Anda di halaman 1dari 7

SEL SURYA

Faizal Abid ( 140310120006 )


Asisten : Gita Maya
Program Studi Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran
21 Oktober 2014
Abstrak
Cahaya matahari adalah suatu sumber energi yang melimpah ruah yan cukup
lama habisnya, dan salah satu solusi krisis atau kekurangan energy manusia, dimana
dengan menggunakan alat yang dinamakan sel surya cahaya matahari dapat di
konversikan menjadi suatu energy lain yaitu energy listrik.
Konversi energi menggunakan prinsip dasar yaitu efek fotovoltaik dimana
menggunakan fotodioda sebaga penangkap cahaya selanjutnya diteruskan ke
semikonduktor tipe n dan tipe P, dan timbul P-N junction mengalirlah arus dan
menimbulkan beda potensial dan menghasilkan tegangan. Tegangan yang dihasilkan
banyak yang mempengaruhinya sehingga konversi ini kita bisa optimalisasikan.
I. Pendahuluan
Energi
adalah
suatu
yang
dibutuhkan oleh seluruh mahluk hidup di
seluruh dunia dan berkembangnya suatu
peradaban maka semakin banyak energy
yang dibutuhkan dan energy tersebut bisa
habis. Krisis energy pun akan terjadi maka
kita perlu suatu energy baru dari sumber
yang tidak akan habis atau dapat tahan
lama seperti matahari.
Karena permasalahan diatas maka
munculah alat yang mengkonversikan dari
energy matahari ke suatu energy listrik
dan alat ini bernama sel surya, maka
dalam praktikum ini kita akan membahas
dan mempelajari tentang sel surya,
karakteristi sel surya dan efek fotooltaik
II Teori Dasar
A. RADIASI MATAHARI

Matahari
merupakan
sumber
energi utama bagi kehidupan di bumi.
Sumber energi matahari berasal dari reaksi
fusi atom-atom Hidrogen menjadi
Helium. Tekanan
dan suhu yang
sangat tinggi
akan mengubah inti
Hidrogen menjadi
Helium
dan
menghasilkan energi yang sangat besar,
sehingga
temperatur
inti matahari
mencapai kira-kira 15 juta kelvin.
Energi tersebut dipancarkan sampai di
bumi dalam bentuk catuan gelombang
elektromagnetik.
Spektrum
panjang
gelombang cahaya matahari, menentukan
jenis teknologi konversi energi yang
sesuai. Yang digunakan adalah proses
helioelectrical adalah produksi listrik oleh
sel-sel surya dan disebut juga efek
fotovoltaik.
Efek fotovoltaik pertama kali
ditemukan oleh EdmondBecquerel pada

tahun 1839. Kemudian baru tahun 1912


Einstein menjelaskan secara teori, dan
setelah perang dunia ke II, yakni pada
tahun 1950 direalisasikan sel surya
pertama kalinya. Selanjutnya pada 1970
ketika dunia dihadapkan dengan krisis
energi, penelitian mengenai sel surya
dilakukan secara intensif. Hasilnya
pada tahun 1979 telah dibangun pusat
listrik tenaga surya hingga mencapai 1 M
Watt. Sehingga perkembangan listrik
tenaga surya terus berkembang terutama
di negara-negara maju. Listrik tenaga
surya menjadi sangat dibutuhkan oleh
karena harganya yang semakin terjangkau
dan yang lebih penting lagi adalah
merupakan sumber energi nir polutan
B. PRINSIP DASAR SEL SURYA.
Sel surya paling sederhana
merupakan
sambungan
dua
semikonduktor tipe P dan N. Dalam
sambungan P-N tersebut terbentuk tiga
daerah berbeda. Pertama daerah type P,
yang mayoritas pembawa muatannya
adalah lubang (hole), kedua daerah
type N dengan mayoritas pembawa
muatan adalah elektron dan ketiga
adalah daerah pengosongan yang pada
daerah ini terdapat medan listrik internal
yang arahnya dari N ke P. Ketika radiasi
sinar surya mengenai sel surya tersebut
maka akan terbentuk elektron dan hole,
sehingga karena pengaruh medan listrik
internal tersebut di atas, maka hole
akan bergerak menuju ke P dan elektron
akan bergerak ke N sehingga keduanya
menghasilkan arusfoto difusi. Sedangkan

pada daerah pengosongan dapat pula


terjadi pasangan hole dan elektron yang
karena pengaruh medan internal yang
sama akan bergerak menuju ke arah
mayoritasnya, sehingga menghasilkan
arus generasi.
III Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
1. Modul sel surya sebagai pedoman
saat praktikum.
2. Hambatan Geser alat untuk
menghambat arus listrik
3. Multimeter digital alat untuk
mengukur tegangan listrik.
4. Power supply sebagai sumber
tegangan.
5. Sumber cahaya sebagai sumber
cahaya.
6. Thermopile sebagai alat pendeteksi
intensitas cahaya.
7. Air blower alat untuk merubah suhu
sekitar thermopile.
3.2 Prosedur Percobaan
Percobaan pertama mengukur
intensitas cahaya pada jarak jarak
tertentu, pertama nyalakan thermopile dan
sumber cahaya, letakan thermopile pada 3
jarak yang berbeda. Setiap jarak dicatat
nilai intensitas cahaya yang tampak pada
thermopile.
Percobaan
kedua
mengukur
tegangan
yang
dihasilkan
setiap
perubahan hambatan dan jarak. Nyalakan
sumber cahya dan hubungkan sel surya
dengan multimeter dan hambatan geser,
Letakan pada jarak berbeda Setiap jarak
variasikan dan catat besar arus dan
tegangan.

Percobaan
ketiga
mengukur
tegangan pada cahya yang memiliki
panjang gelombang. Pasang penghalang
antara sumber cahya dan sel surya. Dan
gunakan penghalang berwarna merah dan
hijau, dimana membuat cahaya memiliki
panjang gelombang berbeda. Variasikan
jarak dan hambatan, catat arus dan
tegangan setiap variasinya.
Percobaan
Keempat
melihat
tegangan sel surya akibat perubahan suhu.
Kondisikan sel surya pada keadaan suhu
dingin dan panas menggunakan air
blower, Variasikan Hambatan dan jarak
setelah itu catat tegangan dan arus setiap
variasi pada saat suhu panas dan pada saat
suhu dingin.
IV Data dan Analisa
4.1 Grafik
1. Percobaan ke-1

Kurva Karakteristik (I-V)


Jarak = 400 mm
Percobaan
ke - 2

Arus (A)

0.4
Jarak = 500 mm
0.2
Jarak
= 600 mm
0
0
0.5
1

1.5

LinearTegangan
(Jarak = 600
mm)
(Volt)

2. Percobaan ke -2

3. Percobaan ke -3

Grafik Intensitas Cahaya Terhadap Jarak Detektor


Intensitas (kLux)
0 5001000

Jarak (mm)

= 400 mm
KurvaJarak
Karakteristik
(I-V)
Percobaan Ke - 3
Linear (Jarak = 400 mm)
(Cahaya Hijau)
Jarak = 500 mm

Arus (A)Linear (Jarak = 500 mm)


0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Jarak = 600 mm

Tegangan (Volt)

Linear (Jarak = 600 mm)

Jarak
= 400tikmm
Kurva
Karakteris
(I-V)
Percobaan ke-3
Linear (Jarak = 400 mm)
(Cahaya merah)
Jarak = 500 mm

Arus (A)
Linear (Jarak = 500 mm)
0
0.2 0.4
Jarak = 600 mm

0.6

Tegangan (Volt)

Linear (Jarak = 600 mm)

4. Percobaan Ke-4
= 400 mm
KurvaJarak
Karakteristik
(I-V)
Percobaan ke - 4
Linear
(Jarak = 400 mm)
(suhu panas)

4.2 Hasil data perhitungan


1. Percobaan ke-2

Jarak = 500 mm

Arus (A) Linear (Jarak = 500 mm)


0
0.5
1
Jarak = 600 mm

1.5

Tegangan (Volt)

Linear (Jarak = 600 mm)

Kurva
Karakteris
(I-V)
Jarak
= 400tikmm
Percobaan ke - 3
Linear
(s uhu (Jarak
dingin) = 400 mm)

Jarak = 500 mm

Arus (A) Linear (Jarak = 500 mm)


0.5 mm
1
Jarak0 = 600

1.5

Tegangan (Volt)

Linear (Jarak = 600 mm)

Jara
k
(mm
)

Pin
(watt
)

Pmax
(watt
)

400

0.134

0.308

500

0.042

0.123

600

(%)

FF
(%)

229.8
5
292.8
5
#DIV/
0!

458.4
1
482.9
4
#DIV/
0!

2. Percobaan Ke-3 ( Merah )


Jarak
(mm)

Pin
(watt
)

Pmax
(watt)

400

500

600

(%)

FF (%)

#DIV/
0!
#DIV/
0!
#DIV/
0!

#DIV/
0!
#DIV/
0!
#DIV/
0!

Percobaan Ke -3 ( Hijau )
Jarak
(mm)

Pin
(watt
)

Pmax
(watt
)

400

500

600

(%)

FF (%)

#DIV/
0!
#DIV/
0!
#DIV/
0!

#DIV/
0!
#DIV/
0!
#DIV/
0!

3. Percobaan Ke -4 ( Panas )
Jarak
(mm)

Pin
(watt
)

Pmax
(watt
)

(%)

FF (%)

400

0.282

0.498

176.59
5

500

0.112

0.266

237.5

600

#DIV/
0!

378.7
97
470.7
96
#DIV/
0!

Percobaan Ke -4 ( Dingin )
Jarak
(mm)

Pin
(watt
)

Pmax
(watt
)

(%)

400

0.16

0.256

160

500

0.051

0.12

600

0.034

0.096

4.3 Analisa

235.29
4
282.35
2

FF (%)
425.7
79
459.3
30
1003.
92

Data yang kita dapat berupa arus,


tegangan, Suhu dan jarak sumber dengan
solar cell, Dengan memvariasikan
hambatan
pada
rangkaian
kita
mendapatkan nilai
tegangan yang
berbanding lurus dengan hambatan dan
arus yg berbanding terbalik dengan
hambatan, Sehingga akibatnya pada
hambatan yang cukup besar arus yang
mengalir sangat kecil dan mendekati nol.
Akibat pembebanan dan skala multimater
arus yang mendekati nol diabaikan dan
bernilai nol
Pengolahan data kita dapat menghitung
nilai daya yang dihasilkan, efisiensi dari
solar cell dan nilai fill factor. Untuk
beberapa data dalam praktikum ini yang
tidak dapat dihitung akibat nilai arus yang
bernilai Nol.
Grafik yang kita buat untuk
mengkarakterisasi solar cell dimana arus
terhadap tegangan, untuk data yang nilai
arusnya terbaca maka terbentuk grafik,
tapi untuk arus yang bernilai nol data
terletak dibawah jadi tidak bisa terlihat
dengan baik perubahan arus terhadap
tegangannya.
Dari semua permasalahan diatas dapat
dianalisa
ada
factor
lain
yang
mempengaruhi yaitu dimana ruangan yang
digunakan tidak gelap sehingga ada
cahaya luar yang terbaca pada multimater
dan berakibat arus juga semakin kecil,
selain itu skala multimater yang cukup
besar sehingga arus yang sangat kecil
tidak dapat dibaca dan bernilai 0
V Kesimpulan
1. Solar Cell Didasari oleh efek
fotovoltaik dimana efek ini yang
mengubah intensitas cahaya menjadi
tegangan dan arus.

2. Karakteristik sel surya yaitu


perbandingan setiap arus terhadap
perubahan tengangan dimana mereka
berbanding terbalik dalam praktikum kali
ini.
3. Mengoptimalisasi energy surya ke
listrik dengan memperhatikan factor
intensitas cahaya yang diterima oleh cell
surya dan panajang gelombang dari
cahaya yang masuk kedalam cell surya.
VI Daftar Pustaka
Ariswan Dr. Prospek Penelitian
dan aplikasi fotovoltaik sebagai sumber
energy alternative di Indonesia. UNY

Anda mungkin juga menyukai