Dosen Pengajar
Mata Kuliah
: Lansekap
Kelas
:A
Universitas Sam Ratulangi
Fakultas Teknik
Jurusan Arsitektur
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia
dan hidayah-Nyalah Paper ini dapat diselesaikan. Paper ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Perencanaan Kota Komprehensif. Ucapan terima kasih tak lupa penulis
sampaikan kepada dosen pengajar mata kuliah ini, karena atas arahan beliau dalam
pembuatan Paper ini.
Apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini, baik dari segi
bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) taman adalah kebun yang ditanami
dengan bunga-bunga dan sebagainya (tempat bersenang-senang); 2 tempat (yang
menyenangkan dan sebagainya). Taman dalam pengertian terbatas merupakan
sebidang lahan yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai keindahan dan
kenyamanan, dan keamanan bagi pemilik atau penggunanya. Berdasarkan skala dan
bentuknya, taman dapat disebut garden, park, atau landscape.
Akhir-akhir ini tampak kecenderungan masyarakat, baik di kota maupun di desa,
merasa puas dan bangga apabila membangun taman dihalaman rumahnya. Mereka
membuatnya seindah mungkin, baik taman berbunga dan hamparan rumput hijau,
taman gizi, dan dapur hidup yang terdiri dari sayur-sayuran, maupun tanaman apotek
hidup.
Kecenderungan tersebut tidak hanya melanda masyarakat penghuni rumah secara
pribadi saja, tetapi juga masyarakat dalam suatu lingkungan, seperti di kompleks
perumahan. Adanya taman lingkungan (community park) dan taman bermain (play
ground) di perumahan dijadikan salah satu taktik developer untuk menarik pembeli.
Taman lingkungan yang merupakan ruang terbuka publik bagi masyarakat di
lingkungan permukiman memiliki peran penting sebagai media beraktifitas di ruang
terbuka bagi masyarakat lingkungan permukiman di sekitarnya, selain memberi fungsi
sosial, ekologis, dan fungsi penting lainnya. Taman lingkungan kalau menurut fungsi
dan element pembentuknya ada dua, yaitu taman aktif dan taman pasif. Taman aktif
dimana para pengunjung atau pengguna taman bisa beraktifitas secara leluasa di
dalam area taman. Sedangkan taman pasif itu para pengunjung atau pengguna taman
hanya bisa menikmati dan melihat taman serta tidak melakukan aktifitas fisik apapun.
Persoalan yang terjadi adalah buruknya kualitas taman lingkungan yang ada.
Menanggapi hal ini, Pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan strategis, namun
kebijakan yang ada hanya meninjau sisi sediaan (supply) tanpa meninjau sisi
permintaan dan preferensi masyarakat, yang sebenarnya merupakan potensi utama
dalam perencanaan taman di lingkungan permukiman. Oleh karena persoalan diatas
maka diperlukan adanya replanning taman lingkungan yang ada untuk meningkatkan
kualitas dari taman lingkungan tersebut agar dapat memberikan fungsi sosial,
ekologis, dan fungsi penting lainnya. Dan dalam paper ini penulis mengambil
lapangan Jambusarang untuk di replanning menjadi sebuah Community Park yang
dapat memberikan fungsi sosial, ekologis dan fungsi penting lainnya.
B. Rumusan Masalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Taman Lingkngan
Taman lingkungan adalah ruang terbuka yang terdapat di permukiman pada skala RW
yang memiliki peranan penting sebagai ruang berinteraksi sosial, rekreasi, olahraga
bahkan dapat mencegah perilaku negatif seperti stress, individualistis dan lain-lain.
B. Jenis Jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam perkembangan dan pembangunannya, RTH dibagi menjadi beberapa jenis
menurut fungsi lahan serta tujuan dari pembangunan-nya. Berikut adalah tabel
keterangan mengenai pembagian jenis RTH tersebut :
C. Elemen Lansekap
tanaman yang mempunyai daya serap polutan paling tinggi yaitu mahoni, angsana dan
bogenvilll karena ketiga tanaman tanaman ini memperlihatkan pertumbuhan tajuk
cukup baik, tingkat kerusakan daunnya rendah dan mempunyai daya tahan yang
cukup baik terhadap kondisi udara. Dari penelitian Ramadan (2006) menujukkan
bahwa ketiga spesies tanaman yang toleran terhadap pencemaran udara adalah
tanaman Sono (Pterocarpus indicus), Glodogan (Polyalthia longifolia), Beringin
(Ficus benjamina). Sedangkan penelitian Arifin (1999) terhadap tanaman tepi jalan di
kota Malang menunjukkan kemampuan tanaman dalam menurunkan tingkat
pencemaran udara, tanaman yang memiliki daya tahan dan kapasitas tersebut adalah
Mahoni, Angsana dan Bougenvillea.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lapangan Jambusarang
Lapangan Jambusarang adalah sebuah taman lingkungan yang berada di desa
Jambusarang, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,
Sulawesi Utara. Akses lapangan ini cukup strategis karena berada di dekat jalan raya
(jalan Trans Sulawesi) dan tengah tengah pemukiman. Disekitar lapangan ini
terdapat:
Sebelah Utara terdapat MTS (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah)
Sebelah Timur terdapat POSKESDES dan rumah warga
Sebelah Selatan terdapat pemukiman penduduk
Sebelah Barat terdapat Sekolah Dasar (SD)
Berikut citra satelit Lapangan Jambusarang :
kebersihan antar desa atau akan di adakan sebuah acara publik. Berikut beberapa foto
lapangan Jambusarang :
MCK)
antara lapangan bulu tangkis dan futsal hanya dibatasi oleh jalan taman, tidak di
letakkan pohon agar tempat ini bisa di gunakan seperti sebelumnya yaitu seperti
acara publik, pentas seni, acara 17-an, tempat bermain layangan dan lain lain.
Jadi selain dapat digunakan untuk tempat bermain bulu tangkis juga dapat
digunakan untuk kegiatan lainnya.
4. Di bagian tengah lapangan dibuatkan air mancur besar dengan diameter 15,25m,
sebagai point of interest dari Taman Jambusarang. Di sekeliling air mancur diberi
perkerasan dan tangga. Berikut desain gambar 3D air mancur tersebut.
Tampak Samping
5. Pembuatan jalan taman dengan perkerasan yang terbuat dari paving block. Jalan
taman ini bertujuan mengarahkan para pengunjung taman dalam mengelilingi
taman,mencegah becek saat hujan serta bisa juga digunakan untuk jogging.
6. Pembuatan tempat peneduh/beristirahat yang cukup besar dengan di kelilingi 4
buah bangku. Tempat peneduh ini berjumlah 6 buah dan berdekatan dengan taman
bunga, air mancur dan lapangan bulu tangkis, sehingga selain dapat digunakan
untuk berteduh/beristirahat, sangat cocok digunakan sebagai tempat untuk
menikmati pemandangan taman bunga dan air mancur serta untuk menikmati
pertandingan bulu tangkis.
7. Pembuatan taman bunga yang luas di bagian timur taman dengan cara ditanam
langsung, dan dengan 3 jenis bunga yang memiliki ketinggian yang hampir sama
yaitu bunga Mawar Merah dengan rata-rata ketinggian 30-50 cm, bunga Tulip
Ungu dengan ketinggian 10-70 cm, dan bunga Krisan Kuning yang memiliki
ketinggian rata-rata 70-80 cm. Berikut foto dari ke-3 jenis bunga tersebut :
12. Taman ini telah memiliki MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di bagian timur sehingga
tidak perlu dibuatkan toilet, hanya kebersihannya saja yang perlu di jaga. Untuk
memudahkan pengunjung menemukan MCK tersebut maka di perlukan
pembuatan papan penanda yang letaknya tidak jauh dari MCK dan juga muda di
temukan.
13. Pengurangan 5 pohon Jati Putih di bagian selatan, sehingga bagian dalam taman
dapat dilihat dan dinikmati oleh orang yang melewati tempat tersebut. jadi sisa
pohon jati di bagian selatan, hanya tersisa 4 Pohon.
14. Penggantian Pohon Jati putih di bagian barat dengan pohon tanjung. Karena
diameter kerindangan daun dan tinggi pohon Tanjung lebih besar dari pohon jati
Putih. Di bagian selatan taman ini pohon jati Putih tidak hanya di gantikan oleh
pohon tanjung tetapi juga di tambahkan sebanyak 5 pohon tanjung, jadi jumlah
pohon tanjung di bagian selatan taman berjumlah 7 pohon. Selain itu pohon
tanjung ini juga di tambahkan di bagian lain sebagai pembatas antara taman
dengan lingkungan luar serta pembatas antara taman bermain anak dengan
lapangan futsal. Berikut gambar pohon jati putih dan pohon Tanjung (untuk pohon
jati putih dapat di lihat juga di gambar gambaran umum) :
15. Rumput ditaman akan diperlebat dengan penanaman jenis rumput Manila (Zoysia
Matrella), jenis rumput ini sering di gunakan di lapangan sepak bola. Di taman ini
juga akan di lengkapi dengan free akses wifi, untuk menarik minat pengunjug
serta dapat digunakan oleh warga setempat sebagai sarana untuk mempermudah
dalam mencari informasi. Berikut gambar jenis rumput manila.
BAB IV
KESIMPULAN
Lapangan Jambusarang merupakan sebuah RTH di lingkungan desa Jambusarang
yang kondisinya sangat mengecewakan, yang hanya di lengkapi dengan 2 buah gawang yang
terbuat dari kayu dan rumput liar yang agak tinggi (tingginya menghampiri ukuran lutut
anak-anak), dan di kelilingi oleh drainase yang kondisinya juga buruk, sehingga di perlukan
adanya re-planning secara menyeluruh.
Dengan mengubah lapangan Jambusarang menjadi sebuah Community Park atau
Taman Lingkungan yang indah, memiliki kualitas lingkungan yang baik, fasilitas yang
memadai, menjaga kondisi lingkungan agar tetap terawat serta memberikan fungsi sosial,
rekreasi, ekologis, dan fungsi penting lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-adriadidim30519 di akses pada Minggu, 29 Maret 2015, pkl. 14.24
http://sappk.itb.ac.id/jpwk1/wp-content/uploads/2014/05/V1N2577-584.pdf di akses
pada Sabtu, 04 April 2015, pkl. 19.37