A. Main window
Sesuai namanya, window ini adalah bagian utama yang ditampilkan setiap
kali perangkat lunak ILWIS dijalankan. Main window terdiri dari:
Menu bar yang teridiri dari enam menu yaitu: File, Edit,
Operations, View, Window, dan Help
Command
line
dimana
kita
dapat
menuliskan
atau
ILWIS Catalog
Standard Toolbar
B. Map window
Map window berfungsi untuk menampilkan data spasial baik format
raster maupun vektor. Data spasial dalam perangkat lunak ILWIS disebut
dengan istilah: raster map, polygon map, segment map dan point map.
Raster map adalah data spasial dalam format atau struktur raster,
sedangkan polygon map, segment map dan point map adalah data dalam
format atau struktur vektor.
Map Window
C. Table window
Table window berfungsi untuk menampilkan dan melakukan editing
data tabular atau tabel. Umumnya tabel berisikan informasi yang terkait
dengan data spasial dan lazim disebut dengan data atribut. Dalam ILWIS,
suatu tabel terdiri dari sejumlah kolom (column), sejumlah baris (record) dan
data yang terdapat pada pertemuan antara baris dan kolom yang disebut
sebagai field. Selain untuk menampilkan dan mengedit data tabel, table
Table Window
Icon
Data Object
Raster map
Polygon map
Segment map
Point map
Table
B. Container object
Container object merupakan suatu wadah yang berisi sekumpulan
data object. Bentuk paling sederhana dari container object adalah berupa
daftar (list) yang berisikan referensi tentang sejumlah data object yang ada di
dalamnya. Daftar tersebut umumnya berupa file ASCII. Container sendiri
tidak menyimpan file data tetapi hanya daftar atau catatan berkaitan dengan
obyek yang ditampung-nya . Terdapat beberapa kategori container object
dalam ILWIS, yaitu: map list, object collection, map view, layout,
annotation text dan graph.
B. Service object
Service object berisikan fasilitas atau aksesoris yang diperlukan oleh
data object. Beberapa contoh fungsi dari service object adalah menentukan
nilai yang valid untuk suatu data object ( misal ID, Class atau Value), warna
yang digunakan untuk menampilkan data serta informasi koordinat dari suatu
data..
Icon
Service Object
Domain
Representation
Georeference
Coordinate system
atau
lokasi,
arti
penting
dari
kenampakan
spasial
tersebut
Dalam
ILIWS terdapat tiga tipe data vektor masing-masing disebut dengan point,
segment dan polygon. Sebutan tersebut sesuai dengan dimensi dari entitas
spasial yang direpresentasikan.
ini
memiliki
keterbatasan
untuk
keperluan
analisis
dengan
menggunakan sejumlah operasi SIG. Hal ini dikarenakan operasi GIS dalam
perangkat lunak ILWIS adalah berbasis raster (raster-based GIS operation).
10
11
Contoh peta
hasil scan yang digunakan dalam panduan ini adalah potongan (subset) dari
Peta Rupabumi Indonesia (RBI) skala 1: 25.000 yang disimpan dalam format
TIF (Tagged Image File) dengan nama Banjar.tif seperti ditunjukkan pada
gambar di halaman sebelumnya.
12
Klik tombol
2.2. Georeferensi
Georeferensi (georeference) dalam ILWIS 3.4. merupakan service
object yang berfungsi untuk mendefinisikan hubungan antara baris dan
kolom pada suatu data raster dengan sistem koordinat X-Y. Data raster
untuk daerah yang sama disarankan menggunakan georeferensi yang sama.
13
14
Catatan:
Dengan meng-klik tombol
Dengan asumsi belum ada sistem koordinat yang sesuai dengan data
yang akan digunakan, maka perlu dibuat atau didefinisikan sistem
koordinat baru.
Setelah tombol
15
Klik OK.
Setelah tombol OK di klik, akan ditampilkan suatu kotak dialog
(dialog box) untuk mendefinisikan sistem proyeksi yang digunakan.
16
17
Klik OK
18
19
No
360.000
9.182.000
362.000
9.182.000
360.000
9.184.000
362.000
9.184.000
Peta
(zoom in)
Pilih tombol
(Normal)
20
Tombol Normal
Klik pada
bagaian kiri
bawah
Klik OK
Titik ikat pertama (nomor 1) akan dimasukkan sekaligus
ditampilkan pada Tie Point Table yang terletak dibagian bawah
map window
21
Posisi masing-masing titik ikat pada peta (yang terdapat pada map
window) akan tampak sebagai berikut
22
(exit editor)
23
2.3. Digitasi
Setelah selesai dengan proses Georeferensi, maka digitasi dengan
teknik on screen dapat dimulai. Peta hasil scan (dengan nama Banjar) yang
telah digeoreferensi digunakan sebagai background image dalam proses
digitasi. Proses digitasi dengan teknik on screen pada prinsipnya adalah
delineasi kenampakan pada background image dengan bantuan mouse atau
pointer. Kenampakan yang didigitasi dapat dibedakan menjadi kenampakan
titik, garis dan are (poligon).
24
25
Isikan suatu nama untuk menyimpan data titik hasil digitasi. Misal,
Banjar_point.
Klik OK
Pilih tombol
Arahkan ke obyek titik yang akan didigitasi, klik tombol kiri mouse
(insert mode)
26
Titik yang didigitasi akan terlihat dan secara otomatis tabel atribut
ditampilkan. Pada tabel ini dapat diisikan keterangan singkat
tentang obyek yang didigitasi dengan mengetikkannya pada
bagian yang bertanda ? .
Ulangi langkah digitasi titik (point) untuk obyek titik lainnya yang
terdapat pada peta (background image).
(exit
editor)
27
Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File Create
Segment Map
Pilih tombol
(insert mode)
Arahkan ke obyek garis yang akan didigitasi, ikuti garis sambil klik
tombol kiri mouse
28
Klik dua kali (double click) tombol kiri mouse untuk mengakhiri
digitasi suatu segmen.
Seperti halnya pada saat digitasi data titik, setelah selesai digitasi
satu segmen garis, maka tabel atribut otomatis akan muncul. Kita
dapat mengisikan informasi tentang garis yang didigitasi.
Apabila data garis yang didigitasi adalah jalan, atau batas
administrasi maka informasi yang diisikan bisa berupa kelas jalan
(arteri, kolektor, lokal dan sebagainya) atau
nama batas
29
Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File Create
Segment Map
Pilih tombol
(insert mode)
30
otomatis
ILWIS
akan
melakukan
snapping
dan
Klik Yes
Poligon yang
didigitasi
31
Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File Check
Segments Self Overlap..
Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File Check
Segments Dead Ends..
Apabila terdapat kesalahan maka muncul konfirmasi sebagai
berikut:
32
Pilih tombol
(select mode)
33
Poligonisasi (poligonize)
Dari menu yang terdapat pada map window, pilih File Check
Segments Polygonize
Pilih Domain
domain baru
34
Klik OK
Proses poligonisasi selesai dan poligon yang dihasilkan akan
tampak sebagai berikut
Catatan:
Proses digitasi poligon yang diuraikan diatas hanya menggunakan
contoh satu poligon kecil. Untuk mendigitasi seluruh poligon yang
terdapat pada peta Banjar, semua garis batas poligon harus
didigitasi. Cara dan langkahnya sama dengan uraian di atas.
35
Pemrosesan Citra
ILWIS 3.4 merupakan perangkat lunak yang mengintegrasikan
pengolahan citra (image processing) dan sistem informasi geografi (SIG).
Pada bab atau bagian terdahulu sudah dibahas sebagian fungsi dan fasilitas
dalam perangkat lunak ILWIS 3.4 untuk SIG. Fungsi SIG yang lain akan
dibahas pada bagian berikutnya (bab 4 dan bab 5).
Pada bagian 3 ini akan diuraikan sebagian dari kemampuan
perangkat lunak ini untuk pemrosesan citra, khususnya citra penginderaan
jauh (remote sensing). Porsi dari uraian mengenai pemrosesan citra tidak
terlalu banyak, mengingat buku panduan ini digunakan dalam pelatihan yang
lebih fokus pada SIG dibandingkan remote sensing. Hal terkait dengan
pemrosesan citra yang dibahas dalam bagian 3 ini adalah: Georeferensi
Citra dan Penyusunan Citra Komposit.
36
Klik OK
37
38
Klik OK
Coordinate System
39
Letakkan empat titik ikat (tie points) dengan posisi sebagai berikut
3
Citra
40
No
495.000
9.255.000
525.000
9.255.000
495.000
9.285.000
525.000
9.285.000
Setelah selesai, ..
Klik tombol
(Exit Editor)
Dengan cara yang sama, lakukan proses georeferensi citra untuk tiga band
lainnya (band3, band4 dan band5).
41
Pada jendela utama ILWIS 3.4 (ILWIS main window), klik tombol
Operation-Tree
Pada bagian Red Band, pilih raster maps Lb4 dari dropdown list
Pada bagian Green Band, pilih raster maps Lb3 dari dropdown list
Pada bagian Blue Band, pilih raster maps Lb2 dari dropdown list
42
43
44
Pemodelan Sederhana
Bagian 4 panduan ini akan menguraikan tentang pemodelan spasial
yang relatif sederhana menggunakan perangkat lunak ILWIS 3.4. Model
spasial yang dipilih untuk latihan ini adalah model elevasi digital atau DEM
(digital elevation model). Uraian tentang pemodelan sederhana ini meliputi
proses pembuatan DEM dari data kontur, visualisasi 3 dimensi data Dem dan
pembuatan peta kemiringan lereng.
Data kontur yang diperlukan untuk membuat DEM dapat diperoleh
dari hasil digitasi dari peta Topografi atau peta Rupabumi. Data tersebut
dapat pula diperoleh dengan cara mengimpor dari data kontur yang telah
dibuat dengan perangkat lunak lainnya. Dalam latihan ini akan digunakan
data kontur yang telah tersedia dalam format Arcview shapefile.
45
Klik OK
46
47
Klik OK
48
Pada bagian Segment Map pilih data garis kontur yang akan
dibuat peta atributnya (kontur_merapi) . Pada bagian Table, secara
otomatis akan terisi oleh attribute table dari kontur_merapi
49
Klik Define
Setelah proses atau langkah di atas selesai, akan diperoleh peta (segment
map) dengan nama Merapi yang memiliki domain value. Data atau peta ini
yang selanjutnya akan diinterpolasi untuk menghasilkan DEM.
Interpolasi Kontur
50
Isikan suatu nama pada bagian Output Raster Map (Misal, Isi
dengan nama Merapi)
Klik OK
Kembali ke kotak dialog Contour Interpolation
Klik Define
51
Setelah tombol Define diklik, maka perangkat lunak ILWIS 3.4 akan
melakukan interpolasi data kontur (segment map) dengan nama
Merapi. Hasil interpolasi adalah data raster (raster map)
dengan
52
Pada jendela utama ILWIS 3.4 (ILWIS main window), klik tombol
Operation-Tree
53
Klik OK
Selanjutnya akan kembali ke kotak dialog Display 3D
Klik OK
Klik OK
54
Tampilan tiga dimensi seperti tampak pada gambar, adalah tampilan default
dan belum sesuai dengan keinginan. Agar tampilan tiga dimensi sesuai
dengan yang diharapkan, maka perlu diubah beberapa parameter display 3
dimensi.
55
56
Pada bagian Color, klik dropdown list kemudia pilih warna yang
akan digunakan untuk grid. Misal pilih LightGray
Klik OK
Tampilan 3 dimensi dari DEM Merapi akan tampak seperti berikut
ini
57
Pada jendela utama ILWIS 3.4 (ILWIS main window), klik tombol
Operation-Tree
58
Klik OK
Konfirmasi berikut akan ditampilkan, menyatakan bahwa peta
lereng telah didefinisikan
Klik OK
Setelah tombol OK di
kemiringan lereng,
59
Klik OK
Peta kemiringan lereng akan ditampilkan
60
Kemiringan (%)
<8
Datar
8 - 15
Landai
15 - 25
Agak Curam
25 - 40
Curam
> 40
Kategori
Sangat Curam
untuk
Pada jendela utama ILWIS 3.4 (ILWIS main window), klik tombol
Operation-Tree
61
Pada bagian Raster Map, pilih Slope in Percent dari dropdown list
Klik tombol
62
Klik tombol
63
64
Disseminasi Informasi
Disseminasi informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai
penyebarluasan informasi. Informasi yang diperoleh dari hasil pengolahan
dana analisis data menggunakan SIG adalah informasi spasial yang umunya
diwujudkan dalam bentuk peta. Peta ini pada akhirnya akan disebarluaskan
atau didistribusikan pada para penggunanya. Sesuai dengan perkembangan
dan ketersediaan teknologi, disseminasi informasi dapat dilakukan dengan
berbagai
cara.
Dalam
bentuk
softcopy,
peta
dapat
disebarluaskan
65
66
Klik OK
Layout Window akan ditampilkan
67
Pada layout window, di bagian Item, terlihat satu object yang ada
dalam daftar item. Object tersebut adalah Map View dari Peta
Lereng.
Atur ukuran dan orientasi kertas. Dari menu pilih File Page Stup
Klik OK
Klik tombol
68
Klik bagian pojok dari map view, tahan tombol kiri mouse sambil
menarik ke arah diagonal sehingga ukuran peta membesar
69
(map border)
Beri tanda (check mark) pada Grid Ticks dan Grid Coordinate.
Klik OK
70
(Text)
Klik OK
71
lain yang
diperlukan
Menambah Informasi Skala Peta
(Scale Bar)
Klik OK.
(Scale Text)
Klik OK
72
(Legend)
Klik OK
(Box)
73
Klik OK
(Save)
74
5.2. Printing
Langkah untuk mencetak (printing) peta adalah sebagai berikut:
Dari menu yang terdapat pada Layout Window pilih File Print ..
preferences
akan
tergantung
pada
printer
yang
75
76