I.
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pajak merupakan alat bagi pemerintah untuk mencapai tujuan dan
sumber pendapatan utama negara yang membiayai pengeluaran dan
belanja pemerintahan. Menurut Choiruman (2004), berhubung penerimaan
pajak dibutuhkan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan
maupun pembangunan, Pemerintah akan terus berupaya menggali potensi
pajak (tax coverage) seoptimal mungkin. Hal tersebut tertuang didalam
Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), dimana penerimaan
dalam bidang pajak merupakan sumber penerimaan terbesar dalam APBN.
Direktorat
Jendral
(Dirjen)
Pajak
merupakan
lembaga
dibawah
dan menengah berupa potongan tarif hingga 50%; serta (5) beberapa poin
penerimaan.
Pengenaan pungutan pajak pada Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)
selama ini menggunakan Undang Undang no 36 tahun 2008 dengan
menggunakan PPh 25 dan PPh 29. Dasar penentuan besarnya pajak yang
terutang pada tahun tertentu besaran tiap bulan tetap sesuai dengan yang
telah dihitung pada tahun sebelumnya. Belum lama ini pemerintah
Indonesia pada tanggal 12 Juni 2013 telah mengeluarkan PP No 46
Th.2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang
diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredearan bruto
tertentu. PP No 46 Tahun 2013 tersebut wajib diterapkan oleh Wajib Pajak
Orang Pribadi atau Wajib Pajak Badan tidak termasuk bentuk usaha tetap
pada tanggal 1 Juli 2013. PP No 46 Th.2013 berisi mengenai pengenaan
tarif PPh final 1% untuk WPOPO atau Wajib Pajak Badan tidak termasuk
bentuk usaha tetap yang memiliki omzet kurang dari Rp4.800.000.000,00
(empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam satu tahun pajak.
Pengenaan tarif pph final (PPh 4(2) final) didasarkan dari omzet
perusahaan tiap bulan dikali dengan tarif (1%).
Dengan adanya pungutan bersifat tariff final 1% kurang dari
Rp4.800.000.000,00 pemerintah mengharapkan dapat lebih memudahkan
wajib pajak dalam menghitung jumlah pajak yang wajib dibayar dan
meningkatkan control dalam penerimaan pajak. Tentunya dengan
pemberlakuan PP No 46 tahun 2013, maka akan terjadi perubahan
besarnya angsuran pajak terutang setiap bulan pada WPOP yang semula
melakukan perhitungan angsuran pajak terutang setiap bulan PPh 25.
Dalam pengenaan penghasilan netto fiskal wajib pajak orang pribadi
didasarkan pada norma perhitungan penghasilan netto. Besarnya norma
yang diterima tergantung dari lokasi usaha dan jenis usaha WPOP.
Besarnya norma perhitungan penghasilan netto juga mempengaruhi
3. Tujuan
Dari perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka maksud dan
tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis penerapan PP No 46 Tahun
2013 pada wajib pajak orang pribadi.
4. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan peengetahuan yang lebih
mengenai penerapan PP No 46 tahun 2013 pada wajib Orang Pribadi
2. Bagi wajib pajak orang pribadi
II.
Hasil Penulis
1. Hasil
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2013
Dalam ketentuan pajak penghasilan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013, merupakan
kebijkan pemerintah yang mengatur mengenai Pajak Penghasilan
dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang dimili
peredaran Bruto tertentu.
Kebijakan Pemerintah dengan pemberlakuan PP ini didasari :
- Maksud:
1. Untuk memberikan kemudahan dan penyederhanaan aturan
perpajakan,
2. Mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi,
3. Mengedukasi masyarakat untuk transparansi,
4. Memberikan kesempatan masyarakat untuk berkontribusi
dalam penyelenggaraan negara.
-
Tujuan:
1. Kemudahan
bagi
masyrakat
dalam
melaksanakan
kewajiban perpajakan,
2. Meningkatnya pengetahuan tentang manfaat perpajakan
bagi masyarakat,
3. Terciptanya kondisi kontrol sosial dalam memenuhi
kewajiban perpajakan.
4. Objek pajak yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan
ketentuan PP Nomor 46 Tahun 2013 ini adalah penghasilan
dari USAHA yang diterima atau diperoleh wajib pajak
merupakan
jumlah
peredaran
bruto
semua
arsitek,
pemain
musik,
pembawa
acara,
dan
Omzet
Rp30.000.000,00
Rp50.000.000,00
Rp40.000.000,00
Rp70.000.000,00
Rp85.000.000,00
Rp90.000.000,00
Rp100.000.000,00
Rp120.000.000,00
Rp50.000.000,00
Rp55.000.000,00
Rp85.000.000,00
Rp80.000.000,00
Rp855.000.000,00
= Rp256.500.000,00
= Rp24.300.000,00
= Rp6.075.000,00
= (Rp32.400.000,00)
= Rp224.100.000,00
= Rp2.500.000,00
= Rp26.115.000,00
= Rp28.615.000,00
= (Rp2.000.000,00)
= Rp26.615.000,00
Rp600.000,00
Rp1.300.000,00
Rp400.000,00
Rp700.000,00
Rp1.000.000,00
Rp1.400.000,00
= Rp2,384,583.00
Tabel 2.Pajak Penghasilan Yang Terutang Setiap Bulan Toko Aman Tahun 2013
Omzet
Rp20.000.000,00
Rp30.000.000,00
Rp35.000.000,00
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Rp50.000.000,00
Rp45.000.000,00
Rp60.000.000,00
Rp40.000.000,00
Rp33.000.000,00
Rp37.000.000,00
Rp40.000.000,00
Rp70.000.000,00
Rp65.000.000,00
Rp525.000.000,00
= Rp52.500.000,00
= Rp24.300.000,00
= Rp6.075.000,00
= (Rp32.400.000,00)
= Rp20.100.000,00
= Rp1.005.000,00
= (Rp650.000,00)
= Rp355.000,00
= Rp83.750.00
Tabel 4.Pajak Penghasilan Yang Terutang Setiap Bulan Usaha Andi Tahun 2013
2. Pembahasan
Bulan
(2013)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Omzet
25
Rp83.750.00
Rp83.750.00
Rp83.750.00
Rp83.750.00
Rp83.750.00
Rp83.750.00
Rp40.000.000,00
Rp33.000.000,00
Rp37.000.000,00
Rp30.000.000,00
Rp27.000.000,00
Rp50.000.000,00
Rp400.000,00
Rp330.000,00
Rp370.000,00
Rp300.000,00
Rp270.000,00
Rp500.000,00