwa: SMK Teknologi Industri Negeri 5
bagian dari pada kompetensi sedangkan
Makassar ini yang dikenal dengan sebutan
Kompetensi diartikan sebagai kecakapan,
STM Pembangunan sejak awal berdirinya
keterampilan, kemampuan dan sikap
telah banyak melahirkan teknisi tingkat
kerja yang terpadu menjadi satu kesatumenengah. Lanjut Kepala SMK Negeri 5
an. Di samping keterampilan teknik
Makassar menjelaskan bahwa SMK
yang dimiliki oleh guru sesuai dengan
Teknologi Industri Negeri 5 Makassar
bidangnya perlu pula keterampilan
mempunyai beban belajar 3 tahun pemtambahan yang harus dimiliki yaitu:
belajaran di sekolah 1 tahun di
Dapat mengoperasikan aplikasi komputer,
industri.
manajemen pangelolaan bengkel seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Wawancara
dengan
Kepala
dan teknologi.
Tehnisi PT Panasonic Kh, mengatakan
bahwa: Keterampilan yang harus dimiliki
Selanjutnya wawancara dengan
oleh guru agar lulusan SMK kelompok
Ir. H I, MM (Wakil Manager Perum
Teknologi Industri dapat terserap pada
Perumnas Reg. VII Makassar, mengatapasar kerja global adalah Membaca dan
kan bahwa: Lulusan SMK Teknologi
menggambarkan
rangkaian
Blok
khususnya bidang konstruksi dalam hal
pesawat televise dan vidio, Mengukur
ini Teknik Bangunan perlu menguasai
daerah kerja band, Menginstalasi system
paling tidak komputer (Autocad), mengoscillscope sebagai alat ukur.
gambar, mempunyai kehalian dalam
bidang ukur tanah, menghitung anggaran
Wawancara dengan Ir.RF R (Karo
biaya bangunan, serta keterampilan lain
Pemeliharahaan Listrik 4 dan Instrument I
yang erat kaitannya dengan bidang konspada PT Semen Tonasa) mengatakan
truksi. Senada dengan pimpinan Perum
bahwa: Keterampilan yang harus dimiliki
Perumnas Bapak Drs. H. A. J, MM
oleh guru agar lulusannya dibutuhkan
Direktur PT. Arius Bersinar Lestarijaya
pada perusahaan PT Semen Tonasa
mengatakan bahwa: Lulusan SMK
adalah: pada bidang pemeliharaan terdiri
Kejuruan selain menguasai teknik dasar
atas 3, yaitu : Pemeliharaan Mesin, Peme110UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


kejuruan, juga harus mampu dalam mengoperasikan computer, baik dalam menggambar autocad maupun dalam menghitung anggaran biaya bangunan.
Berdasarkan beberapa uraian
dan pendapat seperti yang dijelaskan
terdahulu, maka dapat disimpulkan
bahwa guru SMK Teknologi Industri di
Propinsi Sulawesi Selatan seharusnya
memiliki keterampilan teknik yang memadai sesuai bidang keahliannya agar
dapat memberikan yang terbaik pada lulusannya, sehingga dapat terserap pada
pasar kerja global.
Komponen pendidikan yang
menyita banyak perhatian dari pelaksanaan
sistem pendidikan nasional
adalah kurikulum. Kurikulum di Indonesia
yang pernah ada adalah Kurikulum Tahun
1968, Kurikulum Tahun 1975. Kurikulum
1984 dan Kurikulum 1994 dan sekarang ini
adalah kurikulum 2004.
Perbedaan esensialnya kurikulum
ini adalah pada kurikulum Tahun 1968,
Kurikulum Tahun 1975, dan. Kurikulum
1984 ini berbasis materi (Content-based
Curicullum), pada Kurikulum Tahun 1994
berbasis pencapaian tujuan (Objective based
Curiculum), sedangkan kurikulum Tahun
2004 ini berbasis kompetensi (Competency
based Curiculum).
Lahirnya kurikulum tahun 2004 ini
didasarkan pada pemikiran bahwa bakat
dan kemampuan peserta didik pada jenjang
dalam satuan pendidikan berbeda-beda
sehingga diperlukan suatu kurikulum
yang memungkinkan setiap anak didik
memiliki kompetensi dasar sesuai dengan
bakat dan mencapai tujuan pendidikan
modern.
Perlu ditelaah bahwa Kurikulum
berbasis Kompetensi menuntut adanya
perubahan paradigma dari guru. Guru
tidak lagi bertumpu pada paradigma
lainnya dimana dirinya sebagai pusat
kegiatan dan tujuan perubahan.

Kurikulum berbasis kompetensi ini


menuntut guru untuk familiar dengan
teknologi informasi, dapat mengakses
internet, akrab dengan ilmu penetahuan,
teknologi dan seni. Memahami hubungan
antara bidang studinya dengan bidang
studi lainnya dan terutama adalah
penerapannya dalam kehidupan nyata.
Untuk SMK Kelompok Teknologi Industri
memakai kurikulum 1998.
Kurikulum yang harus dimiliki
oleh SMK Kelompok Teknologi Industri
agar lulusannya dapat tertampung pada
dunia kerja global maka diperlukan
wawancara dari nara sumber sebagai
berikut.
Wawancara Kepala UPTD-BLPT
Propinsi Sulawesi Selatan Drs. AF, M. Pd.
Tanggal 30 Juni 2006 mengatakan
bahwa: Perubahan dan tuntutan tenaga
kerja tingkat menengah antara lain di
pengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut
berdampak pula pada tuntutan perubahan
kurikulum di berbagai jenis dan jenjang
pendidikan.
Secara umum, keberhasilan dalam
melaksanakan program pendidik-an
kejuruan tidak hanya tergantung pada
kurikulum, namun faktor lain yang
terkait seperti kualitas, dan jumlah tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana praktek
yang
memadai
serta
efektivitas
penggunaan jam mengajar di bengkel dan
laboratorium.
Wawancara Kepala SMK Negeri 2
Makassar Drs. BP, M. Pd. mengatakan
bahwa: Pada dasarnya kurikulum ini hanya
dilihat sebagai acuan yang harus di
terjemahkan lebih jauh oleh guru dengan
melihat potensi masing-masing anak. Guru
bertindak sebagai fasilitator dengan siswa
sebagai subjek, siswa harus aktif mempersentasekan ide-idenya.
Wawancara dengan Kepala SMK
Negeri 3 Makassar Drs. Is mengatakan
bahwa: Kurikulum kita harus fleksibel

111UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


artinya dapat mengikuti kebutuhan
dunia usaha dan dunia industri sebagai
pasar kerja global. Sehingga nantinya
siswa akan terserap ke dunia usaha/industri.
Wawancara dengan Kepala SMK
Negeri 5 Makassar Drs. CM mengatakan
bahwa: Pada dasarnya kurikulum ini
hanyalah dilihat sebagai acuan dasar
yang harus diterjemahkan lebih jauh oleh
guru dengan melihat potensi masingmasing peserta diklat.
Visi pengembangan Dikmenjur
pada Tahun 2005 terwujud 100 lembaga
diklat berstandar Internasional dan 500
lembaga diklat berstandar Nasional.
Pertanyan besar buat kita apakah kita telah
masuk pada skala standar Internasional
atau Nasional. Dari wawancara kami
dengan beliau dapatlah dipahami bahwa:
Wawancara
dengan
Kepala
Tehnisi PT Panasonic Kh, mengatakan
bahwa: "Materi pelajaran yang perlu bagi
industri PT Panasonic adalah Mata pelajaran Audio-Vidio".
Kurikulum yang harus diberlakukan pada SMK Kelompok Teknologi
Industri adalah kurikulum yang berbasis
pada kebutuhan Industri secara umum. Ini
mengacu pada kebutuhan tiap industri
masing-masing jadi bukan industri yang
harus mengikuti kurikulum tetapi SMK
Teknologi Industri yang harus mengikuti
perkembangan dalam dunia industri.
Guru harus mempunyai pengalaman industri yang cukup. Dari wawancara kami dengan beliau dapatlah
dipahami bahwa: Perusahaan PT Panasonic
yang menghasilkan produk elektronika
maka secara otomatis memerlukan
pengetahuan dan keterampilan teknik
Elektronika.
Wawancara Ir. RF. R (Karo
pemeliharaan Listrik 4 dan Instrumen I
pada PT Semen Tonasa) mengatakan
bahwa: "Guru harus mampu merele-

vansikan kurikulum dengan faktor kebutuhan industri".


Berdasarkan dari uraian diatas,
maka dapatlah dipahami bahwa kurikulum yang harus digunakan oleh guru
SMK Teknologi Industri Propinsi
Sulawesi Selatan agar lulusannya dapat
terserap pada pasar kerja global seharusnya kurikulum CBT {Competency
Based Training) tetapi kurikulum ini
belum disosialisasikan ke sekolahsekolah sehingga masih memakai kurikulum edisi 1999.
Faktor pendukung yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pada SMK
Teknologi di Sulawesi Selatan adalah
sarana laboratorium dan studio. Proses
belajar mengajar tidak dapat dilakukan
dengan baik manakala tidak didukung
oleh tersedianya sarana belajar yang
memadai. Seperti tersedianya laboratorium dan studio dengan kelengkapan
peralatan yang memadai sebagai tuntutan dalam menghadapi kebutuhan
industri global.
Wawancara dengan Kepala SMK
Negeri 2 Makassar Drs. BP, M.Pd.
mengatakan bahwa: Untuk menuju kemandirian SMK Negeri 2 maka untuk
mendapatkan lulusan dengan kompetensi yang memadai sangat dibutuhkan
laboratorium sebagai tempat melakukan
pendalaman materi dan percobaanpercobaan. Laboratorium yang dibutuhkan adalah Laboratorium Fisika, Kimia,
Bahasa dan Laboratorium uji bahan.
Sedangkan studio diperlukan adalah
studio gambar yang juga banyak dibutuhkan oleh bidang keahlian lain
selain Teknik Bangunan.
Wawancara dengan Kepala SMK
Negeri 3 Makassar Drs. Is mengatakan
bahwa: Sarana laboratorium yang diperlukan adalah laboratorium komputer, laboratorium bahasa, labora-

112UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


toriun uji bahan, laboratorium Kimia
dan Fisika dan Studio Gambar. Selain itu
kebutuhan peralatan laboratorium harus
mengacu pada standar industri yang
banyak membutuhkan lulusan SMK
Kejuruan.
Wawancara UC ST pada PT PLN
(Persero) mengatakan bahwa: Mengenai
sarana ruang bengkel, laboratorium dan
studio gambar dalam peningkatan
perannya dalam pengajaran SMK harus
mampu membuat program dengan
dunia usaha dan dunia industri sehingga mau memperbantukan tenaga
ahlinya untuk pengajaran praktek di
SMK tersebut
Berdasarkan hasil wawancara dari
beberapa nara sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa SMK Teknologi
Industri di Sulawesi Selatan seharusnya
memiliki laboratorium dan studio gambar
dengan peralatan yang cukup memadai
dalam rangka meningkatkan kualitas
lulusan, sebagai tuntutan dunia industri
atau pasar kerja global. Laboratorium dan
studio yang dibutuhkan SMK Teknologi
adalah Laboratorium Uji Bahan, Laboratorium Kimia, Laboratorium Fisika,
Laboratorium Bahasa, dan Laboratorium
Komputer, sedangkan studio adalah Studio
Gambar
PENUTUP
Pengetahuan yang harus dimiliki
oleh guru SMK Teknologi di Sulawesi
Selatan aagar lulusannya dapat terserap
pada pasar kerja global adalah (1)
pengetahuan umum meliputi: teori dan
konsep pengajaran matematika teknik,
Fisika, Bahasa Asing khususnya Bahasa
Inggris, (2) pengatahuan manajemen (3)
pengetahuan keteknikan meliputi: pengoperasian komputer, dan pengetahuan
berbagai macam peralatan teknik.
Keterampilan yang harus dimiliki
oleh guru SMK Teknologi di Sulawesi

Selatan agar lulusannya dapat terserap


pada pasar kerja global adalah (l)
Keterampilan umum meliputi: berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, keterampilan mengajar yang tepat,
keterampilan menulis dan menyusun
bahan ajar, (2) keterampilan manajemen,
(3) keterampilan keteknikan meliputi
keterampilan mengoperasikan computer,
keterampilan menggunakan peralatan
laboratorium, studio, dan peralatan mesinmesin sesuai standar yang juga banyak
digunakan pada industri.
Kurikulum yang dilaksanakan
pada SMK Teknologi adalah kurikulum
yang berbasis pada kebutuhan Industri
secara umum. Guru harus mempunyai
pengalaman industri yang cukup. Menguasai dasar ilmu teknik, akrab dengan
teknologi informasi, mampu berlogika
dan bernalar dengan baik, berhasrat
mengembangkan diri secara terus menerus,
mampu mempraktekkan ilmunya secara
aktual, mampu berkomunikasi baik lisan
maupun tulisan dalam bahasa Inggris, dan
memiliki dasar kepribadian profesional.
Laboratorium dan studio yang
dibutuhkan SMK Teknologi di Sulawesi
Selatan agar lulusannya dapat terserap pada
pasar kerja global adalah laboratorium
Kimia, Laboratorium Fisika, Laboratorium
Bahasa, Laboratorium Uji Bahan, Laboratorium elektronika, mesin, dan untuk
studio
dibutuhkan
studio
gambar.
Laboratorium dan studio harus dilengkapi
dengan peralatan yang cukup memadai
untuk sesuai tuntutan pasar kerja global.
Demikian pula dengan ruang yang
disediakan untuk laboratorium dan
studio harus memperhatikan kondisi
kenyamanan dan keamanan.
Bengkel kerja dan peralatan yang
dibutukan SMK Teknologi adalah bengkel
kayu, plumbing, perancah, otomotif, mesin
dan bengkel elektronik. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah peralatan
yang umum digunakan pada industri,

113UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Ikhtiyar, Volume 11 No. 2. April Juni 2013


sehingga lulusan SMK Teknologi tidak
merasa asing jika memasuki dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Bloom, B.S. 1981. Taxonomi Of Educational Objectives, Book 1 Cognitive


Domain, New York: Longman
Inc.
Hamalik. 2004. Pendidikan guru Berdasarkan Kompetensi, Cetakan
Ketiga, Jakarta: Bumi Aksara.
Kaufman, R., dan English, F.W.1987. Needs
Assessment,
New
York:
Educational Technology Publications Englewood Cliffs, New
Jersey 07632,
Mandra, S. 2000. Manajemen Pendidikan
dan Pelatihan, Makassar: Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Makassar.

bidang Kejuruan di Universitas Negeri Surabaya.


Suhartono, S. 1994. Filsafat Ilmu Pengetahuan, Ujung Pandang: Program
Pasca
Sarjana
Universitas
Hasanuddin.
Suriasumantri, J. 1994. Ilmu dalam Perspektif Jakarta: Yayasan Penerbit Obor.
Wardiman, D. 1994. Pendidikan dan Pelatihan Bagi dunia Usaha dan
Dunia Industri. Laporan Komprensi Australia dan Indonesia
- Lingking and Matching.
Jakarta: Depdikbud RI.
Wingkel, W.S.1989. Psikolgi Pengajaran,
Yogyakarta: PT. Gramedia.
Yuki, G. 1998. Kepemimpinan dalam Organisasi, Jakarta: Prenhalindo.

Pusat Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan. 1987. Studi Pengelolaan BLPT dan STM Induk,
Jakarta: Pusat Penelitian dan
Kebudayaan Bekerja sama
Dikmenjur Ditjen Dikdasmen.
Rober, A.S.1988. The Penguin Dictionary of
Psychology Ringwood Vivtoria:
Penguin Books, Australia Ltd.
Rae. 1996. Mengukur efektifitas Pelatihan,
Jakarta: Terjemahan.
Rosset, A., dan Arwady, J.W. 1987.
Training Needs assessment, New
York: Educational Technology
Publications Englewood Cliffs,
New Jersey 07632.
Samani,M. 1998. Pendidikan Menengah
Kejuruan Menyongsong Milinium
III, Pidato Pengukuhan Sebagai Guru Besar dalam
114UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Anda mungkin juga menyukai