METABOLISME LIPID
DISUSUN OLEH :
MUTMAINNAH MUSTAFA ( 13.025 AF )
NOVIYANTI AZIS
( 13.026 AF )
NUR AFIAH
( 13.027 AF )
( 13.028 AF )
NUR MUTMAINNAH S.
( 13.029 AF )
NURSYAMSI HD
( 13.030 AF )
NURFADILAH
( 13.031 AF )
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..2
DAFTAR ISI.3
BAB 1
PENDAHULUAN.4
BAB II...
TINJAUAN PUSTAKA.5
SIFAT LIPID.6
FUNGSI LIPID..9
KLASIFIKASI LIPID..10
PENYAKIT GANGGUAN LIPID..20
IMPLEMENTASI LIPID.23
BAB III...
PEMBAHASAN..25
METABOLISME LEMAK.26
KATABOLISME LEMAK..29
ANABOLISME LEMAK.34
KESIMPULAN...37
DAFTAR PUSTAKA.38
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid
umumnya merupakan molekul yang memilikigugs non polar, sedangkan air
merupakan molekul yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut
organik non polar seperti benzena, eter, heksena, dan metanol. (zumdahl 1997:
1106; boyer 2002: 208 & 211).
Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa organic yang terdapat dalam
tumbuhan, hewan, atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Lipida (dari kata yunani, lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai
minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin.
Lemak merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. Lemak berfungsi
sebagai sumber tenaga tubuh.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari lipid?
2. Bagaimana karakteristik dan fungsi dari lipid?
3. Bagaimana klasifikasi lipid?
C. Tujuan
1 Mengetahui definisi tentang lipid.
2 Mengetahui karakteristik atau sifat lipid
3 Mengetahui klasifikasi dan fungsi lipid
4 Mengetahui penyakit gangguan lipid.
5 Mengetahui implementasi lipid dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekulmolekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak
(contohnyaA,D,E,danK),monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpen
oid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu
ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan
tubuh
yang
disebut adiposa.
Pada
jaringan
berperan
adiposa, sel
dalam sistem
binding
protein
4 (RBP4), tumor
necrosis
factor-
alpha (tnf), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon
adipokinetik (Akh).
Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid
umumnya merupakan molekul yang memilikigugs non polar, sedangkan air
merupakan molekul yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut
organik non polar seperti benzena, eter, heksena, dan metanol. (Zumdahl 1997:
1106; Boyer 2002: 208 & 211).
Lipid dapat dikelompokkan berdasarkan struktur dan karakteristiknya
non polar menjadi lemak (fat), lilin, fosfolipid, sfingolipid, glikolipid,
eikosanoat, steroid, lipoprotein, dan vitamin yang larut dalam lemak. Beberapa
jenis lipid memiliki gugus polar dan non polar, sehingga bersifat amfipatik yang
akan membentuk misel di dalam air. (Ritter 1996: 336).
Lipid didefinisikan sebagai senyawa berbasis asam lemak atau molekul
yang mirip asam lemak. Asam lemak merupakan komponen penting lipid.
Struktur kimia dan sifat fisik asam lemak merupakan dasar untuk memahami
sifat fisik dan kimia lipid.
Lipid ialah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak minyak,
steroid, malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat
fisiknya daripada sifat kimianya (Buku Biokimia Harper : hal 128). Lipid
bersifat amfifilik, yaitu lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel,
liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah.
Lipid merupakan zat zat gizi yang memiliki fungsi fungsi biologis
untuk membantu metabolisme tubuh. Lipid ( Minyak atau Lemak ) merupakan
komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya
tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair
atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak,
sebaliknya bila dalam keadaan padat disebut lemak
B. SIFAT SIFAT LIPID
Lipid bersifat amfifilik, yaitu lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel,
liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Sifat lipid dibagi menjadi
2 bagian besar yaitu :
1) . Sifat Fisis
sifat yang secara nyata dapat di lihat dan dibuktikan dengan melihatnya
saja, sifat fisis lipid yaitu :
A. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,
sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
penyabunan
adalah
bilangan
yang
Halogenasi
terkandung
dalam
lemak,
diukur
dengan
bilangan
Hidrogenasi
Hidrogenasi Adalah proses pengolahan minyak/lemak dengan
menambahkan hydrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak
mengurangi ketidak jenuhan minyak/lemak.
Sejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah
minyak tumbuhan menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi
katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi
lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal
dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah dengan
8
komponen yang
Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon (-CH2CH2-CH2-) maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang
menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di
larutan yang apolar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol.
Karakteristik lipid dibagi dalam 5 kelompok yaitu :
1. Klasifikasi menurut LEHNINGER
Klasifikasi ini lipid dibagi menjadi 2 yaitu :
- Lipid Komplek ( Majemuk )
Lipid golongan ini di didasarkan dari lipid yang
dapat di hidrolisis dengan basa kuat seperti NaOH yang
menghasilkan sabun dan gliserol atau di sebut reaksi saponifikasi.
Contohnya lipit trigliserida. Trigliserida merupakan salah satu
jenis lemak yang terdapat didalam darah dan berbagai organ di
dalam tubuh. Dari sudut kimia trigliserida merupak substansi yang
terdiri
dari
gliserol
( A.P.Bangun,2003 ).
Trigliserida
yang
mengikat
dalam
gugus
tubuh
asam
lemak
digunakan
untuk
Lipid Sederhana
Lipid ini kebalikan dari lipid kompleks dimana zat yang tergolong
lipid sederhana tidak mengandung gliserol sehingga zat tersebut
tidak dapat di reaksi saponifikasi. Golongan tersebut diantaranya :
Terpen
10
dengan
ukuran
seperti
Hemiterpen,
dapat
diklasifikasi
berdasarkan
oksigen,
seperti
isovalerat.
2. Monoterpen terdiri dari dua unit isopren dan mempunyai
rumus molekul C10H16. Contoh-contoh dari monoterpen ialah
Geraniol, Limonen, dan Terpineol.
3. Seskuiterpen terdiri dari tiga unit isopren dan mempunyai
rumus molekul C15H24. Beberapa contoh dari seskuiterpen
ialah Farnesen, Farnesol. (Awalan seskui- berarti satu dan
setengah.)
11
delapan
unit
isopren
dan
Steroid
Steroid adalah senyawa
sterol tidak
terhidrolisis yang
organik lemak
dapat
dihasil
reaksi
12
penting
dengan
struktur
1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene)
yang
termasuk
turunan
steroid,
struktur
dasar
yang
terdiri
dari
17
rumus
bangun
diturunkan
jenis
lemak
sterol
di
atas
terbuat
dekanoat, 4-
androstena-3 17-dion.
Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah
efek
samping
yang
berbahaya,
seperti
menurunkan
menurunkan
rasio
lipoprotein
stimulasi tumor
prostat,
gangguan hati,
kebotakan
densitas
rendah,
bentuk
triterpena
termodifikasi,
sehingga
unit
lewat
jalur asam
mevalonat atau
deoksisilulosa fosfat
Unit IPP dan DMAPP bereaksi
memanjangkan
bergabung
ekor-ekor
membentuk skualena.
Prostaglandin
Prostaglandin pertama kali diketemukan dari
cairan semen manusia pada sekitar tahun 1930 oleh Ulf von
Euler dari Swedia. Oleh karena diduga berasal dari kelenjar
prostat, sang penemu memberinya nama prostaglandin.
Prostaglandin,
layaknya
senyawa
seperti hormon,
sinyal
mereka
tetapi
hanya
tersintesis.
berfungsi
bekerja
Rumus
di
bangun
tersintesis
dari asam
Prostaglandin
F2
peningkatan MMP-1
enzim
efek
Metaproteinase
b
-
bukan
termasuk
senyawa
essensial,
namun
Glikolipid
Glikolipid
ialah
molekul-molekul
lipid
yang
Asam lemak
15
dari
spesieshewan
eukariotik,
bersama
dengan
ikatan
tunggal
pada
rantai
hidrokarbonnya
Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat
berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.Asam lemak atau
17
Gliserida
Gliserida terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida.
- Gliserida netral
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak
dengan gliserol.Fungsi dasar dari gliserida netral adalah
sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).
Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam
lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan
1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan
2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan
3
asam
lemak
dinamakan
trigliserida.
Trigliserida
Fosfogliserida (fosfolipid)
Fosfolipid merupakan
komponen
pembentuk
Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak
dan termasuk dalam Lipid non gliserida.Lipid non gliserida yaitu
Lipid yang tidak mengandung gliserol.Jadi asam lemak
bergabung dengan molekul-molekul non gliserol Penggunaan
primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin
serabut
saraf.Pada
manusia,
25%
dari
lipid
merupakan
sfingolipid.
Steroid
Steroid berasal dari kolesterol. Steroid adalah zat yang sangat
penting dan tersebar luas dalam tubuh hewan. Steroid meliputi
sterol, asam empedu, hormon adrenal, dan hormon sex. Steroid
mempunyai sifat yang sangat luas didalam tubuh dan mempunyai
18
19
tidak
dapat
membatalkan
kerusakan
apapun
yang
terjadi.
dan
sayuran
3.Sitosterolemia
Pada
menumpuk
di
sitosterolemia,
darah
dan
lemak
jaringan.
dari
buah-buahan
Pembentukan
lemak
menyebabkan
atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada
tendon (xanthomas). Pengobatan terdiri dari pengurangan asupan makanan yang
kaya akan lemak tumbuhan, seperti minyak sayur, dan menggunakan resin
cholestyramine.
4.Gauchers
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang
paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi
20
sifat
otot
yang
terkulai.
Terbentuk
kejang
diikuti
dapat
diobati
atau
disembuhkan.
7.Niemann-Pick
Pada
penyakit
Niemann-Pick,
kekurangan
enzim
khusus
infeksi
atau
gangguan
progresif
pada
sistem
syaraf
pusat.
8.Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan
langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria.
22
atau
bahkan
diobati
secara
lsngsung,
tetapi
peneliti
kelinci yang diberi pakan kolesterol sebesar 28 mg/dl menjadi 66 mg/dl. Ekstrak
lipid tersebut menganung asam y-linolenat paling tinggi 0,49 % dibandingkan
asam lemak lain, seperti asam palmitat, stearat dan oleat. Franklin dkk. (1999:
2050) melaporkan bahwa ternak sapi yang diberi tambahan pakan alga laut
Schizochytrium sp. menghasilkan asam lemak omega 3 dokosaheksanoat pada
susu sapi.
c Lipid pada Khamir
Khamir merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat mengakumulasi
lipid di dalam sel (Ratledge 1991: 434). Kelompok khamir yang dapat
mengakumulasi lipid lebih dari 20% disebut khamir oleaginous (Ratledge & Tan
1990: 224). Menurut Buzzini dan Martini (2006: 539), beberapa genus khamir
dapat mengakumulasi lipid 20 70% dari berat biomassa kering, antara lain
genus Candida, Cryptococcus, Lipomiyces, Rhodosporodium, dan Rhodotorula.
Khamir Rhodotorula sp., L. starkey dan Cr. curvatus diketahui dapat
mengakumulasi lipid antara 40% hingga 70% (Ratledge 2002: 1047).
24
BAB III
PEMBAHASAN
METABOLISME LIPID
DEFENISI
Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh
sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara
gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam
lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut
dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.
dalam tabung reaksi (in vitro), lemak dapat dipecahkan melalui proses hirolisis
alkali (penyabunan) menjadi gliserol dan garan-garam dari asam lemak. Sabun
merupakan garam alkali padat dari asam lemak. Berdasarkan sifat-sifat amfipatiknya
dapat larut dengan baik dalam air dan juga mampu melarutkan lemak.
di dalam organisme (in vivo) pemecahan lemak dikatalis oleh enzim lipase.
Penghancuran lemak bahan makanan di dlam usus akan dibantu oleh suatu enzim lipase
pankreas. Enzim ini cenderung bekerja pada atom sn-c-1 dan atomsn-c-3 lemak. Hasil
hidrolisis tersebut ialah monoasigliserol dan dua asam lemak. Berlawanan dengan
lemak netral, senyawa-senyawa ini dapat dengan mudah di absorbsi oleh sel mukosa
usus.
2. Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali
Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL ( very low
density lipoprotein ).
B. Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk
disimpan. Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus
tersedia dari glukosa. Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada
kelebihan glukosa di dalam tubuh.
Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan
trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan
asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol).
Sedangkan asam lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula
(lihat oksidasi beta).
3. Metabolisme lemak
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh
dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan
dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat
digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan
terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak
dihasilkan di hati maka akan menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat
26
kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak
di dalam jaringan adiposa.
-
lemak.
Absorbsi
4. Katabolisme lemak
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa
energi yang dihasilkan itu tidak dapat langsung digunakan oleh sel, melainkan
harus
diubah
dalam
bentuk
senyawa Adenosin
Trifosfat(ATP)
yang
energi
yang
terkandung
di
dalam
senyawa
sumber,
28
29
Gambar.oksidasi beta
A.
Pemecahan lemak (lipolisis) di dalam jaringan lemak dikatalis oleh suatu lipase yang
peka hormon yang diatur oleh suatu kontrol hormonal yang kompleks. Asam lemak
yang dilepaskan dari jaringan lemak akan di transpor di dalam plasma dalam bentuk
tidak teresterisasi (free ratty asid = ffa). Ini hanya terjadi pada asam lemak rantai
pendek yang benar-benar larut, sedangkan asam lemak rantai panjang dan kurang larut
dalam air akan terikat pada albumin. Untuk dapat digunakan, asam lemak dari plasma
dimasukkan ke dalam sel dan berada dalam bentuk yang terikat protein. Kecuali
jaringan otak dan eitrosit, semua jaringan dapat memecahkan asam lemak melalui
oksidasi-.
B. Pemecahan asam lemak : oksidasi-
Dalam oksidassi- asam lemak dikatabolisis dari ujung karboksil. Dua atom hidrogen
dikeluarkan dari atom carbon-, c3 dalam rantai, dan terbentuk suatu gugus keto.
Pemecahan antara atom karbon- dan terjadi, dan fragmen dua atom karbon yang
terdiri dari karbon karboksil asli dan atom karbon-, dilepaskan sebagai asetil koa.
Oksidasi asam lemak 16-atom karbon akan menghasilkan delapan unit asetil koa tetapi
hanya memerlukan tujuh siklus oksidasi-. Satu urutan oksidasi- yang menghasilkan
1 mol asetil koa dan memberi 5 mol atp kepada sel. Tiap mol aseil koa bila di oksidasi
dalam siklus krebs menjdi co2 dan h2o, memberi tambahan ikatan fosfat energi tinggi
kepada sel yang ekivalen dengan 12 mol atp.
C.
Kadar asam lemak bebas (ffa) di dalam plasma bertugas menyediakan asam lemak
yang dibutuhkan oleh jaringan yang tidak dapat membentuk asam lemak melalui
sintesis sendiri (lipogenesis). Setelah diaktifasi menjadi asil koa, ffa intra sel disimpan
dan dipecahkan.
1) penyimpanan
Pengesteran dari asam lemak yang diaktifkan (asil koa) dengan gliserol
menyebabkan terbentuknya fosfolipid yang diperlukan sebagai komponen
membran dan triasilgliserol (lemak) yang disimpan sebagai cadangan lemak.
2) penghancuran
31
Pada asam lemak dengan rantai ganjil terjadi proses penghancuran seperti pada asam
lemak normal dengan jumlah atom c genap, yang artinya setelah masuk ke dalam sel
asam lemak akan di aktifasi menjadi asil koa denagn menggunakan atp. Kemudian
dengan bantuan torak karnitin ditranspor ke dalam mitokondria untuk dipecah melalui
proses oksidasi-. Propionil-koa yang tetap tersisa dengan 3 atom c dikarboksilase
oleh propionil-koa karboksilase menjadi metilmalonil-koa dan setelah isomerisasi,
metilmalonil koa diubah menjadi suksinil-koa.
F. Oksidasi dan
Oksidasi asam lemak bekerja menghancurkan asam lemak bercabang metil. Proses
ini terjadi melalui pemisahan terhadap residu c1, dimulai dengan suatu hidroksilase,
tidak membutuhkan koenzia a dan juga tidak membutuhkan atp.
Oksidasi yaitu oksidasi dari ujung akhir asam lemak yang dimulai dengan suatu
hidroksilasi oleh suatu monooksigenase (oksidase campuan secara fungsional) dan
dilanjutkan melalui oksidase menjadi asam lemak dengan dua gugus karboksi. Asam
lemak ini dipecahkan menjadi oksidasi- pada kedua sisi hingga menjadi asam
dikarbonat c8 atau c6 dan diekskresikan melalui urine.
32
5. Anabolisme lemak
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa
organik sederhana
menjadi
senyawa
kimia
ini
membutuhkanenergi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks.
Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Anabolisme
meliputi
tiga
tahapan
dasar.
Pertama,
produksi
prekursor
seperti asam
banyak jaringan, terutama di dalam hati, jaringan lemak, ginjal, paru-paru dan kelenjar
susu. Substrat yang trpenting dan pemasok atom karbon adalahglukosa. Asetilkoa yang membentuk asam lema, tersedia melalui glikolisis dan dekarboksilasi
oksidatif piruvat. Langkah pertama lipogenesis adalah karboksilasi asetil-koa
menjadimaloni-koa.reaksi ini di katalis oleh asetil-koa karboksilase.
Polimerisasi menjadi asam lemak terjadi di dalam sitoplasma dalam
suatu kompleks sintase asam lemak.Yang bekerja sebagai zat pereduksi pada
lipogenesis adalah nadph + h+. Koenzim ini dapat berasal dari berbagai sumber.
Nadph dapat terbentuk di dalam jalur heksosa monofsfat melalui reaksi dari glukosa
6-fosfat dehidrogenase dan 6-fosflogukonat dehirogenase. Senyawa ini juga dapat
terbentuk
oleh
suatu isositrat
dehidrogenase yang
tergantung
pada nadp+atau
oleh enzim malat yang mengubah malat menjadi piruvat dan co2. Enzim-enim
tersebut berlokalisasi di salam sitoplasma.
B. Asetil-koa karboksilase
Langkah dari biosintesis asam lemak yang menentukan kecepatan reaksi
adalah pembentukan maloni-koa dari asetil-koa melalui karboksilasi. Asetil-koa
karboksilase mengandung biotin sebagai gugus prostetik. Pada langkah pertama akan
dihasilkan suatu bioksin-karboksi dengan memecahkan atm dan menggunakan
33
hydrogenkarbonat. Asetil-koa terutama berasal dari glikolisis, tetapi selain itu juga
darimetabolisme asam amino dan pemecahan alcohol.
Asetil-koa karboksilas dalah suatu enzim aloserik. Enzim ini distimulasi
oleh asam
sitrat dan
dihambat
oleh
asam
lemak
yang
diaktifakan(asetil-
koa). Konsentrasi sam sitrat yang berasal dari mitokondria, di dalam sitoplasma adalah
tinggi bila penyediaan subsrat baik. Kemudian sel-sel membentuk pesediaan energy
dalam bentuk lemak.
Hormon
Insulin mengaktifkan
mengatur asetil-koa
enzim
suatu
fosfatase
protein, glukagon danadrenalin membuatnya menjadi tidak aktif melalui suatu kinae
protein. Selain itu insulin dan gluagon juga bekerja dalam jangka panjang
melaluiinduksi dan represi enzim.
C.
(acp). Perpanjangan rantai berlangsung melalui pemindahan gugus asetil ke c-2 dari
residu maloni, dimana gugus karboksi bebas dilepaskan sebagai co2. Ketiga langkah
reaksi selanjutnya, yaitu reduksi dari ggus 3-keto penglepasan air dn reduksi yang
diperbaharui, menghasilkan suatu asam lemak dengan 4 atom c.
Produk antara ini akan dipindahkan kembali dari acp ke residu sistein
dengan bantuan asil transferase, sedemikian rupa sehingga daur dapat kembali dimulai
dengan memasukkan matonil-koa ke acp.
35
KESIMPULAN
Lipid adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid umumnya
merupakan molekul yang memiliki gugus non polar, sedangkan air merupakan molekul
yang memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti
benzena, eter, heksena, dan methanol.
Lipid dapat dikelompokkan berdasarkan struktur dan karakteristiknya non polar
menjadi lemak (fat), lilin, fosfolipid, sfingolipid, glikolipid, eikosanoat, steroid,
lipoprotein, dan vitamin yang larut dalam lemak. Beberapa jenis lipid memiliki gugus
polar dan non polar, sehingga bersifat amfipatik yang akan membentuk misel di dalam
air.
Lipid terbagi menjadi lima klasifikasi yaitu menurut Lehninger berupa lipid
kompleks dan sederhana , menurut Boor, Berdasarkan asalnya, Berdasarkan kelas
lemaknya, Berdasarkan ikatanya. Jenis- jenis lipid yaitu mono, di, dan trigliserida,
terpen, steroid, prostaglandin, asam lemak, gliserida, spingolifid.
Metabolisme lipid sama halnya dengan proses metabolism zat lain dalam tubuh
yang memiliki proses yang disebut anabolisme dan katabolisme. Anabolisme mengubah
senyawa sederhana menjadi kompleks sedangkan katabolisme mengubah senyawa
kompleks menjadi senyawa sederhana. Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid.
Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asamasam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.
36
DAFTAR PUSTAKA
http://ghifary26.blogspot.com/2012/03/metabolisme-lipid.html
http://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/8-makromolekul/a-lemak/sifat-lemak/
http://madja.wordpress.com/2007/12/20/diagnosa-kelainan-lipid/
http://himmauphi.blogspot.com/2013/06/lipid-biokimia.html
http://dhiyahblogger.blogspot.com/2011/08/biokimia-lipid.html
http://arisfrits.blogspot.com/2013/10/metabolisme-lemak.html
37