Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
KEWARGANEGARAAN
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
Anggota Kelompok 2 :
1. Tulus Citra Lestari
15511045
2. Sella Monica
15511015
15511008
15511066
5. Okihita
13509058
15511057
7. Azkaa Filardi
15511052
15511044
9. Lawrence
15511049
15511012
Partai
Bolshevik
di
Rusia.
Gerakan-gerakan
komunisme
inti
dari
pemikiran:
Partai
Bolshevik
perjuangan
kelas
yang
dan
didirikan
penghapusan
oleh
Lenin
kelas-kelas
2. landasan pemikiran :
a. penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas ataupun
tidak,
b. analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada,
c. berisi resep perbaikan untuk masa depan dan,
d. rencana-rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan
terwujudnya tujuan-tujuan yang berbeda-beda.
3. Sistem pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator
c. Marxisme
Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan
antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk
memahami Marxisme sebagai satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner,
serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian
dunia lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka histories
Marxisme itu sendiri.
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama
tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895).
Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam
pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke
arah
industrialisasi
menjadi
landasan
kedua
tokoh
diatas
dalam
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar
konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa
masyarakat ke arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode
dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam
pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung
melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI
(unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran
kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik
dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa
membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya
ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa
dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus
memunculkan hal-hal yang baru.
d. Feminisme
1. Inti pemikiran : emansipasi wanita
2. Landasan pemikiran: bahwa wanita tidak hanya berkutat pada urusan
wanita saja melainkan juga dapat melakukan seprti apa yang dilakukan oleh
pria. Wanita dapat melakukan apa saja.
3. System pemerintahan: demokrasi
e. Sosialisme
Hal-hal pokok yang terkandung dalam Sosialisme, adalah:
1.
2.
filsafatnya
pemerataan
dan
kesederajatan
3.
4.
f. Fasisme
Fasisme, adalah Crediere, Obediere, Combattere (yakinlah, tunduklah,
berjuanglah). Berkembang di Italia, antara tahun 1992-1943. setelah Benito
Musolini terbunuh tahun 1943, fasisme di Italia berakhir. Demikian pula
Nazisme di Jerman. Namun, sebagai suatu bentuk ideologi, fasisme tetap ada.
Fasisme banyak kemiripannya dengan teori pemikiran Machiavelistis dari
Niccolo Machiavelli, yang menegaskan bahwa negara dan pemerintah perelu
bertindak keras agar ditakuti oleh rakyat. fasisme di Italis (=Nazisme di
Jerman), sebagai system pemerintahan otoriter dictator memang berhasil
menyelamatkan Italia pada masa itu (1922-1943) dari anarkisme dan dari
komunism. Walaupun begitu, kenyataannya adalah, bahwa fasisme telah
menginjak-nginjak demokrasi dan hak asasi.
1. Inti pemikiran : negara diperlukan untuk mengatur masyarakat
2. filsafat : rakyat diperintah dengan cara-cara yang membuat mereka takut
dan dengan demikian patuh kepada pemerintah. Lalu, pemerintah yang
mengatur segalanya mengenai apa yang diperlukan dan apa yang tidak
diperlukan oleh rakyat
3. landasan pemikiran : suatu bangsa perlu mempunyai pemerintahan yang
kuat dan berwibawa sepenuhnya atas berbagai kepentingan rakyat dan dalam
hubungannya dengan bangsa-bangsa lain. oleh karena itu, kekuasaan negara
perlu dipergang koalisi sipil dengan militer yaitu partai yang berkuasa (fasis
di Italia, Nazi di Jerman, Peronista di Argentina) bersama-sama pihak
angkatan bersenjata
4. system pemerintahan (harus) : otoriter
g. Kapitalisme
Kapitalisme adalah bentuk system perokonomian
1. inti pemikiran : perkonomian individu
2. fisafat : negara tidak boleh mencampuri kegiatan-kegiatan perekonomian,
khususnya menyangkut kegiatan perekonomian perseorangan
3. landasan pemikiran : kebebasan ekonomi yang bersifat perseorangan pada
instansi terakhir akan mampu mengangkat kemajuan perekonomian seluruh
masyarakat
4. system pemerintahan : demokrasi.
h. Demokrasi
Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan
himpunan dari dua kata : demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti
kekuasaan. Jadi artinya kekuasaan ditangan rakyat. Sebenarnya pemikiran
untuk melibatkan rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak zaman dahulu.
Di beberapa kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini,
seperti di Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa
sumber kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu
kesempatan Aristoteles menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan
berkata,ada tiga mcam pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau
rakyat memagang sendiri kendali urusannya.
1. inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat
2. filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi
ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu: a. ditilik dari pangkal tolak dan
perimabngan yang benar, bahwa system ini dimaksudkan untuk kepentingan
social dan bukan untuk kepentingan individu, b. unjustifikasi berbagai macam
teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi, c. opini umum dan
pengaruhnya
3. landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri
lewat dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak pemerintah
atau eksekutif.
4. system pemerintahan (harus) : domokrasi
i. Neoliberalisme
1. Inti pemikiran : mengembalikan kebebasan individu
2. filsafat : sebagai perkembangan dari liberalisme
3. landasan pemikiran : setiap manusia pada hakikatnya baik dan berbudi
pekerti
4. system pemerintahan : demokrasi
j. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi Pancasila
mengakui atas kebebasan hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia
menurut Pancasila memiliki kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga nilai-nilai Ketuhanan senantiasa
menjiwai kehidupan manusia dalam hidup negara dan masyarakat. Kebebasan
manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai
Ketuhanan, bahkan nilai Ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi
kebebasan manusia.
Berdasarkan sifatnya ideologi Pancasila bersifat terbuka yang berarti
senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung
ideologi serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ideologi Pancasila
senantiasa merupakan wahana bagi tercapainya tujuan bangsa.
C. Pancasila
Pancasila adalah
Dan pada saat itu Ir. Soekarno kelima sila tersebut diringkas menjadi Tri
Sila yaitu Sosio Nasional (Nasionalisme dan Internasionalisme), Sosio Demokrasi
(Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat), dan Ketuhanan yang Maha Esa. Dan
ketiga sila tersebut masih diringkas atau disederhanakan yang intinya menjadi
Gotong Royong. Dan secara teminologis adalah dalam pembukaan UUD 45
yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI tercantum rumusan
Pancasila. Dan rumusan tersebutlah yang menjadi dasar bangsa Indonesia,
tepatnya pada pembukaan UUD 45 alenia ke IV. Terdapat pula rumusan-rumusan
lain yaitu:
Konstitusi RIS pada 27 Desember 17 Agustus 1950 :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
UUD sementara tahun 1950 (17 Agustus 1950 5 Juli 1959) :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
Dalam Kalangan Masyarakat Luas :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kedaulatan Rakyat
5. Keadilan Sosial
Dari beberapa rumusan Pancasila tersebut rumusan yang sah merupakan
rumusan Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 45 alenia IV sesuai
dengan ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 dan Ketetapan MPRS No.
III/MPRS/2000.
negara
memerlukan
ideologi
untuk
menjalankan
setiap
pemerintahan yang ada pada negara tersebut. Dan pancasila merupakan ideologi
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari bangsa Indonesia
sendiri dan tentu saja tidak ada negara lain yang memiliki ideologi yang sama
dengan negara Indonesia. Pancasila dijadikan cita-cita bagi rakyat dan
keseluruhan bangsa Indonesia dan juga menjadi tujuan hidup berbangsa dan
bernegara Indonesia.
Ideologi dapat ditentukan oleh setiap masing-masing negara. Dan
Indonesia sendiri memilih Pancasila sebagai ideologi bangsa karena kelima sila
dalam Pancasila dipandang baik dan cocok dengan bangsa Indonesia. Setiap sila
menggambarkan bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman agama dan
suku. Dan negara Indonesia juga merupakan sebuah negara yang terbuka dan
demokratis.
Pada suatu
suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
b.
c. Persatuan Indonesia
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan, mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, serta
mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
d.
k.
Sebenarnya,
Deklarasi
Universal
HAM,
meratifikasi
sejumlah
Kovenan
Internasional berkaitan dengan hak-hak sipil politik, ekonomi, sosial dan budaya,
serta mengesahkan sejumlah UU nasional tentang perlindungan HAM, termasuk
di dalamnya hak kemerdekaan beragama dan berkepercayaan.
Kelima, Pancasila adalah pedoman negara dalam membangun persatuan
Indonesia. NKRI tidak boleh dibiarkan tercabik dan terluka oleh keinginan
segelintir orang yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara agama. NKRI
yang demokratis tidak boleh dinodai pikiran sektarian yang mengusung ideologi
teokratis dan totalitarianisme. Indonesia tidak boleh menjadi negara teokrasi yang
totalitarian karena akan menyeret bangsa yang besar ini ke dalam kancah perang
saudara dan pertumpahan darah atas nama agama.
Keenam, Pancasila adalah pedoman untuk mewujudkan solidaritas
kemanusiaan dan kemaslahatan hidup bersama yang ditempuh melalui sikap
kerendahhatian, solidaritas dan empati kemanusiaan. Demikianlah dinyatakan
dalam sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Pancasila mengarahkan negara membangun suatu
tatanan sosial yang terbuka, adil dan beradab serta menisbikan semua perbedaan
atas dasar suku, etnik, jender, dan agama.
Ketujuh, Pancasila adalah pedoman negara dalam mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tugas utama negara seperti terbaca dalam
preambule UUD 1945 sangat jelas, yaitu mensejahterahkan kehidupan bangsa
dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan ungkapan lain, tugas utama negara
adalah mengeliminasi kemiskinan dan kebodohan, dan selanjutnya membuat
seluruh warga negara menjadi sejahtera dan cerdas. Atas dasar Pancasila, kita
harus menolak segala kebijakan pemerintah yang berdampak pada pemiskinan dan
pembodohan rakyat; demikian pula semua kebijakan yang berujung pada
kezaliman dan ketidakadilan.
Disamping ketujuh hal yang telah disebutkan diatas, alasan mengapa kita
harus mempertahankan pancasila dapat dilihat dari sudut pandang ketidakcocokan
paham
ideology
lain
terhadap
bangsa
Indonesia.
Misalnya,
paham
teokrasi(agama). Dalam ideologi ini hanya satu agama yang dibolehkan, padahal
masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural yang memiliki berbagai
macam agama didalamnya. Contoh lainnya ketidakcocokan ideology liberalisme
untuk bangsa ini yaitu terlalu mengutamakan individualitas. Untuk Ideologi
komunisme, ia menganut paham manusia hanya diakui sebagai makhluk sosial.
Sedangkan ideology fasisme memiliki ketidakcocokan karena tidak ada demokrasi
(pemimpin tidak bisa diganggu gugat).
F. KESIMPULAN
Sesuai data yang telah dipaparkan diatas, pancasila adalah ideologi yang paling
tepat diterapkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sila-sila dalam pancasila dapat
mempersatukan dan menjadi dasar bagi seluruh aspek kemasyarakatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://mujahidahmuslimah.com/demokrasi/73-mengapa-memilih-pancasila.html
http://marselagiovani89.blogspot.com/2010/03/peranan-pancasila-sebagaipandangan.html
http://halil-pkn.blogspot.com/2011/09/bab-1-pancasila-sebagai-ideologi.html
http://diyasspenynotalia.wordpress.com/2011/04/05/pancasila-sebagai-ideologiterbuka/
http://blogdenni.wordpress.com/tag/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka/
http://www.slideshare.net/Deddy21/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka-13149413
http://www.imammurtaqi.com/2011/12/keunggulan-pancasila-daripadaideologi.html
http://politik.kompasiana.com/2011/09/30/keunggulan-pancasila-dimana-danuntuk-siapa/