Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi dan Proses dalam Sistem Terdistribusi

A. Komunikasi
Komponen pada sistem terdistribusi dapat melakukan komunikasi dalam suatu urutan, contohnya
sebagai berikut:
1. Infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software jaringan)
2. Metode dan Model komunikasi yang cocok
Contoh metode komunikasi: Send, Receive, Remote, Procedure, Call
3. Model Komunikasi: client server communication, groupmulticast

B. Proses
1. Dieksekusi secara konkuren.
Konkuren di sini dapat diartikan sebagai proses-proses (lebih dari satu proses) yang terjadi
pada saat bersamaan.
2. Berinteraksi untuk mencapai tujuan umum.
Dapat dicontohkan dalam ERP, input-output data saling berkesinambungan sehingga
tercapai tujuan bersama
3. Aktifitasnya saling koordinasi dan bertukar informasi melalui pesan yang ditransfer melalui jaringan
komunikasi.

Komunikasi dalam Sistem Terdistribusi


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Dimana proses komunikasi dapat dilakukan kepada orang,
kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain.Komunikasi memiliki komponen-komponen yang menjadikan
komunikasi berjalan dengan baik, komponen tersebut yaitu:

Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.

Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.

Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
nada/suara.

Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain

Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan
pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada waktu itu, komunikasi
antar komputer dari vendor yang berbeda adalah sangat sulit dilakukan, karena mengunakan protokol
dan format data yang berbeda-beda. Sehingga International Standards Organization (ISO) membuat
suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang
mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Model-OSI tersebut terbagi atas layer-layer, yaitu:
1. Physical Layer
2. Data Link
3. Network
4. Transport
5. Session
6. Presentation
7. Application.

TCP / IP ( Transmition Control Protocol / Internet Protocol )

TCP / IP adalah protocol yang digunakan di jaringan global karena memiliki sistem pengalamatan
yang baik dan memiliki sistem pengecekan data. saat ini terdapat 2 versi TCP/IP yang berbeda dalam
sistem penomoran, yaitu IPv4 ( 32 bit ) dan IPv6 ( 128 bit ).

Remote Procedure Call (RPC) adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses
sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus
menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakuan adalah sebuah server membuka
socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur yang disediakan oleh server. Bila client tidak
tahu harus menghubungi port yang mana, client bisa me- request kepada sebuah matchmaker pada
sebuah RPC port yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur
yang diminta client.

RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman, yaitu menggunakan paradigma
procedural programming. Hal itu membuat kita sulit ketika menyediakan banyak remote procedure.
RPC menggunakan socket untuk berkomunikasi dengan proses lainnya. Pada sistem seperti SUN,
RPC secara default sudah ter- install kedalam sistemnya, biasanya RPC ini digunakan untuk
administrasi sistem. Sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses sistemnya dan
mengelola sistemnya dari mana saja, selama sistemnya terhubung ke jaringan.

Langkah-langkah dalam RPC

1. Klien memanggil prosedur stub lokal. Prosedur Stub akan memberikan parameter dalam
suatu paket yang akan dikirim ke jaringan. Proses ini disebut sebagai marshalling.

2. Fungsi Network pada O/S (Operating system - Sistem Operasi) akan dipanggil oleh stub
untuk mengirim suatu message.
3. Kemudian Kernel ini akan mengirim message ke sistem remote. Kondisi ini dapat berupa
connectionless atau connection-oriented.
4. Stub pada sisi server akan melakukan proses unmarshals pada paket yang dikirim pada
network.
5. Stub pada server kemudian mengeksekusi prosedur panggilan lokal.
6. Jika eksekusi prosedur ini telah selesai, maka eksekusi diberikan kembali ke stub pada
server.
7. Stub server akan melakukan proses marshals lagi dan mengirimkan pesan nilai balikan
(hasilnya) kembali ke jaringan.
8. Pesan ini akan dikirim kembali ke klien.
9. Stub klien akan membaca message ini dengan menggunakan fungsi pada jaringan.
10. Proses unmarshalled kemudian dilakukan pada pesan ini dan nilai balikan akan diambil untuk
kemudian diproses pada proses lokal. Proses tersebut akan dilakukan berulang-ulang
(rekursif) dalam pengeksekusian RPC dalam suatu remote sistem.

Anda mungkin juga menyukai