OLEH:
KELOMPOK
a. Penulisan Kasus
KASUS I
Perawat komunitas melakukan Community Assesment di sekolah
menengah pertama BUnga Bangsa (SMP BB) di kawasan kota Malang
dengan pendekatan community as a partner. Untuk mampu menegakkan
nursing diagnosis dengan tepat, perawat melakukan pengkajian pada
Core dan Sub system community. Pada early and periodic screnning
didapatkan data : 12 orang siswa kelas 7 dan 8 menderita ISPA, 5 siswa
dengan obesitas, lebih dari 70% siswa dengan karies gigi, 15 siswa
dengan
kelainan
refraksi,
informasi
tambahan
dari
ibu
guru
BK
kelas
dan
membolos
juga
meningkat.
Ibu
guru
BK
juga
tersebut
adalah korban
Bullying dari
kakak
kelasnya.
Dari
6. ISPA
7. UKS
8. Kelainan refraksi
9. Pengkajian pada core dan sub system komuniti
10.
Karies gigi
11.
Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitative
12.
Bullying
13.
Community nursing diagnose
14.
Bimbingan konseling
15.
Trias UKS
c. Pertanyaan:
1. Bagaimanakah peran perawat kesehatan di sekolah?
2. Apa saja tanggungjawab perawat kesehatan !
3. Apa saja fungsi perawat sekolah !
4. Apakah ada pendekatan selain communitas as a partner?
5. Apa saja program selain health promotion school?
6. Apakah masalah utama pada kasus?
7. Bagaimana cara suatu lembaga dapat melakukan PHBS dengan baik?
8. Bagaimana menentukan diagnose prioritas dalam keperawatan
komunitas?
9. Apa saja Upaya dalam promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative
dalam mengembangkan PHBS di sekolah?
10.
Apa saja UUD kesehatan tentang UKS?
11.
Apa saja trias UKS !
12.
Bagaimana pengembangan UKS serta peran fungsi UKS?
13.
Siapa saja sasaran UKS?
14.
Bagaimana struktur UKS?
15.
Apa saja persyaratan sekolah sebagai pelaksana UKS?
16.
Apakah yang dimaksud dengan PHBS dan apa saja yang
termasuk dalam Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah?
17.
Bagaimana cara konseling yang tepat pada anak usia sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
a. Jawaban Kata Sulit
1. Community assessment
Menurut Departemen Kesehatan R. I, Community Assassment
suatu upaya pengkajian keperawatan yang merupakan bagian
integral dari pengkajian kesehatan yang dilaksanakan oleh
perawat, dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainnya dan
(Efendy, 1998).
Adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk mengenal
masyarakat dengan mengidentifikasi berbagai faktor baik positif
maupun
negatif
berpengaruh
yang
terhadap
ada
di
status
masyarakat
kesehatanya,
tersebut
dalam
yang
rangka
tempat
yang
dapat
untuk
memelihara
dan
meningkatkan
derajat
P eriodic
S creening
D iagnosis
T reatment
5. ISPA
adalah infeksi saluran pernafasan akut , penyakit infeksi saluran
nafas yang di tandai batuk,pilek yang datangnya tiba-tiba
(maryunani, 2010).
dan
UKS
dapat
di
jadikan
sebagai
usaha
untuk
yang
dilakukan
dalam
rangka
pembinaan
dan
dimaksud
dengan
sekolah
adalah
SD-SLTA.
Prioritas
digunakan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
3. Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan
keamanan
tempat
tinggal,
apakah
masyarakat
merasa
menunjang,
mendapatkan
sehingga
pelayanan
di
memudahkan
berbagai
masyarakat
bidang
termasuk
kesehatan
5. Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau
memantau gangguan yang terjadi
6. Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi
dini dan merawat atau memantau gangguan yang terjadi
10.
11.
Bullying
adalah Suatu bentuk perilaku agresif yang diwujudkan dengan
perlakuan secara tidak sopan dan penggunaan kekerasan atau
paksaan untuk mempengaruhi orang lain, yang dilakukan secara
berulang atau berpotensi untuk terulang, dan melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan dan/atau kekuasaan. Perilaku ini
dapat mencakup pelecehan verbal, kekerasan fisik atau
pemaksaan, dan dapat diarahkan berulangkali terhadap korban
tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas,
atau kemampuan (Efendy, 1998)
Community nursing diagnose
Pernyataan dari populasi mengenai kondisi, trend, masalahmasalah potensial, kekuatan dan situasi laten (Watson, 1984
dalam Ervin, 2002)
Suatu kesimpulan tentang masalah kesehatan masyarakat yang
ditegakkan dengan cara memeriksa data statistik populasi dan
situasi sosial disamping pengetahuan tentang situasi lokal dalam
rangka untuk menentukan kebutuhan kesehatan masyarakat
( Elizabeth T.A. &J. Mc Farlane, 2011).
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada
masalah kesehatan baik yang actual maupun potensial.
Diagnose keperawatan komunitas akan memeberikan gambaran
tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan
berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu
problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan symptom
atau manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2005).
Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya terjadi.
12.
13.
b. Jawaban Pertanyaan:
1. Bagaimanakah peran perawat kesehatan di sekolah?
Peran perawat kesehatan sekolah
a. Sebagai pelaksana
1) Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta
didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa data,
dan perumusan masalah dan prioritas masalah.
2) Menyusun rencana kegiatan UKS bersama Pembina UKS di
sekolah.
3) Melaksanakan kegiatan UKS sesuai perencanaan
4) Penilaian dan pemantauan kegiatan UKS.
5) Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan rencana kegiatan
yang disusun.
b. Sebagai pengelola
Perawat yang ditunjuk oleh pihak puskesmas, bertanggung
jawab sebagai koordinator dalam mengelola kegiatan UKS.
c. Sebagai penyuluh
Perawat bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta
didik yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak
langsung pada saat melaksanakan pemeriksaan fisik peserta
didik secara perorangan.
Peran perawat kesehatan di sekolah :
a) Pendidik ( educator ), perawat memiliki peran untuk dapat
memberikan informasi yang memungkinkan klien membuat
pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu
mengkaji dan memotivasi belajar klien.
b) Advokat, perawat memberi pembelaan kepada klien yang
tidak dapat bicara untuk dirinya.
c) Manajemen kasus, perawat memberikan pelayanan kesehatan
yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan
kualitas hidup klien.
d) Kolaborator, perawat komunitas juga harus bekerjasama
dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan
lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
e) Panutan ( role model ), perawat kesehatan seharusnya dapat
menjadi panutan bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan. Perawat
dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam
kehidupan sehari-hari.
f) Pembaharuan ( change Agent ), perawat kesehatan
masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu
terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat
kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
Peran perawat kesehatan:
Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan pengumpulan data, analisis data, serta
perumusan dan prioritas masalah
Menyusun perencanaan kegitana UKS bersama tim Pembina
usaha kesehatan di sekolah(TPUKS)
Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan
yang di susun
Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS
Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di
tetapkan.
2. Apa saja tanggungjawab perawat kesehatan !
Tanggung jawab perawat kesehatan adalah :
a. Menyediakan pelayanan bagi orang sakit atau cacat
b. Mempertahankan lingkungan sehat
c. Mengajarkan upaya-upaya peningkatan kesehatan
managemen
pengelola
dan
lintas
sector
sangat
penting
untuk
pembinaan
PHBS
kebijakan
dalam
bentuk
perda,
surat
di
sekolah.
DPRD
Memberikan persetujuan anggaran untuk pengembangan
PHBS di sekolah
Memantau kinerja Bupati/Walikota yang berkaitan dengan
Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan
pelayanan
kehidupan
kesehatan
sekolah
dan
sehat
pembinaan
dalam
rangka
kepala
sekolah
untuk
memperoleh
dukungan
berdasarkan
kategori
dapat
diatasi,
kemudahan,
dan
yang
dilakukan
benar-benar
bermanfaat
bagi
Masalah
Pentingnya
Kemungkinan
Peningkatan
masalah
perubahan
terhadap
untuk
positif
jika kualitas
dipecahkan diatasi :
hidup
bila
0 Tidak ada
diatasi :
1 Rendah
1 Rendah
0 tidak ada
2 Sedang
2 Sedang
1 Rendah
3 Tinggi
3 Tinggi
2 Sedang
Tota
l
3.tinggi
Resiko
meningkatnya
kejadian
infertilitas
pada
agregat remaja
Kurangnya
kebiasaan
hygiene personal
Total
21
25
keperawatan
Resiko
meningkatnya
kejadian infertilitas
pada
agregat
remaja.
Kurangnya
kebiasaan hygiene
personal
Keterangan :
Pembobotan :
A. Risiko keparahan
1. Sangat rendah
B. Minat masyarakat
2. Rendah
C. Kemungkinan diatasi
3. Cukup
D. Waktu
4. Tinggi
E. Dana
5. Sangat tinggi
F.
Fasilitas
G. Sumber daya
H. Tempat
9. Apa saja Upaya dalam promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative
dalam mengembangkan PHBS di sekolah?
Promotif: dilaksanakan melalui kegiatan
intrakurikuler
dan
di
sekolah.
Misalnya
kegiatan
penyuluhan
gizi,
ketajaman penglihatan
Preventif: dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, pemutusan
pemberantasan
sederhanaoleh
dokter
kecil,
sarang
penyakit,
kegiatan
pengobatan
penjaringan(skrining)
10.
berkualitas.
Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional,
Menteri
11.
Sekolah
Apa saja trias UKS?
Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta agar
dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat, baik fisik, social
mental maupun linkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan yang diperlukan bagi perannya saat ini maupun dimasa yang mendatang.
Macam- macam kegiatan pendidikan kesehatan pada trias
UKS:
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil
7. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah
atau
madrasah
adalah
upaya
peningkatan
(promotif),
pengawasan
puskesmas
setempat.
Tujuan
pelayanan
dini
penyakit
5. Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
6. Pengadaan rujukan ke puskesmas
Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsure-unsur penunjang.
Macam- macam kegiatan dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat:
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi
syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
12. Bagaimana pengembangan UKS serta peran fungsi UKS?
Pendidikan kesehatan di sekolah, dapat berupa kegiatan ;
hygiene
personal
seperti
(pemeliharaan
gigi
dan
mulut,
kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga dll), lomba poster sehat,
Fungsi UKS :
menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui keterpadanan
berbagai kegiatan pokok untuk mengatasi masalah kesehatan di
sekolah.
malaksanakan pembinaan baik pembinaan teknis medis, alih
kelola teknologi, peran serta masyarakat sekolah.
melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan
di
sekolah
(Efendy, 1998)
13.
ketidaktahuan
dan
ketidakmengertian
tentang
mungkin
timbul
sehingga
mempermudah
mengevaluasi
hasil
yang
pembinaan UKS.
akan
dilakukan
dalam
program
ke
jenjang
pendidikan
selanjutnya,
sehingga
14.
15.
16.
(Guru,
staf
sekolah
dan
pengelola
pendidikan lainnya
Orang tua murid, Komite sekolah dan Masyarakat
Struktur UKS !
Susunan tim pelaksana UKS :
Pembina : Lurah
Ketua : Kepala Sekolah
Sekretaris I : Guru Pembina UKS
Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah
Anggota : 1. Unsur Komite Sekolah
2. Petugas Puskesmas
3. Unsur Guru
4. Unsur Siswa
Apa saja persyaratan sekolah sebagai pelaksana UKS !
Persyaratan Sekolah sebagai Pelaksana UKS :
Mempunyai SK tim pelaksana UKS dari kepala sekolah
Mempunyai guru yang telah dibina materi UKS
Mempunyai ruang UKS beserta perlengkapannya
Mempunyai KKR/Triwisada yang sudah ditatar dengan jumlah
minimal 10% dari seluruh siswa
Melaksanakan TRIAS UKS dalam kehidupan sehari-hari
Apa yang dimaksud dengan PHBS dan apa saja Indikator PHBS di
institusi pendidikan/sekolah?
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,
serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Indicator PHBS:
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Olahraga yang teratur dan terukur
Memberantas jentik nyamuk
17.
bulan
Membuang sampah pada tempatnya (Efendy, 1998)
Bagaimana cara konseling yang tepat pada anak usia sekolah
Tahap-tahap dalam layanan konseling untuk anak usia sekolah
Proses konseling terdiri dari tiga tahapan yaitu: (1) tahap
awal (tahap mendefinisikan masalah); (2) tahap inti (tahap
kerja); dan (3) tahap akhir (tahap perubahan dan tindakan).
1) Tahap Awal
Tahap ini terjadi dimulai sejak konseli menemui konselor
hingga berjalan sampai konselor dan konseli menemukan
masalah konseli. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu
dilakukan, diantaranya
yang
melibatkan
konseli
(rapport).
Kunci
keberhasilan
dan
konseling,
terutama
asas
kerahasiaan,
tahap
ini
terdapat
beberapa
hal
yang
harus
dilakukan, diantaranya :
a) Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah konseli lebih
dalam. mPenjelajahan masalah dimaksudkan agar klien
mempunyai
perspektif
dan
alternatif
baru
terhadap
yang
akan
dilakukan
proses
dan
hasil
konseling
(penilaian segera).
d) Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya
menyebutkan
dia
tidak
mampu
melakukan
mengatur cara
yang
mereka
inginkan.
Menanamkan nilai positif dalam cara pencapaian hasil ;
Bagi mereka yang terpenting adalah result, kurang peduli
bagaimana cara mendapatkanya, karena itu menanamkan
value (nilai) yang positif dalam cara pencapaian juga di
perlukan.
Hargai Inisiatifnya
2. Menagani si anak Gaul (Influence)
puji dia saat di berani tampil ; Hal ini dapat menumbuhkan
rasa percdaya diri, namun tetap perlu di ingatkan pujian
semua.
Kenali teman anak ; sebagai orang tua kita harus
sanantiasa mengenali teman atau dengan siapa mereka
berinteraksi.
Ajak dalam pembicaraan ; Jika memungkinkan libatkan
anak dalam pembicaraan, inggatlah bahwa kebutuhanya
adalah berdialog.
3. Menangani si anak tenang (Steadiness)
Jika akan melakukan perubahan,
maka
informasikan
jawaban-
sedang
terjadi
dan
bantu
dia
untuk
menyelesaiakn masalahnya.
Tingkatkan fighting spirit ; Anak steadiness umunya kurang
terdorong untuk mencapai suatu prestasi, danmenunjukan
prilaku yang santai. Saat mereka memiliki tugas, ajaklah
mereka untuk melakukan tugas tersebut, dan di beri
anak
yang
membutuhkan
waktu
untuk
DAFTAR PUSTAKA