Anda di halaman 1dari 23

BAB III

PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

Mekanikal & Elektrikal

Page 1

III.1. SYARAT-SYARAT UMUM INSTALASI

Mekanikal & Elektrikal

Page 2

DAFTAR ISI
Pasal:

Halaman:

1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... UM-1


2 PEMILIK BANGUNAN/PEMBERI TUGAS.................................................................................UM-1
3 KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI ................................................................................UM-1
4 KONSULTAN PERENCANA......................................................................................................UM-1
5 KONTRAKTOR BANGUNAN ...................................................................................................UM-2
6 KONTRAKTOR.......................................................................................................................UM-2
7 WAKTU PELAKSANAAN.......................................................................................................... UM-4
8 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN............................................................................................UM-5
9 PROGRAM KERJA.................................................................................................................UM - 9
10FASILITAS PROYEK .............................................................................................................UM - 9
11 TENAGA AHLI...................................................................................................................... UM-10
12 KEBERSIHAN PROYEK........................................................................................................ UM -10
13 PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRUKTUR BANGUNAN DAN
HALAMAN.................................................................................................................. UM -11
14FOTOGRAFI......................................................................................................................... UM-13
15SYARAT PENYERAHAN PEKERJAAN ....................................................................................UM-13
16PENGUJIAN INSTALASI........................................................................................................ UM-14
17PETUNJUK KERJA DAN PETUNJUK PEMELIHARAAN INSTALASI...........................................UM - 15

Mekanikal & Elektrikal

Page 3

Pasal 1.

PENDAHULUAN

1.1. Maksud dari spesifikasi dan gambar-gambar lampirannya adaiah untuk memintakan
suatu pekerjaan lengkap, telah dites dan siap untuk bekerja dengan sempurna. Pekerjaan
tersebut harus meliputi pengadaan material, tenaga, equipment, perlengkapan pembantu
dan semua pekerjaan yang perlu untuk pemasangan secara sempurna sehingga
menjamin bekerjanya sistem instalasi yang diuraikan dalam spesifikasi ini.
1.2. Setiap material, equipment, peralatan dan perlengkapan yang tidak tampak pada
gambar, tetapi dijelaskan pada spesifikasi, atau sebaliknya, atau setiap perlengkapan,
material, peralatan yang diperlukan dalam melengkapi penyelesaian pekerjaan ini sampai
siap bekerja, meskipun tidak dijelaskan dalam spesifikasi, harus disediakan dan dipasang
oleh Kontraktor yang bersangkutan sebagai bagian dari pekerjaannya.
1.3. Semua equipment, perlengkapan, peralatan atau material yang terpasang harus sesuai
dengan persyaratan yang ada pada spesifikasi dan gambar rencana, harus dalam
keadaan baru dan dari mutu yang terbaik, serta harus datang di proyek dengan etiket
yang menunjukkan merek dari pabrik yang memproduksinya.
1.4. Detail-detail kecil biasanya tidak digambarkan atau dispesifikasikan, tetapi bila sangat
penting dalam melengkapi kesempurnaan kerja dari sistem instalasi, harus dilaksanakan
sebagaimana umumnya dan harus sudah termasuk dalam pekerjaan ini.
1.5. Bila terdapat perbedaan pernyataan dalam spesifikasi atau dalam gambar rencana,
maka pernyataan yang dianggap terbaik dari segi kualitas, yang terbanyak dari segi
kuantitas dan yang termahal dari segi harga.
1.6. Bila suatu pernyataan diulang kembali pada spesifikasi dan/atau gambar, hal ini untuk
menuntut perhatian yang lebih dan bukan berarti bahwa bagian lain yang tidak
dinyatakan ulang merupakan hal yang kurang penting.

Pasal 2.

PEMILIK BANGUNAN / PEMBERI TUGAS

Yang dimaksud dengan pemilik bangunan atau pemberi tugas adaiah Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia - Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan
Sumber Daya Mineral, yang beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 49, Jakarta
Selatan.

Mekanikal & Elektrikal

Page 4

Pasal 3.

KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Yang dimaksud dengan Konsultan Manajemen Konstruksi atau disebut "MK" adaiah suatu perusahaan
atau orang-orang yang ditunjuk untuk mewakilinya yang bertugas melakukan manajemen dan
koordinasl terhadap pelaksanaan pembangunan proyek.

Pasal 4.

KONSULTAN PERENCANA

Yang dimaksud dengan Konsultan Perencana atau disingkat dengan Perencana adaiah PT.
ARKONIN, dan orang-orang yang telah ditunjuk untuk mewakilinya.

Pasal 5.

KONTRAKTOR BANGUNAN

Yang dimaksud dengan Kontraktor Bangunan adaiah perusahaan yang ditunjuk oleh Pemilik
Bangunan untuk melaksanakan pembangunan fisik gedung ini.

Pasal 6.

KONTRAKTOR

6.1. Definisi
Yang dimaksud dengan Kontraktor Mekanikal & Elektrikal atau disingkat dengan
"Kontraktor" adaiah perusahaan yang penawarannya telah diluluskan dan telah
mengadakan kontrak dengan Pemilik Bangunan untuk melaksanakan pekerjaan instalasi
di bangunan ini.

6.2. Lingkup Pekerjaan


Kontraktor harus melaksanakan tugas-tugas yang tercantum di dalam kontrak, dengan
lingkup pekerjaan sebagaimana dicantumkan di dalam Spesifikasi Teknis dan Gambargambar rencana yang dilampirkannya.

6.3. Tanggung Jawab


1. Kontraktor bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tugas-tugas yang
tercantum di dalam kontrak, sehingga menghasilkan sistem instalasi yang diminta
oleh Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, beserta gambar-gambar lampirannya.
Mekanikal & Elektrikal

Page 5

2. Apabila terjadi suatu keganjilan di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ataupun
gambar, dimana menurut pendapat Kontraktor tidak sesuai dengan tanggung jawab
serta jaminannya, maka Kontraktor wajib memintakan perhatian dan mengajukan
persoalannya pada saat pelelangan. Apabila diajukan setelah pelelangan maka
kembali ke pasal 1.5.
3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar-gambar rencana harus digunakan
secara bersama-sama dan menjadi satu kesatuan. Segala sesuatu yang tidak
dijelaskan baik pada gambar maupun pada spesifikasi, tetapi sangat diperlukan untuk
melengkapi instalasi yang dimintakan agar dapat bekerja dengan sempuma, harus
disediakan dan termasuk dalam kontrak.

6.4. Hubungan Kerja


1. Koordinasi kerja dengan Kontraktor-kontraktor lain :
a. Kontraktor harus berkonsultasi dengan MK tentang rencana kerja dan detail
kegiatannya, sehingga semua kontraktor dapat membuat jadwal rencana kerja
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Kontraktor bangunan sesuai dengan kontraknya dengan Pemilik Bangunan
dan bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan pelaksanaan proyek dan
Kontraktor bertanggung jawab atas pegawasan yang ketat terhadap jadwal
pelaksanaan pekerjaannya, sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek ini
secara keseluruhan pada waktu yang ditetapkan.
c.

Setiap Kontraktor harus dapat bekerjasama dengan lain kontraktor dalam


melaksanakan kegiatannya, dan tidak menghalang-halangi serta mengganggu
kegiatan kontraktor Iain.

d.

Setiap Kontraktor hendaknya berkonsultasi dengan lain Kontraktor dibawah


koordinasi MK untuk mencegah timbulnya pertentangan, perbedaan atau
perselisihan

pendapat

dalam

melaksanakan

kegiatan,

sehingga

terjalin

koordinasi kerja sebaik-baiknya.


e.

Kontraktor harus memberitahukan secepatnya kepada MK apabila mengalamj


suatu kesulitan dalam pelaksanaannya, atau memperkirakan akan timbul
kesulitan di dalam pelaksanaan dikemudian hari, baik yang menyangkut

Mekanikal & Elektrikal

Page 6

dengan kegiatannya ataupun yang menyangkut dengan kegiatan Kontraktor


lain.
2. Kegiatan pekerjaan Kontraktor yang berhubungan dengan konstruksi bangunan.
a.

Semua pekerjaan yang diperlukan oleh Kontraktor dan yang di dalam


spesifikasi ini dinyatakan akan dikerjakan oleh Kontraktor lain, seperti misalnya
pembuatan shaft, bukaan pada dinding beton, parit dan Iain-Iain harus
secepatnya diberitahukan kepada MK.

b. Kontraktor bertanggung jawab atas kelengkapan gambar-gambar, ukuran dan


cara pelaksanaan, sehubungan dengan pekerjaan tersebut. Semua gambargambar harus memenuhi sebagai gambar kerja seperti yang dinyatakan pada
spesifikasi ini.
c.

Bila Kontraktor tidak dapat memberikan data-data tersebut tepat pada


waktunya sesuai dengan jadwal kerja pelaksanaan proyek, atau apabila
Kontraktor
bertanggung

salah
jawab

memberikan
penuh

data-data

terhadap

tersebut,

tambahan

biaya

maka

Kontraktor

yang

dikeluarkan

sehubungan dengan kelalaian tersebut.


d. Kontraktor wajib mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut dan secepatnya
memberikan kepada MK apabila terjadi kesalahan dalam pelaksanaan. Setiap
selesainya

pelaksanaan

suatu

tahap

pekerjaan,

Kontraktor

harus

memberitahukan MK bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut telah sesuai


dengan permintaannya.
e. Kontraktor harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan MK apabila hendak
melakukan sesuai pekerjaan yang secara langsung berhubungan dengan
konstruksi bangunan.

6.5. Penyampaian Informasi


1. Semua dokumen dan korespondensi harus disampaikan melalui MK.
2. Informasi akan disampaikan kembali kepada Kontraktor melalui MK.
3. MK dan Perencana akan segera melakukan tidakan yang diperlukan untuk
melanjutkan atau menyelesaikan permintaan-permintaan Kontraktor dan akan
memberikan tanggapannya.
Mekanikal & Elektrikal

Page 7

6.6. WaktuKerja
1. Kontraktor akan diperkenankan memasuki proyek dan bagian-bagian pekerjaannya
selama jam kerja Kontraktor Bangunan selama 6 hari seminggu, kecuali hari libur
resmi dan hari minggu, dengan persetujuan MK .
2. Bila diperlukan untuk bekerja selain dari jam-jam tersebut, Kontraktor yang
bersangkutan harus membuat pengaturan tersendiri dengan persetujuan MK dan
Kontraktor bertanggung-jawab atas semua biaya yang timbul akibat pembukaan
proyek pada jam-jam tambahan tersebut.

Pasal 7.

WAKTU PELAKSANAAN

7.1. Jangka Waktu Pelaksanaan


1. Waktu pelaksanaan adalah sesuai dengan yang tercantum di dalam kontrak dan
jadwalnya disesuaikan dengan jadwal kerja Kontraktor Bangunan.
2. Kontrak pelaksanaan dianggap selesai pada saat "Serah Terima Pertama", dimana MK
telah mengeluarkan surat Berita Acara bahwa pekerjaan telah selesai seluruhnya.

7.2. Masa Pemeliharaan dan Lamanya Penempatan Operator


1.

Lamanya "Masa Pemeliharaan" ditentukan dalam kontrak, terhitung mulai dari


tanggal "Serah Terima Pertama Pekerjaan".
Selama masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor harus memelihara instalasi yang
telah selesai dilaksanakan, termasuk diantaranya mengganti minyak pelumas,
melakukan penyetelan-penyetelan dan sebagainya.
Biaya untuk pekerjaan tersebut harus sudah termasuk pada kontrak pekerjaan ini.
Apabila selama masa pemeliharaan kontraktor tidak melaksanakan kewajiban, maka
pekerjaan tersebut dapat diserahkan dengan pihak lain dan biaya tetap ditanggung
oleh kontraktor yang bersangkutan.

2. Apabila dimintakan, Kontraktor harus bersedia mengadakan kontrak pemeliharaan


dikemudian hari dengan Pemilik Bangunan, dengan kondisi kontrak pekerjaan
yang akan dirundingkan bersama.

Mekanikal & Elektrikal

Page 8

7.3. Masa Jaminan


1. Semua pekerjaan dan material harus diberi jaminan terhadap kualitas pembuatan
dan pemasangannya untuk jangka waktu 365 hari, terhitung mulai dari tanggal
"Serah Terima Kedua".
2. Selama masa jaminan tersebut, dan atas instruksi MK Kontraktor wajib atas biaya
sendiri dengan cepat mengganti semua equipment atau peralatan atau material yang
rusak karena kualitas yang kurang baik atau karena pelaksanaan yang kurang
sempurna dan bukan karena kesalahan penggunaan selama instalasi dipergunakan.
3. Semua perlengkapan, tenaga dan biaya sehubungan dengan perbaikan-perbaikan
tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.
4. Setiap Kontraktor harus bertanggung jawab atas semua biaya yang timbul
sehubungan dengan kerusakan material, equipment dan kesalahan pembuatan,
pemasangan dari material, equipment yang disuplai oleh Kontraktor, selama masa
jaminan.

7,4. Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan


1. Apabila Kontraktor terlambat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu
penyelesaian yang telah ditetapkan di dalam kontrak, maka MK akan menentukan
lamanya keterlambatan.
1. Besar denda keterlambatan akan ditentukan di dalam kontrak.

Pasal 8.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

8.1. Syarat Umum


1. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan sistem instalasi sesuai
dengan persyaratan yang ada pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat dan Gambargambar rencana, sehingga sistem instalasi dapat bekerja dengan sempurna
sebagaimana yang diinginkan.
2. Kontraktor berkewajiban untuk membuat shop drawing dari pekerjaan instalasi
mekanikal-elektrikal dan harus terintegrasi dengan kondisi eksisting.
3. Semua material yang disediakan dan semua pelaksanaan instalasi harus mengikuti
Mekanikal & Elektrikal

Page 9

peraturan-peraturan yang berlaku secara Internasional dan mengutamakan peraturanperaturan yang berlaku di Indonesia.
4. Apabila peraturan setempat belum mengatur tentang bahan-bahan, peralatan dan
tata

cara

pelaksanaan,

Kontraktor

harus

mengikuti

salah

satu

standar

internasional/negara lain antara lain : JIS, IEC, NEMA, VDE, NPC, DIN, BS, NFPA,
ASHRAE dan Iain-Iain.
Penggunaan salah satu standar internasional harus mendapat persetujuan MK dan
Perencana.
4. Kontraktor harus memintakan izin pemeriksaan dan pengujian oleh instansi yang
berwenang yang diperlukan untuk menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam
spesifikasi ini, dengan biaya yang menjadi tanggungan Kontraktor.
5. Apabila peraturan mengharuskan suatu peralatan/material bagian dari instalasi harus
diuji atau diperiksa oleh instansi yang berwenang, maka seluruh biaya pengujian dan
pembuatan sertifikat harus ditanggung oleh Kontraktor.
6. Kontraktor harus menyerahkan semua surat asli izin-izin atau keterangan lain tentang
suatu bagian instalasi kepada MK dengan masing-masing 4 buah foto copy.

8.2. Peraturan Perizinan dan Standar


Semua material harus disediakan dan semua peiaksanaan instaiasi harus mengikuti
peraturan-peraturan

yang

berlaku

secara

internasionai

dengan

pemprioritaskan

peraturan yang berlaku di Indonesia.


1. Kontraktor harus mengikuti peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan
Normalisasi
Setempat,

Indonesia,
Dinas

Departemen

Keselamatan

Pekerjaan

Kerja

dan

Umum,

Pemerintah

Instansi-instansi

yang

Daerah
mengatur

peiaksanaan instaiasi tersebut.


2. Khusus untuk instaiasi Plumbing harus mengikuti peraturan-peraturan terakhir yang
dikeluarkan oleh Pemda Daerah Setempat, Pedoman Plumbing Indonesia,
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum, dan syarat-syarat lain yang dikeluarkan
oleh pabrik yang memproduksi material yang dipasang.
3. Dan Iain-Iain sesuai yang diatur dalam spesifikasi masing-masing item pekerjaan.

Mekanikal & Elektrikal

Page 10

8.3. Gambar-gambar
1.

Gambar lelang dan gambar kontrak


Gambar-gambar yang terlampir pada dokumen lelang akan merupakan gambar
kontrak dan akan merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan dokumen
Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Surat Perjanjian Kerja (kontrak).

2.

Gambar Rencana
a. Gambar tersebut pada pada ayat 8.3.1. meliputi gambar rencana instaiasi
yang harus dikerjakan, sesuai dengan kontrak. Apabila terjadi perubahanperubahan rencana, maka Kontraktor akan diberi secara gratis satu set
gambar perubahan.
b. Kontraktor tidak mendapat gambar arsitek maupun konstruksi bangunan.
Gambar-gambar tersebut dapat diperoleh / dilihat di kantor Pengawas. Apabila
Kontraktor menghendaki gambar rencana instaiasi lebih dari satu set, maka
gambar dapat diperoleh dari MK atau Perencana dengan mengganti ongkos
cetak.
c.

Jangan membuat skala pada gambar rencana.

d. Ruangan yang tersedia untuk penempatan peralatan/perlengkapan instaiasi


sebagaimana tampak pada gambar rencana, telah disesuaikan dengan ukuran
peralatan

yang

menawarkan,

diproduksi

menyediakan

oleh
dan

beberapa
memasang

pabrik.
semua

Kontraktor

harus

perlengkapan

yang

dimaksud pada ruang yang telah disediakan.


3.

Gambar Kerja (Shop Drawing)


a.

Secepat mungkin setelah menerima Surat Keputusan Penunjukan (SKP), Kontraktor


harus membuat gambar kerja yang memuat gambar-gambar detail peiaksanaan
instaiasi, ukuran equipment, peletakan terhadap ruangan, jarak
bersih terhadap bangunan, kapasitas, karakteristik dan data-data teknis setiap
equipment/material.
Kontraktor harus membuat daftar rencana penyerahan gambar-gambar kerja,

Mekanikal & Elektrikal

Page 11

yang memuat:
>

Nama gambar

>

Judul gambar

>

Tanggal rencana penyerahan

>

Tanggal rencana persetujuan


Tanggal penyerahan gambar kerja harus dikoordinir dengan jadwal pelaksanaan
Kontraktor Bangunan.
Gambar kerja tersebut harus diserahkan untuk diperiksa paling sedikit 14 hari
sebelum tanggal pengembalian yang diinginkan.

b. Pada gambar kerja harus dimuat secara lengkap peletakan peralatan kontrol
dan detail-detail.
c. Gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor pada tahap pertama harus
diserahkan dalam bentuk gambar biru untuk dipelajari dan diberi komentar
oleh

Arsitek,

Perencana

Mekanikal

dan

MK

untuk

selanjutnya

akan

dikembalikan kepada Kontraktor.


Gambar kerja yang tidak disetujui harus diperbaiki kembali, dan gambar yang
telah disetujui harus diperbanyak oleh Kontraktor untuk selanjutnya dimintakan
tanda persetujuan.
d. Gambar kerja yang telah disetujui tidak berarti melepaskan tanggung
jawab

Kontraktor,

baik

terhadap

pengadaan

material

yang

diperlukan

ataupun terhadap pelaksanaan pekerjaannya, apabila hasil dari pekerjaannya


tidak memenuhi/tidak sesuai terhadap gambar rencana dan spesifikasi.
Persetujuan

terhadap

gambar

persetujuan

terhadap

adanya

kerja

tidak

pekerjaan

boleh

diartikan

sebagai

tambahan/pengurangan

yang

tampak pada gambar tersebut, kecuali apabila hal tersebut dinyatakan di


dalam surat tertulis yang dikirim terpisah dan dimintakan persetujuannya.
e. Penyerahan gambar kerja tersebut merupakan suatu pernyataan bahwa
Kontraktor yang bersangkutan telah menerima semua informasi data yang
diperlukan

dan

telah

menyetujui

dan

beritikad

untuk

melaksanakan

pekerjaanya seperti tampak pada gambar kerja, dengan hasil terbaik. Gambar
kerja tersebut menyatakan bahwa semua diagram kontrol, diagram listrik dan
Mekanikal & Elektrikal

Page 12

semua yang tergambar telah dimengerti dengan baik oleh Kontraktor yang
bersangkutan dan pada pendapatnya semua equipment akan bekerja dengan
sempurna.
f.

Semua gambar kerja harus diberi tanda tangan oleh staff dari Kontraktor yang
bertanggung jawab untuk pelaksanaan proyek ini.

g. Jumlah gambar kerja yang harus diserahkan oleh Kontraktor adalah 4 (empat)
set, dimana satu diantaranya akan selalu disimpan oleh MK di site, untuk
setiap saat ditandai yang akan menunjukkan kemajuan dari pelaksanaan dan
variasinya, bila ada perubahan.
h. Semua biaya-biaya untuk pembuatan gambar-gambar kerja adalah menjadi
tanggungan Kontraktor yang bersangkutan.
4. Gambar Revisi (As Built Drawing)
a.

Selama

pelaksanaan,

Kontraktor

harus

membuat

perubahan-perubahan,

perbaikan-perbaikan dari gambar rencana, sesuai dengan kondisi setempat


dan variasinya.
b.

Setelah selesai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat gambar revisi, yaitu


gambar yang sesuai dengan instalasi yang dilaksanakannya (As Built
Drawing).
Pada gambar agar dicantumkan :

>

Nama pemilik

>

Nama konsultan perencana dan Pengawas

>

Nama konsultan management

>

Nama kontraktor

>

Nama gambar

>

Nomor lembar gambar dan jumlah lembar gambar

>

Tanggal gambar diterbitkan

c.

Pada saat serah terima pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan 4 (empat)


set gambar-gambar revisi yang telah mendapat pengesahan dari MK dan
berupa gambar cetak biru dan 1 (satu) set berupa negatif berbentuk kalkir.

Mekanikal & Elektrikal

Page 13

d.

Gambar revisi yang diserahkan tersebut harus sudah dijilid rapi dalam bentuk
buku dengan sampul kertas tebal, dan diberi judul di halaman depan (untuk
gambar "negative" cukup dalam bentuk gulungan saja).

e.

Biaya pembuatan gambar-gambar revisi dan gambar negatifnya adalah


tanggungan Kontraktor yang bersangkutan.

8.4. Material Contoh


1. Semua material yang disediakan dan dipasang oleh Kontraktor harus "terbaik" dari
jenisnya dan sebelum dibeli harus mendapat persetujuan dari MK dan Perencana.
2. Sedapat mungkin satu contoh harus diajukan untuk disetujui. Contoh tersebut apabila
disetujui akan disimpan di kantor MK dan akan digunakan sebagai dasar standar
material yang akan dipasang.
3. Material yang terpasang dan tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui akan
ditolak oleh MK dan Kontraktor bertanggung jawab untuk menggantinya, tanpa biaya
tambahan.
4. Penyerahan dan persetujuan suatu contoh kepada Gambar atau Perencana tidak
berarti melepaskan tanggung jawab dan kewajiban Kontraktor untuk memenuhi
semua persyaratan yang ada di dalam kontrak.
5. Penyebutan suatu merek atau nama pabrik di dalam spesifikasi atau pada gambar
rencana harus diartikan sebagai permintaan suatu material pada kelas atau kualitas
ataupun bentuk tertentu dalam hal pembuatan dan bahannya, dan tidak berarti
menutup kemungkinan penggunaan material sejenis dari lain pabrik dengan seizin
Perencana.
6. Semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan contoh adalah menjadi
tanggungan Kontraktor.

Pasal 9.

PROGRAM KERJA

9.1. Secepatnya setelah mendapatkan Surat Keputusan Penunjukan (SKP), Kontraktor


hams membuat detail program kerja, yang menunjukkan bagaimana pekerjaan akan
dilaksanakan, dimana material impor akan sampai di proyek sesuai schedule dan Iain-lain,
Mekanikal & Elektrikal

Page 14

dimana waktunya harus disesuaikan dengan program kerja kontraktor bangunan.


9.2.

Program kerja tersebut harus disampaikan kepada MK untuk mendapat


persetujuan.

9.3. MK mempunyai hak untuk memeriksa, mempertanyakan dan mempelajari keiayakan


dari program kerja yang dibuat oleh Kontraktor terutama bila menyangkut Critical Path
Programme dari MK dan bila perlu akan memberikan saran dan memintakan perubahan.
Apabila didapatkan bahwa pelaksanaan tidak dapat seiring dengan Criticall Path
Programme, maka MK akan mendesak kontraktor untuk mengejar waktu yang tertinggal.
9.4. Kontraktor wajib mempelajari dan menyetujui secara tertulis Critical Path Programme
yang dibuat Pengawas. Pada program tersebut akan terlihat bilamana suatu daerah kerja
akan diserahkan kepada Kontraktor untuk dilaksanakan, bilamana Kontraktor harus
menyelesaikan bagian-bagian pekerjaannya dan bilamana material impor harus sudah
sampai di proyek.
9.5. Semua perubahan waktu yang terjadi pada program yang telah disetujui tersebut, harus
dibicarakan dan disetujui bersama antara MK dan Kontraktor yang bersangkutan.
9.6. Kontraktor berkewajiban untuk memperbaharui program tersebut setiap bulan,
disesuaikan dengan kemajuan pelaksanaan dan Kontraktor wajib mengikutinya.
9.7. Program kerja tersebut akan digunakan oleh MK untuk menentukan waktu
keterlambatan yang dibuat oleh Kontraktor, apabila terjadi kelambatan penyelesaian
pekerjaan.
9.8. Penyerahan dan persetujuan atas Program Kerja dan semua revisinya (bila ada) oleh
MK tidak akan melepaskan tugas dan tanggung jawab Kontraktor atas kontrak yang
dibuat.

Pasal 10. FASILITAS PROYEK


10.1.

Pemilik bangunan tidak menyediakan fasilitas apapun, kepada Kontraktor.

Fasilitas keamanan lapangan, air bersih, WC, listrik kerja dan transportasi vertikal
supaya dirundingkan dengan MK.
10.2.

Pergudangan:

Mekanikal & Elektrikal

Page 15

1. Kontraktor hendaknya berkonsultasi dengan MK dan Kontraktor bangunan


mengenai tempat penyimpanan material-material milik Kontraktor dl Proyek.
2. Kontraktor bangunan tidak akan menyediakan tempat penyimpanan tertutup
(gudang). Tempat penyimpanan tersebut harus disediakan oleh masing-masing
Kontraktor yang bersangkutan.
3. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh terhadap keamanan barang-barang
miliknya di Proyek.
4. Semua material milik Kontraktor harus disimpan sehingga dicegah terhadap
kerusakan dan penurunan kualitas yang akan timbul, sebelum dipasang. Material
yang disimpan ditempat terbuka harus dicegah dari kerusakan yang disebabkan oleh
hujan, angin, panas dan Iain-Iain.
Kerusakan material akibat kelalaian Kontraktor, adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor yang bersangkutan dan apabila ditolak pemasangannya oleh Pengawas,
maka Kontraktor wajib mengganti atas biaya Kontraktor.
5.

Kontraktor tidak diperkenankan untuk menempatkan atau menyimpan materialmaterialnya, selain di tempat yang telah ditentukan.

Pasal 11. TENAGA AHLI


11.1.

Kontraktor dalam waktu 7 hari setelah menehma Surat Keputusan Penunjukan

harus menyerahkan bagan organisasi pelaksanaan, lengkap dengan nama personilnya,


untuk disetujui MK.
11.2.

Kontraktor harus menunjuk orang yang ahli dalam pemasangan instalasi yang

dikerjakan dan yang dapat mempertanggung-jawabkan hasil pekerjaannya.


11.3.

Tenaga ahli tersebut wajib menghadiri rapat-rapat yang diadakan oleh MK dan

tidak dapat digantikan penunjukannya tanpa izin MK.


11.4.

Selama pelaksanaan pekerjaan, tenaga ahli tersebut harus selalu ada di

lapangan, dan harus mengawasi pelaksanaan pekerjaannya serta dapat berdiskusi


dengan MK setiap saat.
11.5.

Apabila tenaga-tenaga ahli dari Kontraktor dianggap oleh MK tidak memenuhi

persyaratan, Kontraktor secepatnya harus menggantikan dengan tenaga ahli lain yang
Mekanikal & Elektrikal

Page 16

disetujui oleh MK.


11.6.

Setiap instruksi atau penjelasan yang diberikan oleh MK kepada tenaga ahli

tersebut harus diartikan sebagai instruksi atau penjelasan dari MK kepada Kontraktor
yang bersangkutan.
Pasal 12. KEBERSIHAN PROYEK
12.1.

Kontraktor wajib menjaga kebersihan proyek.


12.2.

Perhatian harus benar-benar diberikan, terutama terhadap sisa-sisa material

yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan bahaya yang dapat mencelakakan
manusia.
12.3.

Kontraktor wajib membersihkan kembali proyek dari kotoran-kotoran hasil

pekerjaannya, seperti bungkus material, potongan kayu, potongan besi, potongan kabel,
potongan pipa atau sejenisnya.
12.4.

Semua kotoran hasil pekerjaan tersebut harus dibuang keiuar proyek oleh

Kontraktor yang bersangkutan.

Pasal 13. PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRUKTUR


BANGUNAN DAN HALAMAN
13.1.

Kontraktor harus menyerahkan kepada MK gambar-gambar yang memuat

secara lengkap lokasi dan ukuran semua bukaan dinding beton, shaft, pondasi dan IainIain, yang diperlukan untuk kelengkapan pekerjaannya yang menurut kontrak akan
disediakan oleh Kontraktor Bangunan.
13.2.

Semua bagian konstruksi bangunan tidak dapat dipotong, dibobok, ditembus

tanpa izin dari MK.


13.3.

Kontraktor harus melaksanakan semua galian dan pengurusan kembali yang

diperlukan untuk pemasangan instalasi yang termasuk dalam kontraknya.


1. Semua pekerjaan galian dan urugan pada daerah umum, harus dilakukan dengan izin
instalasi yang berwenang, atas biaya Kontraktor.
2. Semua penggalian di dalam halaman proyek harus mendapat izin terlebih dahulu dari
MK dan Kontraktor bangunan sebelum dilaksanakan.

Mekanikal & Elektrikal

Page 17

3. Kontraktor harus menjaga agar parit terbuka dan galian-galian yang dibuat harus
bebas dari genangan air.
4. Dalam parit harus digali sampai mencapai kedalaman yang dibutuhkan dan
memberikan kemiringan sesuai dengan kebutuhan pipa.
5. Apabila pada penggalian dijumpai batu atau beton, penggalian harus dilakukan
sampai mencapai kedalaman 15 cm dibawah dasar pipa dan galian diurug kembali
dengan pasir sampai memberikan kedalaman yang diperlukan.
6. Apabila pada penggalian dijumpai lumpur atau tanah urug, bagian tersebut harus
dihilangkan dan diurug dengan pasir sampai mendapatkan kedalaman yang
diperlukan.
7. Sebelum peletakan pipa atau konduit, dasar dari parit harus diurug kembali dengan
pasir sampai mendapatkan landasan dasar pipa atau konduit yang seragam,
minimum 15 cm dengan kemiringan yang sesuai dengan persyaratan. Tebal
minimum tersebut adalah tebal pasir setelah mendapat oengerasan dengan tangan.
8. Kecuali apabila ditentukan lain, urugan yang terdiri dari pasir dan material urug,
harus dibuat pada ketebalan 30 cm diatas permukaan atas konduit atau pipa
dipadatkan dengan alat tumbuk tangan.
9. Pengisian kembali dari sisa parit yang masih ada, dilakukan dengan menggunakan
bahan galiannya semula dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan tanah yang
sama dengan daerah sekitarnya.
9. Sisa-sisa bahan galian harus dibersihkan kembali oleh Kontraktor.
10. Parit tidak boleh diurug sebelum pipa-pipa diuji atau ditest oleh Kontraktor,
sebagaimana dimintakan dan telah disetujui oleh MK.
13.4. Peletakan equipment, pipa, kabel harus benar-benar memperhatikan pengaturannya,
sehingga mudah dicapai pada saat pemasangan, perbaikan dan pemeliharaan.
1. Pipa, rak kabel dan konduit harus dipasang secara rapi diatas ketinggian kepala
orang atau sepanjang dinding atau pada tempat-tempat yang tidak mengganggu lalu
lintas orang.
2. Pada daerah service dan jalan orang, tidak boleh terpasang pipa diatas lantai,
sehingga mengganggu lalu lintas.

Mekanikal & Elektrikal

Page 18

3. Apabila pipa, kabel atau konduit sukar dihindarkan peletakannya pada daerah yang
bebas lalu lintas orang, Kontraktor harus menyediakan dan memasang suatu
perlengkapan tambahan sehingga tidak mengganggu lalu-lintas, atas tanggungan
biaya dari Kontraktor yang bersangkutan.
Perlengkapan tambahan tersebut harus berbentuk lantai yang terbuat dari besi
pelat, dengan rangka profil besi/baja.
13.5. Semua pipa instaiasi yang menembus pondasi, dinding beton, lantai beton dan
dinding bata harus diberi sparing/sleeves dari bahan pipa hitam atau pipa besi
berlapis galvanis (GIP) dengan ukuran diameter minimal 5 cm lebih besar dari ukuran
pipa yang terpasang atau sesuai spesifikasi.
1. Sparing tersebut harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor yang bersangkutan
dan pemasangannya harus bekerjasama dengan Kontraktor bangunan.
2. Pemasangan sparing tersebut harus mendapat izin dari Pengawas.
3. Sekeliling pipa-pipa yang menembus dinding dan lantai beton dari bagian bangunan
yang sifatnya harus waterproof, seperti : basement, tanki air, lantai kamar
mandi/toilet, lantai dapur dan atap bangunan, harus diisi dengan bahan pengisi yang
bersifat waterproof dan fleksibel, sehingga tidak akan menyebabkan kebocoran pada
bagian antara sparing dengan pipa instaiasi, maupun sparing dengan pelat beton.
Apabila terjadi kebocoran, maka Kontraktor yang bersangkutan diharuskan
memperbaiki sampai dicapai hasil yang baik.
4. Kelalaian dan kesalahan pemasangan sparing sehingga terjadi pembobokan pada
konstruksi bangunan adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya Kontraktor
pemasang

instaiasi dan

semua biaya

harus ditanggung

Kontraktor

yang

bersangkutan, termasuk biaya perbaikan kembali.


5. Sekeliling pipa-pipa yang menembus dinding beton atau dinding bata dan lantai
bangunan harus diisi dengan suatu bahan pengisi yang sifatnya menahan asap dan
api dengan fire rating 2 jam, tanpa mengurangi fleksibilitasnya.
13.6.

Konduit kabel listrik dan kabel kontrol yang terpasang menembus dinding beton,

dinding bata dan lantai yang harus dibuat sedemikian sehingga pada sekeliling konduit
tidak terdapat lubang-lubang yang dapat melalukan api dan asap.
13.7.

Pipa-pipa instalasi dan konduit yang terpasang melalui daerah delatasi atau

Mekanikal & Elektrikal

Page 19

construction joint harus dipasang sedemikian rupa (misalnya dengan flexible joint),
sehingga pada saat terjadi penurunan konstruksi bangunan tidak akan menyebabkan
kerusakan pada pipa-pipa dan konduit.
13.8.

Semua pipa-pipa dan konduit yang terpasang, baik yang terlihat maupun yang

terpasang diatas plafond dan di dalam shaft harus diberi tanda dengan warna setiap 2
meter sepanjang pipa, dengan warna yang berlainan sesuai dengan fungsinya (akan
dikoordinasikan oleh MK).
13.9.

Semua penggantung, penyangga, pondasi harus dicat dengan cat dasar menie,

dan cat akhir warna hitam.


13.10.

Pipa-pipa yang terpasang didalam tanah harus diberi lapisan pada bagian

luarnya dengan cat pencegah karat.

Pasal14. FOTOGRAFI
14.1.

Untuk keperluan dokumentasi dari kemajuan pelaksanaan proyek,

Kontraktor diharuskan membuat foto-foto yang menunjukkan kemajuan pekerjaan.


14.2.

Jumlah foto-foto yang harus disediakan adalah 2 rol film berwarna dengan

masing-masing 36 exposure.
14.3.

Foto harus dicetak berwarna dengan ukuran post card dan disampaikan ke MK

dengan memakai album, lengkap dengan negatifnya, sebanyak 3 (tiga) set.


14.1.

Saat dan objek yang akan difoto harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas.
14.4.

Seluruh biaya pembuatan foto dokumentasi tersebut adalah menjadl tanggungan

Kontraktor.

Pasal 15. SYARATPENYERAHAN PEKERJAAN.


15.1.

Pada saat atau sebelum hari penyelesaian pekerjaan yang telah ditentukan,

Kontraktor wajib menyelesaikan seluruh pekerjaannya sebagaimana dlsyaratkan dalam


spesifikasi ini, dimana MK pada saat tersebut dapat menyatakan bahwa pekerjaan
tersebut telah selesai dilaksanakannya dan siap dipakai serta telah sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
15.2.

Semua sertifikat, Instruksi dan perizinan dari instansi yang berwenang

Mekanikal & Elektrikal

Page 20

memberikan izin penggunaan atas instalasi yang dipasang, harus diserahkan pada saat
atau sebelum hari penyelesaian pekerjaan yang ditentukan.
15.3.

Serah terima pekerjaan dilakukan dengan Berita Acara Penyerahan, disertai

lampiran gambar-gambar, instruksi-instruksi, sertifikat, perizinan, surat garansi dan IainIain sebagaimana disyaratkan.
15.4. Serah terima pertama yang harus diserahkan :

Brosur

Maintenance manual

Spare part dan tool

Sertifikat jaminan peralatan dari instansi terkait

15.5. Pekerjaan dikatakan selesai apabila :


1. Instalasl telah diselenggarakan dengan baik dan semua sistem telah diuji dan
bekerja sempurna sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi dan dijamin akan
tetap bekerja dengan baik untuk waktu jangka panjang. Pernyataan bahwa sistem
telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi dan gambar, harus
dilakukan dengan Berita Acara Pemeriksaan dan sertifikat pengujian.
1. Telah menyerahkan surat jaminan.
2. Telah memenuhi syarat penyerahan gambar revisi.
2. Telah melengkapi dengan buku petunjuk kerja dan pemeliharaan, serta telah
memberikan petunjuk kepada wakil dari Pemilik Bangunan tentang cara penggunaan
peralatan-peralatan yang ada.
3. Telah mendapatkan surat pernyataan bahwa instalasi telah dilaksanakan dengan
baik dan dapat bekerja, dari instansi-instansi yang berwenang atas penggunaan
instalasi tersebut, seperti : Telkom, PAM, Dinas Keselamatan Kerja, PLN, Dinas
Pemadam Kebakaran dan Iain-Iain.
4. Telah mendapatkan surat pernyataan dari MK bahwa instansi telah dilaksanakan :
dengan baik dan sistem bekerja dengan sempurna.
3. Telah memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam kontrak.

Mekanikal & Elektrikal

Page 21

15.6. Bilamana dianggap perlu MK mempunyai hak untuk mengambil alih setiap bagian
pekerjaan yang telah selesai, untuk digunakan selama masa pembangunan dan
Kontraktor harus menyetujui permintaan tersebut. Hal tersebut tidak boleh diartikan
sebagai

serah

terima

keseluruhan

pekerjaan

dan

Kontraktor

tetap

wajib

menyelesaikan pekerjaannya sebagaimana dinyatakan dalam kontrak.

Pasal16. PENGUJIAN INSTALASI


16.1.

Semua pekerjaan yang dilaksanakan harus diuji, sehingga dapat dijamin bahwa

pekerjaan tersebut dapat bekerja dengan baik, untuk waktu jangka panjang.
16.2.

Tata cara pengujian dan pelaksanaan pengujian harus dilakukan dibawah

pengawasan Pengawas.
16.3.

Semua perlengkapan, tenaga dan biaya untuk mengadakan pengujian baik

pengujian intern ataupun pengujian yang ditentukan oleh instansi yang berwenang
memberikan perizinan menjadi tanggungan Kontraktor.

Pasal 17. PETUNJUK KERJA DAN PETUNJUK PEMELIHARAAN INSTALASI


17.1.

Setelah selesai pemasangan seluruh sistem instalasi dan setelah selesai

pelaksanaan pengujian, Kontraktor harus menempatkan tenaga terdidik dan ahli dalam
mengoperasikan serta memelihara seluruh sistem perlengkapan instalasi yang
dilaksanakan.
17.2.

Kontraktor diharuskan melatih orang-orang yang ditunjuk Pemilik Bangunan

sehingga mahir dalam mengoperasikan, menyetel dan memelihara semua peralatan dari
instalasi yang dilaksanakan. Kontraktor wajib membuat laporan tertulis sehubungan
dengan hal ini kepada MK.
17.3.

Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk mengoperasikan seluruh

peralatan dan sistem instalasi yang dilaksanakan, sampai orang yang ditunjuk Pemilik
Bangunan tersebut benar-benar mahir dan sanggup menggantikannya.
17.4.

Kontraktor harus menyerahkan 4 (empat) set buku petunjuk kerja sistem instalasi

dan petunjuk pemeliharaan kepada MK atau Pemilik Bangunan. Brosur-brosur yang


dikeluarkan pabrik pembuat peralatan tidak dapat dianggap petunjuk kerja dan petunjuk
pemeliharaan, tetapi dapat dilampirkan hanya sebagai pelengkap.
Mekanikal & Elektrikal

Page 22

17.5.

Buku petunjuk sistem kerja instalasi dan petunjuk pemeliharaan harus disusun

sedemikian, sehingga mudah dipelajari dan bersampul kertas tebal dengan muka depan
tertulis dengan jelas jenis instalasi yang bersangkutan, dan tertulis dalam BAHASA
INDONESIA.
Buku-buku tersebut harus memuat:
1. Uraian secara umum dari sistem dan peralatan instalasi.
2. Sistem kerja dari setiap bagian instalasi.
3. Cara menjalankan/mematikan setiap peralatan, serta mengatasi kerusakankerusakan kecil yang mungkin timbul.
4. Tabel peralatan yang memuat jumlah unit, lokasi, pabrik asal, tipe, tahun
pembuatan, nama dan alamat perusahaan yang menjadi agen di Indonesia.
5. Literatur dari pabrik tentang peralatan yang terpasang.
Jangan memasukkan brosur, data dan literatur dari peralatan yang tidak ada
sangkut pautnya dengan peralatan yang terpasang.
6.

Petunjuk pemeliharaan dari sistem instalasi dan semua peralatan, yang memuat
tugas pemeriksaan secara umum, semua pemeliharaan berkala, tabel pelumasan
dan daftar suku cadang. Buku petunjuk sistem kerja instalasi harus mendapat
persetujuan oleh Perencana.
---ooOoo---

Mekanikal & Elektrikal

Page 23

Anda mungkin juga menyukai