Epidemiologi
Klasifikasi Demensia
Dementia irreversible
Alzheimers disease
Multi-infark dementia
(stroke)
Dementia akibat
penyakit Parkinson
Creutzfeldt-jakob
disease
Dementia reversible
Demensia akibat
penyalahgunaan
zat(marijuana/methamph
etamines,cocain
heroin/alcohol).
Kelainan metabolic,
seperti kekurangan
vitamin B12
Hypothyroidisn
Hypoglycemia
KELAINAN
NEUROTRANSMITE
R
Diagnosis
Kriteria diagnostik penyakit Alzheimer menurut DSM-IV( Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth revision).
A.Perkembangan difisit kognitif multiple terdiri dari :
1.Gangguan memori (gangguan kemampuan dalam mempelajari
informasi baru atau mengingat informasi yang sudah dipelajari)
2.Salah satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut ini :
Afasia (gangguan berbahasa).
Apraksia (Gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas motorik
dalam keadaan fungsi otot yang normal).
Agnosia (kegagalan untuk mengenal atau menamai objek).
Gangguan fungsi berpikir abstrak (misalnya merencanakan,
berorganisasi).
DEMENSIA VASKULER
Demensia vascular
ialah sindrom
demensia yang
disebabkan disfungsi
otak akibat penyakit
serebrovaskular .
Demensia vascular
merupakan
penyebab demensia
kedua tersering
setelah demensia
Alzheimer.
Etiologi
Stroke, penyakit infeksi SSP
kronis (meningitis, sifilis, dan
HIV), penggunaan alcohol
kronis, pajanan kronis
terhadap logam (keracunan
merkuri, arsenic, dan
aluminium), trauma kepala
berulang pada petinju
professional, penggunaan
obat-obatan jangka panjang,
obat-obatan sedative, dan
analgetik.
Patogenesis
terjadinya demensia
pasca stroke
Gangguan vaskular
14
Demensia creutzfeldt-jakob
Merupakan penyakit degeneratif otak yang jarang
,
yang disebabkan oleh agen progresif secara
lambat
dan dapat ditransmisikan( agen infektif), paling
mungkin adalah suatu prion.
Ditandai dengan degenerasi spongiosa pada
otak, karena tidak adanya respon imun inflamasi.
Masa inkubasi bisa relatif singkat atau lama(8-16
tahun)
Onset penyakit ditandai dengan
tremor,ataksia,myoklonus dan demensia
Demensia creutzfeldt-jakob
Pada pemeriksaan
LCS dan MRI tidak
ditemukan kelainan
sampai gangguan
yang lanjut.
Penyakit ditandai
adanya lonjakan
gelombang pada
EEG.
16
PENYAKIT PARKINSON
18
PENYAKIT HUNTINGTON
Ditandai dgn perlambatan psikomotor
dan
kesulitan
melakukan
tugas
kompleks, tetapi ingatan, bahasa, dan
tilikan tetap utuh.
Beda dgn Demensia Alzhaimer :
tingginya insiden depresi & psikosis
gangguan koreoatetoid yg klasik
19
Diagnosis
Untuk membedakan secara cepat antara demensia tipe
Alzheimer dengan tipe vaskuler sebagai berikut :
Refleks glabellar
Orang dengan demensia
akan memejamkan
matanya setiap kali
glabelanya diketuk. Pada
orang sehat, pemejaman
mata pada ketukan
berkali-kali pada glabela
timbul dua tiga kali saja,
dan selanjutnya mata
tidak akan memejam lagi.
Refleks memegang
(grasp refleks)
Jari telunjuk dan
tengah si pemeriksa
diletakkan pada
telapak tangan si
penderita. Refleks
memegang adalah
positif, apabila jari si
pemeriksa dipegang
oleh tangan penderita.
Snout reflex
snout reflex dilakukan
dengan mengetuk
bibir atas penderita.
Pada penderita
dengan demensia tiap
kali bibir atas atau
bawah diketuk
m.orbikularis oris
berkontraksi.
Refleks palmomental
refleks palmomental
dilakukan dengan
menggores telapak
tangan penderita.
goresan dilakukan
dengan cepat dari bagian
pergelangan tangan
menuju kebagian pangkal
ibu jari. Pada penderita
dengan demensia,
goresan pada kulit tenar
membangkitkan kontraksi
otot mentalis.
PENATALAKSANAAN
Terapi Suportif
Obat untuk demensia
Cholinergic-enhancing agents
Choline dan lecithin
Neuropeptide, vasopressin dan ACTH
Nootropic agents
Dihydropyridine