Pengantar Teknologi Mineral3
Pengantar Teknologi Mineral3
Genesa Batuan
Batuan Beku
Berasal dari kata "ignis" dari bahasa Latin yang artinya api.
Magma diartikan sebagai cairan silikat yang cair, panas dan pijar
dengan suhu 1200-2500C, dan kalau keluar sampai ke
permukaan bumi disebut lava. Semua batuan beku terdiri material
yang berasal dari sesuatu yang cair sebelumnya.
Batuan beku yang cair dapat diartikan sebagai magma dan oleh
karenanya batuan beku kadang-kadang disebut sebagai batuan
magmatik.
Magma yang mengintrusi dan tidak sempat muncul di permukaan
akan membeku dan menghasilkan batuan beku intrusif.
Sedangkan apabila sampai keluar ke permukaan bumi akan
membentuk batuan beku ekstrusif.
Mineral-mineral silikat ferro-magnesia yang berwarna gelap dan relatif berat adalah
dominan di dalam batuan beku basa dan ultra basa, sementara mineral-mineral silikat alkalialumino yang berwarna terang dominan di dalam batuan beku asam. Dengan demikian
batuan-batuan beku basa dan ultra basa dicirikan oleh mineral-mineral Olivin dan Piroksin
(Augit) sedang batuan beku asam oleh mineral-mineral paling tidak 10% Kuarsa, dan
mungkin mengandung Muskovit (Mika) dan Feldspar alkali yang tinggi. Batuan beku
intermediet didominasi oleh Feldspar dan Amfibol (Hornblende) dan mungkin beberapa
Piroksin. Di antara batuan beku yang umum adalah :
Batuan Asam : Sejumlah besar batuan asam berasosiasi dengan plutonik termasuk
Granit dan Granodiorit bersama dengan beberapa batuan intermediet seperti Sienit dan
Diorit.
Batuan Intermediet : Batuan jenis ini yang umum dijumpai adalah Andesit, dan Sienit
Nefelin.
Batuan Basa : Sebagian besar batuan ini terdapat sebagai lava atau intrusi pada level
tinggi, dan menempati 98 % dari batuan-batuan volkanik. Contoh batuannya adalah
Basalt, Dolerit, dan Gabro.
Batuan Ultrabasa : Tipe utama dari batuan ini adalah Peridotit dan Serpentinit.
Nama Butir
Ukuran Butir
(mm)
1.
Bongkah (boulder)
>256
2.
Brangkal (couble)
256 64
3.
Kerakal (pebble)
64 4
4.
Kerikil (granule)
42
5.
2-1
6.
7.
8.
- 1/8
9.
10.
Lanau (silt)
11.
Lempung (clay)
1/8 1/16
1/16 1/256
< 1/256
Batuan Piroklastik
Adalah batuan vulkanik klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses
yang berkaitan dengan letusan gunung api. Material penyusun tersebut
terendapkan dan terbatukan sebelum mengalami transportasi oleh air atau
es.
Batuan piroklastik dikelompokkan sebagai berikut :
Endapan piroklastik yang tidak membatu, terdiri dari :
- Bomb gunungapi
- Block gunungapi
- Lapili
- Debu gunungapi
Endapan piroklastik yang terbatukan, terdiri dari :
- Breksi piroklastik
- Aglomerat
- Batu lapili
- Tuff
Kekerasan Mineral
Adalah ketahanan mineral terhadap goresan.
Kekerasan relatif dari suatu mineral tertentu
dengan suatu urutan mineral yang dipakai
sebagai standar kekerasan. Mineral yang
mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan
mempunyai bekas goresan pada tubuh mineral
tersebut. Kekerasan dibagi menjadi 10 yang
sering disebut juga skala mohs.
Mineral
Rumus
Talk
Gypsum
Calcite
CaCO3
Fluorite
CaF2
Apatite
Ca5(PO4)3F
Orthoklase
K(AlSi3O8)
Quartz
SiO2
Topaz
Al2SiO4(FOH)2
Corundum
10
Diamond
Mg3Si4O10(OH)2
CaSO4-2H2O
Al2O3
C
Skala Kekerasan
2,5
3
5,5
Pecahan kaca
5,5 6
Pisau baja
5,5 6
Kikir baja
6,5 7
Lempeng baja
Masa (Era)
Jaman (Periode)
Kwarter
Neogen
Kenozoikum
Tersier
Paleo
gen
Kapur
Mesozoikum
Jura
Trias
Perm
Karbon
Paleozoikum
Devon
Silur
Ordovisium
Kambrium
Pramkambrium
Proterozoicum
Archaeozoicum
Kala (Epoch)
Holosen
0,01
1,8
Pleistosen
Pliosen
Miosen
Oligosen
Eosen
Paleosen
5
22,5
38
55
65
141
195
230
280
345
395
435
500
570
3500
Hidrologi
Air terbagi menjadi 2, yaitu:
Air permukaan
Air permukaan berasal dari air hujan dan es yang mencair.
Pergerakan air permukaan sering disebut juga dengan air
limpasan (Run-Off)
Air bawah tanah
Air bawah tanah secara hidrologi dibedakan menjadi :
- Air pada area yang tidak jenuh
Daerah tidak jenuh umumnya terdapat pada bagian teratas dari
lapisan tanah yang terdiri dari material padatan, air adsorpsi, air
kapilar, dan air infiltrasi.
- Air pada area jenuh
Sering disebut juga air tanah.
Beberapa Istilah
Akuifer
Suatu lapisan batuan/ tanah yang permeable/ atau lurus sehingga dapat meluluskan air.
Akuifer terbagi menjadi :
- Akuifer pori, yaitu kelulusan air disebabkan oleh pori-pori diantara butir-butir
padatan. Umumnya terjadi pada lapisan sedimen.
- Akuifer rekahan, yaitu kelulusannya dipengaruhi oleh rekahan pada lapisan batuan.
Umumnya terjadi batuan beku.
- Akuifer karst, yaitu kelulusannya dipengaruhi oleh celah pada lapisan batu gamping.
Aquifuge (Akuifuk)
Suatu lapisan batuan/ tanah yang impermeable (kedap air) sehingga tidak mempunyai
kemampuan menyimpan dan meluluskan air.
Aquicluide ( akuiklud)
Suatu lapisan batuan/ tanah yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan
air.
Aquitard ( akuitar)
Merupakan akuifer yang secara regional mempengaruhi neraca air tetapi tidak cukup
untuk dapat dimanfaatkan.