OLEH:
Nama
: Rizkiatul Azmi
Nim
: E1A012042
Kelas
:A
Semester
:V
Gen yang diinginkan dimasukkan ke dalam sel tanaman dengan cara menitipkannya
(menyisipkannya) pada T-DNA. Agrobacterium yang digunakan untuk menginfeksi sel
tanaman adalah yang sudah tidak pathogen.
d. Pembentukan beras insulin
Dalam pembentukan beras insulin ini, membutuhkan suatu proses yang panjang dan
harus mutar-mutar dalam menyisipkan gen insulin ke bakteri yang digunakan sebagai
vektor yaitu Agrobakterium tumefaciens. Alasannya yaitu : bakteri E. coli hanya
digunakan sebagai penghasil Gen Insulin, yang mana, bisa digandakan Gen insulin tadi
menjadi banyak jadi tidak lagi mengambil Gen insulin tadi ke Pankreas cukup sekali
karena E. coli sudah dapat dipakai untuk menggandakannya. Jadi peran E. coli sebagai
suplier Gen insulin yang ada dalam pankreas manusia. Bakteri Agrobacterium
tumefaciens
kurang
efektif
dalam
menghasilkan
Insulin
termasuk
dalam
MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes gula (molases) oleh bakteri
Brevibacterium lactofermentum. Dalam proses fermentasi ini pertama-tama akan
dihasilkan asam glutamate. Asam glutamate ini kemudian ditambah soda (sodium
carbonat), sehingga akan terbentuk monosodium glutamate (MSG). MSG kemudian
dimurnikan dan dikristalisasi sehingga merupakan serbuk krostal murni yang siap dijual
di pasar.
g. Produksi antibiotic
Produksi antibiotik dilakukan dalam skala besar pada tangki fernentasi dengan ukuran
besar. Sebagai contoh Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 liter
fermentor
selama
kurang
lebih
200
jam.
Mula-mula
suspense
Hal yang serupa juga terjadi pada sefalosporin C yang diperoduksi oleh cephalosporium
acremonium. Molekul sepalosporin C dapat ditranspormasi dengan melepas rantai
samping -aminodipic acid dan menambahkan gugus baru yang memiliki kisaran
antibakteri yang lebih luas. Strain streptomyces griseus dan Actinomycetes lainnya
menghasilkan streptomisin dan bebagai antibiotik lainnya. Spora S. Griseus diinokulasi
kedalam media untuk mendapatkan kultur pertumbuhan dengan biomassa miselia yang
tinggi sebelum dimasukkan kedalam tangki inokulum. Media dasar untuk praduksi
streptomisin mengandung pati kedelai sebagai sumber nitrogen, glukosa sebagai sumber
karbon, dan NaCl. Temperatur optimum untuk proses fermentasi ini berkisar pada 28C,
dengan kecepatan pengadukan dan aerasi yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan
produksi streptomisin yang maksimal. Proses fermentasi berlangsung sekitar 10 hari
dengan jumlah streptomisinyang dipanen berkisar 1g/L.
h. Produksi steroid
Fungi Rhizopuz arrhizus menghidroksilasi progesteron membentuk steroid koteksolon
untuk membentuk hidrokortison dengan mengintroduksi oksigen pada posisi nomor 11.
Bentuk tranformasi lain dari inti steroid dilakukan oleh mikroorganosme melalui proses
hidrogenasi, dihidrogenasi, epoksidasi, dan penambahan serta penghilangan rantai
samping. Penggunaan mikroorganismepada produksi kortison dapat menurunkan biaya
produksi sebanyak 400 kali lipat, sehingga harga kotisondi amerika serikat kurang dari
$50 pergram, dibandingkan harga aslinya yang sebesar $ 200.
i. Produksi vitamin dan asam amino
Vitamin merupakan faktor nutrisi esensial bagi manusia. Beberapa vitamin dapat
diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme, dan digunakan sebagai suplemen
makanan. Misalnya vitamin B12 dapat diproduksi sebagai produk samping pada
fermentasi
antibiotik
olehStreptomyces. Vitamn
B12 juga
diperoleh
dari
dihasilkan
dari
fermentasi
berbagai
macam
mikrooganisme,
misalnya
Mikroorganisme Penghasil
Streptomyces antibioticus
Streptomyces antibioticus
Bacillus sp
Streptomyces verticillium
Streptomyces peucetius
Aspergillus sp
Penicillium sp
Cephalosporium sp
Streptomyces lavendulae
Streptomyces argillaceus
Streptomyces
Fungsi
Anti Tumor
Anti Tumor
Anti Bakteri
Anti Kanker
Anti Protozoa
Pembunuh Amuba
Anti Fungi
Anti Bakteri
Anti Tumor
Anti Tumor
Pengawet
Makanan
Nisin
Streptomyces
Pengawet
Penisilin G
Rifomisin
Sepalosporium
Streptomisin
Tetrasiklin
Penicillium sp
Nocordia sp
Acremonium sp
Streptomyces sp
Streptomyces sp
Makanan
Anti Bakteri
Anti TBC
Anti Bakteri
Anti Bakteri
Anti Bakteri
bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan
rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam amino. Umumnya keju dapat
dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan dalam proses pemasakan. Keju
menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya besar.Jika masa
inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya
makin tajam. Misalnya, keju romano, parmesan sebagai keju sangat keras, keju cheddar,
swiss sebagai keju keras yang berperan Propioniobacterium sp., keju roqueorforti yang
berperan Pennicilium reguerforti sebagai keju setengah lunak, keju camemberti sebagai
keju lunak yang berperan Pennicilium camemberti.
e. Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol.Makanan ini
dibuat dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligera,
Rhizopus oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut
tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis.
f. Pembuatan Oncom
Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat.Oncom terbuat dari
ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini
dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan pewarna alami.
Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang aktif selama proses
fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan dinding sel ampas kacang
kedelai, singkong, atau kelapa.Fermentasi ini juga menyebabkan terbentuknya sedikit
alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
g. Pembuatan kecap
Untuk mempercepat fermentasi biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi
yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi,
tergantung pada waktu. Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka
pembuatan kecap dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan
kecap dengan menggunakan jasmur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp.
h. Pembuatan asinan sayur
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam.
Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus.
Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam
laktat. Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain
dan memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan
nama acar.
i. Pembuatan roti
Proses fermentas pada pembuatan rotii ini dengan bantuan dari yeast atau khamir yaitu
sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses
fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon
dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol
dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan tampak
lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan mengembang
jika temperatur tinggi.
j. Mentega
Pembuatan mentega
Lectonostoceremoris.
menggunakan
Bakteri-bakteri
mikroorganisme
tersebut
Streptococcus
membentuk
proses
lactis
dan
pengasaman.
Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian
lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan
Mikroorganisme
o
1
Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus subtilis
Penicillium requorti
Bahan
Produk
susu
yoghurt
susu
menghasilkan aroma
Penicillium camemberti
Propiobacterium
menambah keasaman
3
4
5
6
7
8
9
Streptococcus thermophilus
Leuconostoc cremoris
Acetobacter xylinum
Acetobacter aceti
Streptomyces griceus
Bacillus thuringiensis
Assbya gossipii
Propionibacterium
10
Pseudomonas (jamur)
Jamur / Fungi
air kelapa
mentega
nata de cocco
cuka/asam asetat
streptomycin
pestisida alami/biologi
vitamin B1
vitamin B12
11
12
13
14
15
Aspergillus wentii
Sacharomyces cereviceae
Sacharomyces sake
Rhizopus oryzae
Penicillium notatum
16
17
Penicillium chrysogenum
Aspergillus niger
Aspergillus niger
kedelai
ketela
kedelai
kecap
tape
sake
tempe
antibiotik penisilin
asam sitrat
enzim amilase
Aspergillus oryzae
18
enzim protease
19
ezim lipase
20
Rhizopus spp
Corynebacterium glutamicum
(bakteri)
21
Fusarium
bahan MSG
mikoprotein (protein
22
dari fungi)
single cell protein
23
24
25
26
27
28
29
30
(SCP)
Kopi
Kecap
Keju
Nata de coco
Oncom
Tape
Tempe
Sayur asin
Biji kopi
Kedelai
Susu
Air kelapa
Kacang tanah
Umbi ketela pohon
Kedelai
Sawi hijau
SUMBER
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/Documents/BIOTEKNOLOGI%20KONVENSIONAL
%20DAN%20MODERN%20%20%20Winaraku.htm
http://santhimikro.blogspot.com/2011/12/peranan-mikroorganisme-bidangpangan.html
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/14/manfaat-mikroorganisme-dalambidang-farmasi/
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/Documents/PEMBUATAN%20WINE
%20%20%20SIR%20OSSIRIS%20HOME%20SITE.htm
file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/Documents/REKAYASA%20GENETIKA%20BERAS
%20%20%20Fatikah%20Rahma%20Dewi%20-%20Academia.edu.htm