Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TERMODINAMIKA
( ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN )

Di Susun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Dita Septyadini
(k3312022)
Dyah Muawiyah
(k3312026)
Hasna Putri Azizah
(k3312032)
Rohana Putri Agustina
(k3312068)

PENDIDIKAN KIMIA 2012


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan nikmat dan hidayah kepada hambahamba-Nya. Shalawat seiring salam dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad

SAW

beserta

seluruh

keluarga

dan

sahabat-

sahabatnya, yang telah berjasa menghantarkan umat manusia


dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang
penduh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Makalah yang kami beri judul Termodinamika atau yang
lebih

tepatnya

membahas

tentang

Energi

Bebas

dan

Kesetimbangan dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Kimia Dasar 1 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan

Universitas

Sebelas

Maret

Surakarta,

jurusan

Pendidikan Kimia.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat
menjadi lebih baik lagi.

Surakarta, 12 September 2012

Penulis

PENDAHULUAN

I.

Makalah ini di susun berdasarkan pada sumber- sumber


mengenai pokok bahasan materi Kimia Dasar I yang mengacu
pada bab Termodinamika. Karena pengetahuan atau ilmu tersebut
sangatlah penting dalam berbagai bidang, kami bermaksud untuk
membuat sebuah makalah yang berjudul Termodinamika ( Energi
Bebas dan Kesetimbangan ) . Pembuatan makalah ini bertujuan
supaya menambah referensi pembelajaran khususnya pada bab
tersebut. Maka dari itu, di harapkan mahasiswa menjadi generasi
muda yang bermanfaat bagi masyarakat karena pemahaman
mengenai isi makalah ini yang sangat di butuhkan pada kehidupan
sehari hari.

II. ISI
A. ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN
Energi

bebas

adalah

jumlah

maksimum

energi

yang

dibebaskan pada suatu proses yang terjadi pada suhu tetap dan
tekanan

bebas.

Energi

bebas

di

lambangkan

dengan

G.

Sedangkan, kesetimbangan adalah dua reaksi yang terjadi pada


kecepatan yang sama dan tidak ada lagi perubahan konsentrasi.
Perubahan Energi Bebas G menunjukkan energi maksimum
yang tersedia untuk melakukan kerja. Dalam hal ini, berguna bila
sistem berubah dari suatu keadaan menjadi suatu keadaan lain.
Selama proses berlangsung, kemampuan kerja

yang diukur

dengan G ini makin berkurang, lama kelamaan menjadi nol


(G=0),

yaitu

pada

kondisi

kesetimbangan.

kesetimbangan ini tidak bisa melakukan kerja.


Singkatnya :

Pada

kondisi

Go< 0, reaksi berlangsung spontan dan berlanjut pada


keadaan setimbang

Go= 0, reaksi pada kesetimbangan dinamik

Go> 0, reaksi spontan berlangsung pada arah yang


berlawanan.

Pada saat ini, harus diingat bahwa walaupun G dapat


memperkirakan bahwa suatu proses adalah spontan, tetapi tak
dapat dikatakan berapa kecepatan perubahan tersebut.

Go hasil reaksi
Go= Go hasil reaksi - Gopereaksi

Pereaksi a

Hasil Reaksi

Campuran yang
setimbang dari
pereaksi dan hasil
reaksi

Macam- macam energi bebas dari suatu sistem kimia yang


homogen ketika reaksi berjalan ke arah pereaksi murni (kiri)
sampai ke hasil reaksi murni (kanan). Harga minimum pada kurva
menandakan

keadaan

setimbang.

Jika

sistem

mempunyai

komposisi yang ditandai dengan huruf a, maka reaksinya adalah


spontan dengan arah ke atas. Jika komposisinya ditandai dengan
huruf b, maka reaksinya akan spontan ke arah kebalikannya.

Gambar tersebut menggambarkan perubahan energi bebas


pada suatu reaksi kimia. Perhatikan bahwa kurva energi bebas
harga minimumnya terletak dibawah harga energi bebas pereaksi
maupun hasil reaksi. Sehingga, jika kita mulai dengan peraksi
murni, reaksi akan berjalan ke arah hasil reaksi karena akan terjasi
penurunan energi bebas, G negatif. Juga perhatikan jika kita
mulai dengan hasil reaksi yang murni, reaksi akan berjalan ke arah
pereaksi sebab juga terjadi penurunan energi bebas. Dengan
demikian, baik kita mulai dengan pereaksi atau hasil reaksi, reaksi
akan selalu berjalan ke arah daerah minimum pada kurva energi
bebas. Ketika reaksi sampai ke sana, maka kesetimbangan
tercapai (G=0). Tak akan terjadi perubahan pada komposisi,
karena baik ke arah pereaksi maupun hasil reaksi meliputi
perjalanan naik pada kurva energi bebas an reaksi ini tidaklah
spontan.
Harga G untuk reaksi ini juga diperlihatkan pada Gambar.
Ternyata merupakan perbedaan antara energi bebas dan hasil
reaksi murni dengan pereaksi murni. Dengan lain perkataan, untuk
suatu

reaksi

adalah

tergantung dari Gohasil

reaksi

tetap

dan

tanda,

serta

besarnya

dan Goperaksi, dan dalam hal ini Go

adalah positif karena Gohasil reaksi lebih besar daripada Goperaksi. Akan
tetapi, tanda G tak mengungkapkan spontanitasnya secara
langsung. Hal ini telah kita lihat pada sistem yang telah di lihatkan
oleh Gambar, yaitu suatu reaksi kimia akan terjadi secara spontan,
baik dimulai dari pereaksi murni atau dari hasil reaksi murni. Untuk
mengetahui

mengenai

spontanitas,

kita

harus

mengetahui

bagaimana komposisi dari sistem relatifnya terhadap daerah


minimum dari kurva energi bebas. Misalnya jika komposisi sistem
sesuai dengan titik a pada Gambar, maka arah ke hasil reaksi
adalah spontan sebab bergerak ke bawah menuju minimum.
Sebaliknya, apabila komposisinya sesuai dengan titik b, reaksi
sebaliknya akan berjalan spontan sebab akan menuju penurunan
energi bebas.

Harga Go dapat memperkirakan hasil reaksi ketika tercapai


keadaan setimbang. Ketika harga Go positif, sedikit sekali hasil
reaksi yang diperoleh ketika kesetimbangan tercapai sehingga
disimpulkan tak terjadi reaksi pada campuran. Dengan kata lain,
reaksinya tidak spontan. Sebaliknya ketika harga G o negatif,
berarti reaksi akan selesai.
Jadi, Go dapat memperkirakan spontanitas suatu reaksi.
Berikut contoh soal dan penyelesaian :
Akan berjalan secara spontankah reaksi ini pada suhu 25oC dan
tekanan 1 atm, 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) . Apakah pada waktu
tercapai kestimbangan reaksi hampir selesai ?
Penyelesaian :
Go = Go hasil reaksi - Gopereaksi
2 (-88,5 kJ) 2 (-71,8 kJ) 0 kJ = - 33 kJ
Harga

Go

yang

negatif

ini

menunjukkan

bahwa

letak

kesetimbangan ke arah SO3, berarti reaksinya spontan. Hal ini


memang benar, tetapi apabila tanpa katalis, reaksi akan lambat.

II.

PENUTUP

Demikian makalah tersebut kami sampaikan, semoga dapat


bermanfaat bagi para pembaca dan tidak lupa saya berharap akan
adanya kritik dan saran yang membangun supaya saya dapat
mencapai hasil yang sempurna di lain kesempatan.

Soal
1. Kerja yang dilakukan ketika suatu gas dimampatkan dalam
tabung silinder adalah 462J. Selama proses ini terdapat
perpindahan kalor sebesar 128J dari gas ke lingkungan.
Hitunglah perubahan energi untuk proses ini !
2. Suatu gas menuai dan melakukan kerja P V pada
lingkungan sebesar 279J. Pada saat yang sama, gas itu
menyerap kalor dari lingkungan sebesar 216J.
Berapa
perubahan energi sistem?
3. Hitunglah kalor yang dilepaskan ketika 74,6 g SO2 ( massa
molar 64,07 g/mol ) diubah menjadi SO3 dengan reaksi :
SO2(g) + O2(g) SO3(g)
4. Hitunglah entalpi pembentukan standar asetilena (C2H2)
dari unsur-unsurnya
2C(grafit) + H(g) C2H2
Persamaan untuk setiap tahap dan perubahan entalpinya :
C(grafit) + O2(g) CO2(g), Ho reaksi = -393,5 KjH
H2(g) + O2(g) H2O(g) Ho reaksi= -285,8kJ
2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(l) Horeaksi= -2598,8
kJ

Anda mungkin juga menyukai