Anda di halaman 1dari 5

SURAT FULITO LAZA

(Penggadaian Sebidang Sawah)


1. Pada hari ini, rabu tanggal satu bulan november tahun dua ribu empat belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Umur
Alamat

2.

3.

4.

5.
6.

7.

: FONASO GIAWA (Ama Nisi Giawa)


: 42 Tahun
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke I (Satu)
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa yang namanya tersebut di atas (pihak ke I (satu)),
telah menggadaikan sebidang sawah milik saya sendiri yang terletak di lingkungan Sisarahili
Ekholo (Eu Soyo), Desa Sisarahili Ekholo, Kecamatan Lolowau, kabupaten nias selatan,
dengan berupa uang sebesar Rp 4.000.000.- (empat juta rupiah). Kepada yang namanya di
bawah ini :
Nama
: SUKAHATI GIAWA (Ama Rinche Giawa)
Umur
: 29 Tahun
Alamt
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke II (Dua)
Kami kedua belah pihak telah sepakat bahwa sebidang sawah yang saya berikan gadai
kepada pihak ke II (Dua) tidak boleh saya mengusahakannya selama uang pihak ke II (Dua)
belum saya kembalikan.
Dengan kesepakatan kami kedua belah pihak bahwa tidak boleh dicabut sebelum satu tahun
walaupun sudah sampai satu tahun selagi belum sanggup saya bayar uang pihak ke II (Dua)
maka pihak ke II (Dua) masih mengusahakan sawah tersebut.
Setelah dibuat surat fulito ini, maka sawah tersebut menjadi usaha pihak ke II (Dua) dan
mengambil hasilnya.
Bila mana janji atau keterangan kami dalam surat ini, saya pihak ke I (Satu) menggugat
kembali dengan alasan yang tidak benar, maupun bila ada gugatan dari orang lain maka saya
namanya tersebut di atas yang memberi gadai (pihak ke I), bersedia dituntut di muka
pengadilan negeri serta segala kerugian yang timbul kelak saya sendiri bersedia
menanggungnya.
Demikian surat penggadaian (fulito) ini kami buat dengan benar dan sadar tanpa unsur dari
paksaan dari pihak manapun, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Pihak ke II (Dua),

Sisarahili Ekholo, 01 November 2014


Pihak ke I (Satu),

SUKAHATI GIAWA
(Ama Rinche Giawa)

FONASO GIAWA
(Ama Nisi Giawa)
SAKSI :

1. SIDINA LAIA (Ina Nisi giawa)


2. TOROZIDUHU GIAWA
3. FATARO GIAWA

1.
2.
3.

SURAT FULITO NOHI


(Penggadaian Sebidang Kebun Kelapa)
1. Pada hari ini, rabu tanggal satu bulan november tahun dua ribu empat belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :

Nama
Umur
Alamat

2.

3.

4.

5.
6.

7.

: TOLONA BUULOLO (Ama Herman Buulolo)


: 45 Tahun
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke I (Satu)
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa yang namanya tersebut di atas (pihak ke I (satu)),
telah menggadaikan sebidang Kebun Kelapa milik saya sendiri yang terletak di lingkungan
Sisarahili Ekholo (Ngai lala Sebua), Desa Sisarahili Ekholo, Kecamatan Lolowau,
kabupaten nias selatan, dengan berupa uang sebesar Rp 12.000.000.- (Dua Belas Juta
Rupiah). Kepada yang namanya di bawah ini :
Nama
: SUKAHATI GIAWA (Ama Rinche Giawa)
Umur
: 29 Tahun
Alamt
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke II (Dua)
Kami kedua belah pihak telah sepakat bahwa sebidang Kebun Kelapa yang saya berikan
gadai kepada pihak ke II (Dua) tidak boleh saya mengusahakannya selama uang pihak ke II
(Dua) belum saya kembalikan.
Dengan kesepakatan kami kedua belah pihak bahwa tidak boleh dicabut sebelum satu tahun
walaupun sudah sampai satu tahun selagi belum sanggup saya bayar uang pihak ke II (Dua)
maka pihak ke II (Dua) masih mengusahakan Kebun Kelapa tersebut.
Setelah dibuat surat fulito ini, maka Kebun Kelapa tersebut menjadi usaha pihak ke II (Dua)
dan mengambil hasilnya.
Bila mana janji atau keterangan kami dalam surat ini, saya pihak ke I (Satu) menggugat
kembali dengan alasan yang tidak benar, maupun bila ada gugatan dari orang lain maka saya
namanya tersebut di atas yang memberi gadai (pihak ke I), bersedia dituntut di muka
pengadilan negeri serta segala kerugian yang timbul kelak saya sendiri bersedia
menanggungnya.
Demikian surat penggadaian (fulito) ini kami buat dengan benar dan sadar tanpa unsur dari
paksaan dari pihak manapun, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Pihak ke II (Dua),

Sisarahili Ekholo, 01 November 2014


Pihak ke I (Satu),

SUKAHATI GIAWA
(Ama Rinche Giawa)

TOLONA BUULOLO
(Ama Herman Buulolo)
SAKSI :

1. LASMAWATI LAIA (Ina Herman Buulolo)


2. HERMAN BUULOLO

1.
2.

SURAT FULITO NOHI


(Penggadaian Sebidang Kebun Kelapa)
1. Pada hari ini, rabu tanggal satu bulan november tahun dua ribu empat belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Umur
Alamat

: ANGANDROWA GULO (Ama Efa Gulo)


:
Tahun
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke I (Satu)
2. Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa yang namanya tersebut di atas (pihak ke I (satu)),
telah menggadaikan sebidang Kebun Kelapa milik saya sendiri yang terletak di lingkungan

3.

4.

5.
6.

7.

Sisarahili Ekholo (Singa Nekholo dan Ahe Hili Luaha mbombo Salawa), Desa Sisarahili
Ekholo, Kecamatan Lolowau, kabupaten nias selatan, dengan berupa uang sebesar Rp
3.000.000.- (Tiga Juta Rupiah). Kepada yang namanya di bawah ini :
Nama
: SUKAHATI GIAWA (Ama Rinche Giawa)
Umur
: 29 Tahun
Alamt
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke II (Dua)
Kami kedua belah pihak telah sepakat bahwa sebidang Kebun Kelapa yang saya berikan
gadai kepada pihak ke II (Dua) tidak boleh saya mengusahakannya selama uang pihak ke II
(Dua) belum saya kembalikan.
Dengan kesepakatan kami kedua belah pihak bahwa tidak boleh dicabut sebelum satu tahun
walaupun sudah sampai satu tahun selagi belum sanggup saya bayar uang pihak ke II (Dua)
maka pihak ke II (Dua) masih mengusahakan Kebun Kelapa tersebut.
Setelah dibuat surat fulito ini, maka Kebun Kelapa tersebut menjadi usaha pihak ke II (Dua)
dan mengambil hasilnya.
Bila mana janji atau keterangan kami dalam surat ini, saya pihak ke I (Satu) menggugat
kembali dengan alasan yang tidak benar, maupun bila ada gugatan dari orang lain maka saya
namanya tersebut di atas yang memberi gadai (pihak ke I), bersedia dituntut di muka
pengadilan negeri serta segala kerugian yang timbul kelak saya sendiri bersedia
menanggungnya.
Yang berwatas :
Ngai Nekholo :
Ahe Hili :
Sebelah Timur
= Sungai Ekholo
Sebelah Timur
= Atuloo Giawa
Sebelah Selatan = Asaeli Buulolo
Sebelah Selatan
= Atuloo Giawa
Sebelah Barat
= Asaeli Buulolo
Sebelah Barat
= Enanoi Ndruru
Sebelah Utara
= Tolona Buulolo
Sebelah Utara
= Fatieli Giawa

8. Demikian surat penggadaian (fulito) ini kami buat dengan benar dan sadar tanpa unsur dari
paksaan dari pihak manapun, untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Pihak ke II (Dua),

Sisarahili Ekholo, 01 November 2014


Pihak ke I (Satu),

SUKAHATI GIAWA
(Ama Rinche Giawa)

ANGANDROWA GULO
(Ama Efa Gulo)
SAKSI :

1. ATULOO GIAWA (Ama Sapril Giawa)


1.
2. SOKHINAFAO HALAWA (Ama Ganima Halawa) 2.

SURAT FULITO NOHI


(Penggadaian Sebidang Kebun Kelapa)
1. Pada hari ini, rabu tanggal satu bulan november tahun dua ribu empat belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Umur
Alamat

: TOLONA BUULOLO (Ama Herman Buulolo)


: 45 Tahun
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke I (Satu)
2. Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa yang namanya tersebut di atas (pihak ke I (satu)),
telah menggadaikan sebidang Kebun Kelapa milik saya sendiri yang terletak di lingkungan
Sisarahili Ekholo (Ngai Nekholo), Desa Sisarahili Ekholo, Kecamatan Lolowau, kabupaten
nias selatan, dengan berupa uang sebesar Rp 6.000.000.- (Enam Juta Rupiah). Kepada yang
namanya di bawah ini :
Nama
: SUKAHATI GIAWA (Ama Rinche Giawa)

Umur
Alamt

3.

4.

5.
6.

7.

: 29 Tahun
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke II (Dua)
Kami kedua belah pihak telah sepakat bahwa sebidang Kebun Kelapa yang saya berikan
gadai kepada pihak ke II (Dua) tidak boleh saya mengusahakannya selama uang pihak ke II
(Dua) belum saya kembalikan.
Dengan kesepakatan kami kedua belah pihak bahwa tidak boleh dicabut sebelum satu tahun
walaupun sudah sampai satu tahun selagi belum sanggup saya bayar uang pihak ke II (Dua)
maka pihak ke II (Dua) masih mengusahakan Kebun Kelapa tersebut.
Setelah dibuat surat fulito ini, maka Kebun Kelapa tersebut menjadi usaha pihak ke II (Dua)
dan mengambil hasilnya.
Bila mana janji atau keterangan kami dalam surat ini, saya pihak ke I (Satu) menggugat
kembali dengan alasan yang tidak benar, maupun bila ada gugatan dari orang lain maka saya
namanya tersebut di atas yang memberi gadai (pihak ke I), bersedia dituntut di muka
pengadilan negeri serta segala kerugian yang timbul kelak saya sendiri bersedia
menanggungnya.
Yang berwatas :
Ngai Nekholo :
Sebelah Timur
= Faomasi Waruwu
Sebelah Selatan = Angandrowa Gulo
Sebelah Barat
= Asaeli Buulolo
Sebelah Utara
= Faomasi Waruwu

8. Demikian surat penggadaian (fulito) ini kami buat dengan benar dan sadar tanpa unsur dari
paksaan dari pihak manapun, untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Pihak ke II (Dua),

Sisarahili Ekholo, 01 November 2014


Pihak ke I (Satu),

SUKAHATI GIAWA
(Ama Rinche Giawa)

TOLONA BUULOLO
(Ama Efa Gulo)
SAKSI :

1. LASMAWATI LAIA (Ina Herman Buulolo)


2. ANGANDROWA GULO (Ama Efa Gulo)

1.
2.

SURAT FULITO NOHI


(Penggadaian Sebidang Kebun Kelapa)
1. Pada hari ini, rabu tanggal satu bulan november tahun dua ribu empat belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Umur
Alamat

: TOLONA BUULOLO (Ama Herman Buulolo)


: 45 Tahun
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke I (Satu)
2. Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa yang namanya tersebut di atas (pihak ke I (satu)),
telah menggadaikan sebidang Kebun Kelapa milik saya sendiri yang terletak di lingkungan
Sisarahili Ekholo (Ngai Nekholo dan Ahe Hili Luaha mbombo Waebu), Desa Sisarahili
Ekholo, Kecamatan Lolowau, kabupaten nias selatan, dengan berupa uang sebesar Rp
4.500.000.- (Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Kepada yang namanya di bawah ini :
Nama
: SUKAHATI GIAWA (Ama Rinche Giawa)
Umur
: 29 Tahun
Alamt
: Desa Sisarahili Ekholo
Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan
Disebut pihak ke II (Dua)

3. Kami kedua belah pihak telah sepakat bahwa sebidang Kebun Kelapa yang saya berikan
gadai kepada pihak ke II (Dua) tidak boleh saya mengusahakannya selama uang pihak ke II
(Dua) belum saya kembalikan.
4. Dengan kesepakatan kami kedua belah pihak bahwa tidak boleh dicabut sebelum satu tahun
walaupun sudah sampai satu tahun selagi belum sanggup saya bayar uang pihak ke II (Dua)
maka pihak ke II (Dua) masih mengusahakan Kebun Kelapa tersebut.
5. Setelah dibuat surat fulito ini, maka Kebun Kelapa tersebut menjadi usaha pihak ke II (Dua)
dan mengambil hasilnya.
6. Bila mana janji atau keterangan kami dalam surat ini, saya pihak ke I (Satu) menggugat
kembali dengan alasan yang tidak benar, maupun bila ada gugatan dari orang lain maka saya
namanya tersebut di atas yang memberi gadai (pihak ke I), bersedia dituntut di muka
pengadilan negeri serta segala kerugian yang timbul kelak saya sendiri bersedia
menanggungnya.
7. Yang berwatas :
Ngai Nekholo :
Luaha Mbombo Waebu :
Sebelah Timur
= Ratiba Giawa
Sebelah Timur
= Sokhiziduhu Giawa
Sebelah Selatan = Semi Laia
Sebelah Selatan
= Sokhiziduhu Giawa
Sebelah Barat
= Sungai Ekholo
Sebelah Barat
= Sungai Ekholo
Sebelah Utara
= Sungai Ekholo
Sebelah Utara
= Tolona Buulolo
8. Demikian surat penggadaian (fulito) ini kami buat dengan benar dan sadar tanpa unsur dari
paksaan dari pihak manapun, untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Pihak ke II (Dua),

Sisarahili Ekholo, 01 November 2014


Pihak ke I (Satu),

SUKAHATI GIAWA
(Ama Rinche Giawa)

TOLONA BUULOLO
(Ama Herman Buulolo)
SAKSI :

1. LASMAWATI LAIA (Ina Herman Buulolo)


2. HERMAN BUULOLO

1.
2.

Anda mungkin juga menyukai