Anda di halaman 1dari 27

Fenomena Perpindahan

FP

Kuliah
tatap muka

You want to gain the prize,


the B. Eng.

Tugas
mandiri

Fenomena Perpindahan merupakan rintangan

B. Eng.
2017

Literatur
1.Brodkey and Hershey, Transport Phenomena:
A Unified Approach, McGraw-Hill
2. Bird,R.B., W.E. Stewart, and E.N. Lightfoot,
Transport Phenomena, John Wiley

http://www.gigapedia.net
http://4shared.com

Pengampu dan Penilaian


Dr. Siswo Sumardiono, ST, MT
Prof. Dr. Heru Susanto, ST, MM, MT

Mid-Semester
: 40 %
Tugas I
: 10 %
Ujian Akhir : 40 %
Tugas II
: 10 %
Hukum dasar perpindahan momentum,
Analisis mikroskopis perpindahan momentum
Hukum dasar perpindahan massa
Analisis mikroskopis perpindahan massa,
Hukum dasar perpindahan panas
Perpindahan secara simultan

Sukses di Fenomena Perpindahan


1. Initial reading

Aktif

2. Class participation

dalam belajar

FEEDBACK CONTROL
SP(s)

AC

3. Web Learning
Modules

CV(s)
SP(s)

CV(s)

GP (s) G c (s)
1 + G p (s )G c (s )

Lecture/
Discussion

Tutorial

4. Course assignments

Mendalami materi dengan


mengerjakan soal-soal di
buku

5. Study in depth

Mengerjakan tugas
mandiri
Reading

Revisit WEB

Formulate own
study questions

Pendahuluan
Industri proses

UNIT
OPERASI

Konversi/
Reaksi

Pemisahan

Transfer
massa
PRODUK

BAHAN
BAKU

Pengkondisia
n bahan
baku

Transfer
energi

Transfer
momentu
m

Pendahuluan
Variabel
fundamental
Tekanan : gaya per satuan luas (tegak lurus)

Konsentrasi : massa atau mol per satuan volume

Temperatur : oC, oF, K

Shear stress : gaya per satuan luas (sejajar)

P : konvektif
C : difusif massa
T : difusif energi
U : difusif
momentum

Gaya-gaya antar
molekul

Rate
=
(driving
(resistance)

force)

Perpindahan Panas
T2
Batang tembaga

T1

q / A x

k T / x

Rate = q

x /(kA)

Q adalah jumlah panas yang


dipindahkan per satuan waktu
A adalah luas

Resistance
k adalah konduktivitas termal
=
Driving
force T
=
Tanda minus diperlukan karena panas berpindah
dari temperatur tinggi ke rendah

Perpindahan massa
C
A

Box

(J A / A) x D(C A / x )
Rate = JA

x /(DA)

Resistance
Driving
force
=
=

C A

JA adalah jumlah molar yang


dipindahkan per satuan waktu
A adalah luas
D adalah koefisien difusivitas

Tanda minus diperlukan karena massa berpindah


dari konsentrasi tinggi ke rendah

Perpindahan momentum
Ux

FLUIDA

t=
t0
t=
t1

BIDANG
BERGERAK
t=
t2

BIDANG DIAM

Ux =
0

(F / A ) yx (U x / y)
F/A adalah gaya per luas per
satuan waktu

Rate = F

y / A

A adalah luas

Resistance
adalah viskositas
Driving
force U x
=
=
Tanda minus diperlukan karena momentum
berpindah dari kecepatan tinggi ke rendah

Perpindahan Molekular

Perpindahan Kondisi Tunak

Perpindahan Kondisi Tak


Tunak

MIX NANO DROPLET

FLUIDA
Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas,
plasma dan padat. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap
perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya
kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat
ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan
mereka mengadakan "shear stress" dalam ekuilibrium statik.
Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang menekankan
pentingnya tekanan dalam mengkarakterisasi bentuk fluida.

FLUIDA NEWTONIAN
Fluida Newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac
Newton) adalah suatu fluida yang memiliki kurva
tegangan/regangan yang linier. Keunikan dari fluida
newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun
terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan
karena viskositas dari suatu fluida newtonian tidak berubah
ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas dari
suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur
dan tekanan.

Viskositas sendiri merupakan suatu konstanta yang menghubungkan


besar tegangan geser dan gradien kecepatan pada persamaan

dengan
adalah tegangan geser fluida [Pa]
adalah viskositas fluida suatu konstanta penghubung [Pas]

adalah gradien kecepatan yang arahnya tegak lurus dengan


arah geser [s1]

FLUIDA NON-NEWTONIAN
Fluida non-Newtonian adalah suatu fluida yang akan
mengalami perubahan viskositas ketika terdapat gaya yang
bekerja pada fluida tersebut. Hal ini menyebabkan fluida
non-Newtonian tidak memiliki viskositas yang konstan.
Berkebalikan dengan fluida non-Newtonian, pada fluida
Newtonian viskositas bernilai konstan sekalipun terdapat
gaya yang bekerja pada fluida.

PROFIL KECEPATAN FLUIDA

DATA-DATA FLUIDA

DATA-DATA FLUIDA

DATA-DATA FLUIDA

CONTOH SOAL

CONTOH SOAL

VISKOSITAS GAS

CONTOH SOAL

TUGAS MANDIRI
Mempelajari Bab II hal 40-48

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai