Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat, petunjuk dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
merupakan tugas akhir dalam mengikuti Program Pendidikan Dokter di Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura/RS dr. Soedarso Pontianak.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan
semua staf pengajar dan semua pihak yang terlibat, karya tulis akhir ini tidak akan
dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkankan terima kasih kepada:
1. Yang terhormat, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, dr.
Sugito Wonodirekso, MS yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti pendidikan pada Fakultas yang dibawahinya.
2. Yang terhormat, Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Tanjungpura, Prof. DR. dr. Wahyuning Ramelan, Sp. And yang telah
memberikan kesempatan kepada saya dalam mengikuti pendidikan ilmu
kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
3. Yang terhormat, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso
Pontianak, dr. Gede Sandjaya, Sp. OT (K), yang telah memberikan kepada
saya kesempatan untuk mengadakan penelitian di RSUD dr. Soedarso
Pontianak.
4. Yang terhormat, dr. Ambar Rialita, Sp. KK, yang telah bersedia menjadi
dosen Pembimbing Akademik saya.
5. Yang terhormat, dr. Muhammad Iqbal, M. Kes, Sp. M, yang telah bersedia
menjadi Pembimbing Utama dan telah memberikan bimbingan terbaik dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini.
6. Yang terhormat, dr. Andriani sebagai Pembimbing kedua yang juga telah
memberikan bimbingan terbaik dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

7. Yang terhormat, dr. Muhammad Ibnu Kahtan dan dr. Iit Fitrianingrum
sebagai dosen penguji yang telah berkenan memberikan kritik dan saran
sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.
8. Semua pegawai, staf administrasi di bagian Rekam Medik Rawat Jalan RSU
dr. Soedarso dan semua dosen, staf, dan karyawan di Fakultas Kedokteran
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
9. Keluarga yang sangat saya sayangi dan saya cintai, Ayahanda Amirul Amin
dan Ibunda Rusmiati, yang telah rela berkorban dan terus menguatkan jiwa
saya, serta selalu memberikan semangat dan dorongan sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
10. Sahabat-sahabat saya, Sicha, Indah, Heldi, Niar, Karsih, Restu, Ice, Andreas,
Salman, Lia, Jijul, Lisa, Marisa, Nando, Dian, Vivin dan Hendri yang telah
memberikan semangat, membantu, memotivasi serta menjadi teman diskusi
dalam suka maupun duka selama penulis melakukan penelitian dan mengikuti
pendidikan.
11. Teman-teman sejawat seperjuangan angkatan 2007 di Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura, terima kasih telah membantu melengkapi segala
kekurangan dalam perjalanan kuliah maupun kepaniteraan.
Akhirnya penulis berharap dengan segala kekurangan yang mungkin ada,
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak serta dapat
menambah khasanah ilmu yang ada, khususnya ilmu kedokteran.
Penulis,

Rizkawati

Hubungan antara Kejadian Katarak dengan Diabetes Melitus di Poli Mata


RSUD dr. Soedarso Pontianak
Rizkawati*; dr. Muhammad Iqbal, Sp. M M. Kes**; dr. Andriani***
* Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedoketran Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat;
** SMF Ilmu Penyakit Mata RSU dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat; *** Departemen Biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura

Abstrak
Latar belakang: Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mata yang
biasanya jernih dan bening menjadi keruh. Sekitar 99% kasus katarak merupakan
katarak didapat dan sisanya sebesar 1% merupakan katarak kongenital. Katarak
bisa disebabkan oleh usia, komplikasi penyakit mata, pasca-operasi, trauma,
herediter, infeksi intrauterin dan penyakit sistemik seperti diabetes melitus.
Katarak yang disebabkan oleh diabetes melitus disebut katarak diabetik yang
terjadi akibat adanya perubahan pada lintasan sorbitol (poliol) di lensa mata.
Penimbunan sorbitol di lensa mata akan menimbulkan cedera sel osmotik yang
akhirnya akan memberikan gambaran opasitas pada lensa.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kejadian
katarak dengan diabetes melitus.
Metodologi: Penelitian dilakukan di bagian rekam medik Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Soedarso Pontianak dengan mengggunakan rekam medik periode
Januari 2010 sampai Desember 2010, menggunakan desain kasus kontrol dengan
subyek penelitian sebanyak 70 orang, yang terbagi 35 orang kelompok kasus
terdiri atas pasien yang didiagnosis katarak dan 35 orang kelompok kontrol terdiri
atas pasien yang didiagnosis tanpa katarak. Data riwayat diabetes melitus dilihat
dari rekam medik pasien dan diolah menggunakan uji Korelasi Lambda dengan
tingkat kemaknaan p<0,05.
Hasil: Hasil penelitian adalah terdapat korelasi bermakna antara kejadian katarak
dengan diabetes melitus (p=0,033) dengan kekuatan korelasi sedang (r=0,400) dan
nilai Odds Ratio adalah 7,125 (IK 95% 2,240-22,660).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kejadian katarak dengan diabetes melitus
di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso Pontianak dimana penderita diabetes
melitus berisiko tujuh kali lebih besar untuk menderita katarak dibanding
penderita non-diabetes melitus.
Kata kunci: Katarak, Lintasan sorbitol (poliol), Diabetes melitus

Correlation between Cataract Occurance and Diabetes Mellitus in Department


of Ophthalmology of dr. Soedarso General Hospital Pontianak
Rizkawati*; dr. Muhammad Iqbal, Sp. M M. Kes**; dr. Andriani***
* Medical School, Faculty of Medical, Tanjungpura University, Pontianak, West Kalimantan; ** Department of
Ophthalmology, dr. Soedarso General Hospital, Pontianak, West Kalimantan; *** Department of Biochemistry,
Tanjungpura University, Pontianak, West Kalimantan

Abstract
Background: Cataract is a condition when a clear and tranparant eye lens turn
into cloudy. About 99% cases of cataract are acquired cataract and the rest for
about 1% are congenital cataract. Cataract can caused by age, complication of
the eye disorder, postoperative, trauma, hereditary, intrauterin infection and
systemic diseases such as diabetes mellitus. Cataract caused by diabetes mellitus
is called diabetic cataract, happened when sorbitol (poliol) pathway in eye lens
changed. Accumulation of sorbitol in eye lens leads to osmotics cells injury,
finally give cloudy in eye lens.
Objective: The aim of this research was to know about the correlation between
cataract occurance and diabetes mellitus.
Metodology: This research was performed in Medical Record Departement of dr.
Soedarso General Hospital Pontianak using medical record on the period of
January 2010 to Desember 2010 with case control design, consist of 70 subjects
which were divided into cataract as case, consist of 35 subjects and without
cataract as control, consist of 35 subjects. Data of diabetes mellitus history were
collected from patient medical record and analyzed by Lambda Correlation Test
with the significances degree was p<0.05.
Result: The result showed moderate correlation between cataract occurance and
diabetes mellitus (p=0.033) with correlations strong was moderate (r=0.400) and
Odds Ratio (OR) 7.125 (IC 95% 2.240-22.660).
Conclusion: There was correlation between cataract occurance and diabetes
mellitus in dr. Soedarso General Hospital Pontianak in which diabetic patients
have a sevenfold increased risk of cataract compared to nondiabetic patients.
Key words: Cataract, Sorbitol (poliol) pathway, Diabetes mellitus

Anda mungkin juga menyukai