Anda di halaman 1dari 8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI


More

Next Blog

Create Blog

Sign In

Samsinar Basri
Minggu, 26 Januari 2014

Cari Blog Ini


Cari

MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI


Mengenai Saya
samsinar basri

BAB II

Ikuti

PEMBAHASAN

Lihat profil lengkapku

A. Pengertian Bimbingan Pribadi


Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada
terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam

Arsip Blog

mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan

2014 (7)
Januari (7)

lingkungannya secara baik.

Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan
dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi

berbagai pergumulan dalam

batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian,


pengisian waktu luang,

perawatan jasmani,

penyaluran nafsu seksual dan sebagainya. Prayitno (1997:63)

mengartikan layanan bimbingan pribadi adalah membantu siswa menemukan dan


mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan
mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

MAKALAH KONFERENSI KASUS


MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI
MAKALAH BIMBINGAN SOSIAL
MAKALAH BIMBINGAN BELAJAR
Perspektif Pesta Demokrasi pemilu
andonesia tahun ...
MAKALAH KUNJUNGAN RUMAH
RPP Memahami hubungan antara
struktur bagian tumbu...

Pendapat lain yang dikemukakan Hibana S. Rahman (2002:39) bahwa layanan


bimbingan pribadi adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk menemukan
dan mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta
mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi
berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan pribadi adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk siswa agar dapat
mengembangkan dirinya sehingga mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan
potensi yang dimiliki untuk membantu konseling atau siswa dalam memahami keadaan
dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta
pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas
hidup yang lebih baik.
B.

Aspek-Aspek Bimbingan Pribadi


Pengembangan pribadi siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

dan madrasah bisa diwujudkan melalui layanan bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi
adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam mengahadapi dan memecahkan
masala-masalah pribadi. Diatas telah disebutkan bahwa masalah individu ada yang
berkenaan dengan tuhannya dan ada yang berkenaan dengan dirinya sendiri. Bidang

http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

1/8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI


pengembangan pribadi siswa mencakup keduanya, yakni mengembangkan aspek-aspek
kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya sendiri.
Masalah atau problema individu yang berhubungan dengan tuhannya seperti sulit
untuk menghadirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa dia selalu mengawasi
perbuatan individu. Akibat selanjutnya dari problem itu adalah timbul rasa malas dan
enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan
yang dilarang dan dimurkai Allah Swt. Problem individu yang berkenaan dengan dirinya
sendiri misalnya kegagalan bersikap disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri,
yakni hati nurani yang selalu mengajak, menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan
kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah timbul sikap was-was, ragu-ragu, prasangka
buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal.
Dalam situasi tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan
yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa
kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya.
Konflik yang berlarut-larut, frustasi, dan neurosis merupakan sumber timbulnya masalah
pribadi. Masalah pribadi juga timbul akibat individu gagal dalam mempertemukan antara
aspek-aspek pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang
membutuhkan layanan bimbingan pribadi adalah: (a) kemampuan individu memahami
dirinya sendiri, (b) kemampuan individu mengambil keputusan sendiri, (c) kemampuan
individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya
persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
C. T ujuan Bimbingan Pribadi

Layanan bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa dalam menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
mantap, tangguh, mandiri, serta sehat jasmani (Aminuddin Najib, 1997:8). Hal ini sesuai
dengan pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini sesuia dengan
pendapat Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi
bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Hibana S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi
bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi-nya sehingga
menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu
dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang
mengarah pada pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.

Dari pendapat tersebut bimbingan pribadi bisa diarahkan juga untuk membantu
seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau
potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan
membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai dengan tahap
perkembangannya secara optimal.
D. Bentuk Bentuk Layanan Bimbingan Pribadi
Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan pribadi, yaitu pertama, layanan
informasi. Informasi tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup perkembangan
http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

2/8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI

dapat menjakup perkembangan: (a) fisik, (b) motorik, (c) bicara, (d) emosi, (e) sosial, (f)
penyesuaian sosial, (g) bermain, (h) kreativitas, (i)pengertian, (j) moral, (k) seks, (l)
perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini
dapat mencakup informasi tentang: (a) ciri ciri masyarakat maju, (b)makilm pengetahuan, dan
(c)pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia.
Kedua, pengumpulan data . data yang dikumpulkan berkenaan dengan layanan
bimbingan pribadi dapat mencakup : (a) identitas individu seperti nama lengkap, nama
panggilan, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, agama, alamat, bahasa daerah, anak ke, orang
tua dan lain-lain, (b) kejasmanian an kesehatan, (c) riwayat pendidikan, (d) prestasi, (e) bakat,
(f) minat, dan lain-lain
Ketiga, orientasi. Layanan orientasi bidang pengembangan pribadi mencakup: suasana,
lembaga dan objek pengembangan pribadi seperti lembaga pengembangan bakat, pusat
kebugaran, dan latihan pengembangan kemampuan diri, tempat rekreasi, dan lain sebagainya.
E. Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan
dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui
bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung
unsur-unsur sebagai berikut:
1)

Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa

remaja dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan
tentang tata cara bergaul yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex
education, yang tidak hanya mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak
pergaulan antara jenis kelamin.
2)

Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya

sifat-sifat yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan
kesehatan.

Rahman menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi sebagai berikut:


1)

Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan

diri kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama
menjadi kendali utama dalam kehidupan manusia.
2)

Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya

secara optimal. Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang
dikembangkan secara optimal dan hanya sedikit orang yang mau menyadari.
3)

Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya.

Setiap orang memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian
sehingga penyaluran dan pengembangannya kurang optimal.
4)

Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana

mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan
sebagai fokus.
5)

Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana

mengatasinya.

Memahami

kekurangan

diri

mendorong

seseorang

untuk

menyempurnakan diri.
6)

Kemampuan mengambil keputusan serta mengarahkan diri sesuai dengan

keputusan yang telah diambil. Keberanian mengambil keputusan secara cepat dan
tepat perlu dilatih dan dikembangkan.
7)

Perencanaan dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif. Pola hidup

dan

pola

pikir

yang

sehat

akan

menjadikan

pribadi

http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

yang

sehat

dan

3/8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI


berkualitas(http://abudaud2010.blogspot.com/2010).

Dalam bidang bimbingan pribadi, Prayitno (1998:63) merinci ruang lingkup bimbingan
pribadi menjadi pokok-pokok berikut:
1. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatankegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
peranannya di masa depan.
3. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya pada / melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
4. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggu-langannya.
5. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
6. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah
diambilnya.
7. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara rohaniah
maupun jasmaniah.
Hibana S. Rahman (2002:39) secara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi
bimbingan pribadi sebagai berikut.
1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri
kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi
kendali utama dalam kehidupan manusia.
2. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara
optimal. Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara
optimal dan hanya sedikit orang yang mau menyadari.
3. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang
memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga
penyaluran dan pengembangannya kurang optimal.
4.

Pemahaman

tentang

kelebihan-kelebihan

yang

dimiliki

serta

bagaimana

mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan
sebagai fokus.
5. Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana
mengatasinya.

Memahami

kekurangan

diri

mendorong

seseorang

untuk

menyempurnakan diri.
6. Kemampuan mengambil keputusan serta mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang telah diambil. Keberanian mengambil keputusan secara cepat dan tepat perlu
dilatih dan dikembangkan.
7. Perencanaan dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif. Pola hidup dan pola
pikir yang sehat akan menjadikan pribadi yang sehat dan berkualitas.
Aminudin Najib (1997:8) merinci ruang lingkup bimbingan pribadi menjadi pokokpokok berikut:
1. Pemantapan sikap, kebiasaan dan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memantapkan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya.
3. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya.
http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

4/8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI

4. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha pengentasan


/pemecahannya.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengarahkan diri.
6. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
7. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara rohaniah
maupun jasmaniah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi ini memuat pokokpokok sebagai berikut:
1)

pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman

dan bertakwa kepada Tuhan YME merupakan usaha bantuan yang diberikan dalam
hal pembenahan diri terkait dengan masalah kepercayaan diri dan keyakinan
terhadap sang pencipta.
2)

Bimbingan pribadi diberikan guna memberikan pemahaman kepada

siswa/klien terhadap kemampuan yang di milikinya serta potensi-potensi yang ada


dalam dirinya untuk dikembangkan guna menjalankan hidup dan mencapai kualitas
hidup yang lebih baik.

Dan dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup bimbingan pribadi terdiri atas tujuh
masalah yang menyangkut sikap, kekuatan diri, bakat-minat, kelemahan diri, penerimaan diri,
pengambilan keputusan, dan perencanaa serta penyelenggaraan hidup sehat.
F. Materi Layanan Bimbingan Pribadi
Dalam pelaksanaannya, layanan bimbingan pribadi di sekolah disesuaikan dengan materi
layanan bimbingan dan konseling. Aminudin Najib (1997) merinci ruang lingkup layanan
bimbingan pribadi menjadi pokok-pokok berikut:
1. Pemantapan sikap, kebiasaan dan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Memantapkan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya.
3. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta

penyaluran dan

pengembangannya.
4. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha pengentasan
/pemecahannya.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengarahkan diri.
6. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
7. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara rohaniah
maupun jasmaniah.
Prayitno dkk (1997) menjelaskan materi layanan bimbingan pribadi dibagi beberapa
materi sebagai berikut.
1. Materi layanan bimbingan pribadi dalam layanan orientasi, meliputi orientasi tentang: (a)
fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang ada di sekolah, (b) acara keagamaan yang
menunjang pengembangan kegiatan peribadatan, (c) hak dan kewajiban siswa (termasuk
pakaian seragam), (d) bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam membantu siswa
mengenal kemampuan, bakat, minat dan cita-citanya serta usaha mengatasi berbagai
permasalahan pribadi yang ditemui (di rumah, sekolah, dan di masyarakat), (e) fasiltias
pelayanan kesehatan.
2. Materi bimbingan pribadi dalam layanan informasi, meliputi informasi tentang: (a) tugas-tugas
perkembangan masa anak-anak, khususnya tentang kemampuan dan perkembangan pribadi,
(b) perlunya pengembangan kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan ketakwaan terhadap
http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

5/8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI

Tuhan Yang Maha Esa, (c) usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat serta
bentuk-bentuk pembinaan, pengembanan dan penyalurannya, (d) perlunya hidup sehat dan
upaya melaksanakannya, (e) usaha yang dapat dilakukan melalui bimbingan dan konseling
dalam membantu siswa menghadapi masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja.
3. Materi bimbingan pribadi dalam layanan penempatann/ penyaluran, meliputi tentang: (a)
posisi duduk dalam kelas yang sesuai dengan kondisi fisik dan pribadi siswa, (b) pilihan
ketrampilan dan kesenian sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat, (c) kegiatan ekstrakurikuler yang dapat digunakan sebagai penunjang pengembangan kebiasaan dan sikap
keagamaan, kemampuan, bakat, minat, dan cita-cita (seperti kegiatan pramuka, UKS,
kesenian, olahraga).
4. Materi bimbingan pribadi dalam layanan pembelajaran, meliputi tentang: (a) kebiasaan dan
sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (b) pengenalan dan
penerimaan perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri, (c) pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat serta penyaluran dan
pengembangannya,

(d)

pengenalan

tentang

kelemahan

diri

sendiri

dan

upaya

penanggulangannya, (e) kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri, (f)
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
5. Materi bimbingan pribadi dalam layanan konseling perorangan, meliputi tentang: (a)
kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (b)
pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang
terjadi pada diri sendiri, (c) pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat serta
penyaluran dan pengembangannya, (d) pengenalan tentang kelemahan diri sendiri dan upaya
penanggulangannya, (e) kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri, (f)
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
6. Materi bimbingan pribadi dalam layanan bimbingan kelompok, meliputi tentang: (a)
kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (b)
pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang
terjadi pada diri sendiri, (c) pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat serta
penyaluran dan pengembangannya, (d) pengenalan tentang kelemahan diri sendiri dan upaya
penanggulangannya, (e) kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri, (f)
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
7. Materi bimbingan pribadi dalam layanan konseling kelompok, meliputi tentang: (a) kebiasaan
dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (b) pengenalan dan
penerimaan perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri, (c) pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat serta penyaluran dan
pengembangannya,

(d)

pengenalan

tentang

kelemahan

diri

sendiri

dan

upaya

penanggulangannya, (e) kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri, (f)
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa materi layanan bimbingan
pribadi di sekolah diterapkan dalam tujuh jenis layanan dan empat kegiatan pendukung
kegiatan bimbingan dan konseling.

http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

6/8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan selesainya makalah kami, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1) Bimbingan pribadi adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk siswa agar
dapat mengembangkan dirinya sehingga mantap dan mandiri serta mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk membantu konseling atau siswa dalam
memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri
sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri
yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.
2)

Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang


membutuhkan layanan bimbingan pribadi adalah: (a) kemampuan individu
memahami dirinya sendiri, (b) kemampuan individu mengambil keputusan sendiri,
(c) kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya
sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan
Tuhan.

3) Tujuan bimbingan pribadi ialah : bimbingan pribadi bisa diarahkan juga untuk membantu
seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau
potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik
dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai
dengan tahap perkembangannya secara optimal.
B. Saran-saran
Adapun saran dapat kami sampaikan kepada pembaca, dan masyarakat yaitu
makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami meminta kepada para
pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan dan masih banyak lagi hal-hal yang lainnya
dan semoga makalah kami bisa bermamfaat di masyarakat guna menambah ilmu
pengetahuan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dan Madrasah (berbasis integrasi).
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
http://www.konselor-dramastik-bidang-bimbingan-pribadi.com
http://www.kak-yon:bimbingan-pribadi.com
http://www.bimbingan-pribadi|binhams-blog.com

http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

7/8

4/15/2015

Samsinar Basri: MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI


Diposkan oleh samsinar basri di 22.26
+1 Rekomendasikan ini di Google

2 komentar

Tambahkan komentar

Komentar teratas

samsinar basri 1 tahun yang lalu - Dibagikan kepada publik


MAKALAH BIMBINGAN PRIBADI
BAB
II PEMBAHASAN A.
Pengertian Bimbingan Pribadi Bimbingan pribadi bisa
dimaknai
sebagai
suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar
Baca
seterusnya
dapat
1 tujuan
Balasdan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan
mencapai
pribadi yang
mampu bersosia...
samsinar basri berbagi ini melalui Google+
1 tahun yang lalu - Dibagikan kepada publik
1 Balas

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

http://synaralwadudu.blogspot.com/2014/01/makalah-bimbingan-pribadi.html

8/8

Anda mungkin juga menyukai