Abstrak
Reaktor tangki berpengaduk merupakan reaktor yang paling sering dijumpai dalam industri
kimia. Hal ini dikarenakan kemampuan operasinya yang dapat diatur kapasitasnya. Percobaan reaktor
alir kontinyu bertujuan untuk menghitung harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat dengan
NaOH, mengetahui pengaruh pengadukan terhadap konstanta reaksi penyabunan etil asetat dengan
NaOH, mengetahui hubungan orde reaksi dengan harga konstanta reaksi penyabunan (k) etil asetat
dengan NaOH, membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan model matematis reaksi
penyabunan pada reaktor ideal aliran kontinyu. Pada percobaan ini variabel tetap yang digunakan
adalah tinggi cairan 8 cm, konsentrasi NaOH dan etil asetat 0,1 N, dan suhu 25 oC sedangkan variabel
berubahnya adalah pengadukan lambat, sedang, dan cepat. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa
semakin cepat pengadukan, NaOH sisa (Ca) semakin sedikit sehingga orde reaksi dan harga konstanta
reaksi penyabunan etil asetat dengan NaOH (k) semakin besar. Ca model lebih kecil dari Ca percobaan
karena perhitungan Ca model yang menggunakan metode Runge Kutta yang keakuratannya tinggi,
sedangkan Ca percobaan diperoleh dari percobaan.
Abstract
Continuous stirer tank is a reactor that usually use in chemical industry. Because of the
control capacity in process is easy. Purposes of continuous stirrer tank experiment are to count
the value of saponification reaction constants (k) between ethyl acetate and NaOH, to know the
effect of stiring in saponification reaction constants (k) between ethyl acetate and NaOH, to
know the relation of reaction order with saponification reaction constants (k) between ethyl
acetate and NaOH, compare experiment result with mathematics model from reaction ethyl
acetate and NaOH in continuous stirer tank. In this experiment the dependent variabel is fluid
height 8 cm, NaOH and ethyl acetate 0.1 N, and 25oC of temperature. The independent variabel
is low stirrer, medium stirrer and high stirrer. From the experiment result, rest of NaOH (Ca)
decreasing in higher stirrer, this effect of increasing reaction orde and (k) between etil asetat
and NaOH. Ca models smaller than Ca experiment because the calculation Ca model that using
Runge kutta method with high accuration, and Ca experiment got from experiment.
Keywords: stirred tank reactor, stirring, saponification reaction constants
membandingkan hasil percobaan dengan
perhitungan model matematis reaksi
penyabunan pada reaktor ideal aliran
kontinyu.
Pada reaktor tangki berpengaduk
PENDAHULUAN
Reaktor tangki berpengaduk
t = Nao
XA
dXA
Vi(r
A)
0
G sebagai berikut:
G CH3COOC2H5
G NaOH
G CH3COONa
G C2H5OH
= RT ln K
C2H5OH
Jika ditinjau secara thermodinamika, dengan
harga H sebagai berikut:
ln
K
( )
k'
=-
H 1 1
( )
R T T1
H CH3COOC2H5
= -444.500 J/mol
H NaOH
= -425.609 J/mol
H CH3COONa
= -726.100 J/mol
H C2H5OH
= -235 J/mol
1) NaOH
1. Frekuensi tumbukan
100C = 32
Pengadukan akan memperbesar tumbukan
partikel sehingga akan menurunkan energi
aktivasi,jika energi aktivasi turun, maka
- Dengan Pb(NO3)2 membentuk endapan
2. Energi aktivasi
2) Etil Asetat
Titik didih
= 85 C
= -111 C
Semakin tinggi suhu, maka reaksi akan
berjalan semakin cepat.
4. Katalis
1
1
=k.t+
Ca
Cao
dCa
2
=k .Ca
dt
dCa
=k .dt
2
Ca
Ca
[ ]
dCa
n
=k Ca n=a+b
dt
= k .dt
dCa
2
Ca
Cao
0
1
Ca
dCa
a b
=k Ca Cb Ca=Cb
dt
ln
dCa
n
=ln k+ln Ca
dt
ln
dCa
=n.ln Ca+ln k
dt
Ca
=k.t
Cao
1 1
=k .t
Ca Cao
y = mx + c m = n = orde reaksi
Orde reaksi didapat dari least square.
Dimana orde reaksi merupakan nilai dari m.
1. Percobaan Batch
konstan.
2. Percobaan Kontinyu
1. Reaktor Kontinyu
2. Stirrer
1. Reaktor Batch
2. Stirer
3. Statif
Untuk percobaan batch, percobaan
3. Statif
4. Tangki Reaktor
variabel
a.
0.01
pengadukan lambat
pengadukan sedang
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
pengadukan cepat
t (menit)
Batch
1
1
=k.t+
Ca
Cao
dimana
1
Ca
C2H5OH
b.
0.03
0.02
Ca 0.01
pengadukan sedang
0
0
Kontinyu
2 4 6 8 10 12 14
Pengadukan cepat
t (menit)
RT
2
1
0
lambat cepat
pengadukan
dCa
a b
=k Ca Cb Ca=Cb
dt
dCa
n
=k Ca n=a+b
dt
ln
dCa
n
=ln k+ln Ca
dt
dCa
ln
=n.ln Ca+ln k
dt
Gambar IV.5 Grafik Perbandingan Ca Model dengan Ca Percobaan pada Pengadukan Sedang
0.03
0.02
Ca 0.01
Ca Percobaan
Ca Model
0
0 2 4 6 8 10 12 14
t (menit)
Gambar IV.6 Grafik Perbandingan Ca Model dengan Ca Percobaan pada Pengadukan Cepat
0.03
(Levenspiel, 1970).
0.02
Ca 0.01
Ca Percobaan
Ca Model
percobaan
0 2 4 6 8 10 12 14
t (menit)
Gambar IV.4 Grafik Perbandingan Ca Model dengan Ca Percobaan pada Pengadukan Lambat
0.03
0.02
Ca 0.01
Ca Percobaan
Ca Model
0
0 2 4 6 8 10 12 14
t (menit)
Proses Esterifikasi.Semarang
KESIMPULAN
model.
DAFTAR PUSTAKA