Peraturan Pajak
Peraturan Pajak
f.
Agar Kepala KPP melakukan pengawasan dan penelitian terhadap
Wajib Pajak sebagaimana
dimaksud dalam butir 3 diatas dan agar hasil penelitian
dilaporkan kepada Kepala Kantor
Wilayah DJP berikut tindak lanjut usulan yang akan dilakukan,
setiap 3 (tiga) bulan sekali,
dengan tembusan Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan
Pajak (menggunakan
formulir pada Lampiran 1).
g.
Dalam hal klarifikasi Faktur Pajak, apabila terdapat indikasi
bahwa Faktur Pajak yang
dimintakan klarifikasi adalah fiktif, maka terhadap PKP
Penjual yang menerbitkan Faktur Pajak
dengan indikasi tidak sah tersebut diusulkan kepada Kepala
Kantor Wilayah DJP untuk
diperiksa.
h.
Apabila dari hasil penelitian ditemukan data yang menunjukkan
Wajib Pajak sebagai penerbit
dan atau pengguna Faktur Pajak fiktif maka agar terhadap Wajib
Pajak tersebut dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
i.
Dalam hal hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Wajib Pajak
adalah penerbit dan atau
pengguna Faktur Pajak fiktif, maka terhadap penerbit Faktur
Pajak fiktif agar dilakukan
pemeriksaan Bukti Permulaan. Sedangkan terhadap pengguna
Faktur Pajak fiktif agar
dihimbau untuk membetulkan SPT Masa PPN yang bersangkutan
sesuai dengan Pasal 8 ayat
(3) Undang-undang KUP dan tidak mengkreditkan Faktur Pajak
tersebut karena secara formal
dan material tidak memenuhi ketentuan Pasal 13 ayat (5)
Undang-undang PPN. Apabila
berdasarkan pembetulan SPT Masa PPN terdapat PPN yang kurang
dibayar, agar PPN kurang
bayar tersebut dibayar dengan menggunakan SSP. Apabila
pengguna Faktur Pajak fiktif tidak
membetulkan SPT Masa PPN sesuai batas waktu yang ditentukan
dalam surat himbauan, agar
terhadap Wajib Pajak itu dilakukan penyidikan.
j.
Dalam hal hasil pemeriksaan melibatkan Wajib Pajak lain
sebagai penerbit Faktur Pajak fiktif,
maka agar daftar Wajib Pajak-Wajib Pajak tersebut dilaporkan
kepada Kepala Kanwil DJP
yang membawahi KPP tempat Wajib Pajak penerbit Faktur Pajak
fiktif terdaftar dengan
tembusan Kepala Kanwil DJP yang membawahi KPP tempat Wajib
Pajak pengguna Faktur
Pajak fiktif terdaftar. Sedangkan dalam hal hasil pemeriksaan
melibatkan Wajib Pajak lain
sebagai pengguna Faktur Pajak fiktif, maka agar daftar Wajib
Pajak-Wajib Pajak tersebut
dilaporkan kepada Kepala Kanwil DJP yang membawahi KPP tempat
Wajib Pajak pengguna
Faktur Pajak fiktif terdaftar dengan tembusan Kepala Kanwil
DJP yang membawahi KPP
DIREKTUR JENDERAL,
ttd
HADI POERNOMO