PERSIAPAN PENYEMPURNAAN
PROSES MERSERISASI PADA KAIN KAPAS
Nama
Puri Awaliyah R
13020079
Ririn Rizki N
13020080
13020098
K4
Kelompok
II
Dosen
Asisten
Yayu E.Y.,S.S.T
Priyatna
mekanisme proses merserisasi dan kostisasi pada serat selulosa dan campurannya.
Tujuan
II.
TEORI DASAR
Definisi
Merserisaisi dapat didefinisikan sebagai pengolahan kapas dengan larutan 25%
NaOH sehingga kapas itu menyusut dan menjadi lebih berat, kuat, dan tebal, serta
mudah diberi warna (memiliki daya serap yang tinggi)
Tujuan Proses
Proses merserisasi secara umum yaitu : menambah daya serap terhadap zat warna;
menambah kilap (kain); menambah sifat pegangan yang lembut (soft); menambah
kerataan dan kestabilan (kain), dan menambah kekuatan.
Merserisas dilakukan tidak hanya untuk kain dari bahan serat kapas saja, tetapi kain
rayon walaupun telah memiliki efek kilau yang baik dibandingkan dengan serat
lainnya masih dipandang perlu untuk dimerser, karena ada beberapa proses lanjut
untuk se3rat rayon yang dapat menurunkan daya kilau dari serat rayon.
Merswrisasi juga dapat dilakukan untuk serat campuran (misalnya campuran serat
kapas dan rayon), pada merserisasi campuran serat kapas dan rayon harus
mempertimbangkan serat rayon agar janang sampai rusak, karena daya tahan serat
rayon terhadap larutan merserisasi (menggunakan kostik soda NaOH) yang lebih
rendah daripada serat kapas.
Selain campuran serat kapas rayon, maka campuran serat polyester kapas dan
polyester rayon juga dilakukan merserisasi untuk meningkatkan sifat serat kapas
atau rayonnya tanpa mengurangi sifat poliesternya.
Proses merserisasi dapat dilakukan sebelum maupun sesudah pengelantangan.
Merserisasi yang dilakukan sesudah proses pemasakan (scouring) tetapi belum
diproses pengelantangan akan memberi efek sifat pegangan yang lebih lunak (soft)
dibandingkan dengan yang dilakkan sesudah pengelantangan.
Untuk kain yang mempunyai kekuatan tarik rrendah, sebaiknya dikerjakan proses
merserisasi sebelum dimasak, sehingga dapat diperoleh penambahan kekuatan
secepat mungkin, hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan kain pada proses
lanjutnya. Selain itu proses pemasakan (scouring)nya digunakan alkali dengan
konsentrasi yang lebih rendah (untuk efisiensi).
Merserisasi tidak hanya dilakukan dalam bentuk kain saja, tetapi juga dapat dilakukan
dalam bentuk benang. Biasanya untuk merserisasi kain,sebelum proses merserisasi
terlebih dahulu dilakukan proses pembakaran bulu (singeing) agar hasilnya lebih
baik.
Faktor-faktor Merserisasi
Hasil proses merserisasi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
1.
Untuk kain kapas gunakan NaOH 30 36 0Be, atau konsentraasi 25% sedangkan
untuk kain rayon gunakan larutan Kalium Hidroksida (KOH) 32 0Be. (perhatian :
rayon tidak tahan terhadap NaOH). Kadang-kadang dalam pembuatan resep
merserisasi juga ditambahkan zat pembantu seperti : pembasah, garam natrium atau
kalium chloride dan sulfat.
2.
Suhu pengerjaan
Lama pengerjaan
Waktu pengerjaan singkat saja sekitar 40 detik, karena pengerjaan lebih lama lagi
tidak akan efektif memberi hasil yang lebih baik.
4.
Tegangan
Pemberian dilakukan pada waktu penyerapan larutan kostik soda dan pada waktu
pencucian sedang berjalan atau bisa juga dilakukan setelah penyerapan larutan kostik
soda tetapi sebelum pencucian dilakukan. Pemberian tegangan ini disesuaikan dengan
prinsip dapat mengembalikan bahan agar sama dengan panjang semula. (perlu
diperhatikan : bahwa pemberian tegangan setelah pencucian berlangsung tidak akan
memberikan efek kilau yang baik dan penambahan panjang yang diperoleh akan
mengkeret kembali dalm proses pencucian.
5.
Semakin baik kualitas bahan yang dimerser, akan memberikan hasil merserisasi yang
baik.
6.
Anyaman bahan/kain
Anyaman pada bahan yang dimerser juga menentukan hasil merserisasi, misalnya
anyaman satin dan anyaman keper karena mempunyai efek benang yang banyak pada
permukaan bahan/kain, maka akan memberikan efek merserisasi yang baik
(khususnya dalam menambah kilapnya).
Resep No.
Evaluasi
1
Contoh kain
Panjang awal :
Panjang awal : 20 cm
Panjang awal : 20 cm
Panjang akhir :
Panjang awal :
Panjang awal : 20 cm
Panjang awal : 20 cm
Panjang akhir :
Panjang akhir : 20 cm
Lusi
Mengker
et
%
Paka
n
Daya serap
(sec)
2,35
Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan proses merserisasi pada kain kapas didapatkan
bahwa faktor yang berpengaruh dalam proses ini adalah konsentrasi NaOH, suhu larutan,
zat pembasah, dan waktu perendaman. Waktu optimum yang digunakan pada proses
mersserisasi adalah 30 detik pada resep 1. Dimana pemengkeretan lebih besar dan daya
serap yang baik.
Daftar Pustaka