BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kayu merupakan material yang diperoleh secara alami dari pohon. Kayu
1
i.
1.2
Tujuan Praktikum
Adapun Tujuan dalam melaksanakan Praktikum Konstruksi dasar 1 adalah
sebagai berikut:
1. Hubungan dan sambungan kayu,
2. Konstruksi rangka rak buku,
3. Finishing.
1.3
1 buah
2. Pahat
3 buah
3. Palu
1 buah
4. Mistar siku
2 buah
5. Skap
1 buah
6. Pensil
1 buah
7. Meteran
2 buah
2 buah
2. Paku 5 cm
1 kg
3. Paku tripleks
1 kg
60x40 cm
1 buah
2
i.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Umum
Senyawa utama kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin
dengan komposisi kasar 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin (Desch
dkk, 1981). Sel sel kayu ini kemudian secara berkelompok membentuk pembulu,
parenkim, dan serat. Pembulu memiliki bentuk seperti pipa yang berfungsi untuk
saluran air dan unsur unsur hara. Parenkim berbentuk kotak dengan dinding tipis
dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil fotosintesis. Serat
memiliki bentuk panjang langsing dan berdinding tebal serta berfungsi sebagai
penguat pohon.
Pertumbuhan sl-sel kayu ini disertai dengan munculnya struktur
seperti cincin yang disebut dengan cincin tahunan (Annual Ring). Phon kayu yang
mengalami pertmbuhan cepat akan memiliki cincin tahunan yang lebih lear bila
dibandingkan dengan pohon kayu yang memiliki pertumbuha lambat. Dengan
demikian, jumlah cincin tahuanan pada batang kayu dapat digunakan untuk
memperirakan usia pohon. Bagian paling tengah batang disebut inti (pith).
Kayu adalah bahan dari alam yang tidak homogen. Perilaku ini disebabkan
oleh pola pertumbahan batang dan kodisi lingkungan pertumbuha yang sering tidak
sama. Oleh karena itu, sifa-sifat fisik dan mekanik pada arah longitudinal lebih
besar bila dbanding dengan arah radial ataupun tangensial, dan angka kembang
susut pada arah longitudinal jauh lebih kecil dari pada arah radial maupun arah
tangensial
3
i.
2.2
Sifat-sifat Kayu
Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada
b.
c.
d.
2.2.1
4
i.
e. Arah serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.
Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus serat terpadu, serat
berombak, serat terpilin dan serat diagonal.
f. Kesan raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan
kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll).
g. Bau dan rasa
Bau dan rasa mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
h. Nilai dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur,
dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu.
i. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap dan melepaskan air.
j. Sifat kayu terhadap suara
Sifat akustik yaitu kemempian suara berkaitan erat dengan elastisitas
kayu.
Sifat resonansi yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang
suara.
k. Daya hantar panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk
membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber
panas.
l. Daya hantar listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran
listrik. Daya hantar listrik ini dipengruhi oleh kadar air kayu.
5
i.
2.2.2
a. Kekuatan tarik
Kekuatan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha menarik kayu.
b. Kekuatan tekan
Kekuatan tekan adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban.
c. Kekuatan geser
Kekuatan geser adalah kekuatan kayu yang menahan gerakan dan tekanan
yang membuat kayu bergeser baik itu beban mati maupun beban hidip.
d. Kekuatan lengkung
Kekuatan legkung adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha melengkungkan kayu atau menahan beban mati maupun hidup
selain beban pukulan.
e. Kekakuan (modus elastisitas)
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk
atau lengkungan
f. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang
relative besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan, teganan-tegangan yang
berulang-ulang yang melampaui batas proporsional. Serta mengakibatkan
perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
g. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat
takik atau lekukan kayu dan abrasi kayu.
h. Kekuatan belah
Kekuatan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha membelah kayu.
6
i.
2.3
Dari segi estetika, kayu memiliki tekstur yan baik dan indah karena berbagai
macam jenisnya
ukuran
kayu
berupa
balok,
dan
papan
yang
di
perdagangkan.
Ukuran kayu umumnya sudah tertentu antara lain : (ukuran dalam satuan cm)
6/12 ; 6/10 ; 8/12 ; 10/10 ; 15/15 (balok)
2/15 ; 2/20 ; 3/25 ; 3/30 ; 4/40(papan)
D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo
7
i.
alasan
geometrik,
pada
konstrksi
kayu
sering
diperlukan
1.
LEM
Bila dibandingkan dengan alat sambungan yang lain, lem termasuk alat
sambungan yang bersifat getas. Keruntuhan sambungan dengan alat sambung lem
terjadi tanpa adanya peristiwa kelelehan. Alat sambungan lem umumnya digunakan
pada struktur balok susun, atau produk kayu laminasi ( glue laminated timber ).
2.
8
i.
Berdasarkan interaksi gaya gaya yang terjadi pada sambungan, alat sambungan
mekanik dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok.Kelompok pertama adalah
alat sambung yang kekuatan sambungan berasal dari interaksi antara kuat lentur
alat sambung dengan kuat desak atau kuat geser kayu. Kelompok yang kedua
adalah kelompok alat sambung yang kekuatan sambungannya ditentukan oleh luas
bidang dukung kayu yang disambungnya. Alat sambung paku dan baut termasuk
pada kelompok alat sambung jenis pertama, sedangkan pasak kayu koubler, cincin
belah ( split ring), pelat geser, spikes grid, single atau double sided toothed plate,
dan toothed plate, dan toothed ring termasuk pada kelompok alat sambung yang
kedua.
9
i.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1
Prosedur Kerja
1. Ukur dan potong
10
i.
3.3
Hasil Pengamatan
Sebelum diadakan praktikum, pertama tama yang harus disiapkan adalah
alat dan bahan seperti gergaji, skap, paku, palu, meteran pensil, mistar siku, papan
2/30 cm,tripleks 40/60 cm dan gergaji. Setelah alat dan bahan siap pertama yang
dilakukan menyekap permukaan papan.
Papan yang sudah di skap atau diratakan dipotong sesuai dengan ukuran
yang sudah ditentukan dan ukuran - ukuran setiap papan adalah 30x60 cm, 30x40,
dan lebar tripleks 60x40 cm..
Dari hasil Praktikum, didapatkan hasil pengamatan adalah:
Gambar 1.1 Pengukuran dimensi rak buku dengan menggunakan meteran dan
mistar siku.
11
i.
12
i.
13
i.
DOKUMENTASI ALAT
MISTAR SIKU
Mistar Siku
`GERGAJI
Gergaji
SKAP
14
i.
DOKUMENTASI KELOMPOK
15
i.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar rencana dimensi yang digunakan untuk kesuluruhan
Rak buku adalah 40x60 cm untuk lebar rak dan tinggi 60 x 30 untuk rak tengah ,
dan 60 x 10 untuk rak paling atas. Alat penyambung yang digunkn adalah paku
berukuran 5 cm.
Cara menyambung papan-papan rak adalah terlebih dahulu di ketemukan
antara alas rak dan dinding rak dengan menggunakan ukuran-ukuran yang sudah
di tetapkan, setelah semua sudah di hubunkan kemudian dipalu dengan
menggunakan paku yang berukuran 5 mm. Papan yang sudah membentuk pada
bagian belakangnya di lapisi tripleks yang telah di potong sesui ukuran rak buku.
16
i.
17
i.
1 Sesaran /Slip
Sesaran yang terjadi pada sambungan kayu terbagi menjadi dua. Sesaran
yang pertama adalah sesaran awal yang terjadi akibat adanya lubang kelonggaran
yang dipergunakan untuk mempermuda penempatan alat sambung. Selama
sesaran awal , alat sambung belum memberikan perlawanan terhadap gaya
sambungan yang bekarja. Pada sambungan dengan beberapa alat sambung,
kehadiran
18
i.
terlampaui, maka sesaran berikutnya akan disertai oleh gaya perlawanan ( tahanan
lateral ) dari alat sambung.
2.
Mata Kayu
Keberadaan mata kayu menurunkan kuat tarik dan kuat tekan sejajar serat.
Adanya mata kayu dapat dianggap sebagai pengurangan luas pada tampang
batang kayu.
3.
Eksentritas
Pada Sambungan dengan beberapa alat sambung, maka titik berat
kelompok alat sambung harus terletak pada garis kerja gaya, apabila tidak
maka akan
BAB V
PENUTUP
Adapun kesimpulannya adalah:
1. Alat yang digunakan untuk menyambung papan ke papan lain serta tripleks
yaitu paku,
2. Untuk membuat rak buku kita harus mengikuti pola rak buku yang sudah
tetapkan agar mempermudah dalam pembuatannya,
3. Rak buku yang sudah jadi kemudian dicet dan dikerinkan
D- III Teknik Sipil Universitas Haluoleo
19
i.
20
i.