Nama
:
1.Gita
Putri Kusumawardani
2.Imam Tarmizi
3.Veronika Sulistyani
Kelas
Bahan
: 1KE
berbahaya
pengangkutan,
adalah
penyimpanan
bahan-bahan
dan
yang
pembuatan,
penggunaanya
pengolahan,
menimbulkan
atau
membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat
menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain
dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang
berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan
pada barang-barang.
Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke
dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian
beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat
tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati,
paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam
tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada
jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati
urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat.
Banyak bahan-bahan kimia yang beracun. Yang paling keras dan sering
dijumpai di laboratorium sekolah antara lain: sublimate (HgCl2), persenyawaan
sianida, arsen, gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas
No
Jenis Bahan
Beracun
Jenis Bahan
Akibat
1
.
Logam
dan
Pb ( TEL, PbCO3 )
organik )
Cadmium
Kanker
Krom
Iritasi, kanker
Arsen
Poffor
protein
Bahan
pelarut
tanah )
Hidrokarbon terhalogenasi
( kloroform )
syaraf pusat
Alkhohol
metaloid
2.
( etanol, metanol )
Glikol
3.
Gas
gas
beracun
Sesak
nafas,
He )
oksigen
Aspiksian lain :
Sesak
kesadaran
otak , jantung
nafas,
berkurangnya
kejang,
hilang
Karsinogeni
Benzena
Leukimia
Asbes
Paru paru
Benzidin
Kandung kemih
Krom
Paru paru
Naftil amin
Paru paru
Vinil klorida
5.
Pestisida
Syarat penyimpanan:
ruangan dingin dan berventilasi
jauh dari bahaya kebakaran
dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi
kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat jika tidak
sedang
dipergunakan
disediakan alat pelindung diri, pakaian kerja, masker, dan sarung tangan
Bahan kimia korosif adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat
mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan
lain. Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran
pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan
sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia). Bahan ini dapat
juga merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun. Contoh bahan
korosif, misalnya asam-asam, anhidrida asam, dan alkali.
Jenis bahan
Bahaya
Contoh
Bahan
mata.
trikloro asetat
padat
korosif
Bahan
korosif
cair
atau
mata
yang
menyebabkan proses
akan
pelarutan
( denaturasi protein )
Bahan
gas
korosif
Bila
terhirup
akan
merusak
saluran pernafasan
amoniak,
asam
klorida,
klor,
brom
fosgen
Syarat penyimpanan:
ruangan dingin dan berventilasi
wadah tertutup dan beretiket
dipisahkan dari zat-zat beracun.
Flammable adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga
menimbulkan ledakan. Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri,
terbakar jika kena udara, kena benda panas, kena api, atau jika bercampur
dengan bahan kimia lain. Fosfor (P) putih, fosfin (PH3), alkil logam, boran (BH3)
misalnya akan terbakar sendiri jika kena udara. Pipa air,
tabung gelas yang panas akan menyalakan karbon disulfide (CS2). Bunga api
dapat menyalakan bermacam-macam gas. Dari segi mudahnya terbakar, cairan
organic dapat dibagi menjadi 3 golongan:
a) Cairan yang terbakar di bawah temperatur -4oC, misalnya karbon disulfida
(CS2), eter (C2H5OC2H5), benzena (C5H6, aseton (CH3COCH3).
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4oC - 21oC, misalnya
etanol (C2H5OH), methanol (CH3OH).
c) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur 21oC 93,5oC, misalnya kerosin
(minyak lampu), terpentin, naftalena, minyak baker.
Fasa
Contoh
Padat
Cair
Gas
Syarat penyimpanan:
temperatur dingin dan berventilasi
jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api listrik dan bara
rokok
tersedia alat pemadam kebakaran
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena
suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang
besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang dapat
meledak dengan dahsyat. Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat tergantung
pada komposisi dan bentuk dari campurannya. Kombinasi zat-zat yang sering
meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya:
natrium (Na) atau kalium (K) dengan air
ammonium nitrat (NH4NO3), serbuk seng (Zn) dengan air
kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa)
nitrat dengan eter
peroksida dengan magnesium (Mg), seng (Zn) atau aluminium (Al)
klorat dengan asam sulfat
asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn), magnesium atau logam lain
halogen dengan amoniak
Industri
Peledak
NH NO , TNT
4
3
Amunisi
Campuran
Gas industri
Asetilen, H , O
2 2
Mercon
Korek api
Zat warna
KClO , belerang
3
Azo dan diazo
Syarat penyimpanan:
ruangan dingin dan berventilasi
jauhkan dari panas dan api
hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanis
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi
dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan
lainnya.
Bahan
contoh
Oksidator
MnO4,
anorganik
Oksidator organik
perklorat,
bikromat,
hidrogen
contoh
Oksidator
MnO4,
anorganik
Oksidator organik
perklorat,
bikromat,
hidrogen
Contoh
Golongan alkali
Na, K
Logam
halida
oksida
CaO
anhidrat
Logam
anhidrat
Oksida non logam
sulfuril klorida
halida
Syarat penyimpanan:
temperatur ruangan dingin, kering, dan berventilasi
jauh dari sumber nyala api atau panas
bangunan kedap air
disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2, dry powder)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan
panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.
Umumnya bahanbahan yang reaktif terhadap air juga reaktif terhadap asam.
Selain itu dapat meledak maupun terbakar karena terjadi reaksi eksotermik dan
gas yang mudah terbakar.
Contoh :
Kalium klorat ( KClO3 )
Kalium permanganat
Kromat ( Cr2O3 )
Syarat penyimpanan:
ruangan dingin dan berventilasi
jauhkan dari sumber api, panas, dan asam
ruangan penyimpan perlu didesain agar tidak memungkinkan terbentuk
kantong-kantong
hidrogen
disediakan alat pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan, pakaian kerja
Gas
Penggunaan
Bahaya
asetilen
Gas bakar
amoniak
Bahan baku
Beracun
etilen
Sterilisasi
oksida
Hidrogenasi
hidrogen
Gas pencuci,
Aspiksian
Nitrogen
pembuatan
klor
inert
vinil klorida
Klorinasi, oksidator
udara
Beracun, korosif
Beracun, mudah terbakar
Produksi plastik
Syarat penyimpanan:
disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
jauh dari api dan panas
jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub
Bahan
Kimia
Radioaktif
adalah
bahan
kimia
yang
mempunyai
reproduksi,
bisa
merusak
generasi
manusia.
Penggunaan
zat-zat
radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif cepat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan zat-zat radioaktif mempunyai
sifat-sifat yang spesifik, yang tidak dimiliki oleh unusr-unusr lain. Dengan
Penjelasan
Dapat terurai pada suhu dan tekanan
(Eksplosif)
(Cairan
mudah
1. Gas mudah terbakar
terbakar)
(Bahan
mudah
1. Cairan : F.P <23oC
terbakar)
(Bahan
mudah
mengeluarkan
gas
mudah
terbakar
Klas V
(Zat pengoksidasi)
1. Oksidator bahan anorganik
2. Peroksida organik
Klas VI
(Zat racun)
1. Zat beracun
Klas VII
Klas VIII
(Zat radioaktif)
(Zat korosif)
Lokasi
penyimpanan
agak
dijauhkan
dari
daerah
yang
ada
bahaya
kebakarannya
d. Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan yang
mudah menjadi panas dengan sendirinya atau bahan yang bereaksi dengan
udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas
e. Di tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam api dan mudah dicapai
f. Singkirkan semua sumber api dari tempat penyimpanan
g. Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok
h. Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan tanah/arde serta dilengkapi
alat deteksi asap atau api otomatis dan diperiksa secara periodik
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Terhadap bahan tersebut ketentuan penyimpananya sangat ketat, letak
tempat penyimpanan harus berjarak minimum 60[meter] dari sumber tenaga,
terowongan, lubang tambang, bendungan, jalan raya dan bangunan, agar
disngkirkan dan diperiksa secara berkala. Bahan asam dan uap dapat
menyerang bahan struktur campuran dan menghasilkan hydrogen, maka bahan
asam dapat juga disimpan dalam gudang yang terbuat dari kayu yang
berventilasi. Jika konstruksi gudang trbuat dari logam maka harus di cat atau
dibuat kebal dan pasif terhadap bahan asam.
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
Silinder dengan gas-gas bertekanan harus disimpan dalam keadaan berdiri
dan diikat dengan rantai atau diikat secara kuat pada suatu penyangga
tambahan. Ruang penyimpanan harus dijaga agar sejuk , bebas dari sinar
matahari langsung, jauh dari saluran pipa panas di dalam ruangan yang ada
peredaran hawanya. Gedung penyimpanan harus tahan api dan harus ada
tindakan preventif agar silinder tetap sejuk bila terjadi kebakaran, misalnya
dengan memasang sprinkler.
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Radiasi dari bahan radioaktif dapat menimbulkan efek somatik dan efek
genetik, efek somatik dapat akut atau kronis. Efek somatik akut bila terkena
radiasi 200[Rad] sampai 5000[Rad] yang dapat menyebabkan sindroma system
saraf
sentral,
sindroma
gas
trointestinal
dan
sindroma
kelainan
darah,
sedangkan efek somatik kronis terjadi pada dosis yang rendah. Efek genetik
mempengaruhi alat reproduksi yang akibatnya diturunkan pada keturunan.
Bahan ini meliputi isotop radioaktif dan semua persenyawaan yang mengandung
radioaktif. Pemakai zat radioaktif dan sumber radiasi harus memiliki instalasi
fasilitas atom, tenaga yang terlatih untuk bekerja dengan zat radioaktif,
peralatan
teknis
yang
Penyimpanannya
memproteksi
radiasi,
membahayakan,
ketentuan
harus
diperlukan
ditempat
tidak
khusus
yang
yang
dicampur
packing/kemasan
telah
dan
dari
mendapat
memiliki
dengan
bahan
ditetapkan
dan
izin
peralatan
bahan
lain
radioaktif
keutuhan
dari
BATAN.
cukup
untuk
yang
dapat
harus
mengikuti
kemasan
harus
Kesimpulan
Laboraorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para
penggunanya. Dalam hal ini seorang laboran memegang peranan penting dalam
menciptakan suatu laboratorium yang aman. Dengan pengetahuan yang cukup
tentang sifat-sifat bahan kimia yang ada di laboratorium seorang laboran dapat
mengetahui bagaimana cara menangani bahan kimia tersebut, termasuk
bagaimana cara menyimpan dengan baik dan aman. Memang bukan
hanya faktor bahan kimia yang menyebabkan keadaan tidak aman, faktor lain
seperti ventilasi ruangan, almari asam, atau sistem pengaman gas tidak bekerja
dengan baik keadaan akan menjadi lebih tidak aman. Memang diperlukan suatu
kerjasama dari berbagai pihak, baik dari para siswa, guru sebagai pengawas.
Daftar Pustaka
http://adhimaswijaya.wordpress.com/2010/08/17/wajib-baca-bahan-kimiaberbahaya-dan-keselamatan-kesehatan/
http://www.academia.edu/4076992/M_B3_Menganalisa_Tipe_dan_Identifikasi_Bah
an_Kimia_Berbahaya
http://sartikakusuma.wordpress.com/2012/11/24/bahan-kimia-radioaktifradioactive-subtances/