Disusun Oleh:
0402514003
2. Idah Hamidah
0402514024
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman
organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan
ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis dan ekosistem merupakan
dasar kehidupan di bumi. Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati bagi
kehidupan maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan dilestarikan.
Keanekaragaman hayati dapat diartikan pula sebagai keanekaragaman
makhluk hidup di berbagai kawasan di muka bumi, baik di daratan, lautan,
maupun tempat lainnya. Keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan
kekayaan bumi yang meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan semua
gen yang terkandung di dalamnya, serta ekosistem yang dibangunnya.
Keanekaragaman hayati dipelajari untuk mengetahui bahwa spesies di muka
bumi ini banyak ragamnya, mengetahui peranan setiap spesies bagi
kelangsungan kehidupan bumi itu sendiri, dan bagi kelangsungan makhluk
lainnya. Kita dapat merasakan manfaat langsung keanekaragaman hayati
melalui perbandingan lingkungan yang baik dan lingkungan yang rusak.
Keterpurukan bangsa Indonesia yang terjadi selama ini diantaranya
disebabkan karena kesalahan dalam mengelola potensi kekayaan alam terutama
keragaman sumber daya hayatinya (biodiversitas). Modal dasar yang
dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa keragaman hayati tidak
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga tidak memperoleh manfaat
maksimal dalam pemenuhan kebutuhan hidup bangsa.
Kekayaan biodiversitas yang dikelola dalam sistem kawasan konservasi
belum sepenuhnya dapat memberikan nilai ekonomi, ekologi dan perlindungan
secara optimal. Menyadari perkembangan ekonomi global di bidang
pemanfaatan biodiversitas serta harapan menjadikannya modal andalan di masa
mendatang, upaya pengelolaan dan penetapan kawasan konservasi yang baru
telah menambah luasan areal pelestarian biodiversitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari biodiversitas dan manfaatnya?
2. Bagaimana biogeografi dan keanekaragaman hayati di Indonesia?
3. Bagaimana konservasi dan kelangkaan species ?
4. Bagaimana kebijakan keanekaragaman hayati ?
5. Bagaimana kawasan konservasi di Indonesia dan Asia Tenggara?
6. Bagaimana keanekaragaman hayati tingkat gen ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari biodiversitas dan manfaatnya
2. Mengetahui biogeografi dan keanekaragaman hayati di Indonesia
3. Mengetahui konservasi dan kelangkaan species
4. Mengetahui kebijakan keanekaragaman hayati
5. Mengetahui kawasan konservasi di Indonesia dan Asia Tenggara
6. Mengetahui keanekaragaman hayati tingkat gen
BAB II
PEMBAHASAN
referensi
lainya
yang menyebutkan
pengertian
dari
Biodiversitas
(dari
Society
of
American
Foresters):
dapat
pula
dikelompokkan
ke
dalam:
diversitas
yang paling
suku-suku yang tinggal dan menggantungkan hidup dari laut. Selain itu
keanekaragaman hayati suatu negara lain didunia. Konstribusi-konstribusi
ini tentunya memberikan makna sosial dan budaya yang tidak kecil.
3. Nilai Rekreasi
Keindahan sumber daya alam hayati dapat memberikan nilai untuk
menjernihkan pikiran dan melahirkan gagasan-gagasan bagi yang
menikmatinya. Kita sering sekali pergi berlibur ke alam, apakah itu
gunung, gua atau laut dan lain sebagainya, hanya untuk merasakan
keindahan alam dan ketika kembali ke perkotaan kita merasa berenergi
untuk terus melanjutkan rutinitas dan kehidupan.
alam
juga
membantu
menyerap
limbah
kita
menciptakan dan membuat mereka nontoxic. Lahan basah yang besar filter
yang memurnikan air tawar dan menghilangkan logam berat dan
kontaminan lainnya dari itu. Kita sering bergantung pada sungai untuk
menyiram diri dan memecah limbah dan limbah bahwa kita dimasukkan ke
dalam mereka, yang lagi-lagi tergantung pada berbagai organisme besar
dan kecil yang membusuk dan mengubah limbah dalam air. Organisme
tanah perlahan-lahan dapat membusuk makanan, produk kertas dan limbah
lainnya yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. (Erlich dan Erlich, 1992).
bumi termasuk semua faktor yang mengubah permukaan bumi oleh faktor
fisik, iklim atau oleh interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Biogeografi berguna dalam mengetahui dan menentukan faktor
yang menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk
hidup. Faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya varietas baru
merupakan pengetahuan dasar untuk memahami terjadinya species baru.
Jika dua individu yang mempunyai varietas suatu species tertentu
menghuni dua tempat yang berbeda tidak memungkinkan dapat melakukan
hubungan reproduksi, mereka akan mengalami perubahan-perubahan dan
akhirnya menjadi dua species yang berbeda, misalnya :
a. Munculnya berbagai species burung Finch di kepulauan Galapagos,
diperkirakan nenek moyangnya berasal dari daratan Amerika.
b. Unta yang terdapat di Asia, Afrika dan Ihana di Amerika Selatan,
diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika.
c. Monyet dunia baru Amerika Selatan dan monyet dunia lama di AsiaAfrika, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika.
2. Biogeografi
Indonesia merupakan negara yang amat kaya dengan flora dan
fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup
yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis
lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi
cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi
dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan. Beragam
tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik lain banyak terdapat di
Indonesia. Sekitar 40.000 jenis tumbuhan, 350.000 jenis hewan, 5.000
jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera berada di Indonesia. Bahkan banyak
jenis makhluk hidup yang merupakan makhluk hidup endemik atau hanya
ditemukan di suatu daerah saja. Misalnya, komodo (Varanus komodoensis)
di Pulau Komodo; burung cendrawasih (Paradisiae sp.), walabi (Makropus
agilis), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon
(Dendrolagus inustus) di Papua; bekantan (Nasalis larvatus) di
b.
c.
d.
b.
Jarak bujurnya ialah 46 (sekitar 5000 km, atau hampir 1/8 keliling
bumi). Perbedaan garis bujur sedemikian itu menyebabkan adanya
perbedaan waktu.
c.
Jenis Fauna
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Jenis Fauna
Sulawesi dan
sekitarnya
Kepulauan Nusa
tenggara
Jenis Fauna
Maluku
Papua dan
rusa, kanguru,
sekitarnya
Jenis Flora
pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu
manis, beringin, dan raflesia
Jawa
Kalimantan
Tenggara,
dan
Maluku. Di
Nusa
Tenggara
Jenis Flora
eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan,
dan beberapa jenis bunga anggrek
Nusa
Tenggara
Maluku
Harimau
Sumatera
Kanguru
tigris sumatrae)
Kakatua
Macan
kumbang
Orangutan
(Panthera
(Probosciger
(Pongo
pygmaeus
Buaya
abelii)
raja
atterimus)
pardus)
(Dendrolagus
ursinus)
(Panthera
sondanicus)
pohon
muara
(Crocodylus
irian
(Crocodylus
porosus)
Buaya
sumatrensis)
novaeguinae)
Sanca
hijau
(Chondrophyton
viridis)
Bunglon
sisir
(Gonyochepalus
dilophus)
Nangka
celeng
(Artocarpus
heterophyllus)
Sukun
Sanca
hijau
(Pterospermum
berbiji
(Artocarpus
communis)
javanicum)
menjamin
kesinambungan
untuk
persediannya
dengan
tetap
Wild (EW;
Punah
Di
Alam
Genting
Threatened (NT;
Rendah), Data
Liar); Critically
atau
Terancam),
Endangered (CR;
Vulnerable (VU;
Deficient (DD;
Informasi
Concern (LC;
Kurang),
dan Not
IUCN Redlist tercatat 1.742 hewan dan 1.577 tumbuhan yang berstatus
Kritis. Contoh satwa Indonesia yang berstatus kritis antara lain; Harimau
Sumatra, Badak
Jawa,
Badak
Sumatera, Jalak
Bali,
Orangutan
Terancam
antara
lain;
Punggok
Papua, Todirhamphus
nigrocyaneus,
9. Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi); Sebuah takson dinyatakan belum
dievaluasi ketika tidak dievaluasi untuk kriteria-kriteria di atas. Contoh
satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Punggok Togian,
Gajah Sumatera merupakan spesies payung bagi habitatnya dan
mewakili keragaman hayati di dalam ekosistem yang kompleks tempatnya
hidup. Artinya konservasi satwa besar ini akan membantu mempertahankan
keragaman hayati dan integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga
akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil lainnya. Dalam satu hari,
gajah mengonsumsi sekitar 150 kg makanan dan 180 liter air dan
membutuhkan areal jelajah hingga 20 kilometer persegi per hari. Biji tanaman
dalam kotoran mamalia besar ini akan tersebar ke seluruh areal hutan yang
dilewatinya dan membantu proses regenerasi hutan alam.
Kelangkaan spesies dimula dari ulah manusia yang menggantialih ungsi
hutan menjadi suatu perkebunan atau pemukiman penduduk, pembalakan liar.
Fakta bahwa gajah Borneo merupakan sub-spesies yang nyata endemik
Borneo, menjadikan jenis ini sebagai prioritas penting untuk program
pelestarian (konservasi). Populasi gajah di bagian utara Kalimantan Timur
tidaklah terlalu besar, namun sangat penting artinya bagi ilmu pengetahuan dan
program pelestarian. Kawasan Kalimantan Utara ini adalah bagian dari daerah
jelajah alami mereka. Sementara itu, kualitas habitat gajah di Wilayah
Indonesia (Bagian Utara Kalimantan Timur) dan Sumatera telah mengalami
menurun secara signifikan dalam dekade terakhir ini. Untuk itu perlu suatu
strategi untuk melakukan konservasi terhadap satwa ini.
No.
43/1978:
Ratifikasi
CITES
(Konvensi
Perdagangan
kawasan
konservasi
Namun,
konservasi
ex-situ
memiliki
keterbatasan,
sperti
2) Akuarium
Akuarium merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan
yang relatif sangat mudah dalam perawatannya. Akuarium dapat
digunakan untuk budidaya ikan tawar dan air laut biasanya pada proses
kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan hias.
Akuarium ini terbuat dari bahan kaca dimana penamaan akuarium ini
berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang berarti air dan area yang
berarti ruang. Jadi akuarium ini adalah ruangan yang terbatas untuk
tempat air yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati.
Akuarium yang digunakan untuk budidaya ikan ini dapat dibuat sendiri
atau membeli langsung dari toko. Fungsi akuarium sebagai wadah
untuk budidaya ikan juga dapat berfungsi sebagai penghias ruangan
dimana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya oleh
penggemarnya. Berdasarkan fungsinya, akuarium dapat dibedakan
antara lain adalah : (Anonim3)
Akuarium Umum
Akuarium umum ini diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air
yang bertujuan untuk penghias ruangan. syarat akuarium umum :
o Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi dengan ruangan.
o Alat perlengkapan akuarium meliputi aerator, kabel listrik, pipa
pvc, dan lain-lain yang diletakkan tersembunyi dari akuarium
supaya nampak alami.
o Usahakan dasar akuarium tampak alami
Akuarium Sejenis
Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena
tujuan dari akuarium sejenis untuk mengembang-biakan ikan. Jenis
akuarium ini yang biasa digunakan untuk membudidayakan ikan air
tawar dan laut.
Akuarium Tanaman
Akuarium Tanaman, Dalam akuarium ini yang memegang peranan
adalah tanaman air. Ikan dimasukan kedalam akuarium untuk
penghias dan pemelihara tanaman.
3) Kebun raya
Daftar Kebun Raya di Indonesia terus bertambah. Pertambahan ini
dilakukan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan
pemerintah (Kementerian Pekerjaan Umum) yang menargetkan
pembangunan dan pengembangan Kebun Raya secara merata di seluruh
Indonesia.
Penambahan
daftar
kebun
raya
ini
juga
menjadi
f) Ecopark
(Cibinong
o) Kebun
Science
Center-
Botanical Garden)
g) Kebun Raya Sambas
Raya
Balikpapan
p) Kebun Raya Sumatera
Selatan
Tataguna lahan dari tapak terbatas pada kegiatan yang tidak memberikan
dampak merugikan pada tujuan konservasi habitat;
kawasan 720.00, pada garis lintang 05041'20" - 06000'45" LS dan garis bujur
0605600'45 - 0605657'30 LS.
Kepulauan Biawak terdiri dari tiga pulau (P. Biawak, P. Gosong
dan P. Candikian). Semua pulau tak berpenghuni kecuali P Biawak yang
hanya dihuni oleh penjaga mercusuar saja yang jumlahnya sekitar tiga
orang. Populasi biawak di pulau ini kurang lebih sekitar 300 ekor. Selain itu
pada Pulau Biawak banyak juga burung yang melintasi angkasa pulau
tersebut, antara lain cangak laut (Ardea sumatrana), trinil pantai (Bubulcus
ibis), dan burung udang biru (Alcedo caerulenscens). Lautnya yang bening
juga merupakan surga bagi ratusan jenis biota laut dengan bentuk dan warna
yang indah. Kondisi terumbu karang pada kedalaman tiga meter masih
cukup bagus. Berdasarkan data di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Indramayu, terdapat 95 jenis ikan yang mewakili 30 famili, antara lain ikan
zebra (Dendrichirus zebra), kupukupu (Chaetodon chrysurus), dan
merakan (Pterois valiteus).
Kondisi ekosistem mangrove pada Pulau Biawak masih baik
dengan tumbuhnya berbagai ragam jenis mangrove yang sudah langka
sebagaimana jarang dijumpai di pantai utara Jawa. Jenis-jenis bakau yang
tumbuh diantaranya adalah Sonneratia spp, Avicennia sp, Bruguiera sp,
Rhizophora sp, Ceriops sp, Acanthus sp, Lummitterae, Xylocarpus,
Aigicera, Nipa sp, dan Heriera sp. Sementara di Pulau Gosong terdapat
jenis Avicennia sp dan di Pulau Candikian terdapat jenis Bruguiera sp.
(Data Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2004)
buntul,
kerong-kerong
(Plectorhynchus
spp),
pembersih
jutaan faktor menurun yang mengatur tata cara penurunan sifat organisme.
Walaupun kerangka dasar gen seluruh organisme sama, namun komposisi atau
susunan, dan jumlah faktor dalam kerangka bisa berbeda-beda. Perbedaan
jumlah
dan
susunan
faktor
tersebut
akan
menyebabkan
terjadinya
berbeda antara daun yang berada di atas permukaan air dengan daun yang
berada di bawah permukaan air. Daun yang berada di bawah permukaan air
memiliki bentuk serupa akar, tetapi daun yang berada di atas permukaan air
memiliki bentuk yang lebih lebar. Hal ini berarti faktor lingkungan
mempengaruhi penampakan sifat genotip yang sama pada suatu bagian
organisme sejenis di tempat tertentu. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini
adalah pada ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda
akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh,
warna bulu dan bentuk pial (jengger).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alam Indonesia sangat kaya akan keberagaman flora dan fauna,
keberagaman
tersebut
dikenal
dengan
keanekaragaman
hayati.
misalnya
penghijauan,
pembuatan
taman
kota,
dan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.
2010.
Kawasan
Konservasi.
[online].
http://www.indonesianchm.or.id/index.php?option=com_content&view=
article&id=98&Itemid=100&lang=in. Diakses pada 19 Maret 2015.
Pukul 08:34 PM
Anonim2.____.
Apa
itu
Kebun
Binatang?.
[online].
2014.
Daftar
Kebun
Raya
di
Indonesia
[online].
http://alamendah.org/2014/08/13/daftar-kebun-raya-di-indonesia/.
Diakses pada 03 Aprl 2014. Pukul 03:03 WIB
Campbell. 1952. Bilogi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Delisumatran.
2013.
Konservasi
In-Situ
dan
Ex-Situ.
[online].