Anda di halaman 1dari 17

1

Standar Nasional
Pendidikan
Standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria

minimal ttg sistem pendidikan di seluruh wilayah


NKRI. (UU Sisdiknas, psl 1)
SNP terdiri atas standar isi, proses, kompetensi

lulusan, tenaga kependidikan, sarana & prasarana,


pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian, yg harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala. (UU
Sisdiknas, psl 35)
Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai

pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau


penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus
ujian yg diselenggarakan oleh satuan pendidikan yg
terakreditasi. (UU Sisdiknas, psl 61)
2

Fungsi dan Tujuan SNP


Untuk penjaminan dan pengendalian mutu

pendidikan sesuai dengan SNP dilakukan


evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.

SNP berfungsi sebagai dasar dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan


pendidikan dalam rangka mewujudkan

pendidikan nasional yang bermutu.

SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan

nasional dalam rangka mencerdaskan


kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat.
(PP ttg SNP, Pasal 2-4)

Penjaminan Mutu
Pendidikan
(1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan
nonformal wajib melakukan penjaminan mutu

pendidikan.
(2) Penjaminan mutu pendidikan bertujuan untuk

memenuhi atau melampaui Standar


Nasional Pendidikan.
(3) Penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara
bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu
program penjaminan mutu yang memiliki target

dan kerangka waktu yang jelas. (PP ttg SNP,


pasal 91)
4

Penjaminan Mutu
Pendidikan
(3) Pemerintah provinsi mensupervisi dan membantu
satuan pendidikan yg berada dibawah
kewenangannya untuk menyelenggarakan atau
mengatur penyeleng-garaannya dalam melakukan
penjaminan mutu
(5) BAN-S/M memberikan rekomendasi penjaminan
mutu pendidikan kepada satuan pendidikan yg
diakreditasi, dan kepada Pemerintah.
(6) LPMP mensupervisi dan membantu satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam
melakukan upaya penjaminan mutu pendidikan.
(PP ttg SNP, pasal 92)
5

Tahapan Pemenuhan SNP


PENETAPAN

SOSIALISASI

PEMENUHAN

SNP

SNP

SNP

Mendikbud

Kemdikbud,
Kemenag,
Dinas Pend.
Kankemenag

Sekolah,
Dinas Pend.
Kankemenag
Yayasan

PENILAIAN
PEMENUHAN
SNP
Akreditasi oleh
BAN-S/M

Apa itu Akreditasi ?


Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan
program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan. (PP ttg SNP Pasal 1)
Akreditasi sebagai bentuk akuntabilitas publik
dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan
komprehensif dengan menggunakan instrumen dan
kriteria yang mengacu kepada SNP. (PP ttg SNP Pasal
86)

Akreditasi merupakan Proses, bukan


tujuan !
7

Akreditasi Sebagai Evaluasi


Pemenuhan SNP
Penilaian berdasarkan standar/patokan,
bukan perbandingan antar sekolah.
Berlaku secara nasional.
Hasil akreditasi dibutuhkan untuk

menyusun rencana pembangunan


nasional bidang pendidikan.

Masa Berlaku
Akreditasi
(Permendikbud
59/2012, Pasal
8) 5 tahun sekali.
(1)
Akreditasi dilaksanakan
setiap
(2) Akreditasi dapat dilakukan kurang dari 5 tahun
apabila satuan pendidikan yang bersangkutan
mengajukan permohonan untuk akreditasi ulang.
(3) Satuan pendidikan wajib mengajukan permohonan
untuk diakreditasi kembali paling lambat 6 bulan
sebelum masa berlaku akreditasi berakhir.
(4) Satuan pendidikan yang diusulkan untuk
diakreditasi kembali, dan belum dilakukan
akreditasi oleh BAN-S/M, tetap memiliki status
terakreditasi sampai adanya penetapan status
akreditasi baru oleh BAN-S/M.
9

Kebijakaan BAN-S/M Tahun


1. 2014
Prioritas akreditasi untuk sekolah/madrasah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

yang belum diakreditasi


Implementasi POS secara penuh
Implementasi sistem informasi akreditasi
Implementasi perangkat akreditasi hasil
revisi
Penguatan sumber daya manusia
Benchmarking akreditasi
Penguatan lembaga akreditasi sebagai
sumber data kependidikan
Pengembangan media komunikasi
Peningkatan kerjasama dengan pihak-pihak
10

Sasaran Akreditasi Tahun 2014


Sasaran akreditasi APBN Kemdikbud

tahun 2014 sebesar 21.136 S/M


Sampai akhir 2013 S/M yang belum

pernah diakreditasi sebanyak 54.850


S/M
Sasaran akreditasi tahun 2014

diprioritaskan bagi S/M yang belum


pernah diakreditasi, termasuk yang
didanai oleh APBN Kemenag dan
APBD

11

Penetapan Kuota Akreditasi S/M


2014
A. Pertimbangan Penetapan Kuota (APBN Kemdikbud)
Penuntasan renstra Kemdikbud 2009-2014.
S/M yang memenuhi persyaratan tetapi belum

pernah diakreditasi.
S/M baru yang segera dapat diakreditasi.
S/M yang sudah habis masa akreditasinya.
Kesiapan dan kemampuan BAP-S/M
melaksanakan akreditasi.
Sasaran akreditasi per provinsi minimal 125 S/M

B. Alokasi secara nasional dibagi secara proporsional.

Pembagian kuota ditetapkan sebagai


berikut:
S/M yang belum diakreditasi 80% dari kuota
S/M yang diakreditasi ulang 20% dari kuota

Implementasi POS Tahun


2014
Proses akreditasi tahun 2014 harus
berpedoman pada POS Pelaksanaan
Akreditasi (15 langkah)
POS berlaku untuk pelaksanaan

akreditasi yang didanai oleh APBN


Kemdikbud, APBN Kemenag, dan
APBD
Setiap langkah POS harus didukung

dengan dokumen dan laporan


13

Strategi Pemenuhan SNP oleh Sekolah


Membentuk Tim Pengembang Sekolah.
Mempelajari 8 komponen standar.
Melakukan evaluasi diri, dengan instrumen BAN-S/M.
Mengidentifikasi kesenjangan evaluasi diri dgn

standar.
Menetapkan sasaran perbaikan mutu dengan SMART
Spesifik (khusus)
Measurable (terukur)
Achievable (dapat dicapai)
Realistic (realistis)
Timebond (kerangka waktu)

Meningkatkan mutu sekolah sesuai standar.


14

Strategi Percepatan Akreditasi SD


Direktorat Pembinaan SD:
Menyediakan dana khusus untuk
mengakreditasi SD.
Memberikan bimbingan teknis tentang
akreditasi kepada Kepala SD.
Sekolah (SD):
Mendaftarkan diri untuk diakreditasi, kepada
BAP-S/M melalui Kepala Dinas Pendidikan.
Mengisi instrumen akreditasi dan
menyerahkannya kepada BAP-S/M.
Menyiapkan dokumen dan bukti-bukti yang
dimiliki sesuai persyaratan akreditasi.
Mempersiapkan diri untuk divisitasi oleh asesor.
15

Kemdikbud, Kemenag, Pemerintah


Provinsi/Kab/Kota, dan
penyelenggara satuan pendidikan
melakukan pembinaan kepada
satuan pendidikan berdasarkan

hasil akreditasi
sesuai dengan kewenangannya.
(Permendikbud 59/2012, Pasal 19)
16

Penutup
Pemenuhan SNP dilakukan secara bertahap,

sistematis, dan terencana dalam suatu program


penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka
waktu yang jelas.
Satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan

mutu, melalui evaluasi, sertifikasi dan akreditasi.


Satuan pendidikan harus aktif melakukan evaluasi

diri, meningkatkan mutu sekolah sesuai standar, dan


mendaftar untuk diakreditasi.
Peran akreditasi dalam peningkatan mutu, terletak

pada langkah tindak lanjut yang diambil berbagai


pihak yang bertanggungjawab atas perbaikan mutu
secara berkelanjutan.
17

Anda mungkin juga menyukai