INTISARI
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triester dari gliserol. Zat ini berada
pada minyak jarak. Untuk mendapatkan asam lemak bebas dari trigliserida minyak
jarak, dilakukan hidrolisa dengan katalis asam. Hidrolisa dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel suhu operasi terhadap konversi, konstanta kecepatan reaksi, dan
konstanta kesetimbangan reaksi pada proses hidrolisa.
Minyak jarak merupakan minyak nabati dari tanaman Ricinnus communis.
Hidrolisa minyak jarak menjadi asam lemak dan gliserol dilakukan dengan
pemanasan dan penambahan katalis asam. Faktor-faktor yang mempengaruhi
hidrolisa minyak jarak yaitu suhu, katalisator, pencampuran, dan perbandingan zat
reaksi.
Bahan yang digunakan saat hidrolisa antara lain minyak jarak, aquadest,
katalis HCl, NaOH, alkohol, indikator PP, dan surfaktan (sunlight). Pertama kali
percobaan dengan menentukan densitas dari minyak jarak dan katalis (HCl).
Kemudian dilanjutkan dengan analisis kadar asam lemak awal yang ada dalam
minyak jarak. Setelah itu, dilakukan proses hidrolisa yang diikuti dengan analisa
kadar asam lemak hasil hidrolisa setiap 5 menit dalam 15 menit pada suhu operasi
yang berbeda (600C, 700C, dan 800C).
Berdasarkan percobaan, diperoleh harga konstanta kecepatan reaksi untuk
masing-masing variabel yaitu variabel 1 (suhu 600C) sebesar 0,0021 / menit, variabel
2 (suhu 700C) sebesar 0,0031 / menit, dan variabel 3 (suhu 80 0C) sebesar 0,0053 /
menit. Kenaikan suhu mengakibatkan energi kinetik molekul reaktan meningkat dan
mampu mengatasi energi aktivasinya, sehingga dapat meningkatkan konstanta
kecepatan reaksi dan nilai konversi. Selain itu juga ada hubungan berbanding lurus
antara konversi dan konstanta kecepatan reaksi.
Saran pada percobaan ini adalah suhu operasi dijaga konstan sesuai variabel
selama proses hidrolisa berlangsung, setiap pergantian variabel suhu variabel yang
dianalisa diganti dengan yang baru, dan teliti dalam mengamati TAT pada saat titrasi.
P3
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Kenaikan suhu operasi akan menaikkan nilai konversi hidrolisa minyak jarak
dikarenakan reaksi berjalan endotermis.
2. Nilai konstanta kecepatan reaksi akan semakin besar seiring dengan naiknya
suhu operasi sesuai dengan rumus Arhenius.
3. Kenaikan konstanta kecepatan reaksi meningkat mengakibatkan konversi
semakin tinggi. Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik molekul reaktan
semakin besar dan menyebabkan kecepatan reaksi semakin meningkat
sehingga konversi meningkat.
4. Kenaikan suhu mengakibatkan nilai konstanta kesetimbangan meningkat dan
reaksi berjalan irreversible bergeser ke arah produk.
5. Penggunaan katalis asam yaitu asam sulfat di industri pembuatan etil asetat.
V.2 Saran
1. Suhu operasi dijaga konstan sesuai variabel selama hidrolisa berlangsung.
2. Setiap pergantian variabel suhu variabel minyak jarak yang dianalisa harus
diganti.
3. Amati perubahan warna TAT dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
P3
2013.
Reaksi
Esterifikasi.
Diakses
dari