Anda di halaman 1dari 11

MODUL 5

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


Dosen:
Irwan M. Harahap, SE Msi

PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE


Perilaku konsumen bisa pula diterangkan dengan pendekatan Indifference curve
sebagai berikut:
(a) konsumen mempunyai pola preferensi akan baarang-barang konsumsi
(misalnya X dan Y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indifference map
atau kumpulan dari indifference curve,
(b) konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu dan
(c) konsumen lelalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.
Definisi: Indifference curve adalah konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang
menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.
Asumsi: Indifference curve :
a. turun dari kiri atas ke kanan bawah,
b. cembung ke arah origin,
c. tidak saling memotong,
d. yang terletak di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih
tinggi ( tanpa perlu menunjukkan berapa lebih tinggi, yaitu asumsi ordinal ulility)
Gambar

1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Perliatikan Gambar .2. di atas. Dengan sejumlah uang ter-tentu (M) konsumen
bisa membelikannya semua untuk barang X
memperoleh sebanyak :M/Px atau membelikannya semua untuk barang Y dan
memperoleh M/Py atau membelanjakan jumlah uang M tersebut untuk berbagai
kemungkinan kombinasi X dan Y seperti yang ditunjukkan oleh garis lurus yang
menghubungkan M/Px dan M/Py
Garis ini disebut garis budget atau budget line. Tingkat kepuasan yang
maksimum dicapai bila konsumen membelanjakan M untuk membeli sebanyak OY 1
barang Y dan OX 1 barang X, yaitu pada posisi persinggungan antara budget line
dengan indifference curve.
(Posisi ini menunjukkan posisi kepuasan yang maksimum atau posisi equilibrium
konsumen dengan constraint (M) karena I 1 adalah Indifference curve yang tertinggi
yang bisa dicapai oleh budget line tersebut; posisi selain A hanya bisa mencapai
indifference curve yang lebih rendah dari I 1).

1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

bila harga X turun dari Px menjadi Px dan harga Y tetap. Maka budget line akan
berayun ke kanan menjadi garis M/Py <-> M/Px Posisi equilibrium yang baru adalah
pada C.
Jadi dengan adanya penurunan harga barang X, maka jumlah barang X yniig
diminta naik dari OX 1 menjadi OX 3. Perilaku konsumen
Menurut Hukum Permintaan terbukti.
Keunggulan pendekatan Indifference Curve dibanding dengan pendekatan Marginal
Utility, adalah :
(a) tidak perlunya menganggap Bahwa utility konsumen bersifat cardinal,
(b) efek perubahan harga terhadap jumlah yang diminta bisa dipecah lebih lanjut
menjadi dua, yaitu efek substitusi atau substitution effect dan efek pendapatan atau
income effect. Dari gambar di atas, efek total dari penurunan harga :
barang X dari Px menjadi Px dapat dipecah menjadi X1 X2 = substitution effect
dan X2 X3 = income effect.
Substitution effect didalam contoh ini adalah kenaikan konsumsi X karena
adanya substitusi Y dengan X, karena sekarang harga X relatif menjadi lebih
rendah dibanding harga Y.
Income effect adalah kenaikan X, yang (disebabkan oleh kenaikan income riil
karena turunnya harga X; yaitu nilai M secara riil naik karena Px turun.
Contoh : Apabila dengan gaji Doni Rp 100.000,00, maka doni sekarang bisa
membeli 500 kg beras sedang sebelumnya hanya 400 kg beras, karena harga beras
turun dari Rp 500,00 menjadi Rp 400,00 per kg, maka daya beli Doni meningkat, atau
income riil Doni meningkat, meskipun M Doni tetap Rp 100.000,00).
Keunggulan lain dari pendekatan indifference curve adalah bisa ditunjukkannya
beberapa faktor lain yang sangat penting yang mempengaruhi permintaan konsumen

1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

akan sesuatu barang. Faktor-faktor ini (yang di dalam Hukum Permintaan dianggap
tidak berubah, atau ceteris paribus) adalah :
a. Penghasilan atau income riil konsumen. Kenaikan income riil konsumen, yang
dicerminkan oleh kenaikan M bila harga-harga barang dianggap tetap, biasanya
menaikkan permintaan konsumen. Keadaan seperti ini berlaku bagi barang-barang
pada umumnya, atau barang normal. Pengecualian terjadi untuk barang-barang
inferior, di mana kenaikan income riil menurunkan permintaan akan barang
tersebut (income effect negatif). Contoh barang inferior adalah gaplek dari rumah
tangga-rumah tangga di kota-kota. Barang inferior tidak banyak jumlahnya.
Kebanyakan barang yang kita beli adalah barang normal. Gambar berikut
menggambarkan pengaruh perubahan income terhadap jumlah barang yang
diminta.
06
b. Perubahan harga barang lain. Perubahan harga barang yang mempunyai hubungan
ekat dengan suatu barang bisa pula mempengaruhi permintaan akan barang
tersebut. Perubahan liarga Y bisa mempengaruhi permintaan akan barang X.
Gambar 111.4. berikut enunjukkan dua pengaruh yang berbeda dari perubahan
harga Y terhadap jumlah barang X yang diminta.
07
c. Selera konsumen. Perubahan selera konsumen bisa ditunjuk-k;in oleh perubahan
bentuk atau posisi dari indifference map. I anpa ada perubahan harga barangbarang maupun income, permintaan akan sesuatu barang bisa berubah karena
perubahan selera.
Permintaan (demand function) adalah : Jumlah suatu barang yang mau dan dapat
dibeli oleh konsumen pada pelbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu
tertentu dengan anggapan hal-hal lain akan tetap sama ( Cateris Paribus)
Penawaran adalah : Jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada
pelbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu (cateris paribus)
1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

ELASTISITAS
> PENGERTIAN ELASTISITAS
Kurve permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dan
penjual (dalam hal banyak-sedikitnya jumlah yang mau dibeli atau dijual) terhadap
perubahan harga. Dalam masalah reaksi ini dipertanyakan lebih lanjut: berapa besarnya
perubahan harga dan berapa besarnya reaksi tsb. Sehingga para para ahli ekonomi
memberikan pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
ELASTISITAS PERMINTAAN
Inti pengertian permintaan adalah: hubungan antara HARGA suatu barang dengan
Jumlah yang mau dibeli. Bentuk kurve permintaan yang turun ke kanan menunjukkan
hagaimana reaksi jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga: kalau P naik, Qd
Iislru berkurang, sedang kalau P turun, Qd justru bertambah.
Tetapi reaksi konsumen tidak mesti sama untuk pelbagai macam barang. Untuk
heherapa macam barang para konsumen sangat peka terhadap perubahan harga,
artinya:
1witihahan harga yang kecil saja sudah menyebabkan jumlah yang mau dibeli
berkurang hanyak. Tetapi ada juga barang di mana konsumen hampir tidak peka
terhadap pertihahan harga: biarpun harga naik, jumlah yang dibeli hampir tidak
berkurang. Untuk iiicnyatakan peka-tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap

1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

perubahan harga dipergunakan istilah elastisitas, tepatnya elastisitas harga (price


elasticity of demand).
PENGERTIAN DAN RUMUS ELASTISITAS PERMINTAAN
Ealastisitas (harga) menunjukkan bagaimana reaksi pembeli (dalam hal jumlah yang
mau dibeli) bila ada peruhahan harga, atau: peka-tidaknya jumluh yang man dibeli
terhadap perubahan harga. Maka agar dapat dibandingkan dua-duanya dinyatakan
dalam %
Jika konsumen peka terhadap perubahan harga suatu barang, permintaan akan
barang itu disebut ELASTIS.
Artinya: perubahan harga yang kecil menyebabkan perubahan yang relatif (lebih)
hesar dalam jumlah yang diminta. Misalnya harga naik dengan 10%. Akibatnya
jumlah barang yang mau dibeli berkurang dengan % yang lebih besar, misalnya
20%
Jika konsumen kurang peka terhadap perubahan harga suatu barang tertentu,
permintaan akan barang itu disebut INELASTIS.
Artinya: meskipun kenaikan harga (relatif) cukup besar. namun jumlah yang mau
diheli hampir tidak berkurang; sedang kalau harga barang turun, jumlah yang diminta
hampir tidak bertamhah.
Misalnya harga turun 10% menyebabkan pertambahan dalam jumlah yang
diminta relatif lebih kecil, misalnya hanya 5%. Hal mi terutama terjadi pada barangbarang kehutuhan hidup pokok seperti beras, garam, dli.
Rumus elastisitas permintaan
Elaslisitas permintaan dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang di%chiII
koelisien elastisitas. Besar-kecilnya koefisien elastisitas permintaan dapat diIiiliiiig
dengan hantuan suatu rumus yang sederhana.
Rumus umum untuk elastisitas permintaan adalah sbb:
1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Dibawah ini contoh perhitungan koefisien elastisitas permintaan.


Sebagai contoh kita perbandingkan permintaan akan dua macam barang, yaitu
obat nyamuk dan teh hungkus.

Untuk mcmpermudah pcrbandingannya, kedua barang tersehut digambarkan kurve


permintaannya dalam satu grafik.. Kemudian kita hitung elastisitas pcrinintaan,misalnya
apa yang terjadi dengan jumlah yang diminta (Qd) kalau harga naik dariRp 200,menjadi Rp 300,-. Perhatikan cara kerjanya!

1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1
3

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1
3

10

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

1
3

11

Ekonomika
Irwan M. Harahap, SE, MSi.

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai