Anda di halaman 1dari 14

1)tunjukkan dan jelaskan cara perhitungan/pembacaan dari hasil

pengukuran mikrometer :
a. mikrometer luar(outside micrometer) dengan ketelitian 0,01mm
jawab :

b. mikrometer luar(outside micrometer) dengan ketelitian 0,001 mm


jawab :

c. mikrometer dalam(inside micrometer) dengan ketelitian 0,01 mm


jawab :

2)jelaskan apa yang dimaksud dengan toleransi dan suaian!

Jawab :

1. Toleransi
Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya,
sebuah elemen diberi ukuran maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
adalah ukuran dasar
adalah nilai toleransi yang diberikan
Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi ukuran,
toleransi geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.
a. Toleransi ukuran
Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada
setiap ukuran elemen.
Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan sangat
sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang tepat, karena
menyangkut ketelitian dalam proses pengerjaannya.
Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:
1) Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)
Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian)
agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk keseragaman.
ISO menetapkan 18 toleransi standar, yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2,
sampai dengan IT 16.
Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas 01 1, harga toleransi
standarnya dapat dihitung dengan rumus pada tabel berikut:
IT 01
IT 0
Nilai dalam m untuk D
0,3 + 0,008 D
0,5 + 0,012 D
dalam m
Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara pengelompokan
kualitas toleransi ini dengan proses pengerjaannya adalah sbb.
1. Kualitas 1 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya
pembuatan alat ukur, instrumen optik, dll.
2. Kualitas 5 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa,
termasuk untuk komponen-komponen yang mampu tukar.
3. Kualitas 12 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti pengecoran,
penempaan, pengerolan, dsb.
2)

Toleransi Umum dan Toleransi Khusus

a)Toleransi Umum
Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau
bukan merupakan bagian dari benda berpasangan (suaian).

IT 1
0,8 + 0,0 20 D

Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas
penyimpangan bawah yang sama. Besarnya toleransi ini ditentukan oleh tingkat
kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran dasar.
b)Toleransi Khusus
Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum
dan suaian. Nilai toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun
lebih besar daripada nilai toleransi suaian.
3) Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau
kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi
tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.
Ada empat macam suaian pada elemen mesin, yakni:
1. Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi
lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
2. Suaian sesak (interference fit)
Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi lubang
selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.
3. Suaian pas (transition fit)
Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun poros harus
dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan negatif.
4. Suaian garis
Batas batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau kontak
antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit.
Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal dan
suaian yang seringkali dipakai :
1. Ukuran dasar
Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum
disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.
2. Penyimpangan atas
Penyimpangan atas adalah penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.
3. Penyimpangan bawah

Penyimpangan bawah adalah penyimpangan ke arah bawah penyimpangan


minimum.
4. Ukuran maksimum
Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan. Besarnya
ukuran maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas.
1. Ukuran minimum
Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan. Besarnya
ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.
2. Garis nol
Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol.
3. Ukuran sesungguhnya
Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat setelah benda
selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.
4. Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna gdengan poros dimana ukuran
lubang lebih besar daripada ukuran poros.

Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar dengan


poros terkecil dalam suatu suaian longgar.

Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lungan terkecil dengan poros


terbesar dalam suatu suaian longgar.

1. Kesesakan (Interference)
Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros, dimana
ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.

Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil dengan


poros terbesar pada suaian sesak.

Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar dengan


poros terkecil pada suaian sesak.

Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:


a. 30H7
b. 40g6
Keterangan:

1. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah toleransinya H,


dan kualitasnya 7
2. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan
kualitasnya 6

3. Toleransi Geometrik
Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk,
posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris.
Toleransi geometrik pada dasarnya memberikan kesempatan untuk memperlebar
persyaratan dari toleransi ukuran. Pemakaian toleransi geometrik hanya
dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen
menurut fungsinya.
Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen
tersebut harus berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi
toleransi dan cara memberi ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi
berikut.
1. Luas dalam lingkaran (selanjutnya dilambangkan dengan #1)
2. Luas antara dua lingkaran sepusat (selanjutnya dilambangkan dengan #2)
3. Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar
(selanjutnya dilambangkan dengan #3)
4. Ruang dalam bola (selanjutnya dilambangkan dengan #4)
5. Ruang dalam silinder (selanjutnya dilambangkan dengan #5)
6. Ruang antara dua silinder bersumbu sama (selanjutnya dilambangkan
dengan #6)
7. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar
(selanjutnya dilambangkan dengan #7)
8. Ruang dalam sebuah kubus (selanjutnya dilambangkan dengan #8)
Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan
daerah toleransi diberikan dalam suatu tabel.
Daerah Toleransi
Sifat-sifat yang Simbol
diberi toleransi
Kelurusan
Kedataran

#1

#2

#3

#4

#5

#6

#7

#8

Kebulatan

Kesilindrisan

Profil garis

Profil permukaan

Kesejajaran

Ketegaklurusan

Ketirusan

Posisi

Konsentrisitas

dan koaksialitas
Kesimetrisan

Putar tunggal

Putar total

Hubungan antara toleransi geometrik dengan toleransi ukuran ada dua macam
dibedakan menurut :

1. Menurut Prinsip Ketidakbergantungan


Definisi Prinsip Ketidakbergantungan adalah,Tiap persyaratan yang diperinci
dalam gambar, seperti misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi
harus ditentukan secaa bebas tanpa menghubungkan pada ukuran, toleransi atau
sifat manapun kecuali ditentukan oleh suatu hubungan khusus.
Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk
atau posisi, toleransi bentuk atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.
2. Menurut Prinsip Bahan Maksimum
Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,Pemberian toleransi yang
memperhitungkan ketergantungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan
toleransi bentuk atau posisi serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk
atau posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak melanggar batasbatas maksimum dan minimumnya
Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan timbal balik
antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi. Kondisi bahan
maksimum pada sebuah poros adalah ukuran batas terbesar dari poros tersebut.
4. Konfigurasi kekasaran permukaan
Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan
bekas pengerjaan (tekstur), memegaang peranan penting dalam perencanaan suatu
elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan,
kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya.
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik (Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12
tingkat kekasaran, daari N1 sampai dengan N12
Kekasaran (Ra)
Tingkat Kekasaran
Panjang Sampel
(m)
(m)

50
25
12.5
6.3
3.2
1.6
0.8
0.4
0.2
0.1
0.05
0.025

N12
N11
N10
N9
N8
N7
N6
N5
N4
N3
N2
N1

8
2.5
0.8

0.25

0.08

Jenis jangka sorong dan mikrometer skrup serta aplikasinya


1. Jangka Sorong (caliper)
Jangka sorong secara khusus menggunakan gerak geser yang presisius untuk
pengukuran bagian dalam, bagian luar, dan demi kedalaman atau tingkatan
pengukuran. Kekhususan dari kemampuan geser jangka sorong dapat digunakan
untuk mengukur kedalaman dan roda gigi serta mesin yang sedang bergerak.
Beberapa jenis jangka sorong adalah sebagai berikut:
1. Center Measuring Calipers
Jangka sorong dengan bentuk kerucut dengan jaws yang didesain untuk
mengukur jarak di antara pusat dua buah lubang atau rongga.
2. Gear Tooth Calipers
Jangka sorong dengan batang yang dapat diatur didesain untuk mengukur
ketebalan dari gigi roda pada batas pitch. Batang yang dapat diatur ini
menetapkan kedalaman pengukuran pada batas pitch atau pada batang
tambahan.
3. Machine Travel Calipers
Sistem pengukuran yang didesain untuk mengukur perubahan posisi dari machine
bed. Kepala mikrometer, indikator, jangka sorong terspesialisasi dan pengukuran
OEM lainnya digunakan untuk mengindikasikan perjalanan mesin. Jangka sorong
ini khususnya digunakan untuk mengukur mesin yang telah terpasang atau
berwujud produk seperti alat permesinan, mikroskop, dan instrumen lain yang
memerlukan dimensi atau kontrol yang presisi.
1. Nib Jaws Calipers

Jangka sorong ini memudahkan pengukuran segi bagian dalam (inside features),
segi bagian luar (outside features), lekukan, lubang atau celah, dan derajat.
Dengan membandingkan dengan jangka sorong lainnya, maka jangka sorong ini
dapat dengan mudah dan akurat ditempatkan pada bagian sisi atau celah.
1. Pocket / Rolling Mill Calipers
Jangka sorong yang kecil dan biasa digunakan untuk pengukuran dengan
tingkat ketelitian yang rendah dan biasanya secara sederhana digunakan
untuk mengukur alat yang tak rata untuk demi kecepatan pengukuran
barang di lingkungan produksi.
2. Electronic Calipers
Ciri-ciri:

Lightweight, ergonomic design

Large easy-to-read LCD 32 in. high

Inch/Millimeter conversion

Zero at any position

Automatic shut-off after 5 minutes of nonuse

Last measuring position retained when shut off

Easy access to the single

Hardened stainless steel body for long life

Integrated depth rod on all sizes

Fine adjustment thumb wheel

Lock screw to hold the slide in position

Resolution is 0.0005 in. (0.01mm)

Linear accuracy meets DIN862

2. Mikrometer sekrup (micrometer)


Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki 0.01 mm.

Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro
untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari
kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam
metrology, studi dari pengukuran,
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada
aplikasi berikut :

Mikrometer Luar

Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blokblok dan batang-batang

Mikrometer dalam

Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu
benda

Mikrometer kedalaman

Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkahlangkah dan slot-slot

Mikrometer lubang

Mikrometer lubang secara khusus memliki tig kepala landasan yang digunakan
untuk mengukur diametr dalam.

Mikrometer pipa

Mikrometer pipa untuk mengukur ketebalan dari pipa


Berikut contoh beberapa jenis mikrometer.
1. Braille-Reading Micrometer
Mikrometer yang cukup popular dimana dapat digunakan oleh orang-orang yang
tunanetra karena memiliki sistem penunjukan skala berupa huruf Braille.
Mikrometer ini tidak dijual bebas dan hanya di gunakan dalam dunia pedidikan
demi perluasan wawasan kaum tunanetra.
3. Ukuran-ukuran blok ukur
Blok ukur yang biasanya ada di Laboratorium CAD CAM berjumlah 38 dan
ukuran-ukurannya adalah sbb. {semua ukuran dalam milimeter (mm)}
1, 1.005, 1.01, 1.02, 1.03, 1.04, 1.05, 1.06, 1.07, 1.08, 1.09, 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5,
1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100.
A. PENGERTIAN TOLERANSI GEOMETRIK

Dalam proses pembuatan suatu produk (benda kerja) yang teliti, penyimpangan
bentuk, posisi, tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu eleinen geometri
(titik, garis, permukaan atau bidang tengah), harus secara jelas dibatasi dengan
nilai toleransi tertentu. Toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi
tempat dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris ini disebut
sebagai toleransi geometrik.
Toleransi ukuran sesungguhnya membatasi juga beberapa penyimpangan
geometris. Oleh karena itu, apabila toleransi geometrik ditentukan secara rinci,
inaka tidak diharuskan pemberian toleransi ukuran yang sempit. Dengan kata lain,
toleransi geometrik memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari
toleransi ukuran.
Perlu juga ditegaskan di sini bahwa pemakaian toleransi geometrik hanya
dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen
mcnurut fungsinya, misalnya untuk membuat bagian-bagian yang mampu tukar,
atau bagian-bagian yang teliti lainnya. Pembuatan bendanya sendiri dapat
dilakukan dalam pabrik yang bcrbccla dengan peralatan dan pengalaman yang
berbeda pula.
Penggunaan simbol serta cara pencantuman toleransi geometrik pada gambar telah
direkomendasikan oleh ISO sejak tahun 1969. Bahkan dalam standar lain scperti
ANSI dan JIS, beberapa tahun terakhir ini sudah mengalami sedikit perluasan.
B. JENIS KARAKTER DAN SJMBOJL GEOMETRIS
Tabel berikut menyajikan jenis karakter geometris yang dapat dikontrol oleh
toleransi serta simbol yang dipergunakan dalam gambar.
Dalarn memberikan toleransi pada suatu elemen geometris, sering diperlukan
elemen geometris lain dalam komponen yang sama sebagai suatu elemen dasar
(elemen patokan). Berdasarkan hubungannya dengan elemen dasar ini maka
ditentukanlah toleransinya, baik mengenai toleransi bentuk, toleransi orientasi,
toleransi posisi atau toleransi putar.

Toleransi

2. Suaian (fit)
Apabila dua buah komponen akan dirakit (assy), hubungan yang
terjadi, yang ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ukuran
bagi pasangan elemen geometrik sebelum mereka disatukan
disebut suaian (fit).

Jenis Suaian
1.Suaian Longgar (Clearance Fit), yaitu suaian yang selalu akan
menghasilkan kelonggaran (clearance) "Daerah toleransi lubang
selalu terletak di atas daerah toleransi poros".
2.Suaian Pas (Transition Fit), adalah suaian yang dapat
menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan. "Daerah toleransi
lubang dan daerah toleransi poros saling berpotongan (sebagian
saling menutupi)".
3.Suaian Paksa (Interference Fit), yakni suaian yang selalu akan
menghasilkan kerapatan. (interference). "Daerah toleransi
lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros".

Sistem Suaian

Penulisan Toleransi Ukuran/Dimensi

Simbol ISO untuk Toleransi, Penyimpangan dan Suaian

suatu
Posisi daerah toleransi terhadap garis nol ditetapkan sebagai
fungsi ukuran dasar (berubah mengikuti perubahan ukuran

dasar). Dinyatakan dengan simbol satu huruf.


Toleransi, harganya/besarnya ditetapkan sebagai fungsi ukuran
dasar. Dinyatakan dengan simbol angka (angka kualitas).

Contoh :
45g6 : artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45mm, posisi
daerah toleransi mengikuti aturan kode huruf g serta besar harga
toleransinya mengikuti aturan kode angka 6
65H7 : artinya suatu lubang dengan ukuran dasar 65mm, posisi
daerah toleransi mengikuti aturan kode huruf H serta besar
harga toleransinya mengikuti aturan kode angka 7

Sistem Suaian

Faktor-faktor untuk memilih basis suaian

1. Macam / jenis pekerjaan


2. Ongkos pengerjaan komponen-komponen yang harus dibuat
3. Harga komponen-komponen yang dapat dibeli di pasaran/ dipesan dari
pabrik lain
4. Biaya pembelian perkakas potong dan alat ukur
5. Kemudahan dari segi perancangan, pembuatan dan
perakitan

Toleransi Umum (SN 258440)


Toleransi unum biasanya dibagi menjadi menjadi tiga menurut
tingkat ketelitian. Yaitu halus, menengah dan kasar.

Toleransi ISO
Merupakan jenis toleransi menurut standard internasional.

3)jelaskan perbedaan antara jangka sorong dengan mikrometer!


Perbebedaan nya adalah: bentuk alat,tingkat ketelitian:jangka
sorong (0,02 dan 0,08 mm) dan mikrometer (0,01-0,002/0,005 mm) dan

ada benda yang tidak bisa di ukur dengan jangka sorong tetapi dapat di
ukur dengan mikrometer.

Anda mungkin juga menyukai